Renungan Harian HKBP | 28 Maret 2023

Doa Pembuka: Bapa yang di sorga, kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu atas kemurahan-Mu sehingga kami bisa menikmati hari yang baru ini. Terima kasih atas kesehatan dan sukacita yang Tuhan berikan bagi kami. Kami ingin mendengarkan Firman-Mu pada pagi hari ini, bimbinglah kami ya Tuhan agar dapat mengerti akan Firman-Mu dan melakukan-Nya dalam hidup kami. Di dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Judul Renungan: “Orang sabar melebihi seorang pahlawan”

Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Kitab Amsal 16:32 yang berbunyi: “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”

Di tengah kondisi zaman yang serba cepat dan canggih saat ini, menjadi orang yang sabar bukanlah perkara yang mudah. Orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama. Bahkan ada yang tidak sabar untuk menunggu antrian, sampai-sampai memaksa diri untuk menerobos agar mendapat giliran yang pertama. Ketidaksabaran sering memunculkan keributan dan masalah di tengah-tengah masyarakat.

Renungan pagi ini mengajak kita untuk menjadi orang yang sabar. Orang yang sabar tidak gampang marah. Dia mampu menguasai dirinya agar tidak jatuh ke dalam dosa. Kesabaran mencegah diri kita untuk bertindak ceroboh dan tergesa-gesa. Orang yang sabar dapat mencegah terjadinya pertengkaran dan perselisihan di tengah-tengah komunitas atau persekutuan. Itulah sebabnya dikatakan: Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan. Pahlawan adalah orang yang berjasa dalam memenangkan pertempuran dan mengalahkan musuh. Begitu besarnya jasa seorang pahlawan bagi bangsa dan negara yang dibelanya. Tapi lebih dari itulah jasa seorang yang sabar dan mampu menguasai dirinya.

Begitu banyak pertengkaran yang terjadi di tengah-tengah keluarga, gereja dan masyarakat disebabkan oleh ketidaksabaran dan ketidakmampuan seseorang untuk menguasai dirinya. Bahkan peperangan antar bangsa atau negara sering terjadi karena ketidakmampuan para pemimpin negara untuk menguasai dirinya, sehingga banyak korban nyawa yang berjatuhan karena peperangan itu. 

Karena itulah, Firman Tuhan mengajari kita untuk menjadi orang yang penyabar dan penuh kasih serta mampu untuk menguasai diri. Rasul Paulus dalam Kolose 3:13 berpesan kepada orang Kristen: “Sabarlah kamu seorang akan yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Kesabaran dan penguasaan diri menjadi ciri khas orang Kristen. Kesabaran dan penguasaan diri adalah juga buah Roh dalam hidup orang percaya. Artinya, orang yang dipenuhi dan dikuasai Roh Allah adalah orang-orang yang sabar dan penuh kasih serta mampu menguasai dirinya. 

Sebab itu, jangan mudah terpancing untuk marah atau berbuat jahat. Tetaplah sabar dan kuasailah diri kita masing-masing agar kita tidak jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Amin. 

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Allah Bapa atas Firman-Mu di pagi hari ini yang mengajarkan kami untuk menjadi orang yang sabar dan dapat menguasai diri dalam setiap situasi dan keadaan. Tolonglah kami ya Tuhan agar kami dapat melakukan Firman-Mu dalam hidup kami masing-masing. Berilah damai sejahtera dan kasihMu dalam hati kami agar kami dapat menjadi pembawa damai dan sukacita dan menjadi berkat di tengah-tengah dunia ini. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara-saudara sekalian. Amin.

Pdt. Berton Hutapea, STh (Wakabiro Jemaat HKBP)


Pustaka Digital