HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
PEKALONGAN (22/8) – Pada tanggal 22-23 Agustus 2025, sekitar 850 Ama dari seluruh HKBP Distrik XVIII Jabartengdiy yang dipimpin Praeses Pdt. Nekson Simanjuntak berkumpul di HKBP Pekalongan untuk Parheheon Ama (Kebaktian Kebangunan Rohani Pria) Tahun Transformasi 2025. Acara dimulai dengan ibadah pembukaan di HKBP Pekalongan. Dilanjutkan dengan berbagai pertandingan dan lomba seperti catur, tenis meja, bulu tangkis, dan vocal group. Semua huria di distrik tersebut mengirimkan kontingen mereka untuk berpartisipasi dalam acara ini, yang menumbuhkan semangat persaudaraan dan kebersamaan.
SIDOARJO (22/8) – Pada 22 Agustus 2025, Praeses HKBP Distrik XVII Pdt. Samuel Sitompul memimpin verifikasi keuangan, administrasi, dan inventarisasi HKBP Sidoarjo Resort Surabaya. Acara ini disaksikan oleh Pendeta Resort dan Badan Audit Huria Sidoarjo. Verifikasi ini merupakan bagian dari acara perpisahan dan penyambutan Pimpinan Jemaat HKBP Sidoarjo yang baru. Pdt. Yanti Kristina, Pimpinan Jemaat sebelumnya, akan melanjutkan pelayanan di Distrik Banten. Verifikasi ini melibatkan tim dari Badan Audit Distrik serta pejabat gereja seperti Partaon, Sekretaris, dan Bendahara HKBP Sidoarjo.
PEMATANGSIANTAR (22/8) – Acara Kaum Bapak HKBP Distrik V Sumatera Timur yang digelar di gereja HKBP Siantar Baru pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, menyoroti manfaat penting dari persekutuan kaum bapak. Pertemuan ini, yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Ressort Siantar Baru dan HKBP Rogate, menjadi ajang bagi para bapak untuk saling menguatkan. Melalui persekutuan ini, diharapkan para bapak dapat semakin berkembang dan mendekat kepada Tuhan. Kehadiran rutin dalam ibadah dan pertemuan doa juga menjadi bekal penting agar mereka semakin bijaksana dalam memimpin keluarga, gereja, dan masyarakat. Dengan berkumpul, beribadah, dan berdoa, kaum bapak dapat menjadi teladan dan berkat bagi lingkungan sekitar.
TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI (21/8) – Pada Kamis, 21 Agustus 2025, Tim Verifikasi HKBP Distrik XXV Jambi yang dipimpin oleh Praeses Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th melanjutkan kegiatan monitoring dan verifikasi sentralisasi. Setelah sebelumnya di HKBP Resort Jambi, kini giliran HKBP Tebing Tinggi Resort Tungkal Ulu yang menjadi lokasi verifikasi. HKBP Tebing Tinggi Tungkal Ulu memiliki 12 Huria (jemaat) yang turut dimonitor. Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan tata kelola gereja berjalan sesuai aturan.
MELA, TAPTENG (21/8) – HKBP Distrik IX Sibolga-Tapanuli Tengah-Nias yang dipimpin oleh Pdt. Nikson Simanjuntak meresmikan kantor Sekretariat, Rumah Pelatihan, dan Rumah Singgah untuk program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Hepata. Acara peresmian ini berlangsung di Mela dan dihadiri oleh berbagai pihak penting. Dalam acara yang khidmat, Jonnedy Marbun mewakili Bupati Tapteng memberikan sambutan. RBM Hepata adalah program yang berfokus pada pelayanan kepada masyarakat, menunjukkan komitmen HKBP dalam melayani kebutuhan sosial. Peresmian ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan RBM di wilayah tersebut, menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
BALIKPAPAN (21/8) – Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson Hutahaean, mengisi pembekalan peserta Rapat Pendeta HKBP Distrik XXVII Borneo di Balikpapan (20/8). Kegiatan pembinaan ini juga diisi oleh konselor Julianto Simanjuntak untuk memperkuat pelayanan konseling para pendeta.
JAKARTA (21/8) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan mengungkap bahwa ia telah berbincang panjang dengan Rocky Gerung di kediaman sang filsuf yang dikelilingi pepohonan dan ribuan buku (20/8). Dalam pertemuan tersebut, Victor mendapati sisi lain Rocky Gerung yang sangat ramah dan bersahabat, berbeda dengan citra “galak” yang kerap muncul di TV. Rocky Gerung diketahui sebagai penulis buku “Obat Dungu: Resep Akal Sehat; Filsafat untuk Republik Kuat”. Perbincangan mereka akan diunggah di kanal YouTube.
RIAU PESISIR (20/8) – HKBP Distrik XXX Riau Pesisir yang dipimpin oleh Pdt. German Butarbutar telah melaksanakan pembentukan panitia natal 2025 untuk Punguan (Perkumpulan) Parompuan Distrik (PPD) HKBP Distrik 30 Riau Pesisir.
PEMATANGSIANTAR (20/8) – Sekolah Tinggi Teologi (STT) HKBP Pematangsiantar menyambut tiga dosen baru dalam pembukaan Semester Gasal 2025/2026 (19/8). Pdt. Dr. Benny Sinaga, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua STT Bibelvrouw HKBP Laguboti, kini menjadi Dosen Bidang Biblika. Pdt. Tumpal S. Silitonga dari HKBP Resort Kamal Raya, Jakarta Barat, bergabung sebagai Dosen Bidang Praktika. Sementara Pdt. Dr. Romeo Ronni Panly Sinaga, sebelumnya di Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP Laguboti, kini menjadi Dosen Bidang Pengajaran di STT HKBP. Selain itu, STT HKBP juga memberangkatkan dua dosen, Pdt. Ricky Pramono Hasibuan dan Pdt. Harminto Sihombing, untuk melayani di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung.
PEARAJA (20/8) – Gereja HKBP, melalui Departemen Koinonia yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Deonal Sinaga, mengadakan workshop bertema “Digital Ministry” di Wisma Tabor HKBP, Parapat. Kegiatan yang berlangsung pada 19-22 Agustus 2025 ini diikuti oleh 19 pelayan gereja. Workshop ini bertujuan untuk membekali para pelayan dengan kemampuan menciptakan konten kreatif dan inovatif yang dapat membangun pelayanan gereja. Workshop ini mengusung moto “Striving For Excellence – Mengupayakan yang terbaik!”. Kegiatan ini sukses berkat kerja sama tim Biro Pembinaan yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Ronald Pasaribu dan tim dari APIIS.
JAKARTA (20/8) – HKBP akan menyelenggarakan beberapa seminar pembekalan. Pada 2-8-2025, HKBP Lippo Cikarang akan mengadakan seminar tentang “Penggunaan Teknologi Berbasis Nilai Transformasi”. Pada 7-8-2025, HKBP Distrik XXII Riau akan fokus pada “Penderita Fungsional” dan resolusi konflik. Sementara itu, seminar pada 9-8-2025 akan membahas “Membangun Motivasi Pelayanan Berbasis Nilai Spiritual”. Saut Sitompul motivator “Mr. Spirit” disebut sebagai salah satu narasumber.
PEMATANGSIANTAR (20/8) – Rumah Tabita mengadakan pertemuan dengan 300 pelajar SMA Swasta HKBP Pematangsiantar (19/8) dengan topik “keadilan gender.” Dalam paparan oleh Prof. Dr. Mayuko Yasuda, ditekankan bahwa keadilan gender bukan hanya soal pola pikir individu, tetapi juga sistem dan struktur sosial. Acara ini juga mengadakan diskusi dengan komunitas glasis untuk membahas tantangan yang dihadapi. Berita ini menyoroti pentingnya edukasi gender bagi generasi muda dan pendekatan holistik yang mencakup aspek sosial dan struktural.
JAKARTA (19/8) – Para Praeses dan Pelayan Penuh Waktu HKBP Distrik VIII DKI Jakarta menyampaikan berita duka atas meninggalnya Pdt. Victor Raja Nahot Hutabarat, pada 19 Agustus 2025 di usia 86 tahun. Acara penghiburan berlangsung di Rumah Duka Kapernaum RSU Eulis, Jakarta Timur. Prosesi ibadah dan adat dilakukan pada 20-21 Agustus 2025. Jenazah akan dimakamkan pada 22 Agustus 2025 di San Diego Hills. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan.
PEMATANGSIANTAR (19/8) – Sekolah Tinggi Teologi HKBP Pematangsiantar menyelenggarakan kuliah umum dengan narasumber Dr. Sigamoney Shakespiere dari Yonsei University, Korea Selatan. Dalam kuliahnya, Dr. Shakespiere membahas “Towards a Dialogical Theology of Artificial Intelligence” yang mengkaji tantangan dan peluang AI dalam konteks teologi. Ia menekankan pentingnya membangun dialog konstruktif antara iman dan teknologi. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembukaan Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026. STT HKBP berkomitmen membekali sivitas akademika dengan wawasan teologi yang relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman.
JETUN, SILANGIT (19/8) – Rapat Pendeta HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli berlangsung pada 18-20 Agustus 2025 di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara. Acara ini dihadiri para pendeta dari Distrik XIV Tebing Tinggi Deli. Berbagai agenda dibahas dalam rapat tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan koordinasi gereja di wilayah tersebut. Rapat ini diharapkan mampu memperkuat sinergi di antara para pendeta demi kemajuan HKBP.
JAMBI (19/8) – Tim Verifikasi HKBP Distrik XXV Jambi melaksanakan verifikasi keuangan di HKBP Resort Jambi. Kegiatan ini bertujuan memantau dan menyukseskan Sentralisasi Keuangan HKBP. Verifikasi ini merupakan jadwal lanjutan setelah sebelumnya tim melakukan verifikasi di Regional II (Muara Bungo, Tebo Wirotho Agung, dan Bangko) minggu lalu. Ke depannya, tim akan melanjutkan verifikasi sesuai jadwal di resort-resort lainnya. Distrik XXV Jambi mengajak semua pihak untuk mendukung transformasi ini demi terlaksananya sentralisasi keuangan HKBP secara optimal.
PEARAJA (19/8) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan dalam kanal media sosialnya mengingatkan kembali motif dan tujuan Gerakan pelestarian Tano Batak dan Danau Toba serta penutupan PT TPL. Ia menegaskan bahwa perjuangan mereka didasarkan pada iman dan kasih. Mereka menolak segala bentuk tindakan anarkis dan kekerasan, serta memilih jalur penyampaian aspirasi kepada pemerintah dan DPR. Meskipun menghadapi tantangan, gerakan ini tetap konsisten berpegang pada nilai-nilai adat Batak dan ajaran Kristiani. Ephorus meyakini dukungan yang luas dari masyarakat dan akan terus mengevaluasi strategi melalui doa, diskusi, serta perenungan.
SEBERIDA, INDRAGIRI HULU RIAU (19/8) – Minggu, 17 Agustus 2025, menjadi hari bersejarah bagi jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Belilas. Gr. Daut Silaban, S.Pd.K, secara resmi dikukuhkan sebagai Uluan Huria yang baru. Ia menggantikan St. H. Simanjuntak, Uluan Huria sebelumnya yang telah mengabdi dan dipilih oleh jemaat. Pengukuhan ini dilakukan melalui pembacaan Surat Keputusan (SK) Ephorus HKBP oleh St. L. Nadapdap. Dengan kehadiran Gr. Daut Silaban, jemaat berharap semangat baru akan membawa kemajuan dan pertumbuhan di Huria HKBP Belilas. Sebelumnya Gr. Daut Silaban bertugas sebagai pelayan fungsional di HKBP Resort Siloam Kandis.
SAMOSIR (18/8) – Di tengah persiapan menuju Rapat Pendeta HKBP di Seminarium Sipoholon, berbagai distrik menggelar rapat internal. Salah satunya adalah HKBP Distrik XXIV Tanah Jawa yang melaksanakan Rapat Pendeta Distrik di Sopo Toba Hotel, Samosir. Pertemuan ini menjadi ajang strategis bagi para pendeta untuk bersidang dan mempersiapkan diri menghadapi pemilihan Ketua Rapat Pendeta HKBP periode 2025-2029.
TANJUNG PINANG, KEPULAUAN RIAU (18/8) – Rapat Pendeta HKBP Distrik XX Kepulauan Riau yang dipimpin Praeses Pdt. Hardy Lumbantobing diadakan di Tanjung Pinang pada 18 Agustus. Acara ini dibuka oleh Praeses dan dihadiri 59 dari 62 pendeta yang diundang. Dalam ibadah pembukaan, Pdt. Bintan Parulian Siagian menyampaikan khotbah berdasarkan 2 Korintus 5:17, dengan tema “Menjadi Ciptaan Baru”. Rapat yang berlangsung di Kawal Resort ini menjadi momen penting bagi para pendeta untuk bersidang dan menguatkan pelayanan di wilayah Kepulauan Riau.
PEARAJA (18/8) – Pada Selasa-Jumat, 19-22 Agustus 2025, Biro Pembinaan HKBP mengadakan pelatihan untuk para pelayan tahbisan. Pelatihan ini bertujuan agar para pelayan mampu beradaptasi, kreatif, dan menjangkau lebih banyak jiwa melalui ruang digital. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya HKBP menyambut Tahun Transformasi. Pelatihan tersebut menekankan tiga hal utama: memahami digital ministry, mengenal platform media digital, dan membuat desain grafis serta konten digital. Dengan demikian, diharapkan para pelayan dapat menjalankan pelayanan yang inovatif dan berdampak luas sesuai dengan perkembangan zaman.
TARUTUNG (18/8) – Tikwan Raya Siregar seorang jurnalis senior yang juga merupakan Manajer Divisi Kerjasama, Promosi dan Publikasi Badan Pengelola Toba Kaldera UNESCO Global Geopark di kanal media sosialnya menyoroti soal perjuangan HKBP melawan TPL. Hal ini diungkapkannya paska penghadangan Praeses HKBP Distrik IV Toba oleh pihak TPL. Baginya, konflik antara HKBP dan TPL bukan sekadar masalah ekonomi, melainkan perjuangan yang lebih dalam. Menurutnya, Danau Toba sedang “sakit keras,” membutuhkan keputusan dan tindakan tegas untuk diselamatkan dari kerusakan multidimensi yang mencakup degradasi lingkungan, adat, dan potensi konflik sosial. Dengan seruan “Tutup TPL!” dari Ephorus Pdt. Dr. Victor Tinambunan, perlawanan ini menjadi isu serius yang menyatukan kembali jemaat HKBP. Tikwan menekankan bahwa meskipun TPL memiliki kepentingan bisnis dan politik, pemerintah seharusnya hadir untuk menegakkan kedaulatan rakyat. Ia mempertanyakan, “Untuk apa sebenarnya negara hadir dan dibiayai? Apakah kedaulatan rakyat masih menjadi cita-cita akhir didirikannya Republik?”
PALEMBANG (18/8) – Dalam sebuah perlombaan drama yang diselenggarakan oleh PPD, para perempuan dari berbagai huria (jemaat) menampilkan drama “Perjuangan” dengan selipan unsur komedi. Juara pertama diraih oleh rombongan perempuan dari HKBP Palembang. Mereka membawakan drama yang mengisahkan perjuangan seorang istri yang sedang hamil dan ditinggal oleh suaminya yang pergi ke medan perang. Drama ini berhasil memukau juri dengan perpaduan antara kisah perjuangan dan komedi.
BINTARO (18/8) – HKBP Bintaro Resort Serpong telah mengumumkan pelantikan panitia pembangunan HKBP Bintaro bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-80 (17/8). Panitia ini diketuai oleh Bernard Simorangkir. Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Hening Cipta”. Liturgi ibadah dipimpin oleh St Jon Fiter Hutapea, khotbah oleh Pdt Rahmad Simanungkalit, dan warta dibacakan oleh CSt Jonner Rajagukguk.
HATONDUHAN, SIMALUNGUN (18/8) – Pdt. Tonggo Sitompul, Praeses HKBP Distrik XXIV Tanah Jawa, memimpin verifikasi keuangan di HKBP Resort Sampuran Nauli pada Jumat, 15 Agustus 2025. Proses ini dilakukan menjelang mutasi pimpinan resort, yang mencakup empat gereja. Verifikasi dipimpin langsung oleh sekretaris distrik dan anggota MPSD untuk memastikan transparansi. Pdt. Erwin Rambe akan menyerahterimakan jabatannya kepada Pdt. Jhonson Marpaung pada Minggu, 17 Agustus 2025. Pdt. Erwin selanjutnya akan bertugas di HKBP Resort Parsaoran Nauli, Distrik XXX Riau Pesisir.
JAKARTA (18/8) Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan memberikan dukungan kepada lebih dari 2.000 umat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (18/08/25) untuk mengikuti “Doa Bersama Merawat Bumi”. Acara ini mengusung tema “Selamatkan Danau Toba dan Tano Batak” sebagai bentuk kepedulian gereja terhadap kelestarian lingkungan di Sumatera Utara. Melalui ibadah ini, jemaat memanjatkan doa agar Tuhan memberkati Indonesia, khususnya Tano Batak, serta melimpahkan berkat bagi semua umat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut jemaat dari Distrik DKI Jakarta Raya, Distrik Deboskab dan Distrik Bekasi.
PEKANBARU (18/8) – HKBP Sukajadi kembali menggelar NHKBP Sukajadi Choral Festival 2025. Acara ini akan berlangsung pada 17-18 Oktober 2025 di Darma Yudha School Main Hall, Pekanbaru. Para juri dan ahli paduan suara yang akan hadir adalah Jubelando O. Tambunan, Tommyanto Kandisaputra, dan Ken Steven. Pendaftaran sudah dibuka sejak Juni 2025. Terdapat tiga kategori yang bisa diikuti: Paduan Suara Muda Mudi, Paduan Suara Campuran, dan Paduan Suara Anak. Syarat peserta mencakup usia dan jumlah penyanyi per tim. Untuk pendaftaran, calon peserta bisa mengunjungi Instagram nhkbpsukajadi.
LUMBAN LOBU, TOBA (17/8) – Tim Bola Voli Remaja Nasrani (ReNa) HKBP Dolok Nauli mencetak sejarah baru dengan menjuarai Turnamen Voli antar-desa se-Kecamatan Bonatua Lunasi. Prestasi ini diraih dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai Uluan ni Huria (pimpinan jemaat), Pdt. Musdodi Manalu merasa bangga atas pencapaian para remaja gereja tersebut. Kemenangan ini menunjukkan semangat dan kekompakan para pemuda dalam berprestasi di bidang olahraga, membawa nama baik gereja di tingkat kecamatan.
LOBUHOLE, SIATAS BARITA (17/8) – Pdt. Saut Horas Nababan menginformasikan bahwa hari ini (17/8) HKBP Lobu Hole meresmikan “PUSTAHA” atau Perpustakaan Tamasya di Halaman untuk anak-anak sekolah minggu. Proyek inovatif ini memungkinkan anak-anak membaca buku dan bermain di tenda kemah, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Peresmian ini terwujud berkat donasi buku dan tenda dari berbagai pihak, termasuk mesin Viar dari HKBP Distrik 2. Dukungan penuh dari Pendeta Resort dan jemaat menjadi motivasi agar PUSTAHA dapat terus menjadi berkat bagi anak-anak. Rencananya akan ada penambahan dua tenda kemah lagi.
BENGKALIS (17/8) – Gereja HKBP Bukit Karmel memberikan apresiasi kepada anak-anak huria (jemaat) yang berprestasi di sekolah, mulai dari tingkat SD hingga mahasiswa. Secara khusus, apresiasi diberikan kepada 44 mahasiswa yang berhasil meraih Indeks Prestasi (IP) minimal 3.5. Apresiasi berupa bingkisan ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak jemaat untuk terus berprestasi dan menjadi sukses.
Berita Terkini HKBP



Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP | 22 Agustus 2025
Doa Pembuka: Kasih karunia dan damai sejahterah dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus Meyertai Kamu. Amin.
Renungan
Nas: 1 Timotius 3: 16
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Bapa ibu dan saudara yang terkasih. Renungan di hari ini mengingatkan sebuah kebenaran yang besar bagi kita. Yaitu Allah yang turun menjadi manusia, lalu hidup di antara kita, kemudian mati dan bangkit untuk dimuliakan. Tentu ini adalah sebuah misteri bagi kita!
Karena hal yang dilakukan oleh Allah sangat-sangat melampaui logika kita, sebagai manusia. Siapa yang dapat memperkirakan, Sang Pencipta rela datang dan menjadi sama dengan ciptaan-Nya? Dan tidak cukup sampai disitu saja! Ia bahkan siap dan rela untuk lapar, lelah, ditolak dan bahkan dikhianati. Oleh karena itu, Allah bukan hanya sekerdar memahami kita, tetapi Allah juga hadir dan selalu hadir di dalam hidup kita.
Dalam ayat ini, Paulus juga berkata, Yesus “dibenarkan dalam Roh”. Hal ini terlihat dari kebangkitan Yesus, yang menjadi suatu bukti nyata. Bahwa kematian tidak dapat menghentikan Yesus. Sebab Ia telah menang atas dosa dan maut. Semua perkataan dan pengajaran Yesus adalah nyata dan terbukti. Oleh karena itu, rasa takut, kegagalan, dan kesemuan duniawi ini. Seharusnya tidak akan mampu lagi untuk menjatuhkan dan melemahkan keimanan kita. Sebab Yesus, senantiasa hadir di hidup kita.
Saudara-saudari yang terkasih. Hari ini, saat ini, banyak dari antara kita, yang mungkin lelah, akan hal yang kita lalui di hidup kita. Tetapi ingatlah; Kristus sudah lebih dulu menempuh dan melalui semua itu, dan Ia tidak meninggalkan kita. Jika kita merasa kalah dan takut saat ini juga. Maka percayalah, Kristus sudah menang dan kemenangan-Nya adalah milik kita semua.
Kita tidak boleh goyah. Kita harus tetap bertumbuh dalam iman. Karena misteri besar itu bukan hanya unutk dipahami, melainkan untuk dihidupi. Sebab itulah yang akan menguatkan kita setiap harinya. Amin.
Doa Penutup: Tuhan Yesus, kami sangat bersyukur atas firman-Mu yang menguatkan kami hari ini. Tuhanlah yang menenguhkan iman kami, sumber keberanian kami untuk menghadapi tantangan hidup ini. Biarlah hidup kami ini dapat menjadi saksi akan kasih-Mu. Sehingga damai dan pengharapan yang teguh dapat senantiasa di hidup kami, melalui kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, Amin.
Pdt. Febri Setiadi Hutapea, S.Th- Fungsional di Biro Kategorial Ama-Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP | 21 Agustus 20255
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, kiranya memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Firman Tuhan hari ini tertulis dalam kitab Mazmur 6 : 9, yang berbunyi demikian : “Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab Tuhan telah mendengar tangisku.”
Setiap orang pernah mengalami kesedihan dan kepedihan dalam hatinya. Bisa karena kehilangan orang yang dia kasihi atau kehilangan pekerjaan. Bisa juga karena dihianati atau diperlakukan tidak adil. Kesedihan dan kepedihan itu bisa membuat seseorang sampai meneteskan air mata bahkan menangis sejadi-jadinya. Dalam keadaan seperti itu, yaitu dalam kesedihan dan kepedihan hati, apakah yang akan kita perbuat?
Pemazmur dalam nats renungan hari ini juga mengalami kesedihan dan kepedihan hati karena musuh-musuhnya yang melakukan kejahatan kepadanya dan yang ingin menghilangkan nyawanya. Mereka tidak senang melihat pemazmur hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Segala cara mereka lakukan untuk melenyapkannya. Dalam keadaan seperti itu, pemazmur berdoa dan memohon kepada Tuhan agar Tuhan meluputkannya dari ancaman musuh-musuhnya. Dia percaya bahwa Tuhan mendengar permohonannya dan menerima doanya. Bahkan di ayat 9b dia berkata: “…sebab Tuhan telah mendengar tangisku.” Dia percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkannya terus dalam kesedihan, kepedihan dan tangisan. Tuhan akan menghibur hatinya dan bahkan telah mendengarkan tangisnya dan mengubah tangisnya itu menjadi sukacita. Sebab itu dia berani berkata: “Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan.” Pemazmur mau mengatakan kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak akan berhasil mencapai tujuan jahat mereka, karena Tuhan melindungi dan menolongnya. Sebaliknya, musuh-musuhnya akan terkejut, mundur dan mendapat malu.
Jemaat yang dikasihi Tuhan!
Baru-baru ini kita mendengar dan menyaksikan kepedihan dan kesedihan hati yang sangat mendalam dari orangtua di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana anaknya Prada Lucky Namo yang dikasihinya, yang baru dua bulan bertugas di TNI, meninggal dunia karena penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan para seniornya di barak militer. Begitu juga dengan tangisan anak-anak sekolah minggu yang terluka akibat tindakan anarkis pembubaran dan pengrusakan rumah ibadah umat Kristen di Padang Sarai. Dan masih banyak lagi orang-orang yang terluka, sedih dan menangis dalam hidupnya. Apakah yang kita lakukan bila kita mengalami kepedihan dan kesedihan itu? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berseru dan berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan dan penghiburan, karena hanya Tuhanlah yang dapat menolong kita dan menghibur kita. Tidak ada yang dapat kita andalkan dalam hidup ini, selain kasih dan kuasa Tuhan yang ajaib. Ketika kita berdoa kepada Tuhan, kita percaya Tuhan mendengar doa dan tangisan kita dan akan mengubah kesedihan itu menjadi sukacita pada waktu yang Tuhan tentukan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas firmanMu hari ini yang menyapa dan mengingatkan kami untuk selalu berseru dan berdoa kepada Tuhan, khususnya ketika kesedihan dan kepedihan datang menghampiri kami. Ajarlah kami ya Tuhan untuk selalu percaya akan kasih dan kuasaMu yang ajaib, yang mampu mengubah air mata menjadi sukacita. Kami mendoakan saudara-saudara kami yang sedang mengalami penderitaan dan kesedihan saat ini, kiranya Tuhan menolong dan menghibur mereka. Curahkanlah kasih dan damai sejahtera dalam hati setiap umat manusia di dunia ini, agar kami semua saling mengasihi dan menjauhkan diri kami dari segala bentuk kejahatan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Berton Richard Hutapea, S.Th- Wakabiro Jemaat HKBP
Renungan Harian HKBP | 20 Agustus 2025
Shalom bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, kami berharap kita dalam keadaan sehat pada saat ini. Agar kita semangat melakukan kegiatan hari ini, marilah terlebih dahulu kita bersekutu dengan Tuhan, mari kita siapkan hati untuk saat teduh sejenak!
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa yang Mahakasih, kami sungguh bersyukur kepadaMu, karena Engkau beri kesempatan kepada kami untuk hidup hingga saat ini. Kami percaya bahwa semua pekerjaan yang akan kami lakukan hari ini dapat berjalan dengan baik, jikalau Engkau bersama dengan kami, maka itu sebelum kami memulai kegiatan hari ini kami mau bersekutu dengan Engkau dan mendengarkan firman-Mu. Berilah hikmat agar kami mengerti akan Firman-Mu dan mampu melakukannya di dalam hidup kami. Ampunkanlah dosa kami agar kami layak bersekutu dengan Engkau. Kami sampaikan doa permohonan ini hanya di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang akan kita dengarkan hari ini tertulis di dalam Lukas 5 : 5 “Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”.
Judul : Dengarkan Tuhan
Saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus didalam kehidupan ini sering sekali kita merasakan keputus asaan, baik di dalam melakukan sebuah pekerjaan, membuat sebuah perencanaan dan lain sebagainnya. Keputus asaan itu muncul di dalam diri kita sebab hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, hal tersebut membuat kita merasa Lelah untuk melakukannya dan bahkan kita merasa itu semuanya hanya sebuah Kesia-siaan. Hal ini juga yang dirasakan oleh Simon dan teman-temannya yang berprofesi sebagai seorang nelayan, yang mana satu malaman mereka telah mengarungi lautan untuk mencari ikan namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Menjadi hal yang manusiawi jika di dalam teks ini kita melihat Simon dan teman-temannya yang mengalami keputus asaan, kekecewaan dan ditambah lagi kelelahan mereka yang bekerja itu. Namun perlu kita sadari bahwa kekecewaan dan keputus asaan adalah jalan untuk kita sulit mendengar Tuhan.
Dalam nats ini diterangkan bagi kita semua, bagaimana Yesus hadir ditengah-tengah mereka yang mengalami keputus asaan dan kekecewaan dan Ia menggantikan semuanya itu dalam rangkaian sukacita. Hal tersebut dikarenakan Ketika Yesus menyuruh salah satu dari mereka untuk menebarkan Kembali jala mereka ke arah yang satunya, walaupun mereka merasa itu semua adalah hal kesiasiaan, oleh karena itu mari kita sama-sama melihat dalam teks ini apa yang terjadi kepada mereka, Ketika mereka mendengarkan perkataan Yesus.
Pertama : “Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa”. Di dalam teks ini menceritakan peristiwa bagaimana sifat kekecewaan mereka di satu malam itu, sebab mereka tidak mendapat apa-apa. Setibanya mereka di darat mereka bertemu dengan Yesus, dan Ia menyuruh si Simon untuk menembarkan kembali jala mereka namun dengan segera Simon menjawab “Telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa” hal ini merupakan sebuah bentuk jawaban atas kekecewaan mereka yang tidak mendapat hasil. Hal tersebut juga sering kita rasakan di dalam kehidupan kita, Ketika kita tidak mendapatkan seerti apa yang kita harapkan maka akan muncul didalam hati kita sebuah kekecewaan yang mendalam, merasa semuanya yang telah kita lakukan menjadi sebuah Kesia-siaan. Sehingga jika hal tersebut telah ada di dalam hati kita maka apapun yang menjadi masukan untuk kebaikan kita itu semua akan kita tolak dalam hati dan pikiran kita.
Saudara/i yang terkasih didalam Yesus Kristus, tentu banyak kekecewaan yang kita alami saat ini, namun mari kita renungkan satu per satu kekecewaan apa saja yang kita telah alami, apakah kita menjadi seorang yang putus asa atau bahkan kita merasa apa yang kita lakukan selama ini tidak ada gunanya ? atau bahkan kita merasa Tuhan tidak menemani atau memberikan berkatNya kepada kita ? Firman Tuhan kita hari ini mau menegaskan bahwa jangan sesekali kita cepat-cepat untuk berputus asa, sebab hal-hal yang demikianlah yang menjadi musuh kita didalam dunia ini. Dunia dengan segala caranya mau membuat kita untuk merasakan jauh dari Tuhan dan tidak mengandalka Tuhan, jika sebuah kesusahan datang kepada kita.
Kedua, “Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Disini kita dapat melihat bahwa bagaimanapun rasa kelelahan mereka dan kekecewaan mereka, namun ada satu hal yang menjadi pembelajaran untuk kita semua, yaitu mendengarkan suara Tuhan. Acap kali Ketika kekecewaan itu datatang menghampiri kita maka kita menjadi seorang yang sulit untuk mendengar, baik mendengar masukan dari orang lain maupun mendengar suara Tuhan. Disini Simon dengan imannya mau menegaskan sesulit apapun kehidupan kita maka jangan sesekali kita mengenyampingkan suara Tuhan, sebab Tuhan yang penuh kuasa mengetahui apa yang pantas untuk kita terima dariNya, bukan kita sendiri yang lebih tau dengan diri kita akan tetapi Tuhan jauh lebih mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita. Sebab perlu kita sadari didalam kekecewaan ataupun pergumulan kita bukan Tuhan menjauh atau bahkan tidak perduli dengan kita, akan tetapi Ia mau melihat sudah sejauh mana rasa Iman kepercayaan kita terhadap mukjizatnya. Hal ini jelas di dalam ayat selanjutnya Ketika Simon menebarkan kembali jala mereka, segera mereka mendapatkan hasil yang melimpah.
Bapa/Ibu yang terkasih di dalam nama Yesus Kristus, sudah seberapa banyak air mata yang kita keluarkan Ketika datang pencobaan itu kepada kita ? atau sudah sejauh mana kita berpikiran bahwa Tuhan tidak memperhatikan kita? Teks ini mau menyadarkan kita, Ingatlah Tuhan tidak akan meninggal kita sedetik pun, namun merancang bahwa air mata kesedihan yang selama ini kita keluarkan akan menjadi sebuah air mata Bahagia, Tuhan akan memberikan jauh lebih banyak dari apa yang kita harapkan. Maka percayakan semuanya itu hanya kepada Tuhan saja.
Ketiga, yang menjadi refleksi dalam Firman Tuhan kita hari ini ialah, apapun yang kita alami atau bahkan apapun yang telah kita rencanakan, ingatlah ada Tuhan bersama dengan kita. Oleh karena itu jangan cepat-cepat untuk berputus asa atau pun kecewa terhadap rancangan Tuhan, sebab tidak ada rancangan Tuhan yang gagal kepada umatNya selagi kita masih mau mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan, jangan gunakan logika mu untuk menghitung berkat Tuhan, akan tetapi perkuatlah rasa mau mendengar dan mau bersujud kepadaNya. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Bapa untuk Firman yang telah kami dengar hari ini. Kami diingatkan untuk tidak cepat berputus asa ataupun kecewa terhadap karyaMu di dalam kehidupan kami, akan tetapi FirmanMu mengajari kami untuk senantiasa kuat didalam proses kehidupan kami. Dan didalam proses ini kami diajarkan untuk mau mendengar apa yang ingin Engkau sampaiakan dalam kehidupan kami. Didalam Kristus kami berdoa. Amin.
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugrah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai saudara sekalian. Amin
C.Pdt. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP
Renungan Harian HKBP | 19 Agustus 2025
Saudara/I yang terkasih dalam kasih Tuhan, Syalom! Kita patut bersyukur karena hari baru yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Alangkah indahnya jika kita memulai hari ini dengan Firman Tuhan yang menjadi landasan kita dalam beraktivitas. Mari kita siapkan hati kita, kita bersatu dalam doa!
Doa Pembuka: Bapa Yang baik, kami bersyukur untuk hari baru yang telah Engkau anugerahkan bagi kami. Bukalah hati dan pikiran kami untuk mendengar firmanMu. Berikanlah kami kekuatan melalui renungan ini, agar kami dapat menjalani hari ini dengan iman dan pengharapan yang teguh. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi renungan bagi kita pada hari ini, tertulis dari kitab Yeremia 33: 10-11, Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan,akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.
“Sukacita Di Tengah Badai Kehidupan”
Dalam perjalanan hidup ini, pernahkah anda merasa kehilangan harapan? seperti semuanya sudah hancur dan tidak tahu bagaimana akan bangkit lagi? Atau mungkin saat ini, hatimu terasa berat karena masalah yang tak kunjung berhenti, doa-doa dan harapan yang seolah-olah tidak ada jawabnya? Dalam keadaan yang demikian, masih mampukah kita untuk bersukacita? Ketika harapan seakan-akan hilang, mampukah kita tetap percaya? Ayat hari ini memberi jawab yang pasti bagi kita dimana Tuhan menjanjikan pemulihan dan sukacita bahkan di tengah keadaan yang paling sulit sekalipun.
Saat nats ini dituliskan, Yerusalem sedang mengalami kehancuran, tembok-tembok roboh, Bait Allah dihancurkan, rakyat dibuang ke Babel, hidup dalam penjajahan. Masa depan yang suram sudah jelas di depan mata mereka, seolah-olah melalui keadaan ini, Tuhan sudah meninggalkan mereka. Namun, dalam situasi yang demikian Tuhan justru berfirman akan memulihkan kota itu! Ini dapat kita lihat dari firmannya yang mengatakan akan ada suara sukcita, pesta pernikahan dan nyanyian syukur. Ini adalah simbol kebahagiaan dan awal hidup yang baru.
Hidup kita mungkin saja sedang kita hadapi seperti kota Yerusalem yang hancur ini, mungkin pekerjaan kita tidak produktif, tidak sesuai dengan harapan, hubungan dengan sesama dan keluarga yang retak, kesehatan yang terganggu, cita-cita yang terhambat oleh berbagai faktor. Tetapi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, bahwa kehancuran dalam hidup bukan akhir dari perjalanan hidup itu sendiri, sebab Allah tidak pernah berhenti bekerja dalam hidup kita bahkan ketika kehancuran itu harus kita alami. Dia mampu mengubah kepahitan menjadi pesta sukacita. Hanya yang menjadi kuncinya Bersyukurlah senantiasa! Bersyukurlah kepada Tuhan Semesta Alam sebab Dia baik. Bersyukurlah bahkan sebelum pemulihan itu terjadi. Sebab iman kita tidak tergantung pada situasi hidup kita, tetapi pada karakter Allah yang adalah baik dan setia menopang kita.
Maka, mulailah hari mu dengan pengharapan kepada Tuhan, jika hidup terasa berantakan, ingat! Tuhan selalu bekerja dalam hidup kita, jika hatimu sedang hancur, ucapkanlah dalam hatimu Syukur bagimu Tuhan sebab aku tahu bahwa Engkau baik dan setia! Percayalah! Pemulihan dari Tuhan tidak akan pernah datang terlambat. Amin.
Doa Penutup: Tuhan, kami bersyukuir karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Di saat kami merasa hidup ini sepertinya hancur, ingatkan kami bahwa Engkau sanggup memulihkan kami. Ajari kami untuk bersyukur hari ini, bukan hanya karena keadaan sudah baik, tapi karena Engkau selalu baik bagi kami. Tolonglah kami untuk menjalani hari dengan iman, bukan dengan keluh kesah. Pulihkan hati kami, ya Bapa. Sertai kami dalam segala aktivitas satu hari ini, kiranya setiap langkah kami ada langkah Tuhan yang senantiasa mengiring kami. Di Dalam nama Yesus. Amin.
Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP
Renungan Harian HKBP | 18 Agustus 2025
Nats Renungan: Efesus 3:17
“Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
Selamat pagi Bapak, Ibu pendengar setia renungan Aplikasi Marturia HKBP. Sejenak kita akan mendengarkan Firman Tuhan. Kita awali di dalam doa.
Doa Pembuka: Allah kami di dalam Kristus Yesus, kami bersyukur atas pagi hari ini oleh karena kasihMu. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu. Kiranya Engkau di dalam RohMu menuntun hati kami untuk memahami dan melakukan kehendakMu di dalam kehidupan kami. Terpujilah Engkau, Allah kami. Amin.
Firman Tuhan terambil dari kitab Efesus 3:17, demikian dikatakan: “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Ayat ini merupakan bagian dari doa Rasul Paulus untuk jemaat Efesus, Dimana Ia berdoa agar Kristus tinggal dalam hati mereka melalui iman dan agar jemaat Efesus berakar serta hidup di dalam kasih.
Saudara-saudara terkasih, tiga hal yang ditekankan dalam isi doa Rasul Paulus yaitu beriman kepada Kristus, berakar di dalam Dia, dan hidup di dalam kasihNya, adalah satu-kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lainnya. Jadi, bila dikatakan, Kristus diam di dalam hati, bukan hanya sekedar pengakuan iman, tetapi yang harus dialami dalam keseharian hidup dengan memiliki kasih yang melimpah dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Bahkan dengan memiliki Kristus berdiam di dalam hati kita dan kasihNya sebagai dasar keberimanan kita, kita dapat menghadapi tantangan iman dan kesulitan hidup dengan tegar dan kuat.
Kita sebagai pengikut Kristus, yang telah lebih dahulu menerima anugerah keselamatan oleh karena kasihNya, mari dengan sungguh-sungguh memastikan, bahwa Kristus Yesus menjadi pusat kehidupan kita setiap waktu. KasihNya menjadi dasar bagi kita dalam setiap Keputusan dan tindakan kita. Waspadalah, dunia ini akan selalu berusaha menjauhkan hati kita dari Yesus. Maka jangan kita biarkan hal-hal lain, seperti harta, jabatan, pangkat, dan lain sebagainya menggantikan posisi Kristus di dalam hati kita.
Setiap orang percaya, yang di dalam hatinya berdiam Kristus, maka di mana pun dia berada dan kapanpun waktunya, akan senantiasa hadir bermakna, memancarkan kasih, kegembiraan, persaudaraan, kepedulian, menaruh rasa hormat satu dengan yang lainnya sebagai ciptaan Allah yang setara di hadapanNya. Hanya orang yang di dalam hatinya Kristus berdiam di sana, yang memiliki kasih untuk merawat kehidupan dan merawat alam ciptaan Tuhan. Dan tak pernah sedikitpun terbersit di dalam hatinya untuk mencari dan memperoleh keuntungan bagi dirinya, dengan mengorbankan kehidupan dan kebahagiaan, sukacita sesamanya dan makhluk ciptaan Allah lainnya.
Kiranya Firman Tuhan yang kita dengar saat ini membaharui (mentransformasi) totalitas hidup kita untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah, kuatkan kami melakukan kehendakMu. Beri kami hikmat untuk memahami bahwa hidup kami ini akan bermakna, berguna, dan berdampak bagi kehidupan hanya bila hati kami terbuka untuk tempatMu berdiam di sana. RohMu kiranya membimbing dan menuntun serta menguatkan kami. Dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum- Kepala Biro Kategorial Perempuan HKBP
Renungan Harian HKBP | Epistel | 17 Agustus 2025
Firman Tuhan (Epistel) yang ditetapkan kepada kita pada hari ini Minggu, 17 Agustus 2025 tertulis pada Yeremia 34 : 12 – 16
12. Lalu datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
13. “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku sendiri telah mengikat perjanjian dengan nenek moyangmu pada waktu Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan, isinya:
14. Pada akhir tujuh tahun haruslah kamu masing-masing melepaskan saudaranya bangsa Ibrani yang sudah menjual dirinya kepadamu; ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, kemudian haruslah engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka. Tetapi nenek moyangmu tidak mendengarkan Aku dan tidak memperhatikan Aku.
15. Hari ini kamu telah bertobat dan melakukan apa yang benar di mata-Ku karena setiap orang memaklumkan pembebasan kepada saudaranya, dan kamu telah mengikat perjanjian di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan.
16. Tetapi kamu telah berbalik pikiran dan telah menajiskan nama-Ku; kamu masing-masing telah mengambil kembali budaknya laki-laki dan budaknya perempuan, yang telah kamu lepaskan sebagai orang merdeka menurut keinginannya, dan telah menundukkan mereka, supaya mereka menjadi budakmu laki-laki dan budakmu perempuan lagi.
1. Nas Ini merupakan teguran Tuhan melalui nabi Yeremia, atas ketidak setiaan banga Israel terhadap janji yang sudah disepakati dengan nenek moyang mereka. Sebelumnya Tuhan telah mengikat perjanjian, dimana bangsa Israel akan membebaskan para budak pada akhir tahun ke tujuh. Semua budak, baik laki-laki dan perempuan akan dilepaskan sebagai orang merdeka. Namun dikemudian hari, bangsa israel mengingkari janjinya dan berubah pikiran, kembali memberlakukan perbudakan. Ketidak setiaan bangsa Israel itu dipandang Tuhan sebagai perbuatan yang menajiskan Nama Tuhan. Bangsa Israel tidak sadar, bahwa sejak semula Tuhan tidak menyukai praktek perbudakan. Justru itulah, Tuhan membebaskan mereka dari tangan orang Mesir. Dengan kuat kusaNya, Tuhan telah memerdekakan orang Israel dari tangan Firaun, yang pada waktu itu adalah orang dan bangsa yang kuat. Dengan mengandalkan kemampuan orang israel, mustahil bisa bebas dari tangan Firaun. Namun Tuhan melakukan perbuatan yang dashyat, sehingga orang Israel dapat menikmati kemerdekaan. Kenyataan tersebut sesungguhnya sudah cukup menyadarkan mereka, betapa Tuhan mengasihi mereka dan menginginkan kemerdekaan setiap orang.
2. Praktek perbudakan dan kegagalan memenuhi janjinya, mendatangkan amarah Tuhan. Bangsa Israel abai terhadap pembebasan para budak setelah akhir tujuh tahun, membuat Tuhan tidak berkenan bagi mereka. Mereka tidak menyadari, bahwa ketidak setiaan akan berimplikasi bagi kesejahteraan dan kenyamanan mereka. Tuhan tidak tinggal diam, Dia akan memberikan hukuman sebagai konsekwensi dari perbuatan mereka. Tuhan tidak ingin perbudakan itu merajalela dan ketidak setiaan itu menjadi kebiasaan di kemudian hari. Sehingga Tuhan memaklumkan bagi mereka pembebasan yang berbeda dari apa yang mereka harapkan, yaitu pembebasan untuk diserahkan kepada pedang, penyakit sampar dan kelaparan.
3. Nas ini menjadi peringatan bagi kita pada masa kini. Di mana kemerdekaan setiap orang haruslah diperhatikan dan dipelihara. Prinsip dan konsep egaliterianisme harus tetap dibangun dalam setiap pribadi. Dengan demikian, akan tercipta kesadaran, bahwa setiap manusia adalah setara di hadapan Tuhan. Keadilan akan semakin nyata dan tindak diskriminasi berdasarkan ras, gender, agama dan latar belakang sosial dengan sendirinya terminimalisir. Tuhan Allah tidak menginginkan adanya perbudakan, melainkan menyukai terciptanya iklim yang saling menghargai dan saling mengasihi diatara semua manusia. Di sisi lain, ketidak setiaan akan janji yang sudah disepakati dengan Tuhan, adalah sesuatu yang tidak berkenan bagiNya. Untuk semuanya itu, Tuhan akan memberi ganjaran bagi orang yang tidak setia dan orang yang suka merendahkan sesama dengan memperbudak sesama. Amin.
Pdt. Hantus Hutapea, S.TH., M.M- Kepala Biro Ama dan Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 17 Agustus 2025
Doa Pembuka: Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui segala akal, itulah yang memelihara hati dan pikiran saudara/i, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Marilah kita memberikan hati dan Pikiran kita mau disapa oleh Firman Tuhan yang tertulis pada kitab 1 Petrus 2 : 11 – 17.
Beginilah Firman Tuhan.
11. Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
12. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
13. Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi
14. maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
15. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
16. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
17. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikian Firman Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan. Hari ini kita merayakan hari kemerdekaan negara republik Indonesia. Kita percaya, bahwa kemerdekaan itu adalah anugerah Tuhan. Sejak semula Tuhan Allah tidak menginginkan adanya perbudakan atau penjajahan diantara manusia, baik penjajahan secara fisik, ekonomi dan sosial. Dalam perjanjian lama, Tuhan Allah membuat perjanjian dengan nenek moyang bangsa Israel, agar mereka membebaskan para budak, karena tindakan perbudakan tidak berkenan bagi Tuhan. Sebaliknya Tuhan menginginkan agar diantara manusia, senantiasa tercipta hidup kesetaraan ( egaliter ), karena dengan demikian keadilan akan terpelihara dan jauh dari perilaku diskriminasi. Satu hal yang perlu dihidupi setiap orang, supaya diantara manusia tercipta keharmonisan, bila mana setiap orang memiliki cara hidup yang baik bagi semua orang, baik kepada raja dan lembaga-lembaga yang diutus untuk menghukum orang jahat. Dengan cara hidup demikian, keadilan dan damai sejahtera menjadi bagian dari setiap orang, sekaligus cara tersebut menjadi upaya membungkam orang-orang picik dan bodoh.
Saudara yang dikasihi Tuhan, sebagai orang merdeka, janganlah memaknai kemerdekaan itu menjadi kebebasan tanpa batas, atau kebebasan untuk melakukan hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Melainkan kemerdekaan orang percaya, adalah kemerdekaan yang penuh ketaatan kepada Kristus, yang dinyatakan dengan sikap dan perilaku seorang HAMBA ALLAH. Seorang hamba Allah memiliki kharakteristik yang berbeda dari orang lain secara umum. Hamba Allah memaknai kemerdekaannya dengan senantiasa berbuat baik, menjadi pejuang keadilan dan tidak menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan. Mengasihi semua orang seperti dirinya sendiri, bersedia menghormati dan menjadi inisiator dalam menciptakan kerukunan, keharmonisan dan berani melawan perilaku diskriminasi. Menghormati pemimpin-pemimpin, dengan menerima mereka sebagai wali Allah untuk menjalankan kebenaran dan keadilan demi kesejahteraan setiap orang. Seorang hamba Allah, sejatinya adalah orang-orang yang takut akan Allah, dengan senantiasa memelihara apa yang dikehendaki oleh Allah. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih Tuhan atas segala anugerahMu, yang telah memerdekakan kami umat ciptaanMu. Berilah kepada kami hati yang bijaksana, untuk mengerti makna kemerdekaan itu. Ajarlah kami, agar kami senantiasa mengasihi sesama dan menghormati raja serta takut akan Tuhan. Amin.
Pdt. Hantus Hutapea, S.TH., M.M- Kepala Biro Ama dan Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP | 16 Agustus 2025
Selamat pagi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang kami kasihi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semoga di pagi hari ini kita dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Saudara-saudara sebelum kita kembali melakukan pekerjaan kita sepanjang hari ini, terlebih dahulu kita akan merenungkan Firman Tuhan yang menjadi kekuatan bagi kita, untuk itu mari kita berdoa dalam hati kita masing-masing.
Saat teduh……
Doa Pembuka: Kami memuji dan memuliakan namaMu ya Tuhan Allah Bapa kami didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Di pagi hari ini kami bersyukur kepadaMu atas berkatMu kami boleh melewati malam hari dan kini Engkau bangunkan kami dalam keadaan sehat. Ya Tuhan kami selalu rindu akan kebenaran FirmanMu, untuk itu kami telah membuka hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan akan kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari. Terimalah doa dan permohonan kami, hanya di dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin
Nats Renungan : Mazmur 9 : 11
“Orang yang mengenal namaMu percaya kepadaMu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau ya Tuhan”
Bapak, ibu dan saudara-saudara. Mazmur ini adalah bentuk ungkapan terima kasih yang sangat mendalam sekaligus sebagai kesaksian atas kebaikan Tuhan terhadap mereka yang berseru kepadaNya. Kesaksian ini terungkap dari Pemazmur sendiri yaitu Daud yang melihat dan merasakan langsung penyertaan Tuhan dan kasih sayang Tuhan. Pemazmur yang begitu banyak menghadapi persoalan hidup, peperangan melawan musuh, tantangan iman, tetapi dia merasakan ada kekuatan yang menolong sehingga pemazmur menang. Menurut iman pemazmur, kekuatan yang ia peroleh ialah kekuatan yang datang dari Tuhan, Tuhanlah yang memberi kemenangan, karena Tuhan itu adalah Perisai dan perlindungan bagi orang yang mengenal dan yang selalu mencari Tuhan. Tuhan tidak pernah meninggalkan pemazmur walaupun ketika menghadapi berbagai kesulitan yang amat berat sekali. Dalam situasi yang demikianlah Pemazmur mengungkapkan pujiannya juga keyakinannya bahwa Tuhan akan selalu menyertai dan melindungi mereka yang mau berharap kepadaNya.
Saudara-saudara, Mazmur ini mengajak kita untuk turut serta memuji dan bersaksi atas kebaikan Tuhan yang tidak akan pernah meninggalkan kita dalam segala situasi kehidupan kita. Begitu banyak tantangan dan cobaan yang telah kita hadapi, begitu sulitnya kita pada saaat ini menghadapi tuntutan ekonami keluarga kita, satu hal yang harus kita harapkan, Tuhan tidak akan meninggalkan kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita menghadapi sendiri, tetapi Tuhan akan memberi kekuatan dan kita akan dibawa menuju ke kemenangan. Yang harus kita lakukan pada saat ini, kita harus semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, sebab Tuhan kita itu adalah perisai dan pelindung bagi kita. Lalu bagaimana kita mendekatkan diri kepada Tuhan, tentunya kita harus setia mengikut Dia, melakukan apa yang Tuhan kehendaki dari kita, dan jangan mencoba-coba untuk meninggalkan Tuhan.
Saudara-saudara, harus kita sadari bahwa selama kita hidup di dunia ini, berbagai rintangan hidup, kesulitan bahkan penderitaan selalu datang menerpa hidup kita ini, karena hidup kita ini sedang berada dalam dunia yang penuh rintangan dan tantangan. Tuhan Yesus jelas memberitahukan hal itu kepada murid-muridNya “ Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10 : 16” artinya tantangan, peperangan belum berakhir dari kehidupan kita. Maka dengan itu mari kita cerdik menghadapinya. Dalam situasi yang demikianpulalah kita saat ini harus semakin berharap dan berseruseru kepada Tuhan, hanya Dialah Tuhan yang berkuasa untuk memberi kemangan bagi kita. Jadi jika kita merasa hidup kita ini dipenuhi dengan tantangan yang berat, bahkan jika kini kita merasakan hidup kita ini terancam oleh penderitaan yang begitu banyak, mari berlindung kepada Tuhan. Tuhan bersedia membimbing kita berjalan menuju ke kemenangan. Mari benar-benar yakin dan percaya kepada Tuhan, Dialah Tuhan yang Maha baik dan Maha kasih untuk kita umat yang selalu berseru kepadaNya. Tuhan tidak akan meninggalkan orang yang mencari Dia. Amin
Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang telah kami dengarkan di pagi hari ini. Oleh FirmanMu kami diingatkan supaya kami selalu datang bernaung dan berlindung hanya kedalam tangan pengasihanMu. Engkaulah Tuhan yang kami kenal dan yang sanggup memberikan kemenangan bagi kami ketika musuh-musuh menyerang kami. Tolong Tuhan kuatkanlah kami, berilah pertolonganMu kepada kami, sehingga dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup kami, kami tidak akan menyerah dan pasrah dengan begitu saja. Tapi kami selalu mau mengandalkan Tuhan karena keyakinan kami, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kami. Ya Tuhan, untuk satu hari ini dimana kami akan melanjutkan pekerjaan kami, kiranya Tuhan selalu menolong kami dan memberi kesehatan kepada kami, dan jagailah kami! Berilah kami berkat yang melimpah dan hapuskanlah segala dosa kami, hanya didalam nama Yesus Kristus Tuhan, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin
Berkat : Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan dari Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertaimu, hari ini sampai selama-lamanya! Amin
Pdt. Samsir Hutagalung, M.Div
Renungan Harian HKBP | 15 Agustus 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin.
Nas renungan kita hari ini tertulis dalam 1 Tesalonika 5:5 “Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.”
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih, ada satu kutipan terkenal yang akhir-akhir ini sering muncul di platform media sosial: “Be the reason someone believes in goodness.” (Jadilah alasan seseorang percaya bahwa kebaikan itu masih ada). Kalimat ini biasanya muncul di tengah-tengah berita yang penuh dengan kekerasan, komentar negatif, dan persaingan yang tidak sehat. Kita hidup di zaman dimana kegelapan sering tampil begitu nyata, baik itu melalui kabar buruk yang berseliweran di ponsel kita, perdebatan yang penuh dengan kata-kata kasar di media sosial, atau tekanan hidup yang membuat orang kehilangan arah dan harapan. Dalam situasi seperti itu, firman hari ini yang tertulis dalam 1 Tesalonika 5:5 menjadi sebuah pengingat yang indah, yaitu “Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.”
Paulus menuliskan teks ini bukan hanya sekedar untuk memberikan semangat kepada pembacanya, melainkan juga untuk menegaskan identitas kita. Kita adalah anak terang, bukan karena kita sempurna, tetapi karena Allah sudah menjadikan kita demikian oleh karena kasih karunia-Nya. Dari identitas inilah tindakan kita mengalir. Kita berbuat benar bukan supaya menjadi anak terang, melainkan kita berbuat benar karena kita memang sudah menjadi anak terang.
Terang bukan hanya gambaran moralitas, tetapi juga lambang kejelasan, pengertian, dan pengharapan. Orang yang hidup dalam terang berjalan dengan keyakinan, karena terang mengusir kebingungan dan ketidakpastian. Namun kita tahu, bahwa kegelapan selalu mencoba masuk melalui dosa yang diam-diam menggoda, rasa takut yang membelenggu, dan keputusasaan yang melemahkan hati.
Paulus menuliskan bahwa kita bukan lagi bagian dari kegelapan. Memang kita hidup di dunia yang gelap, tetapi kita tidak dimiliki oleh kegelapan itu. Hidup sebagai anak terang itu ibarat matahari yang tetap bersinar meski tertutup awan. Awan bisa menghalangi cahaya untuk sementara, tetapi tidak mengubah kenyataan bahwa matahari tetap ada. Begitu juga pergumulan atau kelemahan kita tidaklah mengubah stataus kita di hadapan Allah.
Bagaimana cara kita memelihara hidup sebagai anak terang? Paulus mengajak kita untuk berjaga-jaga, sadar, mengenakan baju zirah iman dan kasih, serta ketopong pengharapan. Artinya, hidup kita ini adalah hidup yang aktif, menolak kegelapan, menghidupi kasih Allah setiap hari, dan membiarkan terang Kristus memancar melalui kita. Secara praktiknya, itu bisa dilakukan seperti: menjaga integritas di pekerjaan dan pelayanan, walau orang lain memilih jalan pintas, mengucapkan kata-kata yang membangun di tengah budaya yang mudah merendahkan, atau menjadi pembawa damai, meski lebih mudah ikut arus konflik.
Di dunia yang semakin gelap, terang sekecil apapun akan terlihat. Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia.” Dunia tidak menuntut kita menjadi terang yang sempurna, Tuhan hanya mau kita setia bersinar di tempat di mana Ia menempatkan kita.
Mari kita hidupi identitas kita sebagai anak-anak terang, bukan karena kita kuat, tetapi karena Sang Terang Dunia telah lebih dulu menyinari hati kita. Dan ketika kita berjalan dalam terang-Nya, kita akan memantulkan kasih, kebenaran, dan pengharapan bagi orang-orang di sekitar kita. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Dimuliakan Nama-Mu Tuhan dalam setiap hembusan nafas kami, yang kiranya melalui hidup kami terang-Mu semakin terpancar di dunia. Terima kasih karena Engkau telah memanggil kami menjadi anak-anak terang. Tolong kami untuk tetap berjaga, setia, dan memancarkan kasih-Mu di tengah dunia yang penuh kegelapan. Jadikan hidup kami kesaksian bagi kemuliaan-Mu.
Anugerah dari Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertai Saudara sekalian. Amin.
Pdt. Veronica Manurung- Pendeta Fungsional Biro Pembinaan HKBP
Renungan Harian HKBP | 14 Agustus 2025
Shalom Saudara/i terkasih dalam Yesus Kristus, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari ini marilah kita bersatu dalam doa!
Doa Pembuka: Segala Puji Syukur kami haturkan kehadiratMu ya Tuhan, atas rahmatMu yang tetap mengiringi langkah hidup kami, kami akan mendengarkan firmanMu kiranya Tuhan bertahta atas hati dan pikiran kami, agar kami dapat melakukannya. Berfirmanlah ya Tuhan kami siap mendengarkan, Amin.
Firman Tuhan pada hari ini tertulis dalam Yesaya 61:1 demikian bunyinya: Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Demikian Firman Tuhan.
Saudara-saudari, mungkin akhir-akhir ini kita merasa bahwa segala sesuatu semakin berat sebab kepedulian dan empati telah berkurang, akibat dari perbuatan yang mementingkan diri sendiri, contohnya dapat kita lihat dalam beberapa kasus yang terjadi di belahan negara kita, sesuatu yang bersifat ilegal, korupsi, ketidakadilan dan lain sebagainya menyebabkan beberapa orang menjadi korban. Kita menjadi terpenjara bukan hanya penjara nyata tetapi penjara hati seperti luka, rasa takut, kesepian atau beban hidup yang tak kunjung usai. Ini memang nyata penelitian mengatakan lebih dari 70 persen orang merasa hidup penuh kecemasan dan tekanan. Hal seperti inilah yang dirasakan bangsa Israel yang tengah menghadapi penindasan dan penderitaan dari Bangsa Babel selama di pembuangan. Oleh karenanya janji Tuhan kepada Yesaya adalah memberikan pelepasan, pembebasan, penghiburan dan pemulihan. Yesaya dan kita semua disini diingatkan untuk menjadi pembawa misi yang penting, bukan sekadar menjalani hidup tetapi harus berdampak membawa perubahan dan berkat bagi orang lain.
Memberitakan kabar baik kepada orang yang miskin, orang yang miskin disni bukan hanya miskin secara materi tetapi juga miskin secara rohani. Merawat orang yang remuk hati, merawat bahasa aslinya menyembuhkan. Remuk hati berarti orang yang sudah kecewa berat dan tidak percaya lagi. Memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan terkurung artinya orang yang terbatas dalam segala gerak geriknya baik sosial maupun ekonominya. Tuhan memerlukan kita menjadi penyembuh luka dan pembuka penjara. Oleh karena itu Tuhan memerlukan kita untuk menjalankan misiNya melalui cara yang yang sederhana seperti mendengarkan keluh kesah teman tanpa menghakimi, memberi sapa, dan kata-kata semangat, memuji prestasi teman, mengunjungi orang tua yang kesepian, terlibat dalam pelayanan sosial, atau kelompok pemulihan. Memperjuangkan hak teman yang tertindas atau dengan kata lain menjadi bibir bagi yang tidak dapat bersuara, menjadi mata bagi yang tidak dapat melihat. Mungkin ini seperti tugas yang berat tetapi kita pasti daat melakukannya sebab Roh Tuhan ada pasa kita untuk mengurapi kita. Ini adalah misi Allah. Allah akan bertanggungjawab penuh dan tidak akan membiarkan misiNya gagal. Bukan hanya sekadar janji tetapi ada kuasa yang aktif yang selalu ia kirimkan untuk menyertai setiap langkah dan pekerjaan kita, yakni Roh Kudus. Charles Spurgeon mengatakan kita terpanggil bukan hanya untuk menerima berkat Tuhan tetapi menjadi saluran berkat Tuhan. Ini adalah panggilan hidup yang suci dengan Roh Kudus sebagai kekuatan. Dietrich Bonhoeffer mengatakan pengurapan oleh Roh Kudus bukan hanya soal pengalaman pribadi tetapi tentang misi yang membebaskan dan menyembuhkan dunia yang hancur.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk firman mu yang sudah kami dengarkan, urapi kami Tuhan untuk menjadi pembawa berkatMu bagi orang yang tertindas. Biarlah Tuhan tetap mengisi hati kami sampai kami merasa tidak kurang suatu apapun, berkatilah Tuhan seluruh pelayanMu yang tetap memberitakan firman Mu agar tetap sehat dan semangat, begitu juga seluruh jemaatMu dengan apa yang mereka kerjakan agar menjadi berkat bagi kami semua, ampuni kami dari seluruh dosa pelanggaran kami didalam nama anakmu Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa serta penyertaan Roh Kudus kiranya memberkati kita semua. Amin.
Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP | 22 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 21 Agustus 20255
Renungan Harian HKBP | 20 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 19 Agustus 2025
Renungan Harian HKBP | 18 Agustus 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
