Bibelvrow HKBP, Pelayan Yang inovatif, Kreatif, Unggul dan Transformatif

Pelayanan kaum  perempuan Batak  diawali oleh seorang misionaris yang bernama
Suster Efride Harder di daerah Toba. Efride 
mengajar perempuan Batak, agar mampu menulis, membaca  dan terampil. Pelayanan Elfride menjadi cikal
bakal sekolah  Bibelvrow (perempuan
penginjil).

Di kemudian hari, HKBP menerima
Bibelvrow sebagai pelayanan tahbisan yang dikhususkan untuk melayani perempuan,
pemudi, dan anak-anak. 

Pelayanan Bibelvrow bergerak
dinamis seturut kondisi dan keadaan zaman di bawah terang Firman Tuhan demi
menggapai Visi HKBP, menjadi berkat bagi dunia. Memahami kondisi pandemi
Covid-19 di era revolusi 4.0, HKBP melaksanakan Pemberdayaan kepada Bibelvrow
HKBP secara semi virtual, di Gedung Raja Pontas Lumbantobing (9/6/2021),  Ketua penyelenggara,   Kabiro Perempuan, Biv. Risma Sinaga, S.Th,
M.Hum memberitahukan tujuan kegiatan ini agar Bibelvrow menjadi pelayan yang
transformatif. Demikian Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga
menyebut 400 orang Pelayan Bibelvrow  
sangat antusias menyambut pemberdayaan ini. Pelayan Bibelvrow sangat
berharga, sebab pelayanan Bibelvrow sangat mewarnai pelayanan HKBP.

Pada ibadah juga, peserta
pemberdayaan disemangati Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th dalam khotbahnya. Pdt
. Debora menekankan Bibelvrow HKBP di era revolusi 4.0 dan situasi pandemi
Covid-19 harus menjadi pelayan yang inovatif, kreatif, inovatif, dan
berkarakter unggul agar dapat menghasilkan buah yang baik, harum dan manis.

Dalam sambutannya,  Ephorus, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar secara
luas mengarahkan Bibelvrow HKBP. Saat ini, HKBP sedang giatnya melakukan
pemberdayaan secara menyeluruh agar panggilan Kristus berbuah dengan kekaguman.
Pelayanan Bibelvrow memberi kontribusi besar bagi pelayanan HKBP.

Sehubungan dengan kemajuan zaman
dan perkembangannya, Ephorus mengajukan beberapa pertanyaan agar Bibelvrow HKBP
membenahi dan memperlengkapi dirinya sebagai pelayan Tuhan.

Saat ini ada lima generasi
manusia yang hidup di Indonesia. Sudah mampukah Bibelvrow HKBP melayani ke lima
generasi tersebut? Kekerasan terhadap anak dan perempuan sampai saat ini masih
tinggi di Indonesia. Bagaimana perhatian dan kepedulian Bibelvrow terhadap
kekerasan yang terjadi? Bagaimana refleksi pribadi Bibelvrow sebagai pelayan
Tuhan? Sudahkah semua Bibelvrow menghidupi Poda Tohonannya? Dapatkah Bibelvrow
sebagai rekan  pendeta yang piawai  dan tahbisan lainnya? Bagaimana kompetensi
dan ilmu pengembelaan dari Bibelvrow HKBP?

Seluruh pertanyaan yang
disampaikan Ephorus bertujuan untuk membangkitkan semangat  peserta agar Bibelvrow HKBP bergegas menjadi
pelayan yang inovatif, kreatif, transformatif dan berkarakter unggul.

( BK-TIK)

Scroll to Top