HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
PARAPAT, (6/10) — HKBP melalui Departemen Koinonia – Biro Pembinaan terus berkomitmen melakukan transformasi pelayanan gerejawi dengan meningkatkan kemampuan digital para pelayan. Sebanyak 30 Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones dari berbagai distrik di Sumatera Utara mengikuti Pelatihan Digital Ministry yang berlangsung di APIIS Center, Wisma Tabor, Parapat. Kegiatan ini bertujuan untuk meng-upgrade keterampilan para pelayan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pelayanan gereja yang relevan dan efektif di era modern. Ucapan terima kasih disampaikan oleh Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga kepada tim Biro Pembinaan yang dipimpin Pdt. Dr. Ronald Pasaribu serta APIIS yang diketuai Cristine Vargas Diaz, atas kerja sama dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Dengan semangat pembaruan dan kolaborasi, HKBP terus melangkah maju menuju pelayanan yang adaptif dan berdampak bagi jemaat.
GONTING MAHE – SORKAM (5/10), – Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., memimpin Ibadah Minggu sekaligus Pesta Jubileum 75 Tahun HKBP Gonting Mahe dan Syukuran Pembangunan Gedung Gereja Baru di HKBP Gonting Mahe Resort Naipospos, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam khotbahnya yang diambil dari Habakuk 1:12–17, beliau menegaskan bahwa Tuhan Allah adalah Maha Kudus dan Maha Tahu, serta mengingatkan jemaat bahwa di tengah kelemahan manusia, Tuhanlah sumber kekuatan dan pengharapan sejati. HKBP Gonting Mahe berdiri sejak 11 Mei 1950, kini dipimpin oleh Pdt. Rinto Radin Sihombing dan melayani 98 KK. Gereja ini merupakan induk dari Resort Naipospos dengan tujuh pagaran dan tiga wijk pelayanan. Perayaan Jubileum ke-75 ini berlangsung penuh sukacita, menjadi wujud syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang pelayanan gereja. Sebagaimana firman Tuhan berkata, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya” (Mazmur 127:1).
PALEMBANG, (5/10) — Gereja HKBP Palembang merayakan Pesta Gotilon sekaligus Pesta Ulang Tahun ke-96 dalam suasana penuh sukacita dan rasa syukur kepada Tuhan. Perayaan ini mengusung tema “Tiada Berkesudahan Kasih Setia Tuhan” (2 Korintus 9:7) dan subtema “Allah mengasihi dan memberkati orang yang memberi dengan senang hati, menunjukkan sikap yang penuh syukur.” Praeses HKBP Distrik XV Sumatera Bagian Selatan, Pdt. Victor Singal H. Silalahi, bertugas sebagai pengkhotbah dalam ibadah tersebut. Sementara Pdt. Eben Ezer Napitupulu, pendeta Resort Palembang, melayani sebagai liturgis. Kegiatan berlangsung meriah dan penuh makna, diwarnai dengan nyanyian pujian, persembahan hasil bumi, serta doa syukur atas penyertaan Tuhan bagi pelayanan HKBP Palembang yang telah menginjak usia 96 tahun.
SAROLANGUN – JAMBI, (5/10) — Dalam suasana penuh sukacita, Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th., melayani Ibadah Minggu di HKBP Sarolangun pada Minggu, 5 Oktober 2025. Ibadah ini menjadi momen istimewa karena sekaligus dilaksanakan paborhaton Pdt. Firma Batubara dan mangojakhon Pdt. Agustin T. M. Hutapea sebagai Pendeta Resort HKBP Sarolangun. Kedua pelayan ini menerima tanggung jawab pelayanan dengan penuh komitmen untuk melanjutkan karya Tuhan di tengah jemaat. Setelah ibadah, kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah tamah di Sopo Godang HKBP Sarolangun, yang diwarnai dengan keakraban dan rasa syukur atas pelayanan yang telah dipercayakan Tuhan kepada para pelayan-Nya.
MEDAN, (5/10) — Jemaat HKBP Laut Dendang Resort Tegal Rejo bersukacita merayakan ulang tahun gereja ke-39 dan Pesta Gotilon, sekaligus peresmian Gedung Sekolah Minggu. Peresmian dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik XXXI Medan Utara, Pdt. Martin Manullang, M.Th., MM, dalam ibadah Minggu yang penuh syukur. Gedung baru ini menjadi wujud komitmen jemaat dalam mendukung pertumbuhan iman anak-anak dan generasi penerus gereja. Melalui momentum ini, HKBP Laut Dendang menegaskan semangat untuk terus membangun pelayanan yang hidup, bersyukur atas penyertaan Tuhan, dan mempersembahkan karya terbaik bagi kemuliaan-Nya.
MEDAN, (5/10) — Pada Minggu ini, Gereja HKBP Padang Bulan Medan merayakan lima pesta iman dalam ibadah Minggu, yaitu Gotilon (Panen Syukur), Peresmian Renovasi Gereja, Gedung Bengkel Sekolah Minggu, Gedung Sekolah Minggu, dan Rumah Kediaman Pendeta Fungsional. Dalam kegiatan ini Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan pesan yakni seluruh karya ini berdiri bukan hanya dari batu dan semen, tetapi dari iman, kasih, dan pengharapan umat Tuhan. Ia berharap setiap bangunan menjadi tanda kasih Allah yang hidup dan memperkuat iman jemaat. Perayaan ini menjadi wujud kesatuan hati jemaat dalam mempersembahkan yang terbaik bagi Kristus, sekaligus bagian dari perjalanan menuju Jubileum 200 Tahun HKBP pada 2061.
BEKASI, (4/10) — Sebanyak 85 Sintua HKBP Setia Mekar dan HKBP Kompas mengikuti Pembekalan Parhalado bertema “Membaharui Diri: Menghidupi Panggilan Sintua di Tengah Tahun Transformasi HKBP.” Kegiatan ini dipimpin oleh Pdt. Miduk Sirait, S.Th., M.M bersama tim pelayanan resort, dan menghadirkan Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th sebagai pembicara utama. Praeses mengajak para Parhalado untuk membaharui diri menjadi pelayan yang rendah hati, tekun berdoa, peka terhadap kehidupan jemaat, serta menjadi teladan iman di tengah gereja dan keluarga. Antusiasme peserta mencerminkan semangat pembaruan rohani yang meneguhkan pelayanan HKBP Setia Mekar di Tahun Transformasi 2025.
HUTAGURGUR (4/10) — Kepala Departemen Marturia HKBP menghadiri dan memberikan arahan dalam Pelatihan Guru Sekolah Minggu (GSM) bertema “Mengajar Kreatif bagi Guru Sekolah Minggu” di HKBP Hutagurgur Resort Immanuel, Sumatera Utara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Misi Zending HKBP Menteng, Jakarta Pusat, dan diikuti 75 peserta dari HKBP Distrik III Humbang. Pelatihan ini bertujuan meneguhkan panggilan para pelayan anak agar membimbing anak hidup bagi Kristus dengan cara kreatif dan efektif. Dalam arahannya, Kepala Departemen Marturia menekankan pentingnya pembinaan iman anak jemaat melalui pengajaran rohani yang inovatif. Kegiatan ini diharapkan memotivasi guru-guru Sekolah Minggu agar semakin bersemangat, kreatif, dan berdedikasi mendampingi generasi muda gereja.
MEDAN (4/10) – Syukuran 80 Tahun TNI: Ephorus HKBP Pimpin Doa Lintas Agama di Kodam I/BB Medan – Dalam rangka mensyukuri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan (BB) menggelar Doa Bersama Lintas Agama yang penuh khidmat. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, termasuk Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, yang memimpin doa untuk umat Kristiani. Beliau bergabung dengan Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin (Islam) dan I Nyoman Nyeneng (Hindu). Pdt. Dr. Victor Tinambunan memanjatkan doa syukur atas pengabdian TNI dan memohon berkat bagi seluruh prajurit, agar dianugerahi kekuatan dan keteguhan hati. Ia juga secara khusus mendoakan Pangdam I/BB, Mayjend Rio Firdianto, dan jajarannya. Doa bersama ini menjadi simbol kuat persatuan dan dukungan seluruh elemen bangsa terhadap TNI dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Indonesia.
SIPOHOLON, (4/10) – Sekolah Tinggi Guru Huria (STGH) HKBP Sipoholon menggelar Wisuda V pada Sabtu, 4 Oktober 2025 di Auditorium Seminarium Sipoholon. Acara ini menjadi tonggak penting bagi 65 wisudawan dari angkatan 2019 hingga 2021 yang telah menamatkan studi Sarjana Pendidikan (S.Pd). Dengan tema “Berubalah Oleh Pembaharuan Budimu” (Roma 12:2b), wisuda ini menekankan peran lulusan sebagai pengajar yang mampu melayani jemaat serta menyuarakan suara profetik terhadap ketidakadilan sosial dan krisis ekologi. Prosesi diawali ibadah, dilanjutkan laporan Ketua STGH HKBP, Pdt. Manaek Simanungkalit, S.Th., M.Pd.K., dan sambutan dari pimpinan HKBP. Hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th., serta Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., yang juga mewakili Ephorus HKBP serta Praeses HKBP Distrik II Silindung, Pdt. Drs. Donal Sianturi, M.Div. Wisuda berlangsung khidmat dan penuh sukacita. Lulusan terbaik meraih IPK 3,64. STGH HKBP Sipoholon saat ini memiliki satu program studi, S1 Pendidikan Agama Kristen, dengan 16 dosen yang berkomitmen membina mahasiswa secara akademis, teologis, dan spiritual.
JAKARTA (3/10) – Ephorus HKBP Pdt. Victor Tinambunan bersama Praeses HKBP Distrik Sumatera Timur Pdt. A.A. Zaitun Sihite dan Praeses HKBP Distrik Toba Pdt. Ebsan Hutabarat menghadiri rapat dengar pendapat Komisi XIII DPR RI terkait dugaan pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL). Dalam pernyataannya, Ephorus HKBP menegaskan bahwa doktrin HKBP mengharuskan seluruh warga gereja menjaga dan merawat alam. “Tanah bukan sekadar komoditas, tetapi bagian dari rantai kehidupan bersama,”. HKBP menilai kerusakan lingkungan Tapanuli Raya berdampak luas terhadap perubahan iklim global. Selain itu, kehadiran PT TPL dituding menimbulkan pelanggaran HAM, kerusakan tanah, hingga hilangnya rasa aman masyarakat. Seruan penutupan PT TPL ini didasarkan pada hasil pertemuan langsung dengan korban, pendampingan masyarakat, masukan pimpinan gereja, serta kajian akademik seperti buku “Jeritan Bona Pasogit”. Bahkan tokoh nasional Luhut Binsar Pandjaitan disebut pernah mengakui bahwa tanaman eukaliptus merusak tanah. HKBP menegaskan bahwa kerusakan alam dan dampaknya terhadap masyarakat adalah bentuk nyata pelanggaran HAM terhadap manusia hari ini dan generasi mendatang, serta pelanggaran terhadap hak makhluk ciptaan lainnya.
SAMOSIR (3/10) – Departemen Marturia HKBP yang terdiri dari Biro Ibadah Musik dan Ibadah, Biro Zending, serta Nommensen Christian Centre, melaksanakan Training of Trainers (ToT) Capacity Building Staff di Samosir. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan seluruh pegawai dan staf Departemen Marturia HKBP, dengan mengusung motto “Motivasi – Kolaborasi – Transformasi.” Dalam pelatihan tersebut, Pdt. Dr. Maruasas Nainggolan memberikan arahan mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tiap unit serta menekankan pentingnya semangat kolaborasi. Sementara itu, Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th, memandu peserta melalui praktik motivasi, kolaborasi, dan transformasi, termasuk penyampaian inspirasi melalui penerangan semangat dan permainan sederhana yang sarat makna pelayanan. Sebagai penutup, kegiatan dilengkapi dengan outbound untuk melatih kerja sama, konsentrasi, serta sikap saling mendukung. Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh staf Departemen Marturia HKBP semakin siap, terlatih, dan kompak dalam mendukung pelayanan di berbagai unit dan kantor pusat.
SUMATERA UTARA (2/10) – Polemik PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali mencuat. Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Victor Tinambunan, menegaskan dalam podcast di channel youtube Torpedo Podcast, sikap gereja yang konsisten menolak TPL dan mendesak agar perusahaan tersebut ditutup. Menurutnya, keberadaan TPL telah merusak hutan, menurunkan kualitas lingkungan, memicu konflik agraria, serta mengancam ruang hidup masyarakat adat. Ia menegaskan, kelestarian hutan adalah tanggung jawab moral dan spiritual karena menjadi sumber air dan penopang ekosistem. Ephorus juga menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Bupati Toba Effendi Sinton Panangian Napitupulu yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Ia menegaskan, “Tak perlu lagi dialog, PT TPL harus ditutup demi keadilan dan kelestarian Tanah Batak.”
JAKARTA (2/10) – Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) resmi menetapkan tema Natal 2025, yaitu “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” dengan dasar Alkitab dari Matius 1:21-24. Penetapan tema ini bertujuan untuk mengingatkan umat Kristiani bahwa kelahiran Yesus Kristus bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan bukti nyata kehadiran Allah yang datang menyelamatkan umat-Nya. Dalam ayat tersebut ditegaskan, Yesus lahir dari Maria untuk menyelamatkan manusia dari dosa. PGI menekankan bahwa perayaan Natal bukan hanya sebatas dekorasi dan pesta, melainkan momen iman untuk merasakan kehadiran Allah di tengah keluarga. Melalui tema ini, umat diajak memahami bahwa Kristus datang untuk memulihkan, menuntun, dan memberikan pengharapan bagi setiap rumah tangga.
JAKARTA (1/10) – HKBP Sutoyo melalui Dewan Diakonia, Seksi Kesehatan, mengadakan program pemeriksaan kesehatan rutin bagi jemaat. Kegiatan ini dilaksanakan di area gereja bekerja sama dengan tenaga medis dan mitra apotek setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jemaat, melakukan deteksi dini penyakit, serta memberikan akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, serta konsultasi kesehatan dasar. Program pemeriksaan kesehatan ini diadakan secara berkala setiap bulan, dan terbuka bagi seluruh jemaat HKBP Sutoyo.
SIGUMPAR, TOBA (1/10) – Keluarga Besar Yayasan Universitas HKBP Nommensen bersama HKBP menggelar aksi bakti sosial dengan membagikan sembako gratis kepada jemaat HKBP Sigumpar. Kegiatan ini melibatkan UHN Medan, UHN Pematangsiantar, dan SMA Kampus Nommensen. Aksi sosial yang dilaksanakan di Gedung Aula HKBP Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba ini menjadi wujud nyata kepedulian universitas dan gereja dalam melayani masyarakat, sekaligus menghadirkan kasih melalui tindakan nyata. Kegiatan ini juga digelar dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas HKBP Nommensen ke-71 dan Dies Natalis HKBP ke-164. Suasana penuh syukur semakin terasa saat acara ditutup dengan doa bersama serta persembahan koor dari Keluarga Besar Universitas HKBP Nommensen, yang menambah semangat kebersamaan. Melalui kegiatan ini, Universitas HKBP Nommensen berharap dapat terus menghadirkan dampak positif bagi masyarakat, sejalan dengan visinya untuk melayani dengan kasih.
BETHEL, BIELEFELD (30/9) – Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min, bersama Pdt. Andar Pasaribu menghadiri Konferensi Kesehatan Internasional di Bethel, Bielefeld, Jerman, yang berlangsung pada 29 September–3 Oktober 2025. Konferensi ini mengusung tema “Mempromosikan Kesehatan Berkelanjutan: Tantangan dan Peluang untuk Gereja dan Organisasi Berbasis Iman.” Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Eldarton Simbolon tampil sebagai presenter pada Track 1B dengan topik peran HKBP dalam menangani HIV/AIDS. Kehadiran ini menegaskan kontribusi HKBP dalam pelayanan kesehatan dan isu-isu sosial kemasyarakatan di tingkat global. Selain mengikuti konferensi, Pdt. Eldarton bersama istri dan Pdt. Andar Pasaribu juga menghadiri acara kelulusan Pdt. Mika Purba, selaku Kelapa Biro Oikumene HKBP dari studi Magister manajemen Diakonia di Universitas Bielefeld – IDWM.
MEDAN (30/9) – Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan memenuhi undangan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprovsu untuk membahas rancangan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat II Kantor Gubernur Sumut, Medan, pada Selasa (30/9/2025). Kerja sama yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan Bersama (MoU) ini mencakup berbagai bidang strategis, antara lain: pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa; penyelenggaraan kegiatan ilmiah, seminar, dan lokakarya; perbantuan tenaga ahli; pertukaran data dan informasi; serta peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui kolaborasi ini, UHN Medan menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi sekaligus mendukung pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
MEDAN (30/9) – Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan bekerja sama dengan PT Pegadaian Kanwil I Medan menyelenggarakan seminar literasi bertema “Membangun Generasi Siap Kerja dengan Literasi Finansial” pada Senin (29/9/2025). Acara yang berlangsung di Auditorium Lantai 3 UHN Medan ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan undangan. Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-71 UHN sekaligus memperingati HUT ke-164 HKBP. Hadir sebagai narasumber, Pimpinan PT Pegadaian Kanwil I Medan, Maksum, bersama Kepala Departemen SDM, Andy Novriza, dan Kepala Departemen Bisnis, Andya Fauzi. Mereka membagikan pengetahuan dan pengalaman tentang pentingnya literasi finansial sebagai bekal generasi muda menghadapi dunia kerja. Turut hadir jajaran pimpinan PT Pegadaian Kanwil I Medan yang memberikan dukungan penuh pada kegiatan ini.
SINGAPORE (28/9) – HKBP Distrik XX Kepulauan Riau resmi melaksanakan serah terima Pendeta Resort Singapura. Pdt. Henry Banuareah, STh, MM selaku Praeses Distrik XX Kepulauan Riau, mangojakon (melantik/menetapkan) Pdt. Catherina Natalia Hutasoit, S.Si Teol sebagai Pendeta HKBP Resort Singapura, menggantikan Pdt. Frans Sianipar yang pindah tugas ke HKBP Kebun Jeruk, Jakarta. Acara serah terima ini dihadiri jemaat dan parhalado Resort Singapura. Dalam khotbahnya, Praeses mengajak jemaat semakin mengenal Yesus dalam kehidupan sehari-hari, terlebih melalui pelayanan yang akan dilakukan oleh Inang Pendeta boru Hutasoit.Jemaat dan parhalado menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Pendeta baru mereka. Mereka berharap kehadiran Inang Pendeta dapat semakin menguatkan iman jemaat dalam perjalanan hidup dan pelayanan di tengah-tengah dunia.
PEARAJA, TARUTUNG (29/9) – HKBP Gelar Rapat Praeses Bahas Program dan Pelayanan di Tarutung – Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) memulai Rapat Praeses HKBP selama tiga hari, 29 September hingga 1 Oktober 2025, di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Pearaja, Tarutung. Rapat yang dihadiri oleh Ephorus, Sekretaris Jenderal, 3 Kepala Departemen dan seluruh Praeses ini bertujuan mengevaluasi dan memperkuat pelayanan di HKBP. Fokus utama pembahasan meliputi Evaluasi Pelayanan dan Keuangan HKBP, Pengembangan SDM/Pimpinan HKBP Non-Pendeta, serta Interim Report Tahun Transformasi HKBP 2025. Rapat ini juga mengatur tata tertib yang ketat, termasuk keharusan mencatat setiap materi dan keputusan. Pembukaan kegiatan diawali dengan ibadah pada Senin sore, pukul 16.30 WIB. Acara ibadah pembukaan Rapat Praeses ini dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik II Silindung, Pdt. Drs. Donald Sianturi, M.Div.
ANAMBAS (28/9) – Puluhan warga jemaat HKBP Tarempa Anambas Resort Nomensen Kota Piring, Distrik XXII Riau, melaksanakan aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sampah di bibir Pantai Pasir Manang pada Minggu sore (28/9/2025). Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian jemaat terhadap ekologi. Pendeta HKBP Tarempa, Pdt. Nehemia Sitinjak, S.Th., menjelaskan bahwa aksi sederhana memungut sampah dilakukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa menjaga kelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari iman dan panggilan spiritual. “Gereja tidak hanya hadir untuk urusan rohani, tetapi juga harus menjadi motor penggerak dalam menjaga lingkungan hidup,” tegasnya.
MEDAN (28/9)– Bertepatan dengan Minggu Ekologi, HKBP Distrik XXXI Medan Utara menggelar Ibadah Pesta Puncak Tahun Transformasi di HKBP Efrata Martubung. Ibadah tersebut dihadiri oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga (Kepala Departemen Koinonia HKBP), Pdt. Martin Manullang, M.Th., MM. (Praeses HKBP Distrik XXXI Medan Utara), Pdt. Ramli Nababan, S.Th. (Pendeta Resort Efrata Martubung), serta Ketua Panitia Amang Boekit Tua Silalahi Situkkir. Sebagai wujud kepedulian terhadap alam ciptaan Tuhan, kegiatan diawali dengan pembagian bibit pohon kepada utusan dari 16 resort. Setelah itu, ibadah Minggu dilaksanakan dengan khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga dan liturgi dipimpin oleh Pdt. Martin Manullang, M.Th., MM.
SIBORONGBORONG (28/9) – Kabar duka menyelimuti jemaat dan pelayan gereja di Distrik XVI Humbang Habinsaran. Pada Minggu malam, 28 September 2025, pukul 23.00 WIB, Pdt. Sustanto Silalahi Sondi, pendeta ressort HKBP Dolok Nailu, telah berpulang ke rumah Bapa di surga. Mendiang lahir di Sipiongot, 21 November 1983, dan mengakhiri perjalanan hidupnya di usia 41 tahun di RS Santa Lucia, Siborongborong. Pdt. Sustanto Silalahi Sondi meninggalkan istri tercinta, Inang Ellen Bontor Sasmati Panjaitan, serta tiga orang anak. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi jemaat dan seluruh pelayan di lingkungan HKBP. Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberikan kekuatan, penghiburan, serta pengharapan kekal bagi keluarga, jemaat, dan semua pihak yang ditinggalkan.
SAMOSIR (29/9) – Kebakaran hebat melanda permukiman warga di Huta Sidaji, Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan sedikitnya tujuh unit rumah hingga rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Sebagai wujud kepedulian, Persekutuan Naposobulung HKBP Distrik VII Samosir turun langsung membantu para korban dengan menyalurkan donasi serta menggalang aksi solidaritas. Aksi ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak musibah.
MEDAN (28/9) – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menghadiri Pesta Puncak Tahun Transformasi HKBP Distrik XXXI Medan Utara yang digelar di HKBP Efrata Martubung, Jalan Rawe Raya, Kecamatan Medan Labuhan. Dalam sambutannya, Rico mengajak masyarakat memaknai transformasi dengan perubahan nyata yang dimulai dari keluarga. Menurutnya, keluarga merupakan dasar pembentukan karakter, di mana kasih sayang antara suami-istri dan orang tua-anak harus menjadi teladan. Acara tersebut turut dihadiri Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Praeses HKBP Distrik XXXI Medan Utara Pdt. Marthin Manullang, Plt Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan Gibson Panjaitan, serta Camat Medan Labuhan Khairun Nasyir Tambusai. Perayaan ini menjadi momentum penting bagi jemaat untuk semakin menghidupi nilai transformasi dalam kehidupan sehari-hari.
JAMBI (28/9) – Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th, melayani Ibadah Minggu pukul 08.30 di HKBP Jambi. Dalam ibadah tersebut, Praeses memanggil (mangojakhon) dua pendeta fungsional baru yang akan melayani di HKBP Jambi, yakni Pdt. Ferdinan M. S. Tampubolon, S.Th, dan Pdt. Rohani F. Sianipar, S.Si, M.Pd.K. Selain itu, turut diperkenalkan Calon Guru Huria (Cal.Gr.) Immanuel Joy Simanjuntak, S.Pd (LPP1). Kegiatan ini bertepatan dengan Minggu Ekologi dan Pesta Puncak Parheheon Ama HKBP Jambi. Seusai ibadah Minggu pukul 11.00, dilaksanakan penanaman pohon buah-buahan di sekitar lingkungan gereja. Praeses, Pendeta Resort Jambi, serta Panitia Parheheon Ama ikut menanam pohon di lokasi yang telah disediakan. Dengan semangat Minggu Ekologi, jemaat diajak untuk bersama-sama merawat dan melestarikan alam ciptaan Tuhan.
JETUN, SILANGIT (27/9) – HKBP Bersiap Gelar Rapat Pendeta 2025 di Seminarium Sipoholon Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M Hutahaean, bergerak menuju Seminarium Sipoholon, Tarutung, setelah menghadiri acara Peluncuran Buku Ompui Ephorus HKBP di Jetun Silangit pada Sabtu, 27 September 2025. Kunjungan ini dalam rangka persiapan lokasi Rapat Pendeta Hatopan HKBP Tahun 2025 yang akan berlangsung pada 27-30 Oktober 2025 di tempat tersebut. Untuk menyambut acara akbar ini, berbagai fasilitas, terutama jalan masuk ke seminarium dari Jembatan Simpang Sirongit hingga jalan lingkar, sedang dalam perbaikan cepat. Bupati Tapanuli Utara, Dr. JTP Hutabarat, melalui Dinas Pekerjaan Umum, turut mendukung dengan meninjau langsung perbaikan jalan di kompleks seminarium. Persiapan lokasi sudah dilakukan sejak pukul 16.45 pada 27 September.
SURABAYA (27/9) – Ratusan Naposobulung Ramaikan Pesta Puncak HKBP Distrik XVII IBT Surabaya – Ratusan pemuda-pemudi (Naposobulung) HKBP Distrik XVII Indonesia Bagian Timur (IBT) merayakan penutupan Pekan Raya Naposobulung dengan Ibadah dan Pesta Puncak di Petra Performance Hall, Universitas Kristen Petra. Acara yang dibuka dengan open gate pukul 11.30 WIB ini diisi dengan rangkaian kegiatan padat, termasuk lomba paduan suara dan Talkshow bertema “Love vs Adat” yang menarik. Talkshow yang mengusung topik “Batas Budaya, Luka Psikologis, dan Jawaban Gereja” menghadirkan Pdt. A. Daniel Siboro, Pdt. Benny Siagian, dan Dr. Ersa I. S. sebagai narasumber. Kegiatan ini menegaskan peran pemuda gereja dalam menghadapi isu budaya dan psikologis. Pesta ditutup dengan Tor-Tor dan pembagian doorprize.
BOGOR (26/9) – HKBP Kayu Putih Gelar Pembekalan Parhalado di Villa Bukit Pancawati Bogor – Parhalado HKBP Kayu Putih Ressort Kayu Putih melaksanakan kegiatan Pembekalan di Villa Bukit Pancawati, Caringin, Bogor, dalam rangka memperlengkapi pelayan gereja. Momen spesial ini diisi dengan penyampaian materi oleh Praeses Distrik XVIII Jabartengdiy, Pdt. Nekson Simanjuntak. Dalam kesempatan tersebut, Praeses juga berbagi buku karyanya, “Parrohaon dht Parrohaon Sipujion di Tonga ni Halak Batak” kepada para pelayan. Pdt. Dr. Nikson Siburian, selaku Pendeta Ressort, turut hadir dan menyampaikan terima kasih. Diharapkan presentasi dan pembekalan ini dapat membawa pencerahan dan manfaat bagi seluruh parhalado HKBP Kayu Putih dalam melaksanakan tugas pelayanan mereka.
Berita Terkini HKBP



Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP | 7 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia, 07 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkatMu kepada kami hingga hari ini, sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu. Utuslah Roh KudusMu ke dalam hati kami, agar kami dapat memahami FirmanMu sesuai dengan kehendakMu. Amin.
Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Kejadian 4:7. “Apakah mukamu tidak akan berseri-seri jika engkau berbuat baik? Namun, jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintai di depan pintu. Hasratnya tertuju kepadamu tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Demikian Firman Tuhan.
Saudara-saudari yang terkasih, emosi dan perasaan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap orang. Karena itu, merasa bahagia, sedih, takut, kecewa, dan marah adalah hal yang wajar. Namun, tidaklah wajar apabila perasaan dan emosi itu mengontrol kehidupan kita. Sebab kita memiliki kendali penuh atas emosi, perasaan dan tindakan kita.
Hal ini juga yang tergambar dalam Firman Tuhan hari ini yang disampaikan sebagai peringataan kepada Kain, yang hatinya sedang panas dan mukanya muram karena persembahannya ditolak. Ketika rasa iri dan dengki kepada adiknya Habel, telah memicu kobaran amarah yang membuatnya gelap mata dan berniat untuk membunuh adiknya. Seperti halnya Kain, kita pun, tentu pernah merasa marah karena hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, hingga amarah itu berujung pada dosa seperti berkata kasar, berlaku kasar dan lain sebagainya. Karena itu, Peringatan kepada Kain dalam Firman ini adalah peringatan bagi kita semua.
Tuhan dalam Firman ini, menggambarkan dosa seperti binatang buas yang siap menerkam yang memiliki keinginan kuat untuk menguasai kita dan Tuhan menekankan tanggung jawab kita. Kita memiliki pilihan, dikontrol oleh amarah dan tunduk kepada dosa atau mengendalikan emosi tersebut sebelum berkembang menjadi tindakan yang merusak diri kita dan orang lain.
Oleh karena itu, pesan Firman Tuhan hari ini, kendalikanlah dirimu dalam segala hal. Jangan biarkan amarah mengontrol tindakanmu. Teruslah mengarahkan dirimu pada tindakan yang benar, mengolah emosi negatif dengan kesadaran dan terus menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dengan selalu memilih untuk berbuat baik dalam situasi apapun. Amin.
Doa Penutup: Allah Bapa, yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas FirmanMu yang telah kami dengarkan, Kiranya Engkau memampukan kami menerapkannya di dalam kehidupan kami, dan Sertailah kami Tuhan dalam kegiatan sepanjang hari ini, Dalam Kristus kami berdoa, Amin.
C.Pdt. Vinance Sihombing, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP
Renungan Harian HKBP | 6 Oktober 2025
Renungan Marturia HKBP, Senin 6 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan Kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian! Amin.
Nast Renungan: Senin, 6 Oktober 2025
Ibrani 1: 14:
“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?”
Bapak ibu saudara/ saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya kita semua tetap dalam lindungan Tuhan, penuh sukacita dalam melakukan aktivitas kita dimana pun kita berada.
Renungan kita hari ini, haruslah kita baca dan pahami mulai dari ayat yang ke 5-14. Agar kita benar-benar mengerti dan memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis Surat Ibrani ini. Dimana tak satu pun dari apa yang diciptakan oleh Allah lebih unggul dari Yesus Kristus, Anak Bapa. Bahkan para malaikat yang disebut-sebut sebagai pelayan Allah. Tak jarang juga kita mengatakan bahwa malaikat menjadi perantara manusia dengan Allah. Dimana, secara tidak langsung kita menganggap bahwa malaikat itu adalah ciptaan yang lebih hebat dan suci ketimbang manusia itu sendiri. Manusia dianggap pelaku dosa yang lebih cenderung berbuat jahat, berbuat apa yang tidak disenangi oleh Allah, sedangkan malaikat adalah makhluk suci dan kudus karena lebih dekat dengan Allah. Pemahaman demikianlah yang muncul kepada orang Yahudi yang fanatik, yang sering menentang kehadiran kuasa Yesus Kristus sebagai Juruselamat manusia. Itulah sebabnya nats renugan kita hari ini ditegaskan oleh penulis Surat Ibrani ini.
Penulis menyatakan bahwa tak satupun nas Alkitab mengatakan bahwa malaikat disapa sebagai Anak. Bahkah Yesus sendiri yang adalah Anak Bapa yang diutus ke dunia ini, mengatakan kepada para murid-Nya, bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Sehingga sudah jelas yang terjalin adalah hubungan langsung Yesus dengan Allah, bukan diperantarai oleh malaikat. Bahkan segala makhluk juga harus sujud menyembah Anak, yaitu Yesus Kristus. Bahkan para malaikat pun diciptakan untuk melayani manusia yang harus memperoleh keselamatan.
Dengan demikian bapak, ibu, saudara/saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Nats renungan kita hari ini menegaskan bahwa tidak ada sosok, atau bahkan kuasa yang melebihi Yesus Kristus. Bahkan sekalipun untuk dibandingkan, tidak satupun dari ciptaan itu yang layak untuk diperbandingkan dengan Yesus Kristus, sang Juruselamat. Dengan pemaparan nats ini juga, saya menjadi memikir-mikirkan bahwa: jika malaikat yang hakekatnya adalah utusan Allah untuk melayani Anak, melayani manusia yang harus memperoleh keselamatan tersebut, bukanlah makhluk yang lebih besar dan kudus dari manusia itu sendiri. Bukanlah sosok yang harus disembah agar memperoleh keselamatan itu sendiri. Mengapa umat manusia masih saja sering mencari-cari keselamatannya sendiri dari apa yang ada di dunia ini? Sesungguhnya sudahlah jelas, bahwa keselamatan itu hanya dan akan kita peroleh dari Yesus Kristus saja. Tanpa melalui Dia, tidak ada keselamatan bagi umat manusia. Hukum Taurat? Perbuatan baik? Ahlak? Budi Pekerti? Atau bahkan keaktifan pelayanan sekalipun tidaklah cukup membawa kita pada keselamatan itu. Namun, jika kesemuanya itu yang kita terima oleh karunia Bapa haruslah kita hidupi atas dasar kasih yang dari Yesus Kritus. Karena sekali lagi, hanya oleh melalui Dialah kita memperoleh keselamatan.
Sehingga, bagaimanapun kehidupan kita hari ini. Apa dan bagaimana kita mengusahakan kehidupan kita. Marilah kita menujukkan bahwa hidup kita adalah hidup yang didasari, yang dikaruniai oleh kasih dan kuasa Yesus Kristus. Sehingga kita, satu persatu dari kita adalah bagian dari yang dilayani oleh roh-roh yang diutus-Nya kepada yang menerima keselamatan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Bapa, atas firman-Mu yang telah bersekutu dengan kehidupan kami. Kami kembali sadar bahwa tidaklah ada sosok atau kauasa yang dapat dibandingkan dengan kuasa-Mu. Hanya Engkaulah sumber pertolongan dan keselamatan kami. Kasih-Mulah yang hidup dalam kehidpan kami. Layakkanlah kami menjadi orang-orang yang menerima keselamatan yang diberikan oleh Anak-Mu. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.
Pdt. Filemon F. Sigalingging, S.Th- Fungsional di Kantor Ephorus HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 5 Oktober 2025
Evangelium Renungan Marturia HKBP, Minggu 5 Oktober 2025
Doa Pembuka: Ya, Tuhan Allah, kami datang dengan hati yang rindu mendengar firman-Mu. Bimbinglah kami melalui Roh-Mu agar kami memahami kasih dan keadilan-Mu, serta belajar dari firmanMu untuk tetap setia di tengah pergumulan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, Amin.
TUHAN ALLAH MAHA KUDUS DAN MAHA TAHU
1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.
1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?
1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.
1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?
Dalam pergumulan hidup yang penuh ketidakpastian, kita sering bertanya, “Mengapa, ya Tuhan, Engkau membiarkan penderitaan terjadi?” Pertanyaan ini juga pernah mengguncang hati Santo Agustinus, seorang filsuf Kristen abad ke-4. Dalam karyanya, Confessions, ia menulis, “Kejahatan bukanlah ciptaan-Mu, ya Tuhan, melainkan kekosongan yang muncul saat kebaikan lenyap.” Agustinus mengajarkan bahwa Tuhan yang maha kudus dan maha tahu tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam kegelapan, melainkan menuntun mereka menuju terang-Nya. Hari ini, melalui Kitab Habakuk 1:12-17, mari kita renungkan bagaimana kebenaran ini bergema dalam iman kita.
Kitab Habakuk ditulis sekitar abad ke-7 SM, saat kerajaan Yehuda penuh dengan kemerosotan moral, ketidakadilan, dan penyembahan berhala. Secara historis, Yehuda terjepit di antara kekuatan besar: Assyria yang merosot dan Babel yang sedang bangkit. Habakuk, yang namanya berarti “memeluk erat,” hidup di tengah krisis ini. Dalam Habakuk 1:12-17, ia dengan berani memprotes Tuhan: “Ya Tuhan, Engkau maha kudus dan kekal, tetapi mengapa Engkau menggunakan bangsa Babel yang jahat untuk menghukum umat-Mu? Mereka seperti nelayan yang menjaring ikan tanpa belas kasihan, bahkan menyembah jala mereka sebagai dewa!” kita melihat bahwa protes Habakuk lahir dari konteks geopolitik yang kacau, di mana Yehuda menghadapi ancaman Babel yang kejam. Tetapi Habakuk bukan hanya mengeluh, ia sedang mencari makna di balik rencana Tuhan yang tampak membingungkan.
Melalui kitab Habakuk hendak mengajarkan kita bahwa Tuhan yang maha kudus dan maha tahu mengizinkan kita membawa keluh kesah kita kepada-Nya. Protes Habakuk bukan tanda kurang beriman, melainkan bukti hubungan yang intim dengan Tuhan. Ia berani bertanya karena ia percaya Tuhan mendengar. Dalam ayat-ayat ini, Habakuk mengakui kekudusan Tuhan yang tidak mentolerir dosa, sekaligus kebijaksanaan-Nya yang melampaui pemahaman manusia. Saat ini, kita mungkin juga sering protes saat menghadapi ketidakadilan, penderitaan, atau krisis. Mungkin kita bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau izinkan ini?” Kitab Habakuk mengajak kita untuk tetap beriman, membawa pertanyaan kita kepada Tuhan, dan mempercayai bahwa Dia, yang maha tahu, sedang menjalankan rencana-Nya untuk kebaikan kita. Ini menyentuh hati karena menunjukkan bahwa Tuhan tidak menolak kegelisahan kita, melainkan mengundang kita untuk memeluk-Nya erat di tengah badai. Amin.
Doa Penutup: Ya Allah yang Apenuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu melalui kitab Nabi Habakuk. Ajar kami untuk berdoa dengan jujur, mempercayai kebijaksanaan-Mu, dan hidup dalam kekudusan-Mu. Kuatkan kami untuk senantiasa percaya bahwa Engkau selalu memeluk kami dengan erat di setiap musim kehidupan kami. Sebab Engkau adalah Tuhan yang Maha Kudus dan Yang Maha Tahu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP
Renungan Harian HKBP | Epistel | 5 Oktober 2025
Epistel Minggu (Renungan Marturia) HKBP, tgl 05 Oktober 2025
1 Timoteus 6 : 11-16
6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
6:13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Dalam surat 1 Timotius, Paulus menulis kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda di Efesus sekitar tahun 60-an Masehi, saat gereja menghadapi guru-guru palsu yang memanfaatkan agama untuk mencari kekayaan. Ini adalah masa dimana Kekaisaran Romawi menindas orang Kristen sehingga Paulus menekankan kepada jemaat bahwa iman sejati bukan soal uang atau kekuasaan, tapi kesetiaan kepada Tuhan di tengah godaan dunia. Ayat 11-16 ini seperti pesan akhir Paulus untuk Timotius, mengingatkan dia untuk menjauhi hal-hal buruk seperti keserakahan fokus pada hidup yang saleh.
Pesan utama di sini adalah panggilan untuk berjuang dalam iman seperti petarung yang gigih. Paulus mengatakan, “Larilah dari hal-hal itu, dan kejarlah kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketekunan, dan kelembutan.” Ini artinya, jangan biarkan dunia membuatmu terjatuh dan terputuh, tapi peganglah hidup kekal yang sudah Tuhan janjikan, sambil tetap setia sampai Yesus datang kembali. Di akhir, Paulus memuji Tuhan sebagai Raja yang abadi, mengingatkan bahwa segala kehormatan milik Dia, bukan milik kita yang rapuh ini.
Kalau kita hubungkan dengan kitab Habakuk 1:12-17, di mana nabi Habakuk protes ke Tuhan kenapa orang jahat seperti Babel dibiarkan menindas yang benar, seperti ikan ditangkap nelayan tanpa ampun, keduanya inin berbicara soal iman di tengah ketidakadilan. Habakuk akhirnya percaya bahwa Tuhan punya rencana, meski tak kelihatan adil sekarang. Begitu juga dengan Timotius, Paulus mendorong Timotius agar tetap berjuang dengan iman meski ada guru-guru palsu dan berbagai godaan-godaan. Sebab Tuhan yang sama itu berdaulat dan akan ketika Yesus akan hadir pada waktunya, Ia membawa keadilan sejati. Ini mengajarka kepada kita agar di saat dunia terasa tidak adil, tetaplah setia, karena Tuhan tak pernah gagal akan janji-janjiNya dan rencanaNya.
Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP
Renungan Harian HKBP | 4 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia HKBP, Sabtu 4 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa yang bertahta dalam kerajaan Surga, terimakasih atas berkatMu kepada kami hingga hari ini, sebentar kami ingin mendengar Firman-Mu sertailah hati dan pikiran kami, dalam Kristus Yesus kami berdoa, Amin.
Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis Dari Kitab Amsal 29:25 demikian Firman Tuhan “Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi”.
Saudara/I, dalam hidup ini memang kita tidak bisa dilepaskan dari rasa takut, terlebih apabila kita bekerja disuatu perusahaan atau diperkantoran, tentu kita memiliki rasa takut jika melihat atasan kita tiba-tiba marah dan mengancam akan memecat tanpa alasan yang jelas. Pasti kita akan mencari cara untuk dapat meredakan amarah dari atasan kita tersebut. Tanpa disadari dengan cara demikian kita akan semakin ditindas, kita akan diperlakukan sewenang-wenang. Kita akan dibawa untuk mau melakukan apapun agar atasan tersebut tidak marah, dan pada akhirnya kita akan jatuh dalam dosa karena kita memiliki rasa takut yang berlebihan kepada seseorang. Jika kita lihat dari kisah di Alkitab, rasa takut yang berlebihan kepada orang juga pernah dialami oleh Petrus yang menyangkal Yesus agar tidak ikut dianiaya bersama Yesus.
Melalui teks kita pada hari ini, kita diingatkan untuk tidak mau tunduk kepada dosa dengan menjadi takut kepada orang dibandingkan kepada Tuhan. Karena jika kita takut kepada orang, maka kita akan hidup seperti dijerat yang tidak memiliki kebebasan dalam menjalani hidup karena kita akan dilingkupi rasa takut yang tak kunjung berakhir. Namun sebaliknya jika kita percaya kepa Tuhan kita akan bebas karena dilindungi-nya. Sebagaimana orang beriman, kita menaruh harapan hanya kepada Tuhan saja, karena dalam Tuhan saja kita akan dilindungi. Kita harus yakin serta percaya kepada Tuhan akan melindungi kita meskipun sekitar kita tidak menyukai kita, karena bagi orang percaya lebih baik dibenci oleh dunia namun melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Daripada disenangi oleh dunia namun melakukan dosa yaitu berbuat yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Kita mengimani bahwa dalam penyertaan Tuhan kita akan dapat melewati segala persoalan yang ada dalam kehidupan.
Dalam perjalanan Tuhan Yesus dapat kita lihat bahwa Ia juga memiliki ketakutan sewaktu berdoa di Getsemane, namun hal itu tidak menjadi alasan untuk tidak tunduk kepada apa yang telah dikehendaki Bapa, sebagaimana pada akhirnya Tuhan Yesus mampu melewatinya mati di kayu salib dan bangkit dari kematian untuk membebaskan kita dari dosa. Ini merupakan suatu gambaran nyata yang harus kita teladani bahwa yang percaya kepada Tuhan akan dilindungi dan tidak akan ditinggalkan. Oleh sebab itu saudara-saudari rasa takut yang kita miliki kepada seseorang itu adalah hal yang wajar, namun tidak menjadi alasan untuk melakukan dosa. Marilah tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan yang ada dalam hidup kita. Hal ini juga akan menghantarkan kita menuju tema minggu kita besok yaitu “Tuhan Allah Maha Kudus dan Maha Tahu” sehingga kita tidak perlu khawatir lagi akan hidup kita karena kita dilindungi Tuhan dalam menjalani hidup kita, sehingga pada akhirnya kita akan menerima mahkota kehidupan, seperti yang tertulis dalam kitab wahyu 2:10c “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”. Amin.
Doa Penutup: Allah Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan surga, terimakasih atas berkatmu kepada kami, kiranya Firman yang kami dengar dapat kami terapkan dalam hidup kami. Mampukanlah kami Tuhan dalam menjalani aktivitas kami sepanjang hari ini, dalam Kristus kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Josua Nababan, S.Th- LPP I di Dana Pensiun HKBP
Renungan Harian HKBP | 3 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia HKBP, Jumat, 03 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kasih karunia dan damai sejahterah dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus Meyertai Kamu. Amin.
Renungan
Nas: Yakobus 4: 15
“Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih. Apa rencana hidup kita saat ini? Apa yang bapa ibu dan saudara-saudari rencanakan saat ini? Ketika pertanyaan ini muncul, tentu akan sangat beragam jawaban dan respown yang dapat kita berikan. Namun yang terpenting adalah, bukan seberapa banyak rencana hidup yang sedang kita rencanakan saat ini! Atau bukan seberapa bagus rencana hidup yang sedang kita persiapkan saat ini! Karena semua itu akan sia-sia, ketika kita hanya mengandalkan kemampuan dan kedirian kita saja.
Jika banyak yang merasa berhasil dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri. Tentu hal itu tidak bisa kita sangkal. Karena kenyataannya memang ada yang seperti itu. Namun hal yang dapat kita ingat adalah, apakah rencana atau keberhasilan dari usaha dan kerja keras yang telah kita upayakan selama ini, adalah hal yang terbaik untuk hidup kita? Apakah ini benar-benar memiliki makna yang baik bagi hidup kita?
Tentu jawabanny ada dua, Iya dan Tidak.
Jawabannya Iya, jika usaha, kerjakeras dan hasil yang kita dapatkan itu, berlandaskan dengan hati dan penyerahan diri yang mutlak kepada Tuhan. Jika demikian, usaha dan keberhasilan kita tersebut, akan membawa damai dan sukacita ditengah-tengah kehidupan kita. Karena hal itu memanglah sesuatu hal yang Tuhan persiapkan dan kehendaki di hidup kita.
Namun jika, usaha dan hasil dari perencanaan hidup kita itu, membawa hal yang buruk didalam kehidupan kita, tentu itu, bukanlah hal maupun yang terbaik bagi hidup kita. Dengan kata lain, kita memaksakan kehendak kita saja. Kita lupa bergantung dan menyerahkan diri kehadapan Tuhan.
Dan itulah adalah tindakan kesombongan dihadapan Tuhan. Bapa ibu, meskipun ungkapan maupun kalimat yang mengatakan, “mari serahkan segalanya bagi Tuhan, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kita” adalah kalimat yang cukup sering kita dengar. Tetapi sangat sering juga kita lupakan, sehingga jarang kita terapkan didalam perencanaan hidup kita.
Untuk itulah, firman Tuhan di hari ini mengingatkan kita kembali. Marilah berserah dan mempercayakan segala rencana hidup kita kepada Tuhan. Sebab itu adalah cara dan jalan, yang dapat mengantarkan kita, untuk dapat merasakan dan mengetahui pertolongan Tuhan, melalui Roh Kudus, yang dapat menuntun hidup kita. Sehingga kita boleh bekerja keras, berusaha dengan keras dengan cara yang tepat dan tentunya boleh mendapatkan hasil yang terbaik untuk hidup kita.
Bekerja keras dan berusaha adalah hal yang harus kita lakukan. Tetapi janglah lupakan yang terpenting. Berserah dan meminta tuntunan Tuhan di dalam hidup kita. Supaya segala yang terbaik, yang Tuhan sudah persiapkan untuk kita. Bolehlah kita raih di dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup: Bapa, ditengah kehidupan kami, kami sering berupaya dan bekerja keras untuk merencanakan yang terbaik bagi hidup kami. Dan kami sadar, kami sering hanya mengandalkan kemampuan dan cara berpikir kami. Untuk itu Tuhan, kami memohon pengampunanmu, dan bimbinganmu. Agar kami boleh senantiasa mengandalkan Engkau ditengah-tengah perjalanan hidup kami. Terima kasih atas penyertaanMu Tuhan. Amin
Pdt. Febri Setiadi Hutapea, S.Th- Fungsional di Kantor Departemen Koinonia HKBP
Renungan Harian HKBP | 2 Oktober 2025
Selamat pagi pendengar setia renungan aplikasi Marturia HKBP.
Kita akan mendengarkan firman Tuhan sebagai suluh dan pedoman dalam kehidupan kita. Kita awali di dalam doa!
Doa Pembuka: Allah yang kami sembah di dalam Kristus Yesus. Kami mengucapkan puji syukur atas limpahan berkatMu hingga pada pagi ini. Sejenak kami akan mendengarkan firmanMu, terangilah hati dan pikiran kami melalui kuasa RohMu. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Firman Tuhan terambil dari kitab Kejadian 35:3, demikian sabda Tuhan: “Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.”
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, pengakuan akan penyertaan Tuhan, ucapan syukur, dan tindakan nyata untuk kemuliaan nama Tuhan, merupakan buah iman dari kehidupan orang percaya kepada Tuhan. Tidak melupakan segala perbuatan dan kasih Tuhan dalam perjalanan dan peziarahan hidup di dunia dan mengakui tanpa Tuhan teramat sulit, teramat berat, dan teramat terjal menempuh perjalanan yang penuh tantangan, pergumulan, kesesakan.
Nats renungan pagi ini Adalah kisah Yakub yang mempersiapkan diri dan keluarganya untuk pergi ke Betel dan membuat mezbah bagi Tuhan. Yakub mengakui bahwa Tuhan telah menyertainya dan menjawabnya dalam masa kesesakan. Mezbah itu adalah sebagai tanda syukur dan pengabdian kepada Tuhannya. Yakub tidak pergi sendirian, ia bersama keluarganya. Keluarganya juga mengakui dan mengucap syukur atas penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka. Yakub bersama keluarganya pergi ke Betel, sebuah tempat yang memiliki makna spiritual penting baginya.
Bagaimana dengan kita saudara-saudaraku? Ketika kita bisa melewati badai, kesesakan, kepedihan, dan beban berat dalam kehidupan kita, apakah ada pengakuan dari kita bahwa semua itu dapat kita lewati dan kita hadapi karena Tuhan menyertai kita? Mudahkah kita melupakan kebaikan-kebaikan Tuhan saat kita berada di zona aman dan nyaman? Maka, melalui renungan pagi ini, kita diingatkan melalui keteladanan Yakub, bahwa sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, tanpa Tuhan dan penyertaanNya, kita bukanlah apa-apa, dan sangat terbatas kekuatan kita dalam menghadapi banyaknya tantangan dalam perjalanan hidup kita.
Yakub telah mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan sebagai rasa syukurnya, yaitu dengan mendirikan mezbah. Mari kita mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan, dengan melakukan kehendakNya. Tuhan senantiasa ingin memakai hidup kita menjadi alat kemuliaanNya di tengah dunia ini untuk melakukan kebaikan-kebaikan, kasih kepada sesama, dan kehadiran kita yang bermakna di manapun dan kapanpun. Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus menyertai kita. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Kami mengaku dan mengucap syukur atas segala perbuatan Allah mengasihi dan menyertai kami kami menjalani kehidupan kami di tengah dunia ini. Kami mengakui dan mempercayai, tanpa penyertaanMu, kami tidak mampu menghadapi banyaknya kesesakan, tantangan, dan pergumulan dalam hidup kami. Pakailah hidup kami untuk alat kemuliaanMu sebagai persembahan kami dan ucapan Syukur kami bagiMu. Di dalam Kritus Yesus, kami berdoa. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum.- Kepala Biro Kategorial Perempuan HKBP
Renungan Harian HKBP | 1 Oktober 2025
Shalom Saudara/i terkasih dalam Yesus Kristus, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari ini marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus dan damai sejahtera dari Tuhan Allah kiranya memberkati kita semua. Amin.
Firman Tuhan pada hari ini tertulis dalam Kolose 2:14 demikian bunyinya: Dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Demikian Firman Tuhan
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, memiliki hutang tentu tidaklah menyenangkan sampai kita tidak bisa tidur memikirkannya, apalagi telepon dari penagih datang terus, bunga hutang terus bertambah. Demikianlah hidup kita ini penuh hutang dosa dihadapan Tuhan dan kita tentu tidak mampu membayarnya sebab belum selesai hutang dosa yang satu kita melakukan kesalahan lagi. Sehingga dosa kita bertambah. Seorang ibu imigran Arab yang tinggal di Amerika, pernah membawa mobil bersama putrinya berumur 7 tahun namun ibu itu tidak mengerti peraturan lalu lintas daerah itu sehingga ia melanggarnya lalu ia disidang dan ditetapkan membayar denda. Namun karena hakim waktu Frank Caprio itu sangatlah bijaksana sehingga dendanya dipermurah sebab Ibu itu tidak berniat melanggarnya karena ketidaktahuan bukan dengan niat dan maksud tertentu, lantas ibu itu merasa sangat senang. Apalagi kita yang hutang dosanya dihapuskan maka tentu kita akan sangat bersukacita. Sebab Yesus telah melupakan itu semua dengan pengorbananNya dikayu Salib.
Itulah yang disampaikan Paulus dari dalam penjara Roma kepada Jemaat di Kolose yang pada waktu itu mendapat ajaran sesat yang mengatakan bahwa iman kepada Kristus tidak cukup, melainkan harus ditambah dengan hukum Taurat, ritual penghapusan dosa dan lainnya. Namun mereka lupa, bahwa tidak ada seorang pun yang mampu melunasi hutang tersebut. Tuhan tidak hanya menghapuskannya tetapi ia sendiri membayar semua hutang itu dengan diriNya sendiri di kayu Salib. Ini adalah pengorbanan tertinggi yang tidak dapat kita balas, oleh karenaNya patutlah kita bersyukur dan menjaga keselamatan itu dengan tidak tertipu kembali oleh rasa bersalah yang sama. Sekarang kita dapat menari sukacita tanpa hidup dengan rasa bersalah yang mengikat. Kita telah diangkat menjadi anak Allah bahkan Iblis pun tidak dapat merendahkan kita.
Saudara/I jika saat ini kita merasa ketakutan karena dosa kita, takut stigma, takut tidak diterima, takut mati, takut gagal, takut akan masa depan. Sahabat atau keluarga pasti masih mengingat2 kesalahan kita walapun telah memaafkan kita, tetapi Yesus Kristus sekalipun memiliki banyak ingatan tidak pernah mengingat kembali dosa kita yang telah kita sesali. Sehingga kita yang telah diampuniNya juga harus mengampuni orang lain. Seorang anak pernah bertanya kepada Paus pimpina gereja Katolik demikian: apakah orangtuanya yang penjahat akan diterima Tuhan? Lalu Paus menjawab Jika Tuhan saja mengampuninya maka siapakah saya mampu menghakiminya. Orang yang telah diampuni dosanya harus berindentitaskan manusia baru. Bapak Gereja Agustinus mengatakan Allah menjanjikan pengampunan bagi pertobatanmu tetapi tidak pernah menjanjikan hari esok bagi penundaanmu. Allah siap mengampuni tetapi kita tidak boleh menunda pertobatan kita. Jangan beri sejengkal atau sepetak hati mu kepada dosa sebab jika kamu memberinya ia akan menguasai sehektar hatimu, seluruh pikiranmu dan seluruh hidupmu bahkan seluruh masa depan mu. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk firmanMu yang sudah kami dengarkan, berikan kami hikmat agar kami terjauh dari godaan dunia ini Tuhan. Kami juga memohon Tuhan berkatilah seluruh pelayanMu yang tetap memberitakan firman Mu agar tetap sehat dan semangat, begitu juga seluruh jemaatMu dan apa yang mereka kerjakan agar menjadi berkat bagi kami semua, ampuni kami dari seluruh dosa pelanggaran kami didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Kami sudah berdoa, Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa serta penyertaan Roh Kudus kiranya memberkati kita semua. Amin
Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP
Renungan Harian HKBP | 30 September 2025
Doa Pembuka: Bapa kami yang di Surga, Bapa yang Maha Kasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh syukur. Kami percaya bahwa setiap nafas yang kami hirup adalah anugerah dari-Mu. Saat ini, ketika kami merenungkan firman-Mu, biarlah Roh Kudus bekerja di dalam hati kami, sehingga kami mengerti, merasakan, dan mengalami kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Renungan
Yosua 3 : 5
“Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Mari kita lihat keadaan hidup kita sekarang. Banyak orang sudah bekerja keras dari pagi sampai malam, tapi tetap saja ada yang merasa hidupnya sulit. Ada yang sudah berusaha supaya hidup dalam kejujuran, tapi justru disisihkan. Ada keluarga yang rajin berdoa, tapi tetap menghadapi sakit, masalah ekonomi, atau pertengkaran di dalam rumahtangga. Tidak sedikit yang akhirnya bertanya: “Mengapa hidupku begini? Apakah Tuhan masih peduli?”
Firman Tuhan hari ini memberi jawaban. Yosua berkata kepada bangsa Israel: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” Saat itu Israel sedang berdiri di tepi sungai Yordan. Sungai itu besar dan deras, tidak mungkin diseberangi dengan kekuatan sendiri. Tetapi Tuhan berjanji akan membuka jalan. Namun sebelum itu terjadi, bangsa Israel diminta: “kuduskanlah dirimu.”
Apa artinya “kuduskanlah dirimu”? Artinya: siapkan hati, tinggalkan cara hidup yang tidak benar, kembali kepada Tuhan, dan percaya sepenuhnya kepada-Nya. Tuhan mau mereka sadar bahwa mujizat bukan datang dari kekuatan manusia, tetapi dari Allah yang hidup.
Saudara-saudara, bukankah kita juga sering berada di tepi “sungai Yordan” kita masing-masing? Masalah rumah tangga, anak-anak yang susah diatur, utang yang menekan, sakit yang tidak sembuh-sembuh. Kita ingin Tuhan membuka jalan, tapi kadang kita lebih dulu mencari jalan pintas, mengandalkan orang lain, bahkan mengikuti cara dunia. Firman ini mengingatkan kita: Tuhan siap menolong, tapi Ia mau kita terlebih dahulu menguduskan diri, membersihkan hati, hidup jujur, saling mengampuni, dan menyerahkan semua ke tangan-Nya.
Percayalah, Tuhan yang menolong Israel menyeberangi Yordan adalah Tuhan yang sama yang menolong kita hari ini. Ia masih sanggup melakukan hal-hal besar: memulihkan keluarga, memberi jalan rezeki, menyembuhkan hati yang hancur. Tetapi syaratnya jelas: siapkan hati, hiduplah kudus. Mari kita belajar berhenti sejenak dari kesibukan, datang dengan hati yang rendah, dan berkata: “Tuhan, sucikanlah aku. Pakailah hidupku.” Dan pada waktunya, kita pun akan melihat pertolongan-Nya nyata dalam hidup kita. Amin.
Doa Penutup: Bapa di Surga, Allah yang penuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu yang mengingatkan kami bahwa penderitaan dan luka tidak sia-sia. Engkau sanggup mengubah air mata menjadi pujian, dan luka menjadi lagu kemenangan. Tolonglah kami, ya Tuhan, supaya di tengah sakit, hinaan, dan pergumulan hidup, kami tetap berpegang pada Kristus yang sudah menang atas dunia. Jadikan hidup kami kesaksian yang memuliakan namaMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Johannes Sibarani, S.Th- LPP III di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP | 29 September 2025
Shalom. Selamat Pagi ibu/bapak, saudara/i, di mana pun saat ini kita berada. Sebelum kita memulai segala aktifitas kita, mari kita bersekutu dengan dengan Firman Tuhan, kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta di dalam Kerajaan Surga, yang kami kenal di dalam Yesus Kristus. Kami bersyukur untuk hari baru yang Tuhan berikan kepada kami. Semua itu hanya karena AnugerahMu yang selalu mengalir dalam kehidupan kami. Sebelum kami memulai segala aktivitas kami hari ini, kami mau bersekutu denganMu melalui Firman yang akan kami dengar, bukalah hati dan pikiran kami, supaya dapat mengerti dan memahaminya. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa, Amin.
Ibu/bapak, saudara/i yang terkasih, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam 2 Timotius 1 : 12 “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan”
Percaya kepadaNya dan DipercayakanNya
No crown without cross
Tidak ada mahkota, tanpa salib. Hidup dan gumul selalu berjalan beriringan. Kehidupan dan pergumulan tidak bisa dipisahkan. Namun hidup orang Kristen tidak berhenti pada apa yang terjadi di dunia, melainkan kehidupan kekal di dalam Kristus Yesus. Di dalam komitmen yang seperti itulah Paulus menuliskan suratnya kepada Timotius. Paulus yang berada dalam penjara Roma, yang mungkin sedang menanti kematiannya sebagai martir, justru menyuarakan iman percayanya. Paulus tahu kepada siapa ia percaya, dan Paulus yakin akan pemeliharaan Kristus.
Hidup orang Kristen tidak selalu mudah, namun kita tidak boleh fokus pada pertanyaan: mengapa ini terjadi? Apa yang salah? Sanggupkah aku? Bertahankah aku melalui semuanya? Justru di keadaan tidak baik-baik saja-lah, kita dapat lebih mengenal Kristus dan kuasa pemeliharaanNya atas kehidupan orang percaya.
Terlepas dari apa pun yang kita hadapi di bumi ini, “Dia sanggup.” Dia sanggup menghibur kita dan menginspirasi kita bahkan disaat kita sudah merasa tidak sanggup lagi. Hanya perlu satu hal, yaitu Menyerahkan segalanya kepada Yesus : hidup, tubuh, hati, perjuangan, rencana, reputasi, dan segalanya kepada Dia.
Jangan lalai, jangan terlalu terpaku pada ketidaksempurnaan, jangan terlalu terpaku pada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan. Mari percaya kepada Yesus, karena Dia sanggup melakukan segala sesuatu di dalam hidup kita.
Dan mari menjadi rekan-rekan kepercayaan Tuhan yaitu memberitakan janji penyertaanNya dan karya keselamatanNya kepada semua orang di segala situasi dan segala kondisi. Amin
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah kami, terima kasih untuk Firman yang telah kami dengar hari ini. Mengingatkan kami untuk bersandar sepenuhnya ke dalam tangan pengasihan Tuhan, yang menyediakan pemeliharaan atas hidup kami selama-lamanya. Ajar dan mampukan kami menjadi mitra kerja Tuhan di tengah dunia ini, membawa damai, menyatakan kasih. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan beryukur. Amin.
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian, Amin.
C.Pdt. Mariani A. Siagian, S.Th- LPP III di Kantor Sekjend HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP | 7 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 6 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 4 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 3 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 2 Oktober 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
