HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
Banten (29/7) – Rapat Pendeta HKBP Distrik Banten akan berlangsung selama tiga hari sejak dimulai hari ini (29/7). Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi para pendeta untuk memperbaharui janji dan komitmen mereka dalam melayani dengan lebih sungguh-sungguh. Di kanal medsosnya Ephorus – yang turut hadir pada rapat tersebut, secara khusus mengingatkan, “Selain kecerdasan spiritual (SQ), emosional (EQ), dan intelektual (IQ), para pendeta juga ditekankan untuk memiliki Adversity Quotient (AQ), atau kecerdasan adversitas. AQ adalah kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan, tantangan, atau kemunduran dalam hidup.” Lebih lanjut Ephorus berharap agar para pendeta mampu melayani jemaat dengan lebih teguh di tengah berbagai tantangan dengan kekuatan kuasa Kristus yang mempercayakan pelayanan tersebut.
Palembang (28/7) – Departemen Koinonia HKBP, melalui Biro Pembinaan, sukses menyelenggarakan Training of Trainers (TOT)pengajaran Sekolah Minggu di HKBP Palembang. Acara ini fokus pada “Desain Pengajaran & Alat Peraga Transformatif/Inklusif ASM.” Pdt. Dr. Deonal Sinaga, Kepala Departemen Koinonia, membuka acara secara virtual. Kegiatan diikuti 35 pelayan penuh waktu dari 5 Distrik (Sumbagsel, Kepri, Jambi, Riau Pesisir, dan Lampung), yang dipersiapkan menjadi pelatih pengajaran Sekolah Minggu kreatif di distrik masing-masing. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan berbagai pihak, termasuk Pdt. Dr. Ronald Pasaribu dan tim, Pdt. Eben Ezer Napitupulu, serta parhalado HKBP Palembang. Para Praeses yang turut mendukung adalah Pdt. Victor Singal Silalahi, Pdt. Mauli Aritonang, Pdt. German Butarbutar, Pdt. Kamson Pasaribu, dan Pdt. Henry Banuareah.
Tarutung (28/7) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menyoroti pentingnya Deklarasi Bersama tentang Doktrin Pembenaran (JDDJ), yang ditandatangani Gereja Katolik dan Federasi Lutheran Sedunia pada 31 Oktober 1999. Dokumen bersejarah ini, kini berusia 25 tahun lebih, menegaskan kesamaan pemahaman dasar antara kedua tradisi mengenai pembenaran oleh kasih karunia Allah melalui iman kepada Kristus. Menurut Ephorus, meskipun detail penjelasannya berbeda, inti kesepakatannya adalah bahwa pembenaran merupakan anugerah ilahi yang diterima melalui iman, bukan hasil perbuatan manusia. Ephorus menekankan agar kesatuan dalam Kristus ini selalu dikedepankan dalam relasi Katolik-Protestan.
Toba (27/7) – HKBP Pardomuan Resort Pangombusan Distrik IV Toba merayakan Pesta Jubileum 125 Tahun pada Minggu, 27 Juli 2025. Perayaan bersejarah ini berlangsung di Desa Lumban Gurning, Parmaksian, Toba. Ibadah syukur dipimpin oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Deonal Sinaga, M.Th. Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O Sitorus, beserta istri turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan jemaat dalam merayakan usia 125 tahun gereja. Acara ini menjadi momen penting bagi HKBP Pardomuan untuk mengenang perjalanan panjang pelayanannya.
Tarutung (26/7) – Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menyoroti konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Tano Batak, yang dinilai jauh dari keadilan sosial. Berdasarkan data dari buku “Jeritan Bonapasogit…” terbitan BPK GM, 33.422,37 hektare konsesi TPL berada di wilayah adat, belum termasuk lebih dari 100.000 hektare lainnya. Pdt. Tinambunan mengajak masyarakat Batak untuk menghargai, membangun, dan merawat Tano Batak. Ia menyerukan penolakan tegas terhadap segala perusakan alam demi kesejahteraan bersama dan kelestarian ciptaan Tuhan, termasuk untuk generasi mendatang.
Medan (24/7) – HKBP patut bersyukur atas keberhasilan program “Kaderisasi Pemimpin Oikumene” yang telah membekali 35 kader pemimpin baru. Program empat hari yang berlangsung di Medan pada 21-24 Juli 2025 ini diselenggarakan oleh Departemen Koinonia – Biro Oikumene HKBP. Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, menyampaikan bahwa para peserta akan menjadi duta transformasi HKBP dalam gerakan oikumene di berbagai level. Pembekalan ini didukung oleh narasumber seperti Ephorus Pdt. Dr. Victor Tinambunan, Prof. Dr. Ansari Yamamah, Pdt. Gomar Gultom, Pdt. Dr. Andar Pasaribu, dan Pdt. Dr. Rospita Siahaan. HKBP juga menyampaikan terima kasih kepada United Evangelical Mission (UEM) atas dukungannya, serta kepada Pdt. Mika Purba dan tim atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan program ini.
Tarutung (24/7) – Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., baru saja berbagi pengalaman di Seminarium Sipoholon dengan 261 calon pelayan HKBP LPP III. Mereka adalah calon Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones yang telah menjalani dua tahun masa praktik dan akan menempuh satu tahun praktik lagi sebelum diuji kelayakannya. Ephorus memohon dukungan doa dari seluruh sahabat dan jemaat agar semua calon pelayan dan pelayan HKBP senantiasa diperlengkapi Tuhan dalam mengemban tugas pelayanan yang dipercayakan. Ini adalah bagian dari persiapan mereka untuk melayani gereja dan masyarakat.
Tarutung (20/7) – HKBP Pabrik Tenun, yang sempat menghadapi gangguan pada “mesin tenunannya”, kini telah kembali beroperasi dengan mantap dan utuh dalam Tuhan. Hal ini diungkapkan Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., yang bersukacita melayani dan beribadah di jemaat tersebut Minggu (20/7). “Kesatuan dan keutuhan ditenun rapi dan indah,” ujar Ephorus, mengapresiasi seluruh Parhalado dan Ruas yang mengedepankan kasih dan keutuhan persekutuan. Beliau juga mengucapkan selamat melayani kepada gembala jemaat, Pdt. D.R. Partungkoan Simanjuntak, mendoakan agar sehat dan senantiasa diperlengkapi Tuhan dalam menggembalakan jemaat-Nya.
Jakarta (19/7) – Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., bersama Pdt. Christofel Pasaribu (Kabid Marturia HKBP Distrik VIII DKI Jakarta), mengadakan pertemuan dengan pimpinan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) pada Kamis, 17 Juli 2025. Mereka disambut hangat oleh Dr. Sigit Triono (Sekjen LAI) dan Pdt. Dr. Anwar Chen (Kabid Pengembangan Sumber Daya LAI) di Graha LAI. Diskusi ini membahas perkembangan pelayanan di kedua lembaga, termasuk sosialisasi penggunaan Alkitab Terjemahan Baru 2 (TB2) di seluruh jajaran HKBP. LAI juga menyampaikan harapan agar ada pelayan HKBP yang dapat membantu dalam bidang penerjemahan.
Samosir (17/7) – Gelombang tuntutan penutupan PT TPL kembali menguat di Samosir. Berdasarkan informasi dari Praeses HKBP Distrik VII Samosir, Pdt. Rintalori Sianturi yang disampaikan kepada Ephorus HKBP, hari ini (17/7) warga Samosir secara terang-terangan menyampaikan seruan tersebut. Seruan ini menunjukkan ketegasan sikap masyarakat terhadap operasional perusahaan. Dukungan signifikan juga datang dari legislatif. Menurut Pdt. Rintalori, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir menyatakan dukungan penuh terhadap aspirasi warga untuk menutup PT TPL. Adanya dukungan dari pihak DPRD ini tentu menjadi petunjuk bahwa DPRD turut aktif menjaga lingkungan dan hak-hak warga masyarakat.
LAGUBOTI (14/7) – Ephorus HKBP hadiri Peluncuran buku “Jeritan Bona Pasogit: Kompilasi Data dan Temuan Penelitian Kerusakan Ekologi di Kawasan Sekitar Danau Toba” di Serenauli Hotel, Laguboti. Di kanal media sosialnya, Ephorus mengungkapkan bahwa buku tersebut menyoroti krisis sosial dan ekologi akibat operasional PT TPL selama 30 tahun. “Buku yang disusun tim PGI dan VEM ini, bersama data lain dan pengalaman empiris, mendorong pimpinan gereja-gereja di Sumatera Utara mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka memohon Presiden Prabowo Subianto mencabut izin PT TPL, sekaligus menyerukan pemerintah memastikan hak-hak karyawan PT TPL terpenuhi pascapenutupan. Gereja-gereja juga memohon Gubernur Sumatera Utara, kepala daerah, dan DPRD sekitar Danau Toba mendukung penutupan PT TPL.” papar Ephorus. Lagi, menurutnya, perjuangan ini didasari iman demi kelestarian Tano Batak dan kesejahteraan masyarakat.
Bogor (13/7) – HKBP Villa Duta Bogor merayakan 25 tahun berdirinya dengan ibadah syukur pada Minggu, 13 Juli 2025. Ibadah dipimpin Pdt. Bernard Manik, M.Th., Kepala Departemen Marturia HKBP, dan Pdt. Eben Ezer Nababan, Pendeta HKBP Resort Villa Duta. Perayaan ditandai dengan prosesi, penandatanganan prasasti, serta pelepasan burung merpati dan balon sebagai simbol misi perdamaian. Meskipun berada di perumahan elit yang menghadirkan tantangan pengembangan jemaat, gereja yang berdiri sejak 10 Juli 2000 ini terus meningkatkan pelayanan dan mempersiapkan generasi penerus.
LAGUBOTI (12/7) – Ephorus HKBP bertemu Pimpinan Daerah Sumut dan seluruh Bupati sekitar Danau Toba di IT DEL, Laguboti. Dari pertemuan yang turut dihadiri tokoh nasional Luhut Binsar Pandjaitan tersebut, terungkap gagasan Luhut agar lahan eukaliptus yang selama ini dikelola oleh PT TPL untuk segera diserahkan kepada masyarakat dan dijadikan lahan pertanian. Hal ini diungkapkan oleh Ephorus HKBP dalam kanal media sosialnya. “Rencana tersebut mencakup tiga alokasi utama: pertanian hortikultura, tanaman keras produktif (seperti mangga, durian, alpukat), dan sebagian sebagai hutan lindung. Jika 10.000 kepala keluarga terdampak, masing-masing akan mendapat 2 hektar lahan, totaling 20.000 hektar. Inisiatif ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan melestarikan alam Tano Batak” kutip Ephorus.
Sidikalang (10/7) – HKBP dan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) mengadakan pertemuan penting di Kantor Pusat GKPPD, membahas perluasan pelayanan ke masyarakat diaspora Toba di Pakpak Barat. Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt. Bernard Manik, M.Th, disambut hangat oleh Bishop GKPPD Pdt. Poltak Abednego Padang dan jajaran pimpinan GKPPD lainnya. Diskusi berpusat pada penyediaan ibadah dan pelayanan berbahasa Toba di tengah masyarakat Pakpak yang majemuk. Pimpinan GKPPD menyambut positif ajakan kerja sama ini, menunjukkan komitmennya terhadap keberagaman dan perluasan Pekabaran Injil. GKPPD, yang akan merayakan 34 tahun kemandiriannya dari HKBP Agustus nanti, memiliki 62 pendeta dan terus mengembangkan pelayanan holistik.
Pearaja (9/7) – Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melakukan pertemuan penting dengan Rev. Detlev Nonne dari Evangelische Kirche in Deutschland (EKD), atau Persekutuan Gereja-Gereja Protestan di Jerman. Pertemuan hangat namun serius ini berfokus pada persiapan Konferensi Misi EKD di Asia yang akan diselenggarakan pada Februari 2026. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan oikumenis antara HKBP dan gereja-gereja di Jerman. Pdt. Sinaga berharap kerja sama ini dapat membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
Riau (7/7) – Ephorus HKBP dalam kanal medsosnya menginformasikan kegiatan seluruh pelayan penuh waktu dan keluarga HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, yang menurutnya akan menyegarkan kembali “Transformasi HKBP”, sebuah upaya menuju perubahan yang lebih baik dalam tuntunan Tuhan. Inisiatif ini bertujuan memperkuat pelayanan dan kehidupan rohani di lingkungan distrik. Selain itu, Distrik XXX Riau Pesisir juga mencanangkan pelaksanaan bank sampah. Program ini berfokus pada pengubahan sampah menjadi berkat, sebagai wujud tanggung jawab gereja dalam merawat alam ciptaan Tuhan. Distrik XXX Riau Pesisir menjadi distrik kedua yang meluncurkan bank sampah, menyusul HKBP Distrik XXII Riau. Distrik-distrik lainnya di lingkungan HKBP direncanakan akan segera mengikuti jejak ini.
Jetun (9/7) – Jetun Silangit Eco Park dan Retreat Centre tengah dipersiapkan secara komprehensif untuk menjadi perkampungan pemuda. Berbagai fasilitas sedang dibangun, termasuk penanaman sekitar 1.000 pohon yang bibitnya sudah disiapkan. Selain itu, pelebaran jalan masuk Jetun dan pembangunan jalan lingkar untuk kendaraan ATV juga sedang dikerjakan, memungkinkan pengunjung menjelajahi area Jetun dengan mudah. Semua kegiatan ini langsung ditinjau oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, didampingi Kepala Pengelola Jetun, Pdt. Rein Justin Gultom. Kunjungan Sekjen HKBP ini bertepatan dengan pelatihan pembuatan pupuk bagi jemaat sekitar Jetun, yang dilaksanakan pada 9 Juli 2025.
PEKANBARU – Pada 6 Juli 2025, HKBP Resort Agave Sukatani resmi menjadi resort ke-844 setelah diresmikan oleh Praeses HKBP Distrik XXX Riau Pesisir, Pdt. German Butarbutar. Peresmian ini merupakan hasil kerja keras dan kebersamaan antara jemaat (ruas) dan pelayan gereja (parhalado) yang bersatu hati mempersembahkan yang terbaik. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan diresmikannya bagas huria (rumah jemaat) dan kantor resort pada hari yang sama. Seluruh jemaat bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian ini, dan berharap agar parhalado serta ruas HKBP senantiasa bersatu hati dalam memenuhi tugas panggilan Tuhan, dari dulu hingga kini, dan sampai akhir zaman.
JAKARTA (5/7) – Ephorus HKBP menyampaikan selamat atas terpilihnya pimpinan GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) yang baru (periode 2020-2025), Ephorus Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dan Sekretaris Jenderal Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe. “Tuhan memperlangkapi hambaNya, Bapak Ephorus dan Sekjend GKPS terpilih dalam mengemban tugas pelayanan nantinya. Ikut mengucap syukur atas pelayanan hambaNya, kedua sahabat saya, Ephorus Pdt Dr Deddy Fajar Purba dan Sekjend Pdt Dr Paul Ulrich Munthe (2020-2025)” ungkap Ephorus.
Berita Terkini HKBP
Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Marturia HKBP | Rabu, 30 Juli 2025
Syalom Bapak/Ibu Saudara-saudari Yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus, kiranya di pagi hari ini kita semua di dalam keadaan sehat dan penuh sukacita yang dari pada Tuhan. Sebelum memulai aktivitas kita hari ini mari kita sama-sama untuk bersekutu dan berdoa kepada Tuhan. Oleh karena itu mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk saat teduh sejenak!
Doa Pembuka: Marilah Kita berdoa! Bapa di dalam Sorga, terima kasih Tuhan untuk segala anugerah yang masih kami rasakan hingga saat ini melalui nafas kehiduan yang Tuhan berikan kepada kami, kami datang dan bersujud kepadaMu melalui persekutuan kami ini untuk memuji dan memuliakan namaMu, sebelum kami melakukan aktivitas kami satu hari ini, kami mau menyerahkan semuanya itu hanya kedalah tangan pengasihanMu, kiranya Engkau yang memberikan kekuatan serta hikmat yang daripadaMu. Berkatilah hati dan pikiran kami dalam memuji dan mendengarkan Firman Tuhan. Di dalam Kristus kami berdoa, Amin.
Bapa/Ibu saudara/I yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus Tuhan kita, Firman Tuhan yang mengawali aktivitas kita hari ini tertulis di dalam
Yohanes 5: 44
“Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?”
Prioritaskan Allah dalam Hidupmu
Di zaman sekarang ini banyak cara dilakukan untuk dapat dikenal oleh banyak orang baik secara langsung maupun melalui berbagai cara, yang mana ini dilakukan untuk mencari ketenaran ataupun pujian dari banyak orang dan segala cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai alasan yang ada. Terkhusus di dalam Firman Tuhan kita pada pagi hari ini memberitahukan kepada kita bagaimana orang-orang banyak melakukan segala sesuatu ataupun pekerjaannya agar orang memberikan pujian kepadanya, dengan kata lain orang-orang saat ini ialah mereka yang “haus akan pujian”.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang diinginkan oleh Allah kepada kita bahwasannya untuk tidak mementingkan pujian dari orang lain, akan tetapi dalam melakukan segala sesuatu atupun sebuah pekerjaan yang terpenting ialah mencari kemuliaan yang berasal dari Allah. Sebab Firman Tuhan dalam Yohanes 3 : 30 Mengatakan “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil” hal ini menggambarkan bahwa dalam setiap Langkah kita ataupun perkerjaan kita yang terpenting ialah semuanya itu demiki kemuliaan nama Allah saja.
Saudara-saudari yang terkasih dapat kita lihat melalui Injil Yohanes ini mau mengajarkan dan mengingatkan kepada kita akan substansi dari segala sesuatu yang kita lakukan atau kerjakan, ialah mengutamakan kemuliaan Allah. Dengan demikian maka segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan menjadi sebuah beban bagi kita melainkan kita akan melakukannya dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, melalui Firman Tuhan kita hari ini dalam Yohanes 5 : 44 mau mengajarkan kepada kita beberapa hal, yaitu:
Pertama : apa sebenarnya yang kita cari ? ini merupakan sebuah pertanyaan yang sederhana bagi kita semua, namun tidak banyak orang mampu menjawabnya dengan baik. Bapak/Ibu saudara-saudari yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus, acap kali didalam sebuah pekerjaan kita lebih fokus bagaimana agar kita mendapatkan jabatan yang lebih baik, ataupun memiliki posisi diatas dari teman-teman kita. Sehingga hal ini membangkitkan sebuah persaingan di dalam pekerjaan dan bahkan menghasilakan keegoisan untuk lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kebersamaan.
Namun kita terkadang lupa tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang Kristen ialah menunjukkan kemuliaan Allah di dalam pekerjaan tersebut, hal ini sejatinya dapat kita lakukan bagaimana kita untuk memprioritaskan Allah dalam setiap pekerjaan kita ataupun menunjukkan wajah Allah dalam aktifitas kita. Maka melalui Iman percaya kita dapat mengatakan segala sesuatu yang kita lakukan dan mengutamakan Allah di dalamnya maka semuanya akan diberikan kepada kita.
Kedua, mengutamakan mencari hormat dari orang lain dibandingkan memberi hormat kepada Allah. Hal ini menggambarkan bagaimana kita lebih sering melakukan pekerjaan agar orang lain melihat pekerjaan kita, tetapi kita lupa apakah pekerjaan yang kita lakukan dapat membuat hati Allah menjadi senang ? Inilah yang harus kita ubah dalam diri kita, jangan kita lebih takut kepada atasan jika kita melakukan kesalahan dibandingkan dengan Tuhan, ataupun kita mencari ketenaran dengan segala cara agar kita dapat dikatakan sebagai pekerja yang baik, namun kita harus mendasari di dalam kehidupan kita bahwa yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan saja. Tentu memprioritaskan Allah dalam kehidupan kita acap kali menjadi sebuah tantangan bagi kita, apalagi jika persaingan di dalam perkerjaan itu sangatlah ketat namun kita harus ingat segala sesuatu yang kita dapatkan saat ini ialah karna kasih setia Tuhan, sehingga hal tersebut harus juga terpancar dari setiap pekerjaan kita. Tidak ada pekerjaan yang lebih baik jika kita mencari dan menunjukkan kemuliaan Allah itu sendiri.
Ketiga : Prioritaskan Kemuliaan Allah dalam kehidupan mu. Tuhan tidak menginginkan umatNya untuk hidup sengsara di dunia ini, namun Ia juga tidak menginginkan umatNya lebih mengutamakan dunia dibandingkan diriNya. Disini kita diajarkan untuk memilih mana yang akan kita pilih dan menjadikan prioritas dalam kehidupan kita. Ketika kita lebih untuk mencari kesenangan duniawi maka kita akan lupa dan susah untuk mencari kebahagiaan sorgawi, sebab kita berpikir bahwa apa yang selama ini kita cari telah diberikan dunia ini, namun kita lupa bahwa kebahagiaan sejati hanya ada di dalam diriNya. Tuhan tidak pernah melihat besar atau kecilnya pekerjaan kita, namun yang Ia lihat adalah bagaimana kita memakai pekerjaan itu untuk menunjukkan kesetiaan Tuhan dan berkatNya kepada kita. Jika kita memiliki pekerjaan yang kecil namun hal yang kecil itu mampu kita pakai untuk melihat kemuliaan Allah maka itu akan kelihatan besar, tentu Tuhan memberikan berkatNya kepada setiap orang dengan berbagai cara dan berbagai bentuk namun berkat yang kita terima saat ini, apakah mampu untuk menunjukkan kehadiran Allah di dalam kehidupan kita? atau kita masih hidup didalam mencari kesenangan ataupun hormat orang lain? semuanya itu ada di tangan kita, mana yang akan kita pilih kemuliaan Allah atau hormat orang lain?
Oleh karena itu melalui Firman Tuhan kita hari ini, mau mengajarkan kepada kita untuk lebih memprioritaskan Kemuliaan Allah dibandingkan mencari kehormatan dari orang lain, Tuhan tidak pernah istirahat dalam memberikan berkatNya kepada kita selagi kita mau dan mampu mengutamakan Allah di dalam kehidupan kita maka jangan pernah Lelah ataupun berputus asa dalam melakukan kebaikan di dalam pekerjaan kita masing-masing. Kiranya Tuhan senantiasa mengajari dan memampukan kita. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang bertahta di dalam kerajaan sorga, disini kami menyadari bahwa sering sekali kami lebih mengutakan diri kami sendiri dibandingkan kepada Engkau, kami lebih sering memprioritaskan kesenangan orang lain dengan mendapatkan rasa hormat dari orang-orang yang ada di sekitar kami hal tersebut yang membuat kami lupa untuk mencari kemuliaan namaMu. Oleh karena itu ajari kami Tuhan dan mampukan kami untuk lebih memprioritaskan diriMu didalam kehiduan kami. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.
C.Diak. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP
Renungan Harian Marturia | Selasa, 29 Juli 2025
Bapak/Ibu/Saudara/I yang terkasih, kita bersyukur atas hari baru yang Tuhan berikan kepada kita. Mari kita persiapkan hati untuk mendengar Firman Tuhan agar kita beroleh hikmat dalam melakukan segala aktivitas satu hari ini. Kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa yang penuh kuasa, yang kami sembah dalam Yesus Kristus Tuhan kami, oleh karena cinta kasihMu sajalah kami dapat menikmati hari baru yang Engkau anugerahkan bagi kami. Dalam melakukan aktivitas kami hari ini, kami ingin berlandaskan firmanMu, agar kiranya setiap tindakan dan langkah kami boleh berkenan dihadapan Tuhan. Bukalah hati kami, kiranya Roh Kudus yang mengajari kami. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan hari ini tertulis dari
Zakharia 7:10 (TB).
“Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.”
KASIH YANG NYATA DALAM TINDAKAN
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang panggilan untuk mengasihi sesama, terutama mereka yang lemah dan rentan. Dalam konteks nats ini, bangsa Israel baru saja pulang dari pembuangan dan bertanya tentang ritual ibadah puasa. Tuhan menegur mereka melalui Nabi Zakharia dengan mengatakan “Bukan ritual yang Kuinginkan, melainkan hati yang peduli dan tangan yang berbuat adil.”
Setidaknya ada 2 poin penting untuk kita renungkan melalui nats ini:
- Memberi Perlindungan bagi mereka yang Lemah adalah Ciri Iman Yang Sejati
Allah menyoroti empat kelompok yang sering diabaikan saat itu: janda, anak yatim, orang asing, dan orang miskin. Mereka adalah simbol ketidakberdayaan di masyarakat. Tuhan melarang penindasan terhadap mereka, tidak hanya melarang penindasan, tetapi juga menuntut untuk sungguh-sungguh membela mereka. Perenungan bagi kita saat ini, Janda dan anak yatim di zaman Israel tidak memiliki pelindung; orang asing dan miskin sering dianggap remeh. Hari ini, siapakah yang tidak dilindungi dan dianggap remeh di sekitar kita? Mungkin tetangga yang kesepian, saudara yang tertekan dan mengalami penderitaan. Ingatlah! Kasih itu bukan hanya perasaan, tapi itu keputusan. Bisa dengan berbagi kepada mereka, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka. Itu adalah hal sederhana yang dapat kita lakukan namun dampaknya luar biasa. - Milikilah Hati yang Tulus dan Murni
Firman ini tidak hanya berbicara tentang tindakan, tetapi juga motivasi di baliknya: dikatakan “Jangan merancang kejahatan dalam hatimu.” ternyata Tuhan melihat bukan hanya apa yang kita lakukan, tetapi “mengapa” kita melakukannya. Renungkanlah, terkadang, kita membantu orang lain karena ingin dipuji, atau bahkan merasa lebih superior/hebat. Tetapi Tuhan menginginkan kemurnian hati—kasih yang tulus tanpa pamrih, seperti kasih-Nya kepada kita. Mari introspeksi diri: Bagaimanakah kita saat berhadapan dengan orang yang berbeda status dan identitas dengan kita? Adakah prasangka atau keengganan tersembunyi? Mintalah agar Tuhan memurnikan hati kita.
Saudara-saudari, firman hari ini mengajak kita untuk bertindak adil bagi sesama terutama bagi mereka yang lemah dengan hati yang tulus dan penuh belas kasih. Sebab iman yang sejati terlihat dari cara kita memperlakukan mereka yang dianggap tak penting oleh dunia. Mari praktikkan kasih yang nyata, itu semua dimulai dari hati yang dibarui oleh Tuhan. 1 Yohanes 3:17-18: Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Amin.
Doa Penutup: Tuhan kami bersyukur untuk firmanMu yang mengingatkan kami untuk senantiasa berbuat adil. Berbuat adil bagi sesama kami terkhusus bagi mereka yang lemah dan rentan. Ajari kami Tuhan agar kami memiliki hati yang tulus dan penuh belas kasih. Ampuni kami, jika kami sering sibuk dengan urusan dan kepentingan kami sendiri, hingga kami mengabaikan sesama kami. Bentuklah hati kami ini agar kami memiliki hati yang penuh belas kasih dan siap berbagi. Tolong kami untuk melihat dan bertindak bagi mereka yang lemah. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP
Renungan Harian HKBP | Senin, 28 Juli 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa kami yang bertahta tinggi dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, sebentar kami akan mendengarkan firman Tuhan berkati hati dan pikiran kami. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi landasan kita beraktivitas pada hari ini Senin, 28 Juli 2025 tertulis dari
Ibrani 4 : 9 – 10
“Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi Umat Allah. Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentianNya ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaanNya.
Bapak/Ibu, Saudara/I yang kekasih, saat ini tanpa sadar kita disibukkan dengan berbagai kegiatan yang padat, baik fisik dan juga batin dituntut untuk dapat mengikuti ritme hidup. Tidak jarang kita mencari tempat untuk beristirahat karena badan ini terasa tidak fit lagi. Namun yang terjadi kita hanya berfokus untuk mengistirahatkan tubuh ataupun raga. Tanpa memikirkan bagaimana cara untuk benar-benar mengistirahatkan kerohanian kita.
Dikatakan bahwa “hari perhentian bagi umat Allah”, bukan hanya sekedar hari minggu, ini adalah gambaran perhentian rohani dan eskatologis yaitu hidup dalam damai bersama Allah, baik sekarang maupun dalam kekekalan. Manusia tidaklah lagi hidup dalam Kesia-siaan untuk mendapatkan perhentian, dan menerima karya penebusan Kristus.
Didalam nas ini kita juga tahu bahwasanya, kita orang yang percaya akan dapat menikmati kedamaian dan kepastian keselamatan yang telah disediakan Allah. Karya Keselamatan dan kedatangan Kristus itu adalah kepastian.
Penebusan Yesus di kayu salib adalah salah satu dari Karya Keselamatan itu, umat manusia ditebus dosanya. Kita manusia terlebih orang yang percaya kepada Kristus tidaklah lagi hidup dalam kegelisahan rohani, kita dapat berjalan dalam ketaatan dan iman yang teguh.
Jika hari ini terasa berat bagi kita, dan meras putus asa, ini bukanlah ahkir bagi kita. Kesedihan dan kesusahan yang kita alami adalah proses kehidupan orang Kristen dan buah dari Iman yang akan selalu dikuatkan dalam setiap pergumulan.
Perhentian bagi orang percaya adalah disaat kita hidup kekal dalam hadirat Allah, melakukan perbuatan yang jauh dari dosa, tetap teguh dalam penderitaan dan bahkan tidak takut kepada kematian. Ketekunan, ketaatan, merupakan simbol dari iman yang sejati, membawa kita dalam sukacita, harapan, dan keyakinan akan perhentianNya.
Perhentian itu bukanlah berhenti dari aktivitas, tetapi tetap tinggal dan diam dalam damai serta iman yang berani mengatakan bahwa Allah telah menyediakan semuanya dan melakukannya bagi umatNya melalui Kristus Yesus.
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa yang kami kenal di dalam Yesus terima kasih atas Firman Tuhan pada hari ini yang telah mengajarkan mengingatkan dan memulihkan. Hari ini kami kembali diingatkan bahwasanya perhentian dari Tuhan adalah hal yang tidak sia-sia dan penuh dengan kedamaian. Kuatkan kami untuk terus dapat menyatakan FirmanMu dalam kehidupan kami, sertai setiap pekerjaan kami Ya Tuhan. Didalam Yesus Kristus, kami telah berdoa. Amin.
C.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th- LPP III di Biro Kat. Ama dan Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP, Minggu 27 Juli 2025
Evangelium Renungan Harian HKBP, Minggu VI Dung Trinitatis 27 Juli 2025
Pdt. Daniel Napitupulu, M.Min, M.Th – Kepala Biro Ibadah dan Musik HKBP
Bapak Ibu Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Syalom dan Selamat hari Minggu. Untuk mengawali Minggu ini, kita akan bersekutu dengan Tuhan melalui Firmannya. Namun sebelumnya, marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, kiranya menyertai hati dan pikiran saudara/i, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi khotbah buat kita pada Minggu VI Setelah Trinitatis tgl. 27 Juli 2025 hari ini, tertulis dalam: Kejadian 18:22-33
Bapak, Ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Nas kotbah ini merupakan bagian dari percakapan Tuhan dengan Abraham, secara khusus tentang Sodom dan Gomora. Pada ayat 20 Tuhan sudah mengatakan kepada Abraham bahwa banyak keluh kesah tentang Sodom dan Gomora, dan senungguhnya sangat berat dosanya. Tuhan akan menghakimi dan menghukum Sodom dan Gomora karena dosa orang-orang yang tinggal di sana. Setelah Abraham tahu bahwa Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora, maka Abraham memohon kepada Tuhan: jika ada di dalamnya 50 orang benar, apakah Engkau akan melenyapkannya? Allah berjanji untuk tidak membinasakan kota itu jika di dalamnya ada 50 orang benar. Abraham terus bermohon dan menurunkan jumlah orang benar yang dibutuhkan, sampai Allah setuju untuk tidak menghancurkan kota itu jika ada 10 orang benar di sana.
Meskipun Allah mendengarkan permohonan doa Abraham, Ia tetap berdaulat dalam mengambil keputusan. Allah tidak membatalkan kehendakNya untuk menghukum Sodom, tetapi Ia menunjukkan belas kasihanNya dengan mempertimbangkan permintaan Abraham. Setelah selesai berbicara dengan Abraham, Allah melanjutkan perjalananNya ke Sodom, dan Allah kembali ke tempatnya.
Dari nas ini kita belajar bahwa Allah adalah Allah yang adil, tetapi juga penuh belas kasihan dan mau mendengarkan doa umatNya. Sebagaimana topik Minggu yang menekankan: Doa mohon Keselamatan, kita dipanggil untuk tekun dalam doa memohon keselamatan dari Tuhan atas hidup kita, atas desa atau kota di mana kita tinggal, agar kiranya Tuhan melindungi dan menyelamatkan kita dari mara bahaya, agar kita hidup damai dan dapat menikmati kehidupan yang Tuhan karuniakan sesuai dengan kehendakNya. Dalam Yakobus 5:16 ditekankan bahwa doa orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah memiliki kekuatan yang luar biasa dan dapat berdampak positif pada kehidupan kita.
Oleh karena itu, ada hal yang perlu kita renungkan dari nas kotbah hari ini. Pertama: Mari melatih kepekaan melihat dan perduli pada lingkungan, wilayah dan orang-orang di sekitar kita. Abraham mengetahui bahwa orang Sodom dan Gomora sangat berat dosanya (ay 20), namun dia tidak tutup mata atas kehidupan orang benar di sana, yang tidak menjadi serupa dengan mereka. Abraham bukan membela dosa-dosa mereka, namun memikirkan masa depan orang yang melakukan kehendak Tuhan disana, meskipun hanya sedikit jumlahnya. Kepekaan seperti ini sangat diperlukan dari setiap orang beriman. Kita musti peka melihat kondisi di sekitar kita, dosa, kejahatan yang telah merajalela dilakukan banyak orang, dan kita berdoa syafaat, kiranya Tuhan dapat mengampuni dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk kembali ke jalan yang benar. Seuturut dengan itu, kiranya orang-orang yang setia pada Tuhan, taat akan firmanNya dan tekun melakukan kehendakNya, mereka dikuatkan untuk tetap teguh dalam identitas sebagai terang dan garam dunia,tidak menjadi serupa dengan dunia sekitarnya. Kedua: Jangan memaksakan kehendakmu kepada Tuhan. Abraham tidak sedang memaksa Tuhan untuk tidak menghukum Sodom, tetapi dia sedang bermohon agar orang yang melakukan kehendak Tuhan disana diperhitungkan oleh Tuhan. Keputusan akhir ada di tangan Tuhan, dan jika kita membaca ke pasal 19, Sodom dan Gomora dimusnahkan Tuhan, tetapi Lot dan keluarganya (isterinya menjadi tiang garam-Kej. 19:26) selamat.
Tugas kita adalah memohon, bukan memaksa Tuhan menuruti kehendak kita, sebab kehendak Tuhanlah yang seharusnya kita utamakan, sebagaimana doa yang diajarkan Tuhan Yesus: “jadilah kehendakMu, di bumi seperti di sorga”. Amin.
Epistel Renungan Marturia HKBP, Minggu VI Dung Trinitatis tgl 27 Juli 2025
Matius 6:9-13
Saudara yang dikasihi Tuhan, setelah Kristus mengecam apa yang tidak baik dari cara orang Farisi berdoa, Ia menunjukkan cara yang lebih baik, sebab Dialah yang berhak menegur untuk memberikan petunjuk. Karena kita tidak tahu apa yang seharusnya kita doakan, di sini Ia membantu kita mengatasi kelemahan kita dengan cara menaruh kata-kata di dalam mulut kita, karena itu berdoalah demikian (ay. 9). Begitu banyak kejahatan yang menyusup ke dalam kewajiban berdoa ini di antara orang-orang Yahudi, sehingga Kristus menganggap perlu untuk memberikan petunjuk baru perihal doa untuk menunjukkan kepada murid-murid-Nya seperti apa sebenarnya isi dan cara menaikkan doa mereka. Ia memberikannya dalam bentuk kata-kata yang sangat baik untuk digunakan sebagai sebuah patokan, ringkasan, atau isi dalam mendoakan beberapa hal tertentu. Ini bukan berarti bahwa kita terikat untuk hanya menggunakan bentuk ini, atau selalu menaikkan doa ini seolah-olah hal ini perlu untuk menguduskan doa-doa kita yang lain. Di sini kita diminta untuk berdoa mengikuti cara ini, kata-kata ini, atau tujuan ini.
Saudara yang dikasihi Tuhan, Doa Bapa Kami bukan sekadar hafalan. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar nafas, semangat dan prinsip di dalamnya ditaati. Semua orang yang berdoa harus sungguh menyadari siapa dirinya dan siapa Tuhan. Sebagai ciptaan berdosa, kita menggantungkan diri kepada sifat-sifat agung Allah. Sebagai orang yang telah diampuni dan diperdamaikan Kristus, kita mempercayakan diri penuh kepada-Nya. Di dalam tekad meninggikan Allah dan menyaksikan Kerajaan-Nya terwujud di bumi inilah seharusnya seluruh kebutuhan rohani dan jasmani kita kita pertaruhkan kepada Tuhan Allah.
Di dalam doa Bapa Kami kita menemukan: Pertama sikap tidak egois. Allah bukan milik diri sendiri, tetapi Allah dari semua orang beriman. Yang jadi bukanlah pemerintahan manusia, sebab Allah berdaulat penuh di surga dan di bumi. Kedua, arah hidup ke masa depan: sikap dan tindakan kita mencerminkan kekudusan Tuhan, dan mendahulukan kehendak Tuhan nyata dalam hidup kita (ayat 9,10). Ketiga, kebutuhan manusia, seperti pengampunan dosa, bimbingan agar dijauhkan dari semua pencobaan yang menjatuhkan pada kejahatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari (ay 11-13). Kita perlu berdoa menurut doa yang Tuhan Yesus ajarkan ini dengan segenap hati dan menjadikan kebenaran di dalamnya model bagi doa-doa kita. Hubungan kita dengan Allah tidak dapat dilepaskan dari keadaan hubungan kita dengan sesama, jadi penerimaan Allah akan doa kita pun terkait dengan penerimaan kita akan sesama kita. Amin.
Renungan Harian HKBP, Sabtu 26 Juli 2025
Bapak, Ibu saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, marilah kita bersaat teduh sejenak untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Doa pembuka :
Marilah kita berdoa.
Ya Tuhan, kami bersyukur atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Penuhilah hati kami dengan FirmanMu, sebagai pegangan hidup kami, agar kami dapat berjalan seturut akan kehendakmu, terimakasih Tuhan, Amin.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus Firman Tuhan buat kita pada pagi ini tertulis dalam : 2 Tessalonika 1 : 3, Demikian Firman Tuhan:
“Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu”.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus.
Dalam surat 2 Tessalonika ini mengajarkan kita supaya bertumbuh di dalam iman. Dasar Paulus menulis surat ini yaitu mengenai ucapan syukur, walaupun mereka menghadapi banyak tantangan, kesulitan tetapi mereka harus kuat.
Salah satu ciri orang kristen adalah suka dan mau mengucap syukur. Rasul Paulus menyakinkan jemaat yang ada di Tessalonika supaya hidup saling peduli dan saling mengasihi walaupun mereka banyak mengalami pergumulan hidup,penganiayaan, penindasan, tetapi keyakinan mereka kepada Tuhan menunjukkan pertumbuhan iman mereka.
Dalam konteks kehidupan pada saat ini renungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana iman dan kasih dapat berfungsi sebagai pondasi yang kuat di dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang akan kita hadapi di tengah berbagai pergumulan hidup di dunia ini baik masalah ekonomi,sosial, politik, kesehatan melanda dunia. Maka kita diajak selalu mengucap syukur karena kebaikan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan selalu menemani kita menghadapi setiap masalah, tetapi kita terkadang tidak sadar campur tangan Tuhan, bahwa Dia selalu ada, ketika kita melewati masa-masa sulit, tangan Tuhan selalu ada padamu.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus.
Seperti di dalam buku ende no. 428 : 1 :
“Ho na loja, ho na sorat, pos roham di Debata. Di na hansit di na borat di papita do roham, unang ganggu rohamuna di pandok ni Debatam, pasautonna baga-baga pos roham di Debata”.
Ada beberap yang bisa kita aplikasikan di dalam kehidupan kita :
1. Selalulah yakini penyertaan Tuhan di dalam hidupmu, jangan goyah iman kepercayaanmu kepadanya.
2. Selalulah bersyukur senantiasa dan selalu berbuat baik di manapun kita berada jangan pilih bulu berteman dengan orang lain.
3. Jadilah teladan dan contoh dimanapun kita berada, dan semangat melayani menyala-nyala, hendaklah kerajinan mu jangan kendor, dan layanilah Tuhan. amin
Doa penutup
Marilah kita berdoa :
Bapa di sorga terimakasih atas sapaan FirmanMu hari ini, yang mengingatkan kami agar kami berpengharapan hanya kepadaMu saja dan jauhkan dari kami sifat egois, sifat memegahkan diri tetapi biarlah kami mempunya sifat yang rendah hati, Tuhan semoga FirmanMu pegangan hidup di dalam kehidupan kami agar kami mempunyai sifat yang peduli kepada sesama kami. Terimakasih Tuhan kami orang yang penuh kekurangan dan dosa, ampuni kami Tuhan dari dosa yang kami lakukan agar kami layak kami menjadi anak-anakMu terimakasih Tuhan. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus, kirannya menyertai kita sekalian. Amin.
Diak. Linda Siregar
Renungan Harian HKBP, Jumat 25 Juli 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa kami yang bertahta tinggi dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, sebentar kami akan mendengarkan firman Tuhan berkati hati dan pikiran kami. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi landasan kita beraktivitas pada hari ini Jumat , 25 Juli 2025 tertulis dari Amsal 24 : 11 – 12 “Bebaskanlah mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan. Kalau engkau berkata: “Sungguh, kami tidak tahu hal itu!” Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya? Demikian firman Tuhan.
Bapak/Ibu, Saudara/i yang kekasih, Ketika diri ini melihat sebuah ketidakadilan ataupun penderitaan baik yang kita alami sendiri ataupun dialami oleh teman sekeliling kita, yang tertindas tidak berdaya, dan diambang ketidakpastian hidup. Membuat kita, memanggil kita, menyadarkan kita untuk tetap menjadi “perpanjangan tangan Tuhan” yang selalu bersedia menolong, menyelamatkan, menguatkan, meneguhkan, menopang, dan selalu bersama bagi mereka yang membutuhkan.
Di dalam situasi dan kondisi sekalipun kita dituntut untuk tidak menutup mata ataupun telinga atas kesusahan dan keberadaan mereka. Tuhan menginginkan keterlibatan kita bagi sesama yang dalam kesusahan, walaupun dunia ini menolak untuk mereka tapi tidak dengan Pengikut Kristus.
Perjalanan kehidupan orang-orang Kristen merupakan buah dari Iman terhadap Kristus. Menjadi pelita dalam gelap, menjadi garam dalam dunia, tidak sama dengan “dunia yang fana ini”, tidak apatis, berani membela kaum-kaum yang tertindas, berani menolong disaat orang disekeliling membutuhkan, ringan mengulurkan tangan kepada mereka yang meminta.
Mari Bapak/Ibu, Saudara/i yang kekasih hiduplah dalam kepekaan, menjadi orang yang benar-benar mampu memberikan pertolongan tanpa harus terlihat oleh dunia, menjadi pioneer dan contoh bagi sesama dalam menyatakan Kristus dalam dunia ini.
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa yang kami kenal di dalam Yesus terima kasih atas Firman Tuhan pada hari ini yang telah mengajarkan mengingatkan dan memulihkan. Hari ini kami Kembali diingatkan untuk tetap menyatakan Firman bagi sesama dan dunia, walau dunia ini menutup mata dan telinga kepada mereka-mereka, kami-kami ini yang sedang dalam ketidakadilan. Kiranya Tuhan tidak akan sekalipun meninggalkan, namun akan mendampingi, melindungi dan selalu menyertai kami. Kuatkan kami untuk terus dapat menyatakan FirmanMu dalam kehidupan kami, sertai setiap pekerjaan kami Ya Tuhan. Di dalam Yesus Kristus, kami telah berdoa. Amin.
C.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th – LPP III di Kantor Biro Ama dan Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP, Rabu 23 Juli 2025
Selamat pagi saudara-saudariku sekalian. Marilah kita bersama-sama merenungkan Firman Tuhan pada pagi hari ini. Untuk marilah kita memohon bimbinganNya.
Doa Pembuka: Kami bersyukur kepadaMu ya Tuhan karena kelimpahan berkat dan kasihMu di dalam kehidupan kami. Oleh karena itu kami benar-benar menyadari, bahwa “memuji Engkau dan melakukan kehendakMu” adalah hal terbaik yang harus kami lakukan dalam hidup kami. Pada saat ini Tuhan bimbinglah kami memahami FirmanMu agar kehidupan kami semakin terarah pada kehendakMu. Amin.
Mazmur 90: 8 “Engkau menaruh kesalahan kami di hadapanMu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajahMu”.
Hampir semua orang mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, bahwa ia berdosa. Namun, kerap itu hanya sebatas pengakuan kosong yang tidak disertai dengan penyesalan dan keinginan untuk bertobat. Banyak dari kita yang menganggap dosa sebagai masalah yang kecil, dan dengan enteng mengatakan “ya maklum ajalah, namanya juga manusia”. Ini adalah kecenderungan manusia, menganggap remeh dosanya sendiri, padahal dosa orang lain meruapakan masalah besar baginya. Dosa atau kesalahan orang lain ia teropong pakai kaca pembesar, sementara dosa dan kesalahannya sendiri ia teropong pakai kaca pengecil. Manusia dengan mental seperti ini sulit mengalami pertobatan. Bagaimana dapat bertobat, wong merasa bersalah saja tidak?
Kita sebagai orang percaya harus benar-benar memahami dan menyadari krisis dan hal buruk yang akan menimpa kita bila kita memiliki kecederungan merasa nyaman dan enak berbuat dosa. Jangan kiranya sekalipun kita berpikir, aku aman dalam keberdosaan ini karena tidak seorangpun manusia yang mengetahui keberdosaanku ini. Dosa kita bisa saja tersembunyi dari manusia, tapi tidak dari Allah. Allah mengetahui segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dariNya dan Ia mengadili setiap perbuatan orang berdasarkan kebisaksanaan dan keadilanNya. Pendosa manapun tidak ada yang akan dapat luput dari murka dan penghukumanNya. Sebagaimana tertulis dalam Galatia 6: 7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan, karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”
Hendaknya kita sebagai orang percaya benar-benar menyadari kehidapan kita hanya akan dapat sampai pada hakekat kebaikannya bila kita senantiasa menjauhkan diri kita dari dosa, dan mengarahkan setiap pemikiran, perhatian, tutur kata dan segala perbuatan kita pada kehendakNya. Oleh karena itu jangan lagi merasa sepele dengan dosa. Jangan lagi merasa aman dan menikmati keberdosaan. Hendaknya kita menyadari, mengakui dan meratapi dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini di hadapan Allah Yang Maha Pengampun. TanganNya selalu terbuka lebar menyambut pertobatan kita. Selanjutnya marilah kita berkomitmen dalam kesungguhan untuk mengabdikan totalitas kehidupan kita bagi kehendakNya.
Doa Penutup: Ya Tuhan kami yang Maha Pengasih, Engkau tahu persis betapa lemahnya kami, yang tidak mampu memahami dan menyadari betapa krisis dan buruknya kehidupan kami bila kami tinggal dalam keberdosaan. Bimbinglah kami senantiasa dengan RohMu supaya kami mampu menyadari, menyesali dan meratapi keberdosaan kami di hadapanMu. Rangkullah kami senantiasa agar hari demi hari dapat kami jalani dalam keterhubungan denganMu dan pengabdian diri bagi kehendakMu. Amin.
Pdt. Juliana Sinambela, S.Th – Staf di Kantor Ephorus HKBP
Renungan Harian HKBP, Selasa 22 Juli 2025
Doa Pembuka: Terpujilah Engkau Ya Tuhan Allah pemberi kehidupan, dan pemberi segala berkat dan kesempatan untuk kami sehingga kami dapat beroleh kehidupan ini. Pada pagi ini, kami akan melakukan panggilan kami masing-masing untuk berbuah dan memuliakan Engkau dalam perjalanan kehidupan dan aktivitas kami sehari ini. Kami merindukan FirmanMu sebagai bekal kami untuk menang dalam kehidupan kami, maka berkati hati dan pikiran kami, supaya kami dipenuhkan oleh hanya karna FirmanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa kepadaMu. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi bekal untuk kita menjalani pada hari ini di hari Selasa, 22 Juli 2025 tertulis di 2 Korintus 4 : 7 “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami” Beginilah firman Tuhan.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, memberi penghargaan pada diri sendiri dengan cara memberi fokus dan membuat diri sendiri menjadi sentral adalah bentuk dan upaya manusia untuk mencapai nilai terbaik dalam sebuah perjalanan kehidupannya. Kita mengakui, dalam semua aspek kehidupan mengutamakan diri sendiri adalah upaya yang harus kita perjuangkan. Siapapun akan memilih itu sebagai sebuah pilihan mutlak. Tetapi, apakah itu benar nilai yang harus di utamakan dalam sebuah perjalanan kehidupan? Agar tidak keliru, Firman Tuhan kan menjawabnya. Allah menempatkan harta rohani yang berharga yaitu Injil, Yesus, dan kemuliaan Allah dalam diri manusia yang rapuh, diibaratkan seperti bejana tanah liat, untuk menunjukkan bahwa kuasa yang sejati berasal dari Allah, bukan dari diri manusia sendiri. “Bejana tanah liat”, manusia digambarkan sebagai bejana tanah liat yang rapuh dan mudah pecah, menunjukkan kelemahan dan keterbatasan manusia. “Harta rohani”, adalah pesan Injil, yaitu kasih karunia dan keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Yesus Kristus. Pengajaran Firman ini memberi pengetahuan pada kita bahwa meskipun manusia memiliki kelemahan, kuasa yang sejati dan melimpah berasal dari Allah, bukan dari diri manusia.
Tujuan Allah menempatkan harta rohani dalam bejana tanah liat adalah agar kemuliaan dan kekuatan Allah terlihat nyata dan tidak disalahartikan sebagai kekuatan manusia. Dengan kata lain, ayat ini mengajarkan bahwa meskipun manusia memiliki keterbatasan dan kelemahan, mereka tetap menjadi alat yang dipilih Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan kuasa-Nya di dunia. Itu sebabnya, memberi penghargaan pada diri sendiri dengan cara memberi fokus dan membuat diri sendiri menjadi sentral dalam pandangan Firman Allah menjadi sebuah kekeliruan. Mengapa mereka tidak boleh memberitakan diri sendiri: sebab mereka hanyalah bejana tanah liat, yang tidak berarti ataupun berharga. Harta cahaya dan anugerah Injil diletakkan di dalam bejana-bejana tanah liat. Allah telah mengatur sedemikian rupa hingga semakin lemah bejana itu, semakin kuat kuasa-Nya terlihat, supaya dengan demikian harta itu akan semakin dihargai. Karena itu, di dalam segala hal, Allah harus dimuliakan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang membekali kami dengan pengetahuan dan kekuatan untuk memenangkan hari ini di dalam Kemuliaan namaMu. Lindungi dan jaga kami dalam perlindunganMu, juga orangtua kami, keluarga kami, jemaatMu, anak-anak kami dalam menjalani kehidupannya dan pendidikannya. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya ke dalam tangan pengasihanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Pdt. Andar Panuturi Sitompul, S.Th – Pendeta Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP, Senin 21 Juli 2025
Shalom Bapak/Ibu Pendengar setia renungan Marturia HKBP, Syukur bagi Tuhan kita Yesus Kristus yang senantiasa memelihara kehidupan kita masing-masing. Bapak/Ibu Saudara yang terkasih sebelum kita melanjutkan segala kegiatan kita dalam satu hari ini mari terlebih dahulu kita mendengarkan Firman Tuhan melalui renungan kita di pagi hari ini.
Doa Pembuka: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah sumber kehidupan, segala puji syukur kami haturkan ke hadiratMu, buat nafas, kesehatan, sukacita yang Tuhan berikan kepada kami, sehingga pada hari ini kami boleh merasakan nafas kehidupan yang baru. Bapa yang di Sorga sebelum kami memulai aktivitas kami pada satu hari ini terlebih dahulu kami ingin mendengarkan FirmanMu. Kiranya Tuhan menjaga hati dan fikiran kami agar kami boleh mendengarkan dan melakukan FirmanMu dalam kehidupan kami sehar-hari. Inilah doa permohonan kami di dalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih Firman Tuhan untuk kita pada pagi hari ini, Senin, 21 Juli 2025 tertulis dalam Kitab Mazmur 77:3 “Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan”.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, tidak sedikit dari antara kita bahwa Ketika Ketika sedang dalam masa pergumulan, persoalan, permasalahan hidup, kita mencurahkannya kepada Tuhan lewat doa-doa kita. Bahkan kadang kita sering menghakimi Tuhan, Tuhan yang tidak adil dalam hidup kita saat doa-doa kita tidak langsung dijawabNya. Demikian jugalah dengan renungan kita di pagi hari ini mazmur Asaf yang adalah seorang pemimpin biduan merasa bahwa dirinya ditinggalkan oleh Allah saat ia dalam masa pergumulan dan masa kesesakan. Dalam ayat 2 dituliskan bahwa Asaf telah berseru dengan nyaring dan berharap dengan seruannya Allah mendengarkannya.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kenyataannya pada saat pemazmur berseru memanggil nama Allah seperti yang dituliskan dalam ayat 3 “Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan”, Pemazmur tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Pemazmur mencari Allah dengan tangan yang terulur atau terbentang. Terulur atau terbentang adalah salah satu lambang keterbukaan diri pemazmur kepada Tuhan. Pemazmur meminta pertolongan dari hati yang penuh penyerahan diri, penyerahan hanya untuk Tuhan sumber pertolongan hidupnya. Pemazmur terus mencari tanpa keputusasaan yang mendalam dan tetap memiliki iman pengharapan, walaupun pemazmur merasa bahwa dirinya enggan untuk dihibur. Tetapi dengan hati dan iman yang terus menerus mencari dan meminta kepada Allah dengan mengingat akan karya perbuatan Tuhan di masa lampau, Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya sekalipun dalam kesusahan Pemazmur merasa bahwa Tuhan juga tidak meninggalkannya.
Demikian juga dengan kita dalam dunia ini, dunia yang penuh dengan ketidakpastian yang membuat hari ini bisa cerah, esok bisa kelabu yang artinya kita tidak tahu kapan kesusahan akan terjadi dalam hidup kita, kita dapat belajar berjalan bukan karena kita tahu jalannya melainkan karena kita percaya bahwa Langkah kita tidak akan sia-sia, sama seperti penyerahan diri pemazmur kepada Tuhan demikian juga dengan kita saat dalam masa kesulitan, kesusahan sekalipun kita terus dan tetaplah memanggil dan menyerukan suara kita kepada Tuhan walau kadang kala jawaban doa-doa kita tidak langsung dijawab oleh Tuhan. Jangan pernah putus asa, tetaplah berpengharapan, tetaplah berdoa dengan segenap jiwa dan memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita, dan tetaplah berjuang. Untuk itu Bapak/Ibu saudara yang terkasih Firman hari ini mengajak kita tetaplah mengulurkan, meminta pertolongan hanya kepada Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk kesempatan dan waktu yang Tuhan berikan untuk kami. Firman-Mu yang sudah kami dengar yang mengajak dan mengajari kami untuk mampu terus meminta dan mencari Tuhan sekalipun kami dalam kesusahan, pergumulan hidup, ingatkan kami akan karya kebaikan dan juga perbuatan Tuhan supaya kami tidak pernah menyerah dan putus asa menyerahkan hidup kami kedalam tanganMu. Ajarilah kami ya Tuhan untuk mampu melakukan Firman-Mu di dalam kehidupan kami sehari-hari. Di dalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.
“Kasih setia dari Allah Bapa, Anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, serta Persekutuan Roh Kudus Kiranya Menyertai kita semua” Amin.
C.Bvr. Lina N. Manalu, S.Ag – LPP II di Kantor Departemen Marturia HKBP
Renungan Harian HKBP, 19 Juli 2025
Syalom, selamat pagi saudara-saudariku pendengar Renungan Aplikasi Marturia HKBP. Kita sambut Firman Tuhan dengan sukacita. Kita awali dengan doa. “Segala puji dan syukur kami naikkan bagiMu, Tuhan. Tak berkesudahan kasih setiaMu dalam hidup kami hingga hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan kiranya semakin menguatkan kami menjadi pelaku-pelaku firmanMu. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Firman Tuhan terambil dari Galatia 5:7, “Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
Saudara-saudariku di dalam Kristus,
Oleh Lembaga Alkitab Indonesia, pasal 5 kitab Galatia ini diberi judul kemerdekaan Kristen. Rasul Paulus menasehatkan jemaat Galatia akan makna kemerdekaan yang dianugerahkan oleh Kristus kepada manusia, bahwa orang Kristen dikatakan sungguh-sungguh merdeka apabila ia memiliki iman yang teguh, tidak mudah goyah dan terombang-ambing, serta tidak mau lagi dikenakan kuk perhambaan dosa (ayat 1). Itulah makna kemerdekaan di dalam Kristus.
Di dalam ayat renungan pagi ini, Rasul Paulus memuji jemaat Galatia, bahwa dahulu mereka telah memulai perjalanan dan kehidupan spiritual yang baik, terpuji karena ketaatan mereka kepada Allah. Tetapi kemudian berubah tidak menuruti kebenaran, tidak hidup di dalam kasih. Rasul Paulus karenanya menasehatkan jemaat Galatia dan kita semua, bahwa orang percaya harus waspada terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat menghalangi, merintangi kita mengikuti jalan Tuhan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Pengaruh-pengaruh itu dapat berupa ajaran-ajaran palsu atau perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus.
Maka, Rasul Paulus mengajak kita agar penuh kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh negatif di sekitar kita, tetap fokus pada kebenaran Allah, dan meneruskan serta mengakhiri perjalanan spiritual kita di tengah dunia ini dengan penuh ketekunan, tidak mudah goyah dan tidak mudah menyerah. Kita memiliki perlengkapan iman sebagaimana disampaikan Rasul Paulus di dalam Efesus 6:14-18, yaitu berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai Sejahtera, mempergunakan perisai iman, menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dan berdoa setiap waktu.
Tuhan di dalam RohNya menguatkan dan menyertai kita agar tetap tekun dan setia berjalan di jalan kebenaranNya. Amin.
Doa Penutup: Ya Allah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah kami untuk senantiasa taat dan setia kepadaMu. Kami tahu ada banyak rintangan, godaan, cobaan, dan tantangan di depan kami yang berusaha menggoyahkan iman kami kepada Tuhan. Tetapi kami tidak takut, karena Engkau di dalam RohMu akan menyertai, membimbing, menuntun, dan menguatkan kami. Syukur bagiMu Tuhan, terpujilah Engkau selama-lamanya. Di dalam Kristus Yesus kami naikkan doa kami ini. Amin. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP, Sabtu 26 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Jumat 25 Juli 2025
Renungan Harian HKBP, Rabu 23 Juli 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
