Tangis Perpisahan di Jambore Anak Sekolah Minggu Wilayah Tapanuli

Anak Sekolah Minggu dan Konselor menangis sedih sambil berpelukan pada penutupan Jambore Anak Sekolah Minggu karena akan berpisah setelah lima hari bersama. Kepala Departemen Koinonia Pdt Dr Martongo Sitinjak resmi menutup kegiatan jambore pada Minggu (24/6) setelah secara simbolik memukul lonceng tiga kali bertanda Jambore Anak Sekolah Minggu wilayah Tapanuli Tahun 2018  resmi ditutup.

Ibadah penutupan yang disatukan dengan ibadah Minggu dipimpin oleh Pdt Jahor Purba MTh (Kabiro Ama Lansia) sebagai liturgis dan pengkhotbah Pdt Samuel Sitompul STh (Kabiro Oikumene). Pdt Samuel dalam khotbahnya menyampaikan  kepada anak sekolah minggu untuk senantiasa memegang tiga hal, pertama, senantiasa memegang erat iman. Keselamatan hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua, terus menambahi pengetahuan supaya mampu menghadapi tantangan zaman dan peduli kepada orang lain, orang tua, teman dan lingkungan sekitar.

Menjadi bagian dari acara ibadah, penyerahan ASM dari konselor kepada pimpinan HKBP yang selanjutnya pimpinan HKBP menyerahkan kembali kepada masing-masing Guru Sekolah Minggu. Kadep Koinonia Pdt Martongo Sitinjak dalam ibadah pengutusan juga memberangkatkan Guru Sekolah Minggu kembali melayani di gerejanya masing masing setelah lima hari mendapat pembekalan dan pelatihan, untuk menerapkannya di gereja masing masing.

Ia berpesan kepada peserta Jambore supaya menyampaikan salam dan ucapan terima kasih kepada jemaat dan kepada pendeta yang mengirim mereka menjadi peserta Jambore ASM HKBP 2018. Mengakhiri sambutannya, Pdt Martongo mengatakan kepada seluruh peserta jambore, konselor, pendamping Guru Sekolah Minggu dan tim kerja, “Saya tidak memberi apa-apa kecuali iman saya.”

Pada kesempatan tersebut HKBP melalui Kadep Koinonia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim Buku Ende ASM HKBP dan Tim Buku Kurikulum Sekolah Minggu HKBP yang telah terbit untuk digunakan di Sekolah Minggu HKBP. Parulian Tua Samosir/Biro Informasi

 

Pustaka Digital