Doa Bagi Kesembuhan Pasien Covid-19 & Syukur Atas Kesembuhan


HKBP Distrik Bekasi mengadakan ibadah virtual yang
bertajuk Doa Bagi Kesembuhan dan Syukur atas Kesembuhan (28/7/2021). Seperti
yang diketahui melalui data yang terakhir yang dikeluarkan Kantor Pusat HKBP,
ada sekitar 2545 warga jemaat HKBP Distrik Bekasi yang terpapar dan penyintas
Covid-19.

Ibadah virtual kali ini dihadiri 194 akun zoom dan
dilayani oleh Pdt. Berlin Tamba sebagai Liturgis dan Pdt. Mangatur Manurung
sebagai Pengkhotbah.

Pada kesempatan kali ini, Sekretaris Jenderal HKBP,
Pdt. Victor Tinambunan hadir untuk memberikan pesan pastoral dan penguatan
kepada semua warga jemaat HKBP penyintas dan yang terpapar Covid-19. Dalam
pesannya, Pdt. Tinambunan mengungkapkan bahwa umumnya orang yang mengalami
penderitaan akan bertanya “Mengapa ini terjadi? Mengapa harus seperti ini?”
Bahkan tokoh Alkitab sendiri seperti Ayub juga melontarkan pertanyaan yang sama
ketika mengalami penderitaan (Ayub 3).

Melanjutkan pesan pastoralnya, Pdt. Tinambunan
mengatakan, “Pertanyaan seperti tadi cenderung tidak memiliki jawaban, seperti
Ayub yang tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Maka daripada bertanya ‘mengapa?’
marilah kita warga jemaat HKBP bertanya ‘bagaimana?’ Bagaimana kita menghadapi
situasi ini?”

Fokus perhatian menuntun arah dan menggerakkan tubuh
menuju fokus tersebut. oleh karena itu, Pdt. Tinambunan mengajak warga jemaat
HKBP mengarahkan fokusnya ke arah Tuhan yang maha kasih, yang selalu menguatkan
kita umat-Nya dalam menjalani kehidupan ini. “Ke mana fokus perhatian kita itu
mentukan sikap kita. Bagaimana kita menghadapi situasi ini?” pesan Pdt.
Tinambunan.

Selain mengajak warga jemaat untuk mengubah fokus
perhatiannya, Pdt. Tinambunan juga mendorong warga jemaat untuk “mengimani
dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan pasti berkarya, memegang kendali sejarah, dan
mengetahui jauh lebih dari yang kita ketahui.”

Pembatasan-pembatasan yang terjadi akibat dari pandemi
Covid-19 sangat berpengaruh pada kegiatan ibadah rutin yang dilakukan di HKBP
namun pandemi tidak dapat membatasi hubungan Tuhan dengan umat-Nya. “Meskipun
ada pembatasan untuk ke gereja, tetapi tidak ada batas untuk bertemu dengan
Tuhan,” kata Pdt. Tinambunan.

Sebagai seorang penyintas Covid-19, Pdt. Tinambunan
juga menekankan kepada warga jemaat supaya memperhatikan kualitas konsumsi
makanan secara lebih filosofis. “Konsumsi bukan hanya soal makanan untuk
mengisi perut, tetapi juga konsumsi pikiran yang baik dan sehat.” Dengan
mengkonsumsi makanan yang sehat bagi pikiran, niscaya kesembuhan akan lebih
cepat diraih.

Pdt. Tinambunan mengapresiasi kegiatan doa
tersebut karena dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, berbagai beban, dan
saling menopang. “Beban yang dibagi akan membuatnya berkurang namun sukacita
yang dibagi akan membuatnya bertambah,” tutup Pdt. Tinambunan. (SKS-NS)



Scroll to Top