Ceramah Kepala Departemen Marturia HKBP Pada Pemberdayaan Kepala Bidang Marturia



CERAMAH KEPALA DEPARTEMEN MARTURIA HKBP

Pdt. Kardi Simanjuntak, S.Th., M.Min.

Pada Pemberdayaan Kepala Bidang Marturia

Seminarium-Sipoholon, 17-18 Juni 2021

 

Pengantar

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus Raja Gereja yang
senantiasa berkenan memelihara kehidupan umat-Nya. HKBP memiliki tugas besar di
tengah dunia yang multikompleks ini. Tugas tersebut bukan berasal dari manusia
melainkan dari Yesus Kristus Sang Raja Gereja sebagaimana yang Dia tugaskan
kepada murid-murid-Nya untuk pergi dan menghasilkan buah (Yoh. 15:16).
Berdasarkan Firman Tuhan tersebut dan Rencana Strategis HKBP 2020-2024, HKBP
telah menetapkan langkah awal pada tahun 2021 ini sebagai Tahun Pemberdayaan
dengan prioritas utama pemberdayaan seluruh pemangku tugas di HKBP.

HKBP sebagai bagian dari tubuh Kristus (institusi ilahi)
dan sebagai organisasi keagamaan (institusi sosial) hidup dalam konteks dinamis
yang harus terus digumuli. Situasi yang berubah cepat menuntut gereja untuk
senantiasa memperbarui diri agar pelayanannya dapat menyentuh kehidupan warga
jemaat. Untuk itulah dalam melaksanakan tugas panggilannya, HKBP perlu
memikirkan bentuk-bentuk pelayanan yang transformatif. Dalam hal ini peranan
distrik-distrik di HKBP sangat penting, mengingat konteks dan kebutuhan
pelayanan yang beragam di setiap wilayah HKBP.

Dalam mencapai visi HKBP “Menjadi Berkat Bagi Dunia” dan
menyadari pentingnya peranan distrik dalam mengimplementasikan visi tersebut,
maka HKBP melakukan percakapan dalam bentuk pemberdayaan pada hari ini dan
besok (17-18 Juni 2021) kepada para kepala bidang yang menjadi penggerak
pelayanan koinonia, marturia, dan diakonia.

Pada kesempatan yang berharga ini, Departemen Marturia
HKBP mengharapkan kegiatan pemberdayaan ini menjadi wadah koordinasi, evaluasi,
dan membangun strategi pelayanan marturia di seluruh aras pelayanan HKBP.

 

Pembahasan/Uraian

Departemen Marturia HKBP dengan dua unit pelayanannya,
yaitu Biro Sending/PI dan Biro Ibadah-Musik telah menyusun program kerja
pelayanan untuk tahun 2021 (dokumen akan dibagikan kepada seluruh peserta) yang
telah ditetapkan pada Rapat MPS 21-22 Januari 2021 yang lalu. Tentunya, dari
sekian banyak program pelayanan yang ditetapkan ada program prioritas baik di
tingkat pusat maupun distrik. Hal itulah yang akan saya uraikan dalam sesi ini.

·        
Tingkat Pusat

1.      
Memandirikan
Pos Sending.

HKBP telah memulai sending/penginjilan tahap kedua.
Penginjilan ini berbasis diakonia. Tentu kita mengingat karya penginjilan para
misionaris pada masa awal pekabaran Injil di Tanah Batak yang dengan serius
mendasari metode penginjilannya dengan diakonia (ulaon asi ni roha). Hal itu
tampak jelas dari peninggalan misionaris tersebut dalam bidang kesehatan (rumah
sakit), bidang pendidikan (sekolah-sekolah), dan pengembangan masyarakat dalam
berbagai bidang keterampilan maupun pertanian. Itu sebabnya Dr. J.R. Hutauruk
sering menyebut penginjilan para misionaris itu sebagai “Injil yang Diakonal.”

Tahun ini HKBP berencana akan memandirikan pelayanan
sending di Pulau Rupat bertepatan dengan Jubileum 50 tahun Sending di Pulau
Rupat pada bulan November 2021 yang akan datang. Konsep yang terpikirkan hingga
saat ini, yaitu akan diadakan pelatihan pertanian dan peternakan di Pulau Rupat
serta ibadah raya yang akan dihadiri oleh Pimpinan HKBP.

 

Demikian juga dengan Ressort Dirga GKJ Trans Pasir
Pangaraian Distrik XXII Riau. Hingga saat ini, Pendeta Ressort yang melayani
masih tanggungan Kantor Pusat HKBP. Setelah diadakan kunjungan dan diskusi
bersama Pendeta Ressort dan para Penatua, ternyata Ressort ini mampu untuk
membelanjai sendiri Pendeta Ressort. Oleh karena itu, sejak bulan Oktober 2021
maka Pendeta Ressort Dirga GKJ Trans Pasir Pangaraian tidak lagi tanggungan
Kantor Pusat HKBP, tetapi ditanggung oleh ressort itu sendiri.

 

2.      
Pengembangan
Pos Pelayanan

Melihat realitas penyebaran masyarakat Batak, khususnya
orang Kristen di banyak wilayah di Indonesia. Maka dibutuhkan pengembangan pos
pelayanan di beberapa distrik, khusunya di wilayah perkotaan, wilayah industri,
dan wilayah perkebunan. Untuk itu Departemen Marturia HKBP akan segera merekrut
dan mempersiapkan pelayan sending yang masih muda melayani di pos-pos sending
tersebut. Ada beberapa pos sending yang akan kita satukan dan kembangkan,
khususnya di wilayah Jambi dan Riau baik yang dilayani langsung oleh Biro PI
HKBP ataupun Ressort yang berdekatan yang bisa disatukan menjadi satu ressort
khusus, seperti:

Pos PI Pemayungan Jambi                       Dikordinir
Biro PI

Pos PI Ulu Sumay Jambi                          Dikordinir
Biro PI

Pos PI Sungai Pompang Jambi                 Dikordinir Biro PI

Pos PI Rogate Patokan Riau                     Dikordinir Biro PI

Pos Parm. Paseban Pemayungan Jambi  Dikoordinir oleh Ress. Tebo Wirotho Agung jambi

Beberapa Pos Parm/Pel yang dikoordinir oleh Ressort
Indragiri Air Molek

*)      Hal ini juga berlaku bagi daerah lain yang
berdekatan dengan Pos Sending HKBP di bawah naungan Biro PI HKBP

 

Salah satu langkah yang kita lakukan untuk mencapai
tahapan peningkatan pelayanan bagi gereja yang berstatus Pos PI/Pos Pel./Pos
Parm. perlu kerja sama dengan distrik-distrik untuk melakukan pendataan dan
pemetaan.

 

3.      
Dialog
Antaragama (interreligious dialogue).

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kerukunan antar
umat beragama dalam konteks masyarakat majemuk. Gereja harus hadir sebagai
sahabat bagi semua orang. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi pemberdayaan bagi
para pelayan HKBP agar mampu berkomunikasi dan berdialog dengan semua agama,
suku, dan semua golongan dalam masyarakat.

 

4.      
Pelestarian
Lingkungan Hidup.

Memberitakan Injil adalah tugas orang percaya. Setiap
pribadi sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus, memiliki tugas mutlak
memberitakan Injil, baik secara internal maupun eksternal. Penting untuk
diingat, bahwa inti keselamatan dari Injil itu bukan hanya diperuntukkan kepada
salah satu makhluk yaitu manusia, sebab bila demikian hal itu merupakan
diskriminasi terhadap makhluk lain. Karena itu Markus 16:15-16 memproklamasikan
bahwa objek pemberitaan Injil bukan hanya kepada manusia, melainkan kepada
seluruh makhluk. Injil Markus memandang segala makhluk secara universal dalam
kesatuan dan keutuhan ciptaan sebagai alamat penyelamatan Allah.

HKBP melalui Departemen Marturia akan melaksanakan
program penaburan bibit ikan dan penanaman bibit pohon di wilayah Tapanuli Raya,
sebagai wujudnyata dari perintah Tuhan Yesus untuk memberitakan keselamatan
kepada segala makhluk melalui pelestarian lingkungan di wilayah Tapanuli Raya.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan alam Tapanuli
Raya melalui penaburan bibit ikan dan penanaman pohon di wilayah Tapanuli Raya.
Selanjutnya, membangun kesadaran warga jemaat dan masyarakat bahwa tugas
kesaksian (pemberitaan Injil) juga diwujudkan dalam bentuk menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup.

5.      
Klinik
Pastoral Care.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi para pelayan
yang menghadapi masalah, baik masalah keluarga, ekonomi, sosial, dsb. Tentunya,
pelayanan klinik pastoral ini menjadi wadah untuk mendengarkan setiap
pergumulan para pelayan, mendoakan mereka, dan mendampingi dengan tetap menjadi
privasi setiap klien. Tentu dalam hal ini Departemen Marturia akan
mempersiapkan para pelayan untuk menjadi konselor.

 

·        
Tingkat Distrik

1.      
Membangkitkan
dan Membentuk Tim Marturia Distrik.

Penting untuk membentuk (bagi yang belum ada) atau
membangkitkan kembali (bagi yang sudah ada) tim marturia distrik. Tim tersebut
tentunya akan membantu pelayanan marturia di tingkat distrik bersama Kepala
Bidang dan Praeses dalam menyusun serta melaksanakan strategi pelayanan
marturia. Bekerja tim tentunya jauh lebih baik daripada bekerja sendiri. Tim
ini diharapkan mampu menjadi penggerak pelayanan marturia di setiap distrik.

 

2.      
Training of Trainers (ToT) Modul Penginjilan HKBP.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih sekaligus mensosialisasikan
modul penginjilan HKBP. Modul ini merupakan panduan maupun metode pelayanan
penginjilan yang diharapkan seragam pada semua aras pelayanan HKBP. Kegiatan
ini juga menjadi wadah pemberdayaan setiap kepala bidang distrik, ketua dewan,
ketua seksi, para pengajar, hingga anak sekolah minggu terkait modul
penginjilan HKBP.

 

3.      
Menyegarkan
dan Membangkitkan Aleale Sending.

Departemen Marturia melalui Biro Sending HKBP menetapkan salah satu
Program di tahun 2021, yaitu Program
Aleale Sending. Program ini merupakan wujud
nyata dari orientasi pelayanan HKBP yang telah ditetapkan oleh HKBP untuk tahun
2021, yaitu Tahun Pemberdayaan HKBP. Melalui
Aleale Sending, Departemen Marturia ingin
membentuk satu Komunitas bagi sahabat-sahabat HKBP, baik dari anggota jemaat
maupun di luar jemaat HKBP, yang berkerinduan untuk turut berpartisipasi dalam
pekabaran Injil.

Departemen Marturia melalui Aleale Sending mengharapkan partisipasi
seluruh pihak yang bersedia menjadi
sahabat dari Aleale Sending untuk turut berpartisipasi
dalam pekabaran Injil dengan berkomitmen memberikan bantuan baik secara moril
dan materi. Adapun komitmen yang dimaksud yaitu
bersedia mendoakan setiap
program pekabaran Injil, dan bersedia memberikan bantuan dana secara
kontinuitas maupun situasional.

 

4.      
Pelayanan
Masyarakat Perkotaan.

Tanpa mengesampingkan pelayanan masyarakat tradisional,
pelayanan masyarakat kota menjadi hal yang krusial saat ini. Perkembangan zaman
dan konteks yang selalu berubah cepat menuntut pelayanan yang optimal dan
transformatif terhadap masyarakat kota. Ada empat kategori prioritas dalam
pelayanan masyarakat kota, yaitu mahasiswa, buruh, rumah sakit, dan lembaga
pemasyarakatan. Untuk itu, Departemen Marturia akan mempersiapkan 5-10 orang
pelayan (pendeta) muda untuk diutus ke distrik perkotaan dengan fokus pelayanan
keempat kategori tersebut.

 

6.      
Mendirikan
Lembaga Kursus dan Pelatihan Musik Gerejawi Berbasis Buku Logu HKBP.

Salah satu keprihatinan kita dalam bidang musik gerejawi
adalah semakin berkurangnya pemusik baik dari kalangan warga jemaat bahkan
pelayan yang tidak paham menggunakan Buku Logu sebagai dasar utama iringan
musik gerejawi HKBP. Bisa dikatakan bahwa Buku Logu HKBP merupakan “harta
karun” yang hampir punah.

Untuk itulah Departemen Marturia HKBP melalui Biro
Ibadah-Musik HKBP akan mendirikan lembaga kursus dan pelatihan musik gerejawi
berbasis Buku Logu HKBP demi melestarikan harta karun tersebut.

 

Penutup

Demikianlah uraian kegiatan
Departemen Marturia HKBP tahun 2021 yang dapat saya sampaikan. Semoga melalui
pemberdayaan para kepala bidang yang kita laksanakan saat ini kita mampu
membangun strategi pelayanan di setiap distrik demi terwujudnya visi HKBP “Menjadi
Berkat Bagi Dunia.”



Scroll to Top