Renungan Harian HKBP | 8 Mei 2024
Horas dan selamat pagi bagi bapak, ibu, dan saudara/I ku. Saya berdoa semoga kita semua dalam keadaan baik di hari ini. Mari, sebelum kita beraktivitas dan menjalani hari ini, kita terlebih dahulu mendengarkan renungan hari ini dan berdoa.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Terima kasih Tuhan karena kasihMu kami dapat bangun di pagi hari setelah Engkau lebih dahulu menjaga kami melewati malam yang panjang. Sebentar lagi kami akan menjalani hari ini, kiranya firmanMu yang akan kami dengarkan ini menjadi kekuatan dan terang bagi kami agar kami dapat menjalani hari ini dengan sebaik-baiknya. Terimalah doa kami ini di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Bapak, ibu serta saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang menjadi ayat renungan bagi kita di hari ini sesuai dengan Almanak HKBP, tertulis pada Roma 8:31. Saya akan bacakan bagi kita, mari kita ikuti di dalam hati kita masing-masing. Beginilah firman Tuhan.
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Bapak, ibu serta saudara/i-ku kalau boleh kita flashback kembali kepada masa anak-anak tentu adalah hal yang menyenangkan bila dalam melakukan sesuatu apalagi sesuatu yang sulit kita boleh ditemani/didampingi oleh orangtua kita atau oleh kakak/saudara kita yang lebih tua. Mengapa? Karena di saat-saat seperti itulah kita merasa bahwa kita memiliki sosok yang mampu untuk melindungi kita, menjaga kita, dan mengamankan kita. Apalagi hal ini menjadi wajar jika kita mengingat sebagai seorang anak-anak kita sering sekali merasa lemah, sehingga kita memerlukan kehadiran mereka sebagai sosok yang dapat menyelamatkan kita. Tentu tentang hal ini kita boleh sepakat dan tidak memiliki perbedaan. Namun akan lain cerita jika dalam menghadapi hal-hal yang sulit ketika masih anak-anak dan tidak didampingi oleh mereka yang kita anggap mampu, mungkin kita akan cenderung menangis, karena kita merasa tidak mampu/sanggup melakukan itu
Jemaat yang terkasih mengapa saya perlu mengawali renungan ini dengan mengajak flashback/kembali pada saat-saat seperti itu? Karena Roma 8:31 merupakan sebuah janji dan pernyataan jaminan keamanan dari Allah bagi setiap umatNya. Tentu ini adalah hal yang penting bagi kita dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Banyak orang rela untuk mengeluarkan uangnya supaya menyewa jasa pengamanan supaya ia merasa aman. Tidak sedikit juga orang membangun rumahnya seperti benteng tidak lain agar mendapatkan rasa aman, sehingga rasa aman adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kita untuk hidup di tengah ketidakpastian zaman ini. Tetapi apa yang bisa memberikan rasa aman bagi setiap orang percaya? Apakah jasa pengamanan? Tentu bukan. Apakah dengan hadirnya benteng yang tinggi? Tentu juga bukan. Apakah dengan adanya uang yang banyak sehingga kita dapat merasa aman? (seperti istilah yang marak belakangan ini: financial freedom)? Saya pikir juga bukan. Lantas apa? Jawabannya adalah Allah ada di pihak kita (Allah ada bagi kita). Ini adalah jaminan keamanan yang lebih dapat mengamankan kita dalam hidup kita sehari-hari daripada hal-hal yang disebutkan tadi.
Jika Allah ada di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita? Kalimat ini menjadi penting bagi kita dalam menjalani kehidupan kita bukan agar kita menjadi seseorang yang petantang-petenteng menantang semua orang seolah kita adalah orang yang hebat atau jago. Bukan. Kalimat ini bukan bermaksud begitu. Melainkan melalui kalimat ini kita diingatkan bahwa hanya karena Allah sajalah yang hadir bagi kita, maka kita dapat kuat menjalani kehidupan kita setiap hari. Hal inilah yang diperlihatkan oleh Rasul Paulus, dimana selama ia mengabarkan Injil yang menjadi kekuatan bagi dia ialah karena Allah ada di pihak dia sekalipun ia harus menghadapi persoalan dan tantangan-tantangan yang berat di dalam hidup. Hal ini penting untuk diingat bahwa bukan karena Allah ada di pihak kita itu berarti dalam kehidupan kita tidak ada lagi yang namanya persoalan atau permasalahan. Bahkan di jalan tol saja masih sangat mungkin kita menemukan yang namanya kemacetan. Tetapi yang perlu kita imani dan hidupi di hari ini adalah melalui pernyataan Allah ada di pihak kita ini, kita menjadi diingatkan bahwa apapun persoalan, apapun tantangan, apapun pergumulan kehidupan yang saat ini sedang kita hadapi atau yang kelak akan kita hadapi kita harus sadari dan imani bahwa Tuhan ada bagi kita. Tuhan tidak meninggalkan kita. Tuhan memberi perlindungan dan kekuatan bagi kita. Bak orangtua yang menemani dan mendampingi anaknya, juga kakak yang menemani dan mendampingi adiknya, demikian juga Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri menjalani kehidupan kita di hari ini. Semoga bapak, ibu, dan saudara/i menjadi kuat menjalani hari ini. Apapun yang kelak saudara/i akan hadapi hari ini, ingatlah bahwa Tuhan ada di pihak engkau, Tuhan ada bagi engkau. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa yang Maha baik, yang tidak membiarkan kami seorang diri menjalani hari-hari kami, kami bersyukur Tuhan karena Engkau telah menyapa kami melalui firmanMu di hari ini bahwa Engkau tidak pernah dan tidak akan meninggalkan kami di tengah kehidupan yang kami jalani ini. Kami bersyukur Tuhan bahwa kami menerima janjiMu itu. Oleh karena itu Tuhan berkatilah kami. Apapun yang akan kami hadapi hari ini, berilah kami kekuatan, agar kami dapat hidup seturut dengan apa yang Engkau kehendaki. Dalam nama Kristus Yesus kami berdoa. Amin.
Pdt. Daniel Lumban Gaol, S.Th – Fungsional di Biro Hukum HKBP