Renungan Harian HKBP | 7 September 2024

Doa Pembuka: Kita berdoa! Bapa yang kami kenal di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas nafas yang Engkau berikan kepada kami. Sebentar kami akan mendengarkan Firman Tuhan, berkati hati dan fikiran kami agar Firman Tuhan dapat kami hidupi. Di dalam Yesus Krsitus kami berdoa. Amin.

Yang menjadi renungan bagi kita pada hari ini, Sabtu 07 September 2024 tertulis pada

Zakaria 8 : 6

“Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam”.

Bapak/ibu, saudara/i yang kekasih perikop ini menceritakan tentang keselamatan Bangsa Israel dalam konteks (sisa-sisa) yang kembali pulang ke Yerusalem setelah menerima hukuman, masa kesulitan, penderitaan dan perbudakan. Mereka menghadapi tantangan, pergumulan yang pada akhirnya mereka bisa kembali. Sesampainya kembali ke Yerusalem mereka mendapatkan kota itu tidak seperti yang ada, Yerusalem yang mereka dapatkan penuh dengan puing-puing reruntuhan. Mereka juga menganggap bahwa mereka tidak akan mampu melakukannya lagi. Pola pikir seperti ini juga sering kali kita perhadapkan dalam kehidupan saat ini. Terkadang kita berfikir; “ah, ini sulit”, atau juga “mustahil ini bisa ku lakukan”, hal ini menjadi dinding tembok kokoh yang secara perlahan mengkerdilkan penyertaan Tuhan.

Hal ini juga membuat kita menutup bagaimana cara Allah memandang kita dalam menyikapi suatu bentuk pergumulan. Yang awalnya kita sudah menyusun sedemikian elok tentang hidup kita. Namun yang kita dapati atau yang harus kita jalani tidak sesuai dengan keinginan kita dan meluluh lantakan setiap hal yang telah kita siapkan. Seakan-akan semuanya itu sudah berahkir atau setiap perjuangan tersebut adalah sia-sia. Seketika kita berfiir dengan cepat dan memastikan bahwa semuanya yang sudah terjadi akan sangat mustahil bila bisa diperbaiki.

Dalam keadaan seperti ini kita mengabaikan, tidak memiliki pengharapan akan campur tangan Tuhan yang adalah Tuhan semesta alam, menciptakan langit dan bumi, yang awal dan yang ahkir. Ayat ini mengingatkan kita kembali untuk memiliki Iman yang teguh. Diberbagai situasi, atau pergumulan yang seakan-akan menghimpit hidup, seakan-akan merenggut kehidupan, namun kita harus tetap mengingat bahwasanya Allah adalah segalanya. Disaat kita masih percaya kepada kuasaNya, pasti kita akan melihat kehidupan yang penuh dengan keajaiban Tuhan, yang bukan berasal dari diri kita, melalinkan karena Dia yang telah melakukannya untuk kita. Menjalani kehidupan dalam pengharapanNya membuat Iman kita semakin teguh. Tidak lagi satupun yang mampu mematahkan semangat, kepercayaan, dan menimbulkan keragu-raguan dalam hati.

Bapak/ibu, saudara/i yang kekasih, setiap diantara kita pasti akan mendapatkan suatu perugumulan, dan pergumulan satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Oleh karena itu, Firman ini mengingatkan, apa yang terjadi, apa yang terlihat mustahil dalam kehidupan kita, adalah bagian dari rancangan Tuhan. Setialah kepdaNya dan semakin memiliki iman pengharapan yang teguh, Percayalah kepadaNya, biarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita. Amin.

Doa Penutup: Ya Tuhan Allah Bapa kami, terimakasih atas Firman Mu. Mengajar, menguatkan, mengingatkan kami kembali bagaimana yang terlihat ajaib dalam kehidupan kami adalah bagian dari rancangan Tuhan. Kuatkan iman kami agar kami selalu senantiasa berpengharapan kepada Tuhan dalam berbagai situasi dan kondisi. Ajar kami untuk senantiasa melakukan Firman Tuhan. Di dalam Yesus kami berdoa, Amin.


Cal.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th- LPP II di Kantor Biro Ama dan Lansia HKBP

Pustaka Digital