Renungan Harian HKBP | 3 Agustus 2023

Selamat pagi Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. 

Terpujilah Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita melewati malam dan menerima sinar surya pagi ini. Sebelum kita beranjak ke tempat kerja, sebelum kita memulai segala aktivitas kita hari ini, marilah mendengar firman Tuhan dan kita awali dengan berdoa! 

Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah, Tiada seorangpun di dunia ini yang seperti Engkau, Engkau Allah yang Maha Mulia dan berdaulat, Engkau berkuasa atas alam semesta dan semua isinya. Engkau Pelukis yang agung dan hasil karya-Mu Maha sempurna. Engkau Kekal dan Suci adanya, semua mahluk di bumi ini tunduk kepadaMu. Kami bersyukur kepadaMu pada pagi hari ini, Engkau yang menyertai kami melewati malam dan menerima sinar terang pagi ini. Oleh karena itu Tuhan, sebelum kami memulai aktifitas kami hari ini, perdengarkanlah firmanMu melalui media ini, agar kami beroleh kekuatan dan pengharapan untuk melaksanakan aktivitas kami hari ini. Dimuliakanlah Nama-Mu Yesus. KepadaMulah kami menyembah dan percaya. Amin!.

Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! Marilah menerima Firman Tuhan untuk hari ini, Kamis, 03 Agustus 2023 yang tertulis pada Kitab Kejadian 1: 28 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

“Tugas manusia atas dirinya dan atas semesta alam” 

Bumi dan isinya, manusia dan seluruh makhluk hidup adalah ciptaan Allah. Tuhan Allah memberkati dan memelihara seluruh ciptaanNya, tak satu pun diantaranya yang luput dari pemeliharaanNya. Semuanya hidup sesuai dengan perannya masing-masing demi kelangsungan hidup seluruh makhluk. Namun ada yang berbeda diberikan Tuhan Allah kepada manusia dibanding kepada ciptaan lainnya, yakni; Tuhan Allah memberi Roh dan nafas kehidupan kepada manusia. Manusia itu dijadikan Allah seturut dengan gambar dan rupa Allah. Supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.

Bapak, Ibu saudara-saudara! Nats kita pada hari ini dari Kejadian 1: 28 yang mengatakan: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Inilah berkat Allah yang disampaikan kepada manusia yang diciptakanNya. Berkat itu ternyata tidak hanya diterima untuk dinikmati, tetapi berkat itu adalah menjadi tugas dan tangungjawab bagi si penerima berkat kepada Dia Pemberi berkat. Tujuan Allah menciptakan manusia itu adalah untuk menjaga dan memelihara bumi sesuai dengan berkat yang diberikan kepada manusia.

Hal ini mungkin yang sering terlupa dari manusia, manusia diberi berkat oleh Tuhan, tetapi manusia lupa akan tugasnya dengan berkat yang dia terima. Pertama, manusia terberkati dengan memiliki banyak kekayaan, tetapi kekayaannya hanya untuk dirinya dan ingin merampas kekayaan orang lain untuk dimilikinya, hidupnya tidak pernah menjadi berkat atas orang lain. Justru dengan kekayaannya mendatangkan penderitaan bagi orang lain. Kedua, seseorang yang menerima berkat dengan memangku jabatan tertinggi yang harusnya akan digunakan sebagai kesempatan untuk mensejahterakan rakyat, namun dengan jabatan dan kekuasaan yang ada padanya digunakan untuk menyengsarakan rakyat.

Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! Mari kita kembali mengecek berkat apa yang Tuhan berikan kepada kita yang kita miliki saat ini? Satu hal yang harus selalu kita ingat dan realisasikan adalah berkat yang diberikan Allah sejak manusia diciptakanNya, yakni Nats hari ini: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Pada bulan September yang akan datang, kita akan memasuki perayaan masa penciptaan Allah atas alam semesta (season of creation). Setiap tahunnya dimulai Tgl. 01 September 04 Oktober orang-orang Kristen di seluruh dunia selalu merayakan season of creation (masa penciptaan). Perayaan yang bersifat oikumenis ini adalah suatu bentuk ucapan syukur kita atas karya penciptaan Allah sekaligus bentuk cinta serta kepedulian kita terhadap ciptaan Allah tersebut.

Untuk merayakan Minggu ekologi, season of creation ini, pucuk pimpinan HKBP, Ompu i Ephorus HKBP dalam kata sambutannya menyampaikan kepada kita: Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah gereja yang sudah sejak lama peduli pada isu-isu ekologis. Dalam Konfesi HKBP 1996, kita menyatakan iman bahwa adalah tugas dan tanggung jawab manusia untuk melestarikan semua ciptaan Allah. Oleh sebab itu, melestarikan ciptaan Tuhan itu bukanlah pilihan untuk kita, melainkan panggilan dan tanggung jawab iman. Panggilan dan tanggung jawab iman ini adalah salah satu cara bagi kita untuk mewujudkan visi HKBP, Menjadi Berkat bagi Dunia, di mana salah satu prinsip dalam mencapai visi ini sesuai dengan Tata Dasar dan Tata Laksana (AP) HKBP ialah: Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan.   

Pada tahun ini, bersama saudara-saudara seiman di seluruh dunia, HKBP ikut merayakan Masa Penciptaan. Biarlah jiwa dan pikiran kita disegarkan dan dicerahkan kembali melalui perayaan ini, agar kita memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab ekologis kita sebagai orang Kristen. Biarlah juga anak-anak dan pemuda digerakkan sejak dini untuk memiliki gaya hidup yang peduli pada lingkungan. Sebab, tidak ada masa depan jika bumi yang kita cintai ini semakin rusak dan hancur. Demikian disampaikan Ompu i Ephorus HKBP.  

Saudara-saudara yang dikasihi Yesus! Allah memberkati manusia yang diciptakanNya dan mengatakan: Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhi bumi dan taklukkanlah.inilah salah satu tugas manusia sejak dahulu terhadap alam ciptaan. Kita dilahirkan ternyata bukan hanya untuk diri kita sendiri, tidak hanya untuk keluarga kita dan bangsa kita. Tetapi tugas kita adalah menjadi berkat bagi seluruh alam ciptaan. Merawat bumi adalah merawat kelangsungan hidup manusia. Sebaliknya jika kita merusak alam semesta, kita merusak lingkungan hidup disekitar kita, sama halnya kita sedang merusak kelangsungan hidup manusia. Alam yang rusak, manusia akan sengsara. Kita sudah menyaksikan di berbagai daerah banyaknya manusia yang korban diakibatkan rusaknya alam yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. 

Badan statistik mencatat, jumlah bayi yang lahir setiap harinya di Indonesia mencapai 10.000 orang per hari, atau sekitar 4 juta jiwa per tahun. Inilah gambaran pertambahan penduduk di Indoensia. Jika demikian pertambahan manusia, beranakcucu memenuhi bumi, tentulah bertambah banyak juga manusia yang akan merawat bumi, dunia ini memerlukan pekerja sebanyak-banyaknya untuk merawatnya. Ini adalah pekerjaan besar. Sesungguhnya, ini juga sebagai alasan bagi Allah untuk menciptakan Hawa untuk Adam. Karena Adam tidak mungkin berkembang biak sendirian. Lalu Allah memberkati manusia untuk beranakcucu dan bertambah banyak. Manusia yang diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah. Manusia pun diberkati untuk beranakcucu dan bertambah banyak. Semakin banyaklah gambar Allah untuk merawat bumi dan melayani Tuhan. Dengan firman Tuhan hari ini, marilah kita memulai dari dalam diri kita, dari keluarga kita, dari lingkungan rumah kita. Jika masing-masing membersihkan, merawat sekitar lingkungan rumahnya, tampaklah sekeliling kota keindahannya. Jadilah berkat bagi alam semesta. Amin. 

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas FirmanMu yang telah menyapa kami hari ini. Dengan firmanMu kami telah diingatkan akan tugas dan tanggungjawab kami sebagai gambar dan rupa Allah Engkau ciptakan, yakni merawat dan memelihara semesta alam. Engkau telah menganugerahkan udara yang segar, alam yang indah. Itu juga adalah bahagian dari tanggungjawab kami untuk merawatnya. Untuk itu Tuhan kami memohon, gerakkanlah hati kami dan seluruh manusia di bumi ini untuk bertanggungjawab atas alam semesta. Ya Tuhan! Sertailah kami dari hari ke hari dalam melaksanakan aktivitas kami. Berikanlah sukacita dan pengharapan bagi kami, berilah pertolongan kepada kami karena Engkaulah Allah Sang Pencipta kami. Amin.

Gr. Abdul Rachman Sitorus- Waka Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital