Renungan Harian HKBP | 6 Maret 2023

Selamat pagi Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus. Semoga Bapak, Ibu saudara-saudara dalam keadaan sehat-sehat, dan penuh sukacita pada awal minggu saat ini. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menyertai kita dan kembali memberi hari yang baru untuk kita. Biarlah Tuhan yang menolong kita dalam segala aktifitas kita selama satu minggu ini. Untuk itu, marilah kita berdoa mengucapkan syukur kepada Tuhan yang mengasihi kita!

Doa Pembuka: Ya, Tuhan Allah! Engkaulah Allah yang kekal dahulu, sekarang dan sampai pada akhir segala zaman. Engkau Allah yang tidak ber-awal dan tidak ber-akhir. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. KepadaMulah kami menyembah dan percaya. Tuntunlah kami kedalam segala jalan kebenaranMu ya Tuhan, dalam segala aktivitas kami satu minggu ini. BersamaMu kami akan melangkah, dengan firmanMu kami akan dikuatkan dan Roh kudus akan mengarahkan kami ke dalam segala jalan kebenaranMu. Berfirmanlah ya Tuhan, kami akan mendengarkannya. Amin.

Bapak, Ibu saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! 

Marilah mendengar Firman Tuhan untuk hari ini, Senin, 06 Maret 2023, yang tertulis pada Injil Lukas 6:31 “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” 

Feedback Kehidupan” 

Yesus memberikan suatu ajaran sederhana dalam kehidupan ini, kita tidak perlu buat repot dan ribet untuk menemukan hubungan yang baik terhadap sesama bahkan dengan orang asing pun. Dapat kita pastikan bahwa semua manusia yang hidup di atas bumi ini menginginkan yang terbaik dalam hidupnya. Semua orang akan mengharapkan perlakuan yang baik terhadap dirinya oleh orang lain, dan orang lain tersebut juga pasti mengharapkan perlakuan yang baik dari kita terhadapnya. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah kita bersedia menjadi orang pertama menjadi teladan melakukan yang terbaik kepada orang yang kita harapkan untuk berbuat hal serupa? 

Inilah yang diajarkan Yesus sebagai hukum yang sederhana, rumus yang paling tepat dan sangat praktis dalam hubungan kemanusiaan ini, yakni: Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

“Feedback Kehidupan” Kamus Besar Indonesia mencatat, Feedback adalah; Loloh balik atau umpan balik, atau suap balik. Adalah suatu proses dimana sebagian dari output di loloh-balikkan ke bagian input. Hal ini sering dipakai untuk pengendalian suatu sistem yang bersifat dinamis sehingga sistem tersebut dapat diatur untuk mencapai keadaan yang stabil yang diinginkan. 

Nah, Bapak, Ibu saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus, seperti arti yang dimaksud dengan feedback tersebut, demikian halnya dalam hidup dan kehidupan kita di dunia ini, selalu ada loloh balik, atau umpan balik. Ibarat bola yang ditendang ke tembok, akan kembali ke hadapan kita juga. Isitlah lain juga yang sering kita dengar; Hukum tabur tuai Dalam falsapah Batak dikatakan: Molo sinuan hansang, hansang do na tubu; molo sinuan na denggan sai na denggan do na tubu Jika kita menanamkan yang baik, kita akan menuai yang baik juga. Namun Bapak, Ibu Saudara-saudari, kita tidak boleh klaim setiap yang baik yang kita perbuat, akan kita terima darinya yang baik. Jangan kecewa Bapak, Ibu saudara-saudara tetapi walaupun demikian, berbuat yang baik adalah sudah menjadi tanggungjawab semua orang. Perkataan berikut ini juga akan memotivasi kita: Apa yang tidak engkau ingini terjadi padamu, janganlah perbuat hal itu kepada orang lain. 

Dalam setiap perintah Tuhan Yesus pada kotbahNya di atas bukit, selalu berisikan perintah dan larangan. Kita diperintah untuk berbuat yang benar, tetapi kita dilarang berbuat yang jahat. Larangan dan perintah; Tuhan Yesus berkata: Janganlah membenci musuhmu hal ini adalah larangan negatif. Tetapi perintah positifnya: Kasihilah musuhmu Sebab berbuat baik kepada sahabat adalah gampang dan biasa. Memberikan sesuatu kepadanya, menolong pada kesulitannya, itu adalah perkara-perkara kebijaksanaan duniawi. Tetapi hal mengasihi musuh dan lawan tidaklah dianggap hal yang biasa, tetapi justru hal yang tidak pernah dilaksanakan pada zaman itu. Karena sudah barang tentu yang dimaksud dengan musuh atau lawan adalah orang-orang yang menindas pengikut Yesus dan bahkan orang-orang yang berupaya untuk bertindak jahat terhadap Yesus. Untuk mereka-mereka inilah justru kita harus berbuat baik, masih tetap ada kemungkinan untuk mendoakan musuh itu, seperti yang dilakukan Yesus sendiri.

Bapak, Ibu Saudara-saudara, kita hidup saat ini ditengah-tengah masyarakat yang majemuk, yang berbeda ras, budaya dan agama. Tentu dalam hal ini kita akan menjumpai sikap atau karakter orang-orang yang berbeda. Baik keinginannya, kebiasaannya dan lain sebagainya. Selaku orang yang percaya dan pengikut Yesus, kita diutus ke tengah-tengah mereka untuk menjadi terang dan garam dunia. Kita akan hadir di tengah-tengah mereka dengan cara yang berbeda, perlakuan yang berbeda. Memang hal yang berbeda itu tidaklah selamanya baik, tetapi yang terbaik itu pasti berbeda. Firman Tuhan untuk hari ini sungguh merupakan petunjuk yang terbaik dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai kerukunan dan kedamaian. Agar hal ini boleh kita temukan tentu kita harus memiliki cinta kasih dan kemurahan hati. Perlu kita ketahui, bagian pertama kotbah Yesus di bukit ini membicarakan pertalian murid-murid dengan Allah Bapa, tetapi bagian ke dua membicarakan pertalian mereka dengan orang-orang lain. Itu diringkaskan dalam paham cinta kasih terhadap musuh. Sahingga Yesus mengatakan: Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.  

Ajaran sederhana yang diperintahkan Yesus ini sebaiknya harus kita mulai dari keluarga, organisasi, kerabat kerja, dan masyarakat luas. Segala sesuatu yang dibiasakan dalam keluarga, hal itu akan terlihat pada masyarakat. Karena keluarga adalah inti masyarakat. Sebaliknya, perilaku apa yang terjadi di masyarakat, hal itu juga sudah terbiasa dalam keluarga. Oleh karena itu, mari kita laksanakan ajaran sederhana yang Yesus sampaikan melalui nats hari ini dimulai dari lingkaran kecil yakni keluarga, bertetangga, bermasyarakat. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Jika engkau tidak menginginkan orang lain memusuhimu, jadilah sahabat buat mereka. Jika engkau tidak mengingini orang lain membencimu, kasihilah mereka. Dan jika engkau menginginkan kerukuan dengan orang lain, perbuatlah demikian. Amin.     

Doa Penutup: Terima kasih Bapa atas firmanMu pagi ini yang menyegarkan dan sekaligus menegor hati kami, untuk mengingatkan agar kami menjadi pelaku pertama untuk berbuat yang baik kepada siapa pun seperti kami juga mengharapkan yang baik dari setiap orang. Ya Tuhan! Biarlah dengan firmanMu hari ini kami juga tidak hanya mengasihi sahabat dan saudara, tetapi juga akan mendoakan orang-orang yang membenci kami seperti yang Yesus telah perbuat. Ya Tuhan! Berilah kepada kami cinta kasih dan kemuarahan hati agar di tengah-tengah keluarga, masyarakat tercipta kedamaian dan kerukunan. Ajarlah kami untuk tetap setia melaksanakan kehendakMu, setia terhadap perintahMu dan rendah hati dihadapanMu dan kami tetap bersyukur dalam kerendahan kepadaMu. Amin. 

Pustaka Digital