Renungan Harian HKBP | 6 Juni 2024

“Berdoa dan Bersyukur”

Salam sejahtera bagi Bapak, Ibu, saudara sekalian di mana pun berada saat ini. Mari kita persiapkan hati dan pikiran kita untuk mendengarkan Firman Tuhan, Kita Berdoa!

Doa Pembuka: Kita Berdoa! Bapa di surga, terima kasih atas anugerah dan berkat-Mu yang senantiasa melimpah dalam kehidupan kami hingga saat ini. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu; Tuntunlah kami untuk memahami dan melakukan Firman-Mu dalam hidup kami. Dengarlah doa kmi ini. Hanya di Dalam Nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…

Firman Tuhan hari ini, Kamis, 06 Juni 2024 tertulis dalam

Yesaya 38:19

Tetapi hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini; seorang bapa memberitahukan kesetiaan-Mu kepada anak-anaknya.


Jemaat yang dikasihi Kristus…..

 Semua orang sakit ingin sembuh, mana ada orang sakit tak ingin sembuh. Sembuh dan sehat adalah kebutuhan mendasar setiap manusia. Demikian juga raja Hizkia dalam Firman Tuhan ini, dia jatuh sakit dan hampir mati, bahkan nabi Yesaya memberitahukan kepadanya bahwa dia harus menyampaikan pesan terakhir kepada keluarganya karena sebentar lagi Hizkia akan mati (Yesaya 38:1).

 Tentu saja Hizkia kaget, sedih dan takut. Siapa yang tidak takut kalau dibilang sebentar lagi akan mati? Hizkia memang takut tapi tidak putus asa, dia masih memiliki harapan, dan satu-satunya harapannya adalah Tuhan. Oleh karena itu, Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan berdoa kepada Tuhan sambil menangis (Yesaya 38:2-3). Hingga akhirnya doa Hizkia didengar dan dijawab oleh Tuhan, dia pun sembuh dan Tuhan memperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi (Yes.38:5). Bukan hanya disembuhkan dan diperpanjang umurnya, Tuhan juga menganugerahkan keselamatan dan perlindungan padanya (Yesaya 38:6).

 Bagaimana perasaan Hizkia mendengar janji Tuhan tersebut? Dia pun bersujud di hadapan Tuhan dengan rasa syukur yang besar, sebab dia tahu, bukan karena kekuatannya, bukan pula karena doanya jitu. Tapi dia mengakui bahwa itu adalah semata-mata karena anugerah Tuhan dalam hidupnya.

 Inilah yang mendorong Hizkia sangat bersyukur kepada Tuhan. Kalau bukan karena anugerah Tuhan, Hizkia tidak akan sembuh tapi dia akan mati. Dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur pada Tuhan, hanyalah orang hidup yang mengucap syukur pada Tuhan (Yesaya 38:19). Dalam hal ini, Hizkia ingin mengatakan bahwa berapa lama lagi pun dia diberi hidup, akan digunakan memuji-muji Tuhan. Inilah hidup bermakna di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia.

Jemaat yang dipulihkan oleh Allah….

 Apa yang dilakukan oleh Hizkia menjadi teladan bagi kita saat ini. Dalam menghadapi sakit dan bayang-bayang kematian, Hizkia tidak putus asa, tapi dia memohon kesembuhan dari Tuhan. Yang ditunjukkan Hizkia adalah keinginan yang snagat kuat untuk sembuh. Lalu dia bersyukur kepada Tuhan.

 Firman Tuhan hari ini mengajak kita semua untuk tetap berharap kepada Tuhan dalam segala hal pergumulan hidup kita; entah kah itu penyakit, persoalan hidup yang kita alami. Mari kita teladani tindakan Hizkia, dia telah menunjukkan bahwa doa adalah obat terbesar. Baik sehat mau pun sakit kita harus berdoa dengan tulus hati. Serahkan hidupmu hanya ke dalam tangan Tuhan. Tuhan itu sejauh doa, Dia akan mendengar doa kita. Maka dari itu bersyukurlah kepada Tuhan.

Doa Hizkia bukan sekadar kesembuhan fisik, tapi juga kesembuhan holistik. Kesembuhan holistik diperolehnya karena dia mencari Tuhan dan bersyukur. Maka dia sembuh dan selamat karena pengharapannya pada Tuhan. Marilah terus berharap kepada Tuhan dan jangan pernah lupa untuk bersyukur kepada-Nya atas segala kebaikan-Nya, kasih-Nya dan berkat-Nya yang senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita. Amin.

Doa Penutup: Mari kita Berdoa! Terima kasih Tuhan atas Firman-Mu yang menyapa kami saat ini, agar kami selalu mengucap syukur atas segala hal yang Engkau berikan kepada kami. Kami menyadari betapa banyak berkat yang Engkau berikan bagi kami tetapi terkadang kami lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Karena itu ya Bapa, kami memohon kepada-Mu bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami selalu bersyukur dan senantiasa dalam pengharapan hanya kepada Tuhan saja. Sepanjang hari ini dalam segala aktivitas dan kehidupan kami, kami serahkan hanya kepada Tuhan saja. Dengarlah Doa kami ini Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.


Bvr. Sulastri Sitompul- Kantor Biro Zending HKBP



Pustaka Digital