Renungan Harian HKBP | 6 November 2024

“Kristus datang dari Bapa”

Salam sejahtera bagi Bapak, Ibu, saudara sekalian di mana pun berada saat ini. Mari kita persiapkan hati dan pikiran kita untuk mendengarkan Firman Tuhan, Kita Berdoa……

Doa Pembuka: Kita Berdoa! Bapa di surga…kami bersyukur dan berterimakasih atas anugerah dan kebaikan-Mu yang menyertai kehidupan kami hingga saat ini. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu; Ajarilah kami untuk memahami dan melakukan Firman-Mu dalam hidup kami. Dengarlah doa kami ini hanya di dalam Nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…

Firman Tuhan hari ini, Kamis, 06 November 2024 tertulis dalam

Yohanes 16:28

Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia, Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.


Jemaat yang dikasihi Kristus…..

Penulis Injil Yohanes secara keseluruhan sangat menekankan tentang kasih Allah yang nyata di tengah dunia. Kasih Allah itu dinyatakan dalam diri Tuhan Yesus. Penyataan itu disaksikan oleh penulis Injil Yohanes, dengan menuliskan bahwa Firman Allah telah menjadi manusia dan diam di antara manusia, dan dunia telah melihat kemuliaan Allah (Yoh.1:14).

Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa kasih Allah benar-benar nyata di dunia, dan bahkan begitu sangat besar dengan bukti; Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16).

Tentang kedatangan Kristus ke dunia, Yohanes memberi kesaksian: bahwa Yesus datang dari sorga untuk memberitahukan tentang sorga. Bahwa Yesus diutus oleh Allah untuk menyampaikan Firman Allah. Bahwa Yesus dipenuhi Roh Allah, dan Allah telah memberikan segala sesuatu kepada-Nya (Yohanes 3:31-35).

Bukan hanya Yohanes, bahkan orang buta yang disembuhkan juga bersaksi tentang Yesus: “Tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat” (Yohanes 9:25). Kesaksiannya ini bergulir terus tiada henti, dan bukan lagi sebatas soal mata, tapi soal pandangan: “Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 9:32-33). Inilah pandangan orang buta yang disembuhkan.

Bahkan jauh sebelum kedatangan Yesus Kristus ke dunia, nabi Zakharia telah bernubuat kepada Yerusalem tentang kedatangan seorang Raja yang adil, jaya, lemah lembut, dan mengendarai seekor keledai muda (Za. 9:9). Nubuat itu digenapi saat Tuhan Yesus dielu-elukan di Yerusalem oleh orang banyak. Orang banyak tersebut kebanyakan adalah orang Yahudi, mereka menyambut Tuhan Yesus sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” (Yoh.12:12-13; bnd. Mat.21:9, Mrk.11:9, dan Luk.19:38). Orang banyak percaya bahwa Yesus Kristus datang dalam nama Tuhan, Dia datang dari Allah.

Dan masih banyak kesaksian bahwa Yesus Kristus benar-benar datang dari Allah, yang datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan seluruh umat manusia. Dia telah datang ke dunia, ikut merasakan penderitaan, dan bahkan Dia berkorban hingga kematian di kayu salib karena pelanggaran kita. Namun pada akhirnya Dia dibangkitkan oleh Allah untuk pembenaran kita.

Dia bangkit lalu naik ke sorga, kembali kepada Bapa. Dia datang dari Bapa, dan pergi kepada Bapa. Dia datang ke dunia, tapi pergi meninggalkan dunia. Itulah kesaksian Yohanes.

Mengapa Yesus meninggalkan dunia dan pergi kepada Bapa? Apakah kasih Allah juga akan meninggalkan dunia? Siapa yang akan melanjutkan misi Yesus di dunia ini? Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah kemenangan atas kekuasaan dunia. Peristiwa kebangkitan-Nya menunjukkan kuasa Allah atas dunia ini. Walau di dunia ini penuh penderitaan dan kejahatan, namun dikalahkan oleh Yesus Kristus (Yohanes 16:33).

Untuk melanjutkan misi-Nya, Yesus memberikan tugas mulia atau disebut amanat agung kepada murid-murid-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15). Artinya: Walau pun Yesus akan meninggalkan dunia, namun tugas memberitakan Injil harus terus berlangsung. Kasih Allah akan terus disebarkan ke seluruh dunia. Memang tidak lagi Yesus secara langsung yang akan menyebarkan Injil, tetapi murid-murid-Nya; namun mereka akan selalu disertai oleh Yesus melalui Roh Kudus (Kisah 1:8).

Lagi pula, Yesus sendiri berjanji bahwa Dia akan datang kembali kelak kedua-kalinya ke dunia untuk membawa orang-ornag percaya ke Rumah Bapa di Sorga (Yohanes 14:1-4). Jadi, Yesus meninggalkan dunia dan pergi kepada Bapa bukanlah akhir dari rencana Allah, tapi bagian dari rencana-Nya untuk keselamatan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus untuk memperoleh kehidupan kekal.

Jemaat yang dikasihi Kristus…

Hal penting yang ditekankan dalam Firman ini dan menjadi inti pokok iman orang Kristen, yaitu: Mengaku bahwa Yesus datang dari Bapa, Dia adalah Anak Allah, Dia adalah Jurus’lamat, dan Dia adalah satu-satunya jalan menuju Rumah Bapa. Tapi tidak cukup hanya mengaku, kita haruslah setia mengikut Dia dan melakukan kehendak-Nya, bukan kehendak kita. Yang artinya kita haruslah siap untuk menyangkal diri, dan mengaku Yesus. Menyangkal diri artinya menempatkan Allah sebagai yang utama dalam hidupnya, bukan dirinya sendiri yang utama, tapi Kristus yang utama dan Kristus yang memerintah atas hidup kita. Amin.

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Terima kasih Tuhan atas Firman-Mu yang menyapa kami saat ini agar kami tetap berpegang teguh dalam iman percaya kami hanya kepada-Mu saja. Dan kami tetap yakin bahwa hanya Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami. Karena itu Bapa, kami memohon kepada-Mu berilah kami iman yang kuat dan teguh untuk tetap setia dan taat kepada-Mu. Ya Allah Bapa, sepanjang hari ini dalam segala pekerjaan, aktivitas dan perjalanan hidup kami, kami serahkan hanya kepada Tuhan saja. Dengarlah Doa kami ini Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.

Bvr. Sulastri Sitompul- Melayani di Sending HKBP

Pustaka Digital