Renungan Harian HKBP | 7 Agustus 2024

Doa Pembuka: Puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu ya Allah Bapa yang Mahapengasih, karena kasih-Mu kami bisa bangun di pagi hari ini dan menghirup udara yang segar. Terima kasih atas segala berkat dan kebaikan-Mu yang selalu kami rasakan dan alami dalam perjalanan hidup kami. Saat ini, kami ingin mendengarkan firman-Mu, bimbinglah hati dan pikiran kami ya Tuhan agar kami dapat mengerti firman-Mu dan mampu melakukannya di dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.

Judul Renungan: “KEBAHAGIAAN ORANG YANG BERTEKUN DALAM PENDERITAAN!”

Saudara-saudariku dan sahabat-sahabatku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis di dalam Yakobus 5 : 11, yang berbunyi demikian: Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Renungan hari ini adalah bahagian dari perikop Yakobus 5 : 7-11 yang mengajarkan kepada orang-orang percaya (baca : Kristen) untuk bersabar dalam penderitaan. Rasul Yakobus menyampaikan suratnya ini kepada orang-orang Kristen dari kedua belas suku Israel yang berada di perantauan (diaspora) untuk meneguhkan iman dan pengharapan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus, walaupun banyak penderitaan dan pencobaan yang harus mereka hadapi sebagai orang Kristen. Pada awal suratnya ini, Yakobus berpesan: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yakobus 1:2). Penderitaan tidak boleh membuat orang Kristen menjadi patah semangat dan kehilangan pengharapan. Penderitaan juga tidak boleh membuat orang percaya menjadi bersungut-sungut atau saling mempersalahkan satu sama lain. Sebaliknya, penderitaan itu hendaknya membuat kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan melatih diri untuk bersabar dan bertekun di dalam doa.

Bahkan rasul Yakobus mengatakan bahwa orang yang bertekun dan bersabar dalam penderitaan adalah orang yang berbahagia. Dia mengambil contoh atau teladan hidup Ayub, tokoh dalam Perjanjian Lama, seorang yang saleh dan taat, yang tekun dalam penderitaannya. Walaupun begitu berat penderitaan yang dialami Ayub, dia tetap tekun dan sabar, sehingga Tuhan pada akhirnya menyediakan berkat-berkat yang melimpah dalam hidupnya. Teladan Ayub ini menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk tetap bersabar dan bertekun dalam penderitaan. Dan orang-orang yang telah bertekun seperti Ayub ini akan disebut orang-orang yang berbahagia.

Sahabat-sahabatku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, mungkin pada saat ini, kita sedang mengalami penderitaan yang berat dalam hidup kita. Jangan pernah berputus asa dan kehilangan pengharapan. Ingatlah firman Tuhan yang menyapa kita hari ini, yang mengajarkan kita untuk bersabar dalam penderitaan, agar kita dikuatkan dan dihibur menghadapi penderitaan itu. Percayalah, Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan penuh belas kasihan. Dia tidak akan meninggalkan atau membiarkan kita sendirian dalam penderitaan itu, sebaliknya Dia akan menyertai, menguatkan dan menghibur hati kita. Kita percaya bahwa di balik penderitaan yang kita alami saat ini, Tuhan telah menyediakan sukacita dan berkat-berkat yang melimpah seperti yang telah disediakannya bagi Ayub, hamba-Nya yang setia. Yang penting kita lakukan adalah tetap setia, tekun dan sabar menanti pertolongan Tuhan yang Ajaib dalam hidup kita. Jauhkan segala sungut-sungut dan saling menyalahkan, sebaliknya mari kita saling mendoakan dan bertolong-tolongan sebagai sesama orang yang percaya kepada Kristus. Mari kita ingat dan renungkan juga perkataan Tuhan Yesus pada kotbah di bukit : “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:10). Bukan hanya dengan nasihat dan perkataan-Nya saja Yesus mengingatkan kita, bahkan melalui hidup-Nya, Yesus sendiri telah menunjukkan ketekunan dan kesabaran dalam ketaatanNya kepada Bapa yang di sorga, bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib, sehingga menjadi teladan bagi kita yang percaya dan mengikut Dia.

Karena itu, bersabarlah dalam penderitaan dan bertekunlah dalam doa, supaya kita dimampukan Tuhan untuk menghadapi setiap tantangan, pergumulan dan penderitaan di dalam perjalanan hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan telah menyediakan kebahagiaan dan berkat-berkat yang melimpah bagi orang yang telah bertekun dan bersabar dalam penderitaan. Amin.

Doa Penutup: Ya Bapa di sorga, kami bersyukur atas firman-Mu hari ini, yang mengajarkan kami untuk bertekun dan bersabar dalam penderitaan. Kuatkan dan mampukanlah kami ya Bapa untuk melakukan firman-Mu di dalam hidup keseharian kami. Berilah kami penghiburan agar kami tetap setia dan taat kepada-Mu meskipun harus menderita untuk sementara waktu. Terangilah hati kami, agar kami percaya bahwa di balik penderitaan itu, Tuhan telah menyediakan sukacita yang sejati bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara-saudara sekalian. Amin.

Pdt. Berton Hutapea, S.Th- Wakabiro Jemaat HKBP

Pustaka Digital