Jemaat Huria Kristen
Batak Protestan (HKBP) Teladan bersukacita di Ibadah Minggu Advent III atas
kunjungan pastoral Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing pada Minggu (15/12).
Dikonfirmasi kepada
staff, kunjungan pastoral ini menjawab kerinduan jemaat HKBP Teladan
dikarenakan pernah pelayanan kunjungan yang tertunda waktu lalu, ketepatan juga
sehubungan adanya agenda kegiatan Ephorus HKBP di Kota Medan untuk melayani
perayaan Natal Persekutuan Gereja – gereja Indonesia Wilayah Sumatera Utara
tanggal 16 Desember 2019.
Gereja yang
beralamatkan di Jln. Sederhana No. 13 Medan ini dipimpin Pdt. Herry
Simanungkalit, M.Th sebagai Pendeta Ressort. HKBP Teladan merupakan induk
ressort Medan – 1 Teladan dengan pagaran
HKBP Sempurna. Ressort Medan – 1 Teladan beranggotakan jemaat sekitar 1.698 KK.
Adapun Pelayan Penuh Waktu Ressort Medan – 1 Teladan diantaranya, Pdt. Herry
Simanungkalit, M.Th, Pdt. Jungjung R.F. Sibarani, Pdt. Awi Sanjaya Siahaan,
S.Th, dan Pdt. Denny Sihotang, S.Th.
Ephorus HKBP Pdt. Dr.
Darwin Lumbantobing dalam kunjungan pastoralnya, memberitakan Firman dalam
ibadah minggu Umum Pkl. 10.30 Wib menggunakan bahasa Batak Toba. Dalam
khotbahnya dari Mateus 24: 3 – 8, Ephorus HKBP menjelaskan makna minggu –
minggu Advent. Advent bukanlah perayaan tetapi nama – nama minggu yang
ditetapkan sampai 4 kali, itu yang disebut Minggu Advent I, Minggu Advent II,
Minggu Advent III, Minggu Advent IV. Setiap nama minggu, memiliki arti dan maknanya
masing – masing, berbeda dengan perayaan/pesta seperti Natal. Di Minggu Advent,
kita diingatkan kembali supaya menanti kedatangan Tuhan. Tetapi di Perayaan
Natal, kita bukan lagi menanti kelahiran Yesus pada Pesta Natal, sebab Natal
yang kita rayakan adalah Pesta/Perayaan Peringatan Kelahiran Yesus Kristus,
kata Ephorus HKBP.
Oleh karena itu, agar
pemahaman kita tidak salah apalagi ada yang mengatakan dengan pemahamannya, kita
tidak boleh merayakan Natal di minggu – minggu Advent, setelah tanggal 25
Desember barulah bisa merayakan Natal. Di gereja kita HKBP, kita sudah
menghayati dan menghidupi, di minggu – minggu Advent kita bisa merayakan Natal
yaitu Perayaan/Pesta Peringatan Kelahiran Yesus Kristus. Itu saling melengkapi
sebab bukanlah kelahiran Yesus Kristus yang kita nantikan di dunia ini, tetapi
kita menantikan kedatanganNya untuk kedua kali, kata Ephorus.
Advent yaitu menanti,
menanti kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini untuk kedua kalinya. Bagaimana
kita menanti kedatanganNya? Apa yang harus kita lakukan untuk menanti
kedatanganNya? Inilah yang harus kita hidupi di dalam iman dan
pengharapan. Advent bukan mau
memperjelas waktu kedatanganNya, tetapi mempersiapkan diri kita menanti
kedatanganNya.
Ephorus menambahkan,
ada tiga cara menanti kedatanganNya yaitu, pertama:
MANAHAN, sebab ada banyak persoalan yang bisa terjadi, dan ada banyak
pelanggaran yang bisa kita saksikan dimana – mana. Kedua: MARSIHOHOT, karena semakin banyak ajaran – ajaran palsu yang
bisa saja memakai nama Kristus. ketiga :
MONANG, setia hidup di dalam iman kepada Yesus Kristus. Tidak seorang pun
dari kita dikehendaki Tuhan hidup di dalam dosa dan korban dari dosa, tetapi
kita semua dikehendaki Tuhan untuk menjadi orang percaya – pewaris kerajaan
sorga, yang di dalam kehidupannya akan memberitakan Kristus ke semua bangsa.
Usai ibadah, utusan
jemaat atas sukacita akan kunjungan tersebut, Ompu i Ephorus HKBP bersama Ompu
Boru diulosi dengan ulos pucca, yang kemudian Ompu i Ephorus memberikan
bimbingan pastoral kepada jemaat perihal kondisi HKBP terkini sekaligus program
HKBP ke depan.
Ephorus membuka kondisi yang terjadi di tengah – tengah jemaat maupun gereja.
Jemaat khususnya orang Batak seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman,
orang Batak banyak merantau ke daerah – daerah lain baik di Indonesia ini
maupun ke luar negeri. Pernah, dalam kunjungan ke Tanjung Berau, dikarenakan
adanya halangan penerbangan sehingga harus melewati jalus darat dan air,
melewati beberapa daerah di Kalimantan Utara dan sekitarnya, disana juga ada
HKBP, sehingga kami bertemu dan menyapa jemaat. Seiring itu jugalah, kemana
jemaat umumnya orang Batak, maka disana cikal bakal berdirinya gereja HKBP. Kemudian,
Ephorus HKBP menerangkan program revitalisasi HKBP dalam periode 2016 – 2020
secara khusus menyambut pelayanan Reposisi Pekabaran Injil (Zending) Tahun
2020. Kesempatan baik ini juga, jemaat tak lupa mengabadikan momen sukacita
tersebut dengan foto bersama baik pribadi maupun kategorial dan punguan koor. (aps)