Renungan Harian HKBP | 29 Oktober 2024

Salam sejahtera buat kita semua, kasih Tuhan kembali mempertemukan kita lewat renungan harian Marturia HKBP edisi Selasa 29 Oktober 2024. Sebelum kita mendengar firmanNya hari ini, kita saat teduh sejenak.


Doa Pembuka: Puji dan syukur bagiMu ya Allah Bapakami yang Mahapengasih, Engkau memberikan hari yang baru ini bagi kami untuk menikmati limpahan kasih karuniaMu. Karena itu kami ingin menerima tuntunanMu, agar hidup kami selalu dekat denganMu. Terpujilah Engkaudi dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin. 

Renungan kita hari ini tertulis dalam Filipi 4 : 13. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.


Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini adalah gambaran kekuatan iman Paulus atas segala perkara dan penderitaan yang dihadapinya dalam hal pemberitaan injil. Surat Paulus ini ditulis dari Roma ketika ia berada dalam penjara kepada jemaat Filipi yang telah mengirimkan pemberian bantuan finansial kepadanya. Dalam hal ini Paulus menunjukkan rasa syukur yang mendalam serta sukacita atas kuasa kasih Tuhan melalui jemaat Filipi yang dengan sungguh memperhatikan keadaanya yang tengah mengalami banyak penderitaan. Paulus seorang yang tetap setia dalam keadaanbaimanapun, dalam suka maupun duka dengan beriman teguh kepada Allah. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. (Filipi 4 : 12).


Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Penderitaan sudah menjadi suatu bagian yang harus ditanggung oleh setiap orang dalam kehidupannya di dunia ini. Ada beberapa pendapat tentang mengapa penderitaan itu terjadi. Jika kita baca dalam Kitab Kejadian pasal 3, awal dari penderitaan itu adalah pemberontakan manusia terhadap Allah, jatuhnya manusia ke dalam dosa sehingga Allah murka dan menjatuhkan hukuman kepada manusia itu yang diusir dari Taman Eden: Maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3 : 17 – 19). Disisi lain, penderitaan merupakan ujian. Allah menguji iman manusia bukan hanya melalui sukacita tetapi juga dukacita. Setiap penderitaan pasti ada maknanya, ada rencana yang telah dirancang oleh Allah demi kebaikan kita. Dalam 2 Korintus 7 : 10 dikatakan: Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan. Selain itu, penderitaan juga merupakan konsekuensi mengikut Yesus, seperti Yesus katakan kepada murid-muridNya "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16 : 24).


Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada cara untuk menghindar dari penderitaan justru harus menghadapinya dengan iman dan keyakinan. Penderitaan tidak lebih besar dari pengasihan Allah, Allah berkuasa menghentikan penderitaan asal kita mengadalkan Dia. Bukankan Paulus juga pernah berkata: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10 : 13). Kita telah melewati berbagai dukacita dan penderitaan baik yang besar, sangat besar maupun yang kecil. Bukankah dari sana kita telah melihat kuasa kebesaran tangan Allah? Karena itu, marilah kita tetap bersyukur dan berserah kepadaNya, jikalau penderitaan dan pencobaan-pencobaan itu datang. Yesus telah menyelesaikan perkara yang luar biasa dalam penderitaanNya menanggung salib demi keselamatan kita. Itu pulalah yang menjadi senjata dan kekuatan kita, seperti pernyataan Paulus dalam renungan kita hari ini: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Amin.


Doa Penutup: Terima kasih atas firmanMu ya Allah, Engkau mengingatkan kami untuk hidup setia akan Engkausekalipun dalam penderitaan dan dukacita. Engkaulah Allah kami yang Mahakuasa dan Mahapengasih yang selalu setia menuntun dan menguatkan kami. Kami memohon pertolonganMu untuk memberi kekuatan iman kami agar kami hidup di dalam jalan kebenaranMu.Bimbing kami dengan rohMu, untuk melakukan segala ajaran-ajaranMu yang menuntun kami menuju keselamatan yang telah Engkau nyatakan dengan pengorbanan AnakMu Tuhan Yesus Kristus penebus dosa-dosa kami. Amin.

 

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.


St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital