Renungan Harian HKBP | 28 Juni 2023

Shalom, Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus, para pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun anda berada semoga dalam keadaan sehat selalu, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari Rabu ini tanggal 26 Juni 2023, sebagaimana ayat harian almanak HKBP, marilah kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita bersatu dalam doa. 

Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami. Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-Mu menerangi setiap pekerjaan dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan, persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan berbuah di dalam hati kami. Didalam Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Renungan pada hari ini tertulis dalam Amsal 15:26 demikian bunyinya: Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci. Dalam Terjemahan Aslinya berdasarkan Terjemahan Dunia Baru dikatakan: Allah jijik terhadap siasat orang jahat, tetapi Dia suka dengan kata-kata yang menyenangkan. Demikian Firman Tuhan.

Bapak/ ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus, Amsal ini berisi kontradiksi antara perbuatan negatif dan positif, baik dan jahat, terutama dalam ayat ini diperlawankan orang yang bersiasat jahat dan orang yang tulus/suci. Tentu kita bertanya siasat seperti apakah yang tidak Tuhan senangi? Karena dalam kehidupan kita sehari hari kita juga memakai siasat atau taktik. Misalnya siasat untuk menangkap pelaku kejahatan, siasat untuk mengatur bawahan, dan siasat lainnya. Dan barangkali siasat ini juga di pakai dalam kehidupan sehari-hari namun siasat seperti apakah yang dimaksud yang tidak diinginkan Tuhan? Siasat merugikan orang lain dengan mengurangi jumlah timbangan, menjual ikan yang sudah lama dan berformalin, bensin isi angin dll. 

Tentu siasat tidak terlepas dari hati kita, konfusius mengatakan: hati seseorang lebih rumit dari alam, dan melihat hati lebih sulut dari meli hat langit. Namun walau hati & lidah kita berbohong Tuhan Mahatau. Dalam ayat ini pikiran menjadi sejajar dengan perkataan. Itu sebabnya segala motivasi yang ada dipikiran seseorang ketika hendak menjabat sesuatu, Tuhan bisa saja menggagalkannya jika orang itu memanfaatkannya demi kepentingan dirinya sendiri. Mengapa Tuhan membenci mereka yang demikian? Karena mereka hanya mengandalkan pikirannya sendiri dan tidak bertanya kepada Tuhan. Sementara orang yang tulus hati selalu mengeluarkan kata kata yang menghibur. Mereka selalu bertanya ke dalam hatinya apakah yang mereka ucapkan ini telah pas atau bisa menyakiti hati orang lain. Mereka selalu lebih memikirkan orang lain dahulu diatas kepentingannya sendiri. Perkataan yang mereka keluarkan selalu bersifat membangun atau mendidik. 

Kita mungkin ingat kisah Raja Salomo, salah satunya niat dua orang ibu yang anaknya pernah tertukar dan ibu yang anaknya mati ingin memiliki anak orang lain yang masih hidup. Demikian Yesus sering menyebut orang fasik dan ahli hukum taurat sebagai munafik. Karena niat mereka yang berbeda dengan apa yang mereka lakuan. Mereka memutar maksud isi Alkitab seperti dalam Matius 6:1 Mereka beribadah bukan dengan niat untuk berjumpa dengan Tuhan tetapi supaya dilihat orang. Demikian juga Dalam Yeremia 17:9 berkata, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya. Bangsa Yehuda tetapi menyembah Tuhan, tetapi pada saat yang bersamaan mereka juga menyembah Baal. Mereka pikir bisa mengelabui Tuhan dengan ibadah mereka. 

Dalam kehidupan bergereja juga ada orang yang menyalahgunakan tafsir Alkitab untuk maksud hatinya. Oleh karenanya Alkitab tidak pernah memuaskan maksud hati kita namun kita harus meminta bantuan Tuhan untuk mengerti maksud hati Tuhan. Sehingga kita tidak menjadi serupa dengan orang yang munafik. 

Bapak ibu yang terkasih dalam Kristus, ada sebuah kisah yang saya kutip dari Internet, Di daerah koloni Amerika Utara, William Penn dikenal sebagai anggota Quaker baik hati yang jujur terhadap penduduk asli Amerika. Saat ia pulang ke Inggris, anak-anaknya tidak ikut serta. Sayang, mereka tidak mewarisi integritas bapaknya. Bahkan tak lama kemudian, mereka merancang maksud jahat untuk menipu sebuah suku di Delaware. Mereka memperlihatkan sebuah kontrak lama yang menyatakan bahwa orang-orang Indian tersebut setuju untuk menjual sebidang tanah yang dapat dikelilingi seseorang dalam satu setengah hari. Saat suku itu menyetujui perjanjian nenek moyang mereka, anak-anak Penn merasa gembira. Mereka lalu mengupah tiga pelari tercepat. Salah seorang pelari itu mencapai jarak 110,05 km dalam 18 jam. Mereka benar-benar tidak menghormati surat itu dan maksud sebenarnya dari perjanjian tersebut.

Ilustrasi diatas menggambarkan upaya anak-anak Pen seorang Quaker yang ingin mendapatkan suatu tanah dengan cara yang tidak baik. Saya yakin ada diantara kita yang mungkin melakukan hal serupa. Itulah mengapa Tuhan membenci lagu pujian kita, karena kita menyanyikannya tidak dari hati, Tuhan juga membenci doa dan persembahan kita karena semuanya tidak dari hati. Apapun doa, perkataan, dan harapan kita dalam bahasa mana pun yang tidak kita mengerti entah kita agama apapun namun jika kita melakukannya dari hati yang paling dengan niat yang baik, Tuhan akan mendengarkan, karena Tuhan mengetahui niat hati seseorang. Seperti dalam Ibrani 4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Memang sering sekali ketika perbuatan tulus kita dianggap suatu niat tertentu atau siasat. Tetapi Ibu Theresa mengatakan Jika anda bersikap baik, orang mungkin menuduh anda egois, punya motif tertentu, namun tetaplah berbuat baik.


Doa Penutup: Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Untuk itu Tuhan ajari kami untuk berbicara dan berhati tulus. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk seluruh jemaat Kristen juga jemaat HKBP dimanapun dalam situasi apapun, Tuhan kiranya memberikan kekuatan, kesehatan, rejeki, pekerjaan bagi yang belum dapat kerja. Pasangan bagi yang merindukan berumah tangga. Anak bagi yang merindukan anak, juga anak-anak kami yang sedang ujian agar mereka boleh masuk ke sekolah sekolah yang terbaik. Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu, pendeta, guru huria, diakones, bibelvrow, evangelis, juga sintua berikanlah kesehatan dan segala kerinduan mereka agar dapat terus menyampaikan firmanMu kapanpun dan dimanapun. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Cinta kasih dari Allah Bapa dan persekutuan dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari sampai selama-lamanya. Amin.


(Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP)



Pustaka Digital