Doa
Pembuka: Puji dan syukur kami panjatkan kepada-Mu ya
Allah Bapa yang Mahapengasih, karena kasih-Mu kami bisa bangun di pagi hari ini
dan menghirup udara yang segar. Terima kasih atas segala berkat dan kebaikan-Mu
yang selalu kami rasakan dan alami dalam perjalanan hidup kami. Saat ini, kami
ingin mendengarkan firman-Mu, bimbinglah hati dan pikiran kami ya Tuhan agar
kami dapat mengerti firman-Mu dan mampu melakukannya di dalam hidup kami. Di
dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
Judul Renungan: “KEBAHAGIAAN ORANG YANG
BERTEKUN DALAM PENDERITAAN!”
Saudara-saudariku
dan sahabat-sahabatku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, Firman Tuhan
yang menyapa kita pada hari ini tertulis di dalam Yakobus 5 : 11, yang berbunyi
demikian: Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu
apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang
dan penuh belas kasihan.
Renungan
hari ini adalah bahagian dari perikop Yakobus 5 : 7-11 yang mengajarkan kepada
orang-orang percaya (baca : Kristen) untuk bersabar dalam penderitaan.
Rasul Yakobus menyampaikan suratnya ini kepada orang-orang Kristen dari kedua
belas suku Israel yang berada di perantauan (diaspora) untuk
meneguhkan iman dan pengharapan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus, walaupun
banyak penderitaan dan pencobaan yang harus mereka hadapi sebagai orang
Kristen. Pada awal suratnya ini, Yakobus berpesan: “Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan.” (Yakobus 1:2). Penderitaan tidak boleh
membuat orang Kristen menjadi patah semangat dan kehilangan pengharapan.
Penderitaan juga tidak boleh membuat orang percaya menjadi bersungut-sungut atau
saling mempersalahkan satu sama lain. Sebaliknya, penderitaan itu hendaknya
membuat kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan melatih diri untuk
bersabar dan bertekun di dalam doa.
Bahkan
rasul Yakobus mengatakan bahwa orang yang bertekun dan bersabar dalam
penderitaan adalah orang yang berbahagia. Dia mengambil contoh
atau teladan hidup Ayub, tokoh dalam Perjanjian Lama, seorang yang saleh dan
taat, yang tekun dalam penderitaannya. Walaupun begitu berat penderitaan yang
dialami Ayub, dia tetap tekun dan sabar, sehingga Tuhan pada akhirnya
menyediakan berkat-berkat yang melimpah dalam hidupnya. Teladan Ayub ini
menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk tetap bersabar dan bertekun dalam
penderitaan. Dan orang-orang yang telah bertekun seperti Ayub ini akan disebut
orang-orang yang berbahagia.
Sahabat-sahabatku
yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, mungkin pada saat ini, kita sedang
mengalami penderitaan yang berat dalam hidup kita. Jangan pernah berputus asa
dan kehilangan pengharapan. Ingatlah firman Tuhan yang menyapa kita hari ini, yang
mengajarkan kita untuk bersabar dalam penderitaan, agar kita dikuatkan dan
dihibur menghadapi penderitaan itu. Percayalah, Tuhan yang kita imani adalah
Tuhan yang Maha Pengasih dan penuh belas kasihan. Dia tidak akan meninggalkan
atau membiarkan kita sendirian dalam penderitaan itu, sebaliknya Dia akan
menyertai, menguatkan dan menghibur hati kita. Kita percaya bahwa di balik
penderitaan yang kita alami saat ini, Tuhan telah menyediakan sukacita dan
berkat-berkat yang melimpah seperti yang telah disediakannya bagi Ayub,
hamba-Nya yang setia. Yang penting kita lakukan adalah tetap setia, tekun dan
sabar menanti pertolongan Tuhan yang Ajaib dalam hidup kita. Jauhkan segala
sungut-sungut dan saling menyalahkan, sebaliknya mari kita saling mendoakan dan
bertolong-tolongan sebagai sesama orang yang percaya kepada Kristus. Mari kita
ingat dan renungkan juga perkataan Tuhan Yesus pada kotbah di bukit : “Berbahagialah
orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga.” (Matius 5:10). Bukan hanya dengan nasihat dan perkataan-Nya
saja Yesus mengingatkan kita, bahkan melalui hidup-Nya, Yesus sendiri telah
menunjukkan ketekunan dan kesabaran dalam ketaatanNya kepada Bapa yang di
sorga, bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib, sehingga menjadi teladan
bagi kita yang percaya dan mengikut Dia.
Karena
itu, bersabarlah dalam penderitaan dan bertekunlah dalam doa, supaya kita
dimampukan Tuhan untuk menghadapi setiap tantangan, pergumulan dan penderitaan
di dalam perjalanan hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan telah menyediakan
kebahagiaan dan berkat-berkat yang melimpah bagi orang yang telah bertekun
dan bersabar dalam penderitaan. Amin.
Doa
Penutup: Ya Bapa di sorga, kami bersyukur atas
firman-Mu hari ini, yang mengajarkan kami untuk bertekun dan bersabar dalam
penderitaan. Kuatkan dan mampukanlah kami ya Bapa untuk melakukan firman-Mu di
dalam hidup keseharian kami. Berilah kami penghiburan agar kami tetap setia dan
taat kepada-Mu meskipun harus menderita untuk sementara waktu. Terangilah hati
kami, agar kami percaya bahwa di balik penderitaan itu, Tuhan telah menyediakan
sukacita yang sejati bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa.
Amin.
Kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya
menyertai saudara-saudara sekalian. Amin.
Pdt. Berton Hutapea, S.Th- Wakabiro
Jemaat HKBP