Renungan Harian HKBP | 29 Mei 2024

Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran manusia, itulah kiranya memberkati hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita yang hidup. Amin.

Nats Renungan: ROMA 3 : 26  

“Maksudnya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,...!

Nats renungan hari ini, Roma 3:26, adalah satu bagian (satu perikop) mulai ayat 21 – 31, yang di Alkitab terbitan LAI diberi judul: “Manusia dibenarkan karena iman.” Kalau satu perikop itu kita baca, kita akan menemukan kebenaran, bahwa tidak mungkin manusia dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat. Mengapa demikian? Karena tidak ada orang yang mungkin mampu atau sanggup melakukan Hukum Taurat secara sempurna. Sementara kalau kita membaca Alkitab, Tuhan yang telah memberikan Hukum Taurat kepada bangsa Israel melalui Musa di gunung Sinai (hal tersebut dapat kita baca di kitab Keluaran pasal 19 dan pasal 20), mengapa pula manusia tidak dapat dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat?

Maka yang menjadi pertanyaan: Apa fungsi atau kegunaan Hukum Taurat dalam kehidupan kita sebagai orang percaya atau sebagai orang beriman? Hukum Taurat itu seperti cermin. Bila kita bercermin, ada hal-hal yang kurang beres dalam diri kita; apakah rambut yang kurang rapi sisirannya, apakah cara berpakaian kita yang kurang rapi, dan lain-lain. Sesudah kita memperhatikan hal-hal yang kurang beres dengan diri kita di depan cermin, maka kita akan menindaklanjutinya dengan membereskan; ramput yang kurang rapi, akan kira rapikan; demikian juga dengan pakaian yang kurang rapi akan kita rapikan. Agar kita memahaminya, dapat kita baca kitab Yakobus 1:22-25.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,…!

Demikian halnya dengan Hukum Taurat, bila Hukum Taurat dibacakan di ibadah atau kebaktian Minggu, kita sebenarnya sedang bercermin akan sikap, perilaku dan perbuatan hidup kita. Tentulah tidak ada manusia yang sempurna. Tentulah ada sikap, perilaku dan perbuatan kita yang salah; tentulah kita melakukan dosa. Dengan dibacanya Hukum Taurat, diharapkan orang menjadi sadar akan kesalahan dan dosa yang diperbuatnya; manusia disadarkan akan kelemahannya; manusia disadarkan akan hidupnya yang penuh dengan dosa. Manusia yang menyadari kesalahan dan dosa yang diperbuatkan, tentu akan mendorongnya untuk memohon pengampunan kepada Tuhan.

Dengan kondisi demikian, apakah manusia dihalangi untuk sampai kepada Allah? Tentu tidak demikian! Karena jalan Allah bukan hanya jalan hukuman, tetapi jalan anugerah; bukan melalui perbuatan, tetapi melalui jalan iman. Kalau dengan melakukan Hukum Taurat, manusia tidak mungkin dapat selamat; maka Allah membenarkan manusia melalui pengorbanan AnakNya Yesus Kristus. Hal itu yang tertulis di Roma 3:23-24. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Itu sebabnya di awal renungan ini saya menyarankan supaya kita membaca satu perikop, mulai dari ayat 21 – 31, agar kita dapat memahami nats renungan hari ini dengan baik dan benar.

Saudara-saudara, Marthin Luther pun mengatakan: “Tidak ada manusia yang dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat.” Tetapi kita dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus. Keadilan Allah tidak terletak di atas Hukum Taurat, melainkan di dalam kasihNya; yang berkenan mengutus AnakNya, PutraNya Yang Tunggal, Yesus Kristus ke dalam dunia ini, untuk menebus dan menyelamatkan manusia yang berdosa. Penyelamatan itu dilakukan oleh Tuhan Yesus melalui kematianNya di kayu salib. Manusia yang seharusnya dihukum dengan cara disalibkan, karena manusia yang telah melakukan dosa dan kejahatan. Tetapi posisi kita di kayu salib justru digantikan oleh Tuhan Yesus, agar kita dapat memperoleh keselamatan. Itu yang dimaksudkan Rasul Paulus dengan yang tertulis di 2 Korintus 5:21 dikatakan: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Melalui renungan ini kita diingatkan, bahwa pada dasarnya tidak ada orang yang benar di hadapan Tuhan. Kalau pada akhirnya kita dibenarkan, karena Tuhan yang telah membenarkan kita melalui pengorbanan AnakNya Yesus Kristus di kayu salib. Upah kita sebenarnya adalah kematian, kalau kita dengan sadar menghitung betapa banyaknya dosa-dosa yang telah kita perbuat. Mungkin kita bertanya, bagaimana halnya dengan perbuatan baik, apakah hal itu tidak berguna lagi, apakah hal itu tidak penting lagi? Perbuatan baik sangatlah penting (baca: Matius 7:21); tetapi marilah kita melakukan perbuatan baik sebagai buah dari iman kita kepada Tuhan. Rasul Paulus di kitab Efesus 2:8-10 mengatakan: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kit aini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Amin.

 

Doa Penutup: Allah Bapa kami yang bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, dalam nama PutraMu Yang Tunggal, Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup. Segala puji dan syukur kepadaMu Tuhan atas berkat dan anugerahMu, yang dapat kami terima dan rasakan di dalam hidup kami, terutama pada pagi hari ini. Kami bersyukur karena Tuhan telah membangunkan kami dari tempat tidur kami masing-masing. Kami bersyukur karena Tuhan menganugerahkan kepada kami nafas kehidupan dan kesehatan. Kami juga bersyukur, kalau pagi hari ini kami boleh bersekutu dengan FirmanMu. Kiranya FirmanMu itu menjadi penuntun bagi untuk melakukan kehendakMu dan dapat hidup seturut dengan kehendakMu. Pada pagi hari ini, kami akan memulai aktivitas dan pekerjaan kami, kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kami. Beri kami kesungguhan dalam bekerja, agar kami dapat bekerja dengan baik. Berkati apa yang kami kerjakan, agar kiranya menjadi saluran berkat Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari-hari. Ingatkan kami untuk senantiasa mensyukuri berkatMu yang telah kami terima. Berkati keluarga dan sanak saudara kami di manapun mereka berada; berkati juga orang-orang yang kami kasihi dan yang mengasihi kami; kiranya Tuhan senantiasa menjaga dan memberkati hidup mereka.

Saudara-saudara kami yang dalam keadaan sakit, beri mereka kesembuhan. Orang-orang yang sedang menghadapi pergumulan dan kesulitan dalam hidupnya, kami mohon agar Engkau sertai mereka dalam menghadapinya; agar mereka dapat memenangkan setiap pergumulan yang terjadi di dalam kehidupannya. Di atas segala permohonan kami, hapuskan dosa dan kesalahan yang kami perbuat, agar kami layak di hadapanMu. Dalam Yesus Kristus kami berdoa. Amin. 

Pdt. Manaris Rikson Edianto Simatupang, M.Th – Bendahara Umum HKBP

Pustaka Digital