HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
BATAM (19/8) – Peristiwa penanaman 1.000 pohon yang unik terjadi di Batam. Punguan Banjarnahor dan Pemerintah Kota Batam, bersama dengan Distrik XX Kepulauan Riau dari HKBP (Hurian Kristen Batak Protestan), berkolaborasi untuk menanam 1.000 pohon pada sore hari tanggal 18 September 2025. Acara yang turut dihadiri Ephorus HKBP ini lebih dari sekadar penanaman pohon; ini adalah inisiatif untuk menanam harapan di tengah krisis ekologi global yang ditandai dengan deforestasi, polusi air, dan udara yang memburuk. Penanaman ini melambangkan harapan bagi generasi mendatang dan merupakan wujud cinta kasih terhadap ciptaan. Dengan pohon-pohon ini, mereka berharap untuk memelihara lingkungan dan menjadikannya berkat bagi kehidupan.
PEMATANGSIANTAR (19/8) – STT HKBP Pematangsiantar merayakan kelulusan 96 mahasiswa program S1 dan 31 mahasiswa program S2. Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, menekankan dua poin penting dalam bimbingan pastoralnya. Pertama, ia menyoroti pentingnya hikmat di era AI, yang melampaui pengetahuan akademis dan teknologi, dan merupakan karunia dari Tuhan. Kedua, ia menekankan pentingnya menjadi orang beriman yang sehat dan menjadi penyembuh di dunia yang sakit. Tinambunan mendorong para lulusan untuk tidak hanya mengandalkan ilmu, tetapi juga hati yang digerakkan oleh kasih Tuhan, menjembatani iman, ilmu, doa, dan kerja.
PEARAJA, TARUTUNG (18/9) – Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), yang dulunya bernama Huria Kristen Batak Protestan Angkola (HKBPA), akan merayakan Yubileum (Jubilee) ke-50 pada 26 Oktober mendatang. Perayaan ini akan diselenggarakan setelah GKPA mengadakan Konsultasi Nasional pada 24 Oktober di Sipirok. Meskipun pada tahun 1975 GKPA “berpisah” dengan HKBP, kedua gereja tersebut tetap bersatu dalam keimanan dan berbagai organisasi gerejawi. GKPA, yang saat ini memiliki 30.165 jemaat dan dilayani oleh 60 pendeta, menyambut kedatangan Ephorus GKPA, Pdt. Ramos Simanjuntak, dan rombongannya di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung. Kunjungan ini merupakan undangan untuk menghadiri perayaan sukacita tersebut.
SAMOSIR (17/8) – Pemerintah Kabupaten Samosir berkolaborasi dengan Yayasan Hinartibar menyelenggarakan ibadah bersama bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gereja HKBP Rianiate pada Rabu, 17 September 2025. Ibadah ini bertujuan untuk memperkuat iman dan meningkatkan ketakwaan para ASN. Dalam khotbahnya, Ev. Mula Sitinjak menekankan bahwa perubahan signifikan di Samosir akan terjadi melalui pertobatan dan kelahiran kembali spiritual setiap ASN. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk ASN yang berintegritas dan berkarakter mulia, serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan penuh berkah.
BALIGE (17/9) – Sekolah Tinggi Diakones (STD) HKBP Balige merayakan wisuda Sarjana tahun 2024/2025. Dalam acara tersebut, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan pesan penting kepada para lulusan, menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari panggilan yang lebih besar. Ia mendorong para wisudawati untuk mengubah pengetahuan akademis menjadi pelayanan nyata yang penuh kasih. Tinambunan juga mengajak mereka untuk mengambil peran aktif dalam membangun bangsa dan negara. Ia berbagi pelajaran dari perjalanannya di empat negara—Swiss, Jerman, Roma, dan Vatikan—yang menunjukkan bahwa pendidikan, masyarakat rukun, dan minimnya korupsi adalah kunci kemajuan.
TARUTUNG (16/9) – Transformasi Digital dan Keuangan HKBP Distrik II Silindung — Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik II Silindung menggelar acara pembinaan dengan fokus pada transformasi digital dan sentralisasi keuangan. Acara yang diadakan di HKBP Pansurnapitu Resort ini bertujuan meningkatkan pelayanan dan manajemen aset gereja. Agenda pembinaan mencakup tiga sesi utama: Transformasi Penatalayanan (Digitalisasi Manajemen Aset), Sentralisasi Keuangan HKBP, dan Pengisian Persembahan & Database Jemaat. Pembinaan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th ini diikuti juga oleh Praeses, Pdt. Drs. Donal Sianturi, Praeses HKBP Distrik II Silindung, dan seluruh pelayan penuh waktu HKBP Distrik II Silindung. Acara ini menegaskan komitmen HKBP dalam beradaptasi dengan era digital, sejalan dengan visi “Transformasi HKBP 2024-2028”.
MEDAN UTARA (15/9) – Rapat Pendeta HKBP Distrik XXXI Medan Utara – HKBP Distrik XXXI Medan Utara mengadakan Rapat Pendeta dengan tema “Na Tinompa na Imbaru” (2 Kor. 5:17). Subtema yang diangkat dalam rapat ini adalah “Pendeta HKBP Diutus Mengemban Pastoral Profetik dan Menghadirkan Transformasi serta Menyelamatkan Jemaat dan Masyarakat yang Terancam dari Senggolo Korupsi, Perang Saudara, Perjudian, Narkoba, Perdagangan Manusia, dan Kerusakan Alam”. Rapat ini bertujuan untuk membekali para pendeta agar dapat menjalankan peran pastoral dan profetik mereka untuk membawa perubahan dan keselamatan bagi jemaat serta masyarakat.
JAKARTA (15/9) – Sebuah kabar duka datang dari Rumah Duka Sopo Gabe Kranggan atas meninggalnya St. Drs. MS Siahaan. St. Siahaan dikenang sebagai sosok yang sangat peduli pada HKBP dan aktif sebagai ketua yayasan dan pengelola Yayasan Dana Pensiun HKBP. Kunjungan belasungkawa dilakukan oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, bersama tiga praeses, Pdt. Nekson Simanjuntak, Pdt. Oloan Nainggolan dan Pdt. Ridoi Batubara. Mereka menyampaikan doa dan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Selain itu kunjungan tersebut didampingi oleh Pendeta HKBP Resort Jati Asih.
ROMA, ITALIA (15/9) – Ephorus HKBP Apresiasi Dubes Junimart Girsang – Dalam unggahan di media sosialnya, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan apresiasi mendalam kepada Duta Besar RI untuk Italia, Dr. Junimart Girsang, beserta seluruh staf KBRI Roma. Ephorus merasa bersyukur atas kebaikan dan pertolongan yang tak ternilai, yang memungkinkan mereka untuk bertemu, melakukan napak tilas spiritual di Roma dan Vatikan, serta beribadah bersama dengan nyaman di wisma KBRI. Ephorus juga mengutip penjelasan dari Dubes Junimart mengenai sejarah gedung KBRI dan wisma di Roma, yang dibeli oleh Presiden Soekarno pada tahun 1956. Bangunan bersejarah ini memiliki lukisan berusia 620 tahun dan menjadi bukti komitmen Roma dalam melestarikan lingkungan, di mana penebangan pohon memerlukan izin walikota dan penanaman kembali.
JAKARTA (15/8) – Ribuan Jemaat Hadiri KKI HKBP di Jawa -Ibadah Kebangkitan Kebangunan Iman (KKI) dan Seminar Pemberdayaan Parompuan yang diselenggarakan oleh Forum Konferensi Perempuan (FKP) HKBP berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 perwakilan dari 9 distrik HKBP di Pulau Jawa dan sekitarnya. Acara yang dihadiri Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga bertujuan untuk memperkuat iman dan memberdayakan jemaat perempuan ini dipimpin oleh Inang Dra. Sandra Sidabutar. Tingginya jumlah peserta menunjukkan antusiasme besar dari jemaat HKBP untuk hadir dalam acara penting ini. Keberhasilan KKI dan seminar ini menjadi bukti kuatnya sinergi dan semangat kolaborasi di antara distrik-distrik HKBP, khususnya dalam mendukung peran perempuan di dalam gereja dan masyarakat.
PATUMBAK, DELI SERDANG (14/9) – Wakil Bupati Deliserdang, Lom Lom Suwondo, menghadiri perayaan pembangunan Gedung Sekolah Minggu HKBP Agave Marendal di Patumbak pada Minggu (14/9/25). Dalam sambutannya, Wabup Lom Lom Suwondo menyampaikan bahwa pembangunan gereja bukan hanya sekadar rumah ibadah, tetapi juga upaya membangun kehidupan yang berlandaskan iman, kasih, dan kebersamaan. Ia berharap gedung baru tersebut dapat berperan aktif dalam membina dan memperkokoh iman umat, sesuai dengan visi Pemerintah Deliserdang. Ketua Panitia Pembangunan, T Silaban, turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan yang diberikan Pemkab Deliserdang.
PORSEA (14/9) – Bupati Toba, Effendi Sintong P. Napitupulu, dan istri menghadiri ibadah minggu dan Pesta Gotilon di Gereja HKBP Parparean, Porsea. Acara yang juga diikuti oleh sejumlah pimpinan OPD ini berlangsung pada Minggu, 14 September 2025. Dalam khotbahnya, Pdt. Anggiat HM Simanjuntak mengajak jemaat untuk selalu ingat dan kembali kepada Tuhan. Usai ibadah, rombongan bupati melakukan makan bersama dengan jemaat. Pdt. Anggiat juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati dan mendoakan agar diberikan berkat, karunia, dan kekuatan dalam memimpin Toba.
PEMATANGSIANTAR (14/9) – HKBP Baris mengadakan acara temu pisah untuk menyambut pendeta baru pada Minggu, 14 September 2025. Acara ini menjadi momen perpisahan bagi Pdt. B. Marpaung, M.Div., yang telah dilantik sebagai Pendeta Resort HKBP Hatopan Medan sejak 31 Agustus 2025. Dalam khotbah terakhirnya di HKBP Baris, Pdt. Marpaung membahas tema “Sukacita Atas Kembalinya Anak yang Hilang” (Lukas 15:11-32). Pada acara yang sama, jemaat secara resmi menyambut Pdt. Saut Ferdinand Sinaga, S.Th. sebagai pendeta resort yang baru, yang sebelumnya bertugas di HKBP Pandan Kota. Acara ini berjalan dengan baik, menandai transisi penting dalam pelayanan gereja.
BATAM (14/9) – Batam – HKBP Resort Sekupang mengadakan Pesta Puncak Tahun Transformasi pada Minggu, 14 September 2025. Acara ibadah ini dilayani oleh Sekretaris Distrik XX Kepulauan Riau, yang ditugaskan langsung oleh Praeses, bersama dengan Pendeta Resort Sekupang, Pdt. Erwin P.P. Hutautuk, S.Th. Dalam khotbahnya, disampaikan pesan utama tentang pentingnya bertransformasi dengan kembali kepada Tuhan. Jemaat diajak untuk memiliki komitmen kuat agar selalu bergantung pada-Nya, sebab menjauh dari Tuhan hanya akan membuat hidup terasa lemah dan tak berdaya. Momen ini menjadi perayaan atas kasih Tuhan dan pengingat untuk terus berproses dalam iman.
ALANG-ALANG LEBAR, PALEMBANG (14/9) – HKBP Sukarami Resort Alang-alang Lebar menggelar Pesta Tahun Transformasi dan Gotilon pada Minggu, 14 September 2025. Acara ini dipimpin langsung oleh Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel, Pdt. Victor Singal H. Silalahi, S.Th., M.M. Momen menarik dalam perayaan ini adalah penanaman pohon yang menjadi kegiatan pembuka. Aksi ini merupakan bagian dari peringatan Minggu Ekologi, mengajak seluruh jemaat untuk menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan. Acara ibadah turut dilayani oleh Pdt. Statistik Siahaan, S.Th. sebagai liturgis dan Pdt. Epi Panti Sihombing, S.Th. sebagai pembaca warta, menunjukkan sinergi dalam pelayanan gereja.
BENGKULU (14/9) – Guru Huria Andreas Torasep Alcaesar Silaban, S.Pd.K. resmi diberangkatkan dari HKBP Resort Jitra Kota Bengkulu menuju HKBP Margoyoso Resort Bangko. Acara pelepasan ini dilakukan sesuai dengan surat penugasan dari Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel, Pdt. Viktor Singal Silalahi, S.Th., yang diwakili dalam acara tersebut. Perpindahan ini merupakan bagian dari rotasi pelayanan di lingkungan gereja. Seluruh jemaat dan pelayan yang hadir mendoakan agar Guru Huria Andreas dapat melanjutkan pelayanannya dengan baik di tempat tugas yang baru. Momen ini menjadi ungkapan rasa syukur dan harapan akan kelancaran tugas-tugas pelayanan di masa mendatang.
HUMBANG (14/9) – Humbang – Praeses HKBP Distrik III Humbang, Pdt. Robinsarhot Lumbangaol, S.Th., M.M., memimpin ibadah di HKBP Sibuluan Resort Sibuluan pada Minggu, 14 September 2025. Dalam khotbahnya yang mengacu pada Injil Lukas 15:11-32, Pdt. Lumbangaol menekankan pentingnya pertobatan dan rasa syukur. Bersama Kabid Koinonia Pdt. Ronald Sihotang, M.Th., acara dilanjutkan dengan kegiatan Partangiangan PPND Regional II. Acara ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antaranggota melalui ibadah dan perlombaan unik seperti estafet sarung dan lomba memasang dasi. Kegiatan yang berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan ini berjalan sukses dan semakin memperkuat solidaritas di antara peserta.
LOA JANAN, KUTAI KARTANEGARA-KALTIM (14/9) – Gereja HKBP Loa Duri, Resort Merak Samarinda menggelar acara Pesta Pembangunan pada Minggu, 14 September 2025. Acara ini dihadiri oleh Praeses HKBP Distrik XXVII Borneo, Pdt. Samuel T.H. Ambarita, S.Th., dan Pendeta Resort Merak Samarinda, Pdt. Nainggolan, S.Th. Pesta Pembangunan ini menjadi momentum penting bagi jemaat untuk menggalang dana demi kelanjutan pembangunan gereja. Suasana acara terlihat meriah dan penuh kebersamaan, ditandai dengan tradisi adat berupa pemberian ulos kepada para tamu kehormatan. Kehadiran para pimpinan gereja ini menunjukkan dukungan penuh dan komitmen dalam pengembangan pelayanan di HKBP Loa Duri.
TANJUNG KARANG, KOTA BANDAR LAMPUNG (14/9) – Pada Minggu, 14 September 2025, Distrik HKBP XXXII Lampung menyelenggarakan acara Pisah Sambut Pendeta HKBP Resort Tanjung Karang. Acara ini dipimpin langsung oleh Praeses HKBP, Pdt. Mauli Halomoan Aritonang. Kegiatan ini secara resmi memberangkatkan Pdt. Risna V. Situmorang, M.Th. dan mengukuhkan Pdt. Eka Yanti Simanjuntak, M.Th. sebagai Pendeta Resort yang baru. Prosesi ibadah dan pemberkatan berlangsung khidmat, dihadiri oleh seluruh jemaat dan pelayan. Acara ini merupakan momen penting bagi gereja untuk melanjutkan pelayanan dengan semangat baru. Jemaat dan seluruh pihak terkait mendoakan agar kedua pendeta dapat menjalankan tugas pelayanannya dengan baik.
BORBOR, TOBA (14/9) – Pemerintah Kabupaten Toba mendukung pengembangan HKBP Lintong, Borbor, menjadi Persiapan Resort Nagari Lintong. Praeses HKBP Distrik IV Toba, Pdt. Ebsan B. Hutabarat, M.Th., memimpin langsung serangkaian kegiatan di gereja tersebut pada 14 September 2025. Kegiatan diawali dengan visitasi dan peresmian Unit Usaha PiLo (Babi). Usaha yang kini memiliki 23 ekor PiLo ini menjadi contoh sukses dalam menopang finansial gereja. Dilanjutkan dengan peletakan batu pertama untuk pembangunan kantor dan gedung sekolah minggu, serta peresmian status gereja sebagai Persiapan Resort. Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekretariat Daerah dan Kepala Camat Borbor, menunjukkan dukungan penuh dari Pemkab Toba.
RANTAUPRAPAT, LABUHANBATU (14/9) – Rantauprapat – Bupati Labuhanbatu, dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., M.K.M., menghadiri Pesta Puncak Tahun Transformasi HKBP Distrik XXVI Labuhanbatu 2025 di Gereja HKBP Sei Tawar pada Minggu, 14 September 2025. Dalam pidatonya, Bupati Maya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara dan berharap HKBP terus berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia serta memperkuat nilai-nilai religius di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, gereja, dan seluruh elemen masyarakat demi kemajuan Labuhanbatu. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus bergandengan tangan dalam mewujudkan Labuhanbatu yang lebih baik.
PONDOK GEDE, BEKASI (14/9) – Pondok Gede, Bekasi – Gereja HKBP Ressort Pondok Gede melaksanakan acara Paborhathon-Pangojakhonon atau serah terima jabatan Pendeta Fungsional pada Minggu, 14 September 2025. Pdt. Rocky A.V. Simamora, S.Th., M.Sos. resmi dilantik sebagai pendeta fungsional baru, menggantikan Pdt. Risdun Harianja, S.Th., yang kini bertugas di HKBP Ressort Cikarang. Acara dipimpin oleh Pdt. Kotler Siagian, S.Th., M.Psi. dan Pdt. Ediston Samosir, S.Th. sebagai pengkhotbah. Dalam khotbahnya, ia menyoroti Perumpamaan Anak Hilang dari Lukas 15:11-32, yang mengajarkan tentang kasih Bapa yang tidak terbatas dan sukacita surga atas pertobatan. Jemaat diundang untuk menyambut dengan tangan terbuka dan ikut mendoakan para hamba Tuhan yang baru.
MEDAN (14/9) – Walikota Medan, Rico Waas, mengunjungi HKBP Pasar Melintang, bertepatan dengan perayaan tahun transformasi gereja. Dalam kunjungannya, Walikota Waas menyampaikan pesan penting kepada jemaat, mendorong mereka untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan rumah dan tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, pembangunan Kota Medan tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan keluarga yang damai yang dapat membesarkan anak-anak cerdas. Sebagai tanda penghormatan, ia menerima kain “ulos” tradisional dari gereja, yang menurut Praeses Pdt. Suwandi Sinambela melambangkan ikatan antara pemimpin dan warganya. Acara ini dimeriahkan dengan musik gondang dan tarian Tortor. Sumber: Harian SIB
PANDAN (14/9) – Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, SH, MH, menghadiri pesta pembangunan Gedung Sekolah Minggu HKBP Sibuluan di Kecamatan Pandan pada Minggu, 14 September 2025. Acara ini bertujuan mengumpulkan dana untuk pembangunan gedung. Dalam sambutannya, Bupati Pasaribu menyatakan bahwa fasilitas gereja yang baik akan membuat anak-anak nyaman beribadah dan lebih tertarik untuk rajin pergi ke gereja. Ia berharap Tuhan memberkati semua pihak yang terlibat. Kegiatan diawali dengan ibadah dan dilanjutkan dengan acara lelang untuk menggalang dana. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat OPD Pemkab Tapanuli Tengah dan tokoh gereja setempat, termasuk Uluan Huria Pdt. TD Hutagaol, S.Th beserta istri, dan Ketua Panitia Pembangunan Gedung Sekolah Minggu Sibuluan Juni Parulian Panggabean.
JAKARTA (14/9) – Serah Terima Jabatan Pendeta HKBP Warakas – Pada Minggu, 14 September 2025, suasana haru dan sukacita menyelimuti HKBP Resort Warakas saat serah terima jabatan pendeta dilaksanakan. Ibadah yang dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Pdt. Oloan Nainggolan, menandai berakhirnya masa tugas Pdt. Sahat Parulian Nababan, S.Th. yang memasuki masa pensiun. Sebagai penggantinya, Pdt. Ridwan Silitonga, S.Th. resmi dilantik sebagai Pendeta HKBP Resort Warakas yang baru. Sebelumnya, Pdt. Ridwan melayani di HKBP Resort Sipanganbolon. Acara ini menjadi momen penting bagi jemaat untuk mengucapkan terima kasih dan menyambut pemimpin rohani yang baru.
PELEPAT, BUNGO (14/9) – Peresmian Pos Pelayanan HKBP Letare Sungai Kasai – HKBP Distrik XXV Jambi meresmikan Pos Pelayanan (Pos Pel) Letare Sungai Kasai menjadi jemaat. Peresmian ini dilakukan dalam Ibadah Minggu XIII Setelah Trinitatis oleh Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th. Gereja HKBP Letare Sungai Kasai berlokasi di Desa Senamat, Jl. Lintas Sumatera, Km. 12, Kec. Pelepat, Kab. Bungo. Saat ini, gereja ini akan dilayani oleh Cal. Pdt. Victoria Angelina Br. Lubis (LPP.1). Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan Pesta Penggalangan Dana untuk pembangunan gedung gereja. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan yang saat ini masih dalam tahap semi-permanen.
LABUHAN BATU (14/9) – Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik XXVI Labuhanbatu menggelar Pesta Puncak Tahun Transformasi 2025. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson M. Hutahaean, M.Th. Pesta yang bertepatan dengan Minggu XIII Dung Trinitatis ini menjadi momen sukacita. Tema khotbah, “Las ni Roha di Hamumulak ni Anak na Mago I” (Sukacita atas kembalinya anak yang hilang), mengajak jemaat untuk merefleksikan kembali pentingnya pertobatan dan penerimaan. Kegiatan ini menutup serangkaian program transformasi gereja di tahun 2025.
TEBING TINGGI (14/9) – Departemen Marturia HKBP dan Biro Ibadah dan Musik menggelar pelatihan bagi song leader dan pemusik se-Distrik XIV Tebing Tinggi Deli. Acara yang dibuka oleh Kepala Departemen Marturia ini berlangsung di HKBP Kartini, diikuti 129 peserta dari 21 resort dan 1 persiapan resort. Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan memimpin pujian dan bermusik yang lebih baik. Tiga pelatih, Prof. Dr. Junita Batubara, Ezra S. Pangaribuan, dan Elfrida Y. Simamora, memberikan pembekalan mendalam tentang teknik dan penghayatan rohani dalam pelayanan musik gereja. Diharapkan, para peserta dapat menggunakan talenta mereka untuk membuat ibadah lebih hidup dan penuh sukacita, sehingga iman jemaat semakin kuat.
PALEMBANG (14/9) – PESTA TAHUN TRANSFORMASI & PESTA GOTILON HKBP SUKARAMI RESORT ALANG-ALANG LEBAR – Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel Pdt. Victor Singal H Silalahi, S.Th, MM, memimpin Ibadah Pesta Tahun Transformasi & Pesta Gotilon HKBP Sukarami Resort Alang-alang Lebar di Parlapelapean HKBP Sukarami. Pdt. Statistik Siahaan, S.Th (Pendeta Resort) sebagai Liturgis dan Pdt. Epi Panti Sihombing, S.Th (Pendeta Fungsional) sebagai pembaca warta. Kegiatan diawali dengan penanaman pohon, sebagai peringatan menjaga alam Ciptaan di minggu Ekologi di bulan September ini. Praeses dan Ketua Panitia Pesta sebagai perwakilan untuk menanam pohon. Biarlah nama Tuhan semakin di muliakan.
MUARA BUNGO, JAMBI (13/9) – Muara Bungo – HKBP Distrik XXV Jambi mengadakan Pembinaan Remaja dan Naposobulung di Gereja HKBP Muara Bungo pada Sabtu, 13 September 2025. Acara ini dipimpin langsung oleh Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th., dan Pendeta Resort HKBP Muara Bungo, Pdt. Jefrin Sipahutar, S.Th. Dalam sesi pembinaan, Pdt. Kamson Pasaribu menyampaikan materi yang disambut dengan antusiasme oleh seluruh peserta. Acara berlangsung meriah dan penuh sukacita, menjadi momen kebersamaan yang berharga bagi para remaja dan naposobulung dalam memperkuat iman dan pengetahuan mereka.
Berita Terkini HKBP



Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP | 22 September 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa kami yang bertahta tinggi dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, sebentar kami akan mendengarkan firman Tuhan berkati hati dan pikiran kami. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi landasan kita beraktivitas pada hari ini Senin, 22 September 2025 tertulis dari kitab Galatia 3 : 26 “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dialam Yesus Kristus”. Demikianlah firman Tuhan.
Bapak/Ibu, Saudara/i yang kekasih, apakah yang menjadi hak dari anak-anak? Ya, tentu saja jawabannya adalah kebahagiaan. Disaat anak-anak melakukan kesalahan dia perlu dituntun untuk mengetahui kebenaran, kasih sayang kepada setiap anakpun haruslah merata tidak ada perbedaan. Paulus menegasakan dalam teks ini bahwasanya, Tuhan itu peduli kepada setiap orang secara personal secara Inklusivitas baik dia akademis atau pekerja lapangan, Laki-laki atau perempuan, pedagang atau pekerja kantoran, serabutan ataupun pejabat tinggi, semuanya itu memiliki hak yang sama, yaitu mendapatkan kasih Tuhan.
Anak-anak Allah yang dimaksudkan oleh Paulus adalah anak yang sah mendapatkan dan berhak atas warisan Allah, tidak ada satupun anak-anak Allah yang tidak mendapatkan warisan Allah. Status anak-anak Allah ini kita dapatkan secara gratis pemberian dari Allah itu sendiri. Iman bukanlah sesuatu hal yang diusahakan melainkan Iman adalah sesuatu hal yang dihidupi dan dipercaya secara mendalam. Kita disatukan didalam Yesus Kristus, baik oleh karena penebusanNya dan karya keselamatan untuk manusia.
Sebagai Anak-anak Allah, hal ini adalah suatu identitas yang harus dipertanggungjawabkan oleh setiap orang yang percaya. Kita juga dan harus membuktikan bagaiamana perilaku, sikap, pola hidup Anak Allah dihadapan dunia. Anak-anak Allah juga harus bisa menjadi contoh, garda terdepan dalam menolak perbedaan status sosial, dan mampu menerima didalam perbedaan, karena dunia ini menekankan harus memiliki atau harus punya ini dan itu untuk dapat diterima dalam suatu pekerjaan, pertemanan, bahkan juga hal ini masuk kedalam lingkungan gereja, kesatuan didalam Kristus sebagai Anak Allah harus bisa kita tegakkan dan tunjukkan. Anak Allah juga harus bisa merangkul sekeliling kita dimulai dari keluarga inti, keluarga besar, teman, bahkan siapapun yang bertemu dengan kita yang merasa tidak layak oleh karena apapun masalalunya. Anak-anak Allah juga harus mampu menguatkan untuk siapapun yang lagi merasa lemah dalam iman.
Sebagai Anak Allah kita sudah diterima olehNya, dikasih olehNya dan menjadi perwaris hidup yang kekal. Oleh karena itu, panggil kembali dalam doa teman-teman yang jauh dari Allah. Mengusahakan hidup dalam kedamaian berlandaskan kasih Allah. Karena kita semua adalah anak Allah maka kita haruslah hidup dan mengusahakan seperti yang telah Tuhan berikan kepada kita. Amin
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa yang kami kenal di dalam Yesus terima kasih atas Firman Tuhan pada hari ini yang telah mengajarkan mengingatkan dan memulihkan. Hari ini kami Kembali diingatkan bahwa kami semua adalah Anak Allah. Bila saat ini kami mengalami keraguan, pulihkan kami ya Tuhan agar kami dapat kembali kepadaMu. Kuatkan kami agar kami terus dapat menyatakan FirmanMu dalam kehidupan kami, sertai setiap pekerjaan kami ya Tuhan. Didalam Yesus Kristus, kami telah berdoa. Amin.
C.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th- LPP III di Kantor Biro Ama dan Lansia HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 21 September 2025
Doa Pembuka: Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak Ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Firman Tuhan di minggu tanggal 21 September 2025, di minggu yang ke-XIV Setelah Trinitatis diambil dari Amos 9 : 11-15. Saya akan bacakan, Demikian Firman Tuhan.
11. “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
12. supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,”demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.
13. “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
14. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
15. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,”firman TUHAN, Allahmu.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, melalui perikop ini kita belajar tentang siapa Allah dan bagaimana tindakan-Nya terhadap manusia. Ia, Sang Khalik menghendaki kebaikan bagi seluruh ciptaan-Nya. Ia tidak membiarkan sesuatu yang buruk merusak apa yang baik yang sudah Ia ciptakan. Karena itu, di balik setiap hukuman yang Ia berikan karena dosa selalu ada pemulihan. Amos berbicara tentang janji keselamatan dan pemulihan yang akan Tuhan nyatakan kepada umat-Nya. Tuhan memang marah dan menghukum umat yang berbuat dosa. Namun, tindakan Tuhan tidak berhenti pada hukuman saja. Jika Ia memberikan hukuman karena kasih-Nya kepada umat pilihan-Nya, maka Ia pasti akan menyelamatkan mereka dan melakukan pemulihan karena tujuan utama penghukuman adalah pemulihan sekaligus penyelamatan. Pola berdosa-dihukum dan bertobat-dipulihkan adalah pola yang lazim di dalam Perjanjian Lama. Ini jelas menunjukkan bahwa tidak selamanya Allah marah. Pemulihan secara utuh atas semua segi kehidupan umat, seperti kesejahteraan, kelimpahan berkat, kejayaan, relasi antar manusia, akan dinyatakan oleh Allah.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Allah berjanji untuk mendirikan kembali “pondok Daud” yang roboh. Ini bukan hanya pemulihan politik, tetapi juga pemulihan spiritual dan keagamaan. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya dalam kehancuran, melainkan berencana untuk memulihkan dan membangun kembali hubungan-Nya dengan mereka.Pemulihan ini tidak terbatas pada Israel saja, ini menunjuk pada perluasan anugerah dan kedaulatan Allah kepada bangsa-bangsa lain, sebuah gambaran awal dari misi universal Injil. Berkat Kelimpahan dan Kesejahteraan, masa depan yang penuh dengan berkat dan kelimpahan yang luar biasa. Ini adalah janji pemulihan ekonomi dan kesejahteraan jasmani yang akan dinikmati oleh umat Allah yang dipulihkan. Janji bahwa umat Allah akan “membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya” menunjukkan pemulihan tempat tinggal, stabilitas, dan keamanan setelah masa penghakiman dan pembuangan. Ini adalah janji pemulihan yang kokoh dan permanen. Umat Allah tidak akan lagi dicabut dari tanah yang telah diberikan kepada mereka. Ini menegaskan kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya dan kepastian pemulihan bagi umat yang bertobat.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Penggenapan dalam Kristus dipandang digenapi secara utama dalam pribadi dan karya Yesus Kristus. Yesus sebagai Keturunan Daud: Yesus adalah keturunan Daud yang akan mendirikan kerajaan kekal yang melampaui segala kerajaan dunia (Lukas 1:32-33). “Pondok Daud yang roboh” dipulihkan dalam pribadi Kristus, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya, mendirikan gereja-Nya yang mempersatukan orang Yahudi dan non-Yahudi. Amanat Agung untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa mencerminkan janji Amos bahwa bangsa-bangsa akan menjadi milik Allah melalui Kristus. Janji akan kelimpahan, kedamaian, dan keamanan dalam masa depan menunjuk pada kerajaan Mesianik yang akan datang, di mana Allah berdiam bersama umat-Nya dalam kesempurnaan. Beralih dari hukuman menuju pengharapan. Perikop ini menjanjikan pemulihan total bagi umat Allah, baik secara politik, spiritual, maupun jasmani, yang pada akhirnya digenapi dalam penebusan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus. Ini adalah pengingat bahwa meskipun dosa membawa konsekuensi, kasih dan kesetiaan Allah selalu menyediakan jalan bagi pemulihan dan kehidupan baru.
Doa Penutup : Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan FirmanMu untuk kemuliaan namaMu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya kedalam tangan pengasihanmu. Di dalam Yesus Kristus Kami Berdoa. Amin.
Pdt. Andar P. Sitompul, S.Th- Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP | Epistel | 21 September 2025
Doa Pembuka.. Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak Ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Firman Tuhan yang menjadi Epistel di Minggu tanggal 21 September 2025, di minggu yang ke-XIV Setelah Trinitatis diambil dari Matius 6 : 25-34. Saya akan bacakan, Demikian Firman Tuhan,
25. “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
26. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
28. Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
29. namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, adalah ajaran fundamental Yesus tentang providensi ilahi, yaitu pemeliharaan Allah atas ciptaan-Nya. Perikop ini mengajarkan bahwa kekhawatiran tentang kebutuhan hidup adalah tanda kurangnya iman dan ketidakpercayaan kepada Bapa Surgawi yang setia. Ini adalah antidot spiritual terhadap materialisme dan kecemasan yang mendominasi kehidupan manusia.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Hidup adalah anugerah Allah yang lebih besar dari materi. Yesus memulai dengan logika bahwa jika Allah telah memberikan kehidupan dan tubuh kepada manusia, yang jauh lebih berharga daripada makanan dan pakaian, maka Dia pasti akan menyediakan kebutuhan yang lebih kecil. Ini adalah argumen dari yang lebih besar ke yang lebih kecil. Alam sebagai bukti pemeliharaan Allah. Dengan menggunakan perumpamaan burung di udara dan bunga bakung di padang, Yesus menunjukkan bahwa ciptaan yang lebih rendah pun dipelihara oleh Allah. Ini berfungsi sebagai teguran dan sekaligus jaminan bagi manusia yang diciptakan menurut gambar Allah dan memiliki nilai yang jauh lebih tinggi. Kekhawatiran adalah hal yang sia-sia. Kekhawatiran tidak hanya menunjukkan kurangnya iman, tetapi juga tidak produktif. Seperti yang dikatakan Yesus, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?” Kekhawatiran tidak dapat mengubah takdir atau memecahkan masalah. Prioritas Kerajaan Allah. Ini adalah inti dari ajaran ini. Yesus memerintahkan untuk “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” (ayat 33). Ini adalah perintah untuk menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan dan memprioritaskan kehendak-Nya di atas segala kebutuhan duniawi. Mencari Kerajaan Allah berarti hidup sesuai dengan nilai-nilai dan kebenaran-Nya, termasuk keadilan dan kasih. Ketika prioritas ini ditegakkan, pemenuhan kebutuhan hidup akan “ditambahkan” sebagai hasil dari pemeliharaan Allah. Perbedaan antara orang percaya dan orang tidak percaya. Yesus membedakan antara mereka yang memiliki Bapa di surga dan “bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” (ayat 32). Kekhawatiran akan kebutuhan hidup adalah karakteristik mereka yang tidak mengenal Allah sebagai Bapa yang penuh kasih dan memelihara. Bagi orang percaya, kekhawatiran adalah hal yang tidak konsisten dengan hubungan mereka dengan Allah. Hidup dari hari ke hari. Perikop ini diakhiri dengan nasihat untuk tidak khawatir akan hari esok (ayat 34). Ini mendorong praktik penyerahan diri harian dan iman yang berfokus pada pemeliharaan Allah untuk saat ini. Ini tidak berarti kita tidak boleh merencanakan, tetapi kita tidak boleh membiarkan ketakutan akan masa depan menguasai kita.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, kita harus menantikan Allah, Secara keseluruhan, Matius 6:25-34 bukan berarti orang Kristen harus bermalas-malasan atau tidak bekerja. Sebaliknya, ayat ini mengajarkan agar kita tidak membiarkan kekuatiran menguasai hidup kita. Yesus tidak melarang perencanaan masa depan, tetapi melarang kekhawatiran yang berlebihan hingga menghilangkan kepercayaan kepada Allah. Inti ajarannya adalah prioritas: utamakan Allah dan kehendak-Nya, dan Dia akan mengurus kebutuhan hidup kita. Kekhawatiran adalah tanda kurangnya iman, dan dengan menaruh kepercayaan penuh kepada Allah, kita dapat hidup damai tanpa dibebani oleh kekhawatiran akan masa depan.Amin. ajakan untuk menyerahkan totalitas hidup kepada Allah dan memprioritaskan misi-Nya di dunia, dengan keyakinan penuh bahwa Ia akan memenuhi segala kebutuhan. Amin.
Doa Penutup : Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan FirmanMu untuk kemuliaan namaMu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya kedalam tangan pengasihanmu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Pdt. Andar P. Sitompul, S.Th- Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP I 20 September 2025
Syaloom Bapak/Ibu Saudara-saudari Yang terkasih didalam nama Kristus Yesus, kiranya dipagi hari ini kita semua di dalam keadaan sehat dan penuh sukacita yang dari pada Tuhan. Sebelum memulai aktifitas kita hari ini mari kita sama-sama untuk bersekutu dan berdoa kepada Tuhan. Oleh karena itu mari kita siapkan hati dan pikiran kita untuk saat teduh sejenak!
Doa Pembuka: Marilah Kita berdoa! Bapa di dalam Sorga, terima kasih Tuhan untuk segala anugerah yang masih kami rasakan hingga saat ini melalui nafas kehiduan yang Tuhan berikan kepada kami, kami datang dan bersujud kepadaMu melalui persekutuan kami ini untuk memuji dan memuliakan namaMu, sebelum kami melakukan aktifitas kami satu hari ini, kami mau menyerahkan semuanya itu hanya kedalah tangan pengasihanMu, kiranya Engkau yang memberikan kekuatan serta hikmat yang daripadaMu. Berkatilah hati dan pikiran kami dalam memuji dan mendengarkan Firman Tuhan. Di dalam Kristus kami berdoa, Amin.
Bapa/Ibu saudara/I yang terkasih di dalam nama Kristus Yesus Tuhan kita, Firman Tuhan yang mengawali aktifitas kita hari ini tertulis di dalam Mazmur 71 : 5 Demikian Firman Tuhan “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH”
Judul : Tuhan adalah Harapan dan kepercayaanku
Tentu kita masih mengingat atau merasakan bahwa masa muda adalah masa yang paling berharga untuk mengenal diri sendiri dan waktu untuk menentukan kemana kita akan melangkah selanjutnya, dan di masa muda juga adalah waktu dimana banyaknya pertimbangan-pertimbangan yang membuat kita merasa bingung untuk menentukan pilihan kita sendiri, namun sebelum kita melangkah lebih jauh lagi raja Daud dalam Firman Tuhan kita hari ini mau mengingatkan dan menguatkan pondasi keimanan kita saat ini untuk memantapkan diri tentang Tuhan yang kita percayai. Sebab itulah yang menjadi awal dalam hidup kita sebelum melangkah.
Dalam Firman Tuhan kita hari ini ia mau menanyakan kepada kita semua, siapakah Tuhan yang selama ini kita percayai ? Apakah itu masih melekat dengan kuat dalam kehidupan kita atau sudah bergeser akan banyaknya permasalahan yang kita hadapi saat ini. Sebab banyak orang yang telah mengalami pergeseran atas Tuhan yang ia percayai dikarenakan berbagai tantangan yang dialami didalam kehidupannya, dan bahkan meninggalkan Tuhan karena ia merasa tidak sanggup dengan semuanya ini.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus Yesus, hari ini kita akan mengetahui lebih jauh apa yang ingin disampaikan Firman Tuhan melalui raja Daud dalam hal berpengharapan dan meneguhkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan melalui hal-hal sebagai berikut :
Pertama : Tuhanlah harapan kita. Perkataan ini adalah sebuah gambaran bagaimana kedekatan atau relasi yang baik yang terjalin antara raja Daud dan Tuhan yang sebagai sumber pengharapannya, yang kita tahu walaupun ia sebagai raja bukan berarti tidak mengalami kesulitan ataupun kesusahan justru didalam kedekatannya itu ia semakin diuji dan ditantang oleh Tuhan, apakah ia sanggup dalam menyelesaikan semuanya itu. Berpengharapan bukanlah berarti hanya sebatas atas apa yang ada didalam pikiran kita agar tercapai, akan tetapi lebih jauh lagi raja daud dalam teks ini mengartikan bahwa berpengharapan adalah dimana kita tetap percaya diri atas janji Tuhan dalam kehidupan kita.
Sering sekali kita berpengharapan atas apa yang kita inginkan saja bukan atas apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita, hal inilah yang sering membuat kita menjadi pesimis atau tidak percaya akan rencana Tuhan, sebab yang terjadi bukan sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, mari kita sama-sama renungkan seberapa sering kita merasa kecewa atas apa yang Tuhan berikan, sebab itu bukanlah sesuatu hal yang kita inginkan.
Oleh karena itu berpengharapan bukanlah agar kehendak kita yang terjadi didalam kehidupan kita, akan tetapi berengharapan ialah bagaimana agar kehendak Tuhan yang terjadi dalam kehidupan kita. Maka didalam menantikan karya Tuhan didalam kehiduapan kita raja Daud mau mengakatan untuk tetaplah setia di dalamNya, sebab Ia lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dan bukan atas apa yang kita inginkan.
Kedua, Kepercayaanku sejak masa muda. Umur bukanlah penentu dalam kedewasaan iman, sebab banyak orang yang merasa dirinya sudah memiliki umur yang cukup namun di dalam iman kepercayaannya tidak menggambarkan hal yang demikian, hal ini didasari oleh raja Daud bahwa ia telah mengenal atau mempercayaiNya sejak masa muda, artinya sejak dahulu ia telah menempatkan kehidupannya hanya di dalam tangan Tuhan saja. Inilah yang menjadi pengingat bagi kehidupan kita saat ini, apakah kita telah memercayai Tuhan sejak dahulu atau bahkan kita merpercayai Tuhan hanya Ketika datang permasalahan itu, atau bahkan sebaliknya baik didalam kesusahan ataupun kesenangan yang kita dapat itu kita rasakan semata-mata hanya karna kekuatan kita saja ?
Oleh karena itu dikatakan dalam Firman Tuhan kita hari ini “masa muda” bukan berbicara tentang usia, akan tetapi ini menegaskan kepada kita untuk sesegera mungkin kembali dalam kepercayaan kita kepada Tuhan saja, yang menuntuk kita sampai saat ini. Kehadiran Tuhan adalah suatu bentuk janjiNya kepada kita sebagai yang mamu untuk mendukung dan mengajari kita agar senantiasa konsisten dalam iman kepercayaan kita apapun yang terjadi didalam kehidupan kita masing-masing, sebab setiap orang memiliki masalahanya atau pergumulannya masing-masing, oleh karena itu sekarang bagaimana kita untuk tetap setia dan percaya akan janjiNya didalam kehidupan kita.
Ketiga : Hidup dalam keimanan. Tidak ada orang yang terlepas dari Namanya permasalahan akan tetapi tidak banyak orang yang tetap berpendirian akan keimananannya kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan sudah banyak dari kita hanya menggunakan akal pikirannya saja dalam menghadapi masalah itu, sehingga keimanan kita menjadi tergeser, dan kita menjadi lupa bahwa ada yang lebih berkuasa dan yang lebih mampu untuk menolong dan memperhatikan kehidupan kita. Dasar kehidupan orang Kristen ialah mereka yang senantiasa mempercayai dan berpengharapan hanya kepada Tuhan saja, sebab Tuhan tidak menginginkan umatNya jauh dariNya melainkan Ia hanya menginginkan untuk kita senantiasa percaya kepadaNya.
Maka gunakalah keimanan kita itu sebagai benteng dalam melawan hal-hal yang membuat kita jauh dari Tuhan atau bahkan meninggalkan Dia. Oleh karena itu persiapkan iman mu dan bentuklah agar menjadi kokoh dan tidak terhancurkan, sebab hanya dengan demikianlah kita mampu melihat dan merasakan hasil dari Iman percaya kita kepadaNya. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang bertahta di dalam kerajaan sorga, kami meyadari dan merasakan kelemahan iman kepercayaan kami, oleh karena itu mampukan kami dan ajarilah kami untuk senantiasa berpengharapan dan percaya hanya kepadaMu saja, sebab Engkau sajalah yang mampu memberikan kami kekuatan dalam menjalani kehidupan kami sehari-hari melalui segala pergumulan yang kami hadapi. Apapun yang menjadi harapan dan permohonan kami kiranya hanya kehendakMu sajalah yang terjadi. Oleh karena itu ajari kami Tuhan dan mampukan kami untuk lebih memprioritaskan diriMu didalam kehiduan kami. Di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.
C.Diak. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP
Renungan Harian HKBP | 18 September 2025
Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih, sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa.
Doa Pembuka: Ya Allah Tuhan kami, bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk penyertaan dan kebaikanMu yang mengantarkan kami boleh ada hingga saat ini. Saat ini ya Tuhan, sebelum kami melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami di hari ini, kami terlebih dulu akan menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang akan menyapa dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Amin
Renungan
Bapak/ibu saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini tertulis dalam:
Ulangan 31 : 6
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”.”
Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, di dalam menjalani kehidupan ini tentu kita seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang membuat kita merasa rapuh dan tak berdaya dan membuat kita hidup di dalam bayang-bayang ketakutan. Tantangan dan persoalan hidup yang sangat beragam mulai dari persoalan keluarga, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan bahkan hubungan yang bisa saja membuat kita merasa ditinggalkan oleh Tuhan atau bahkan diabaikan dan diacuhkan oleh Tuhan. Namun melalui Ulangan 31:6 hari ini, Tuhan mengingatkan kita kembali kuat dan meneguhkan hati. “Kuatkan dan teguhkan hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar, sebab Tuhan, Allahmu, Dia sendiri yang akan berjalan bersama-sama dengan engkau; Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Belajar dari bangsa Israel yang sedang dikuatkan untuk bersiap memasuki tanah perjanjian setelah bertahun-tahun berada di padang gurun. Mereka dilanda ketakutan karena akan ditinggal oleh Musa yang akan segera meninggal, ketakutan akan ketidakpastian nasib mereka di tanah yang baru, ketakutan akan kekuatan bangsa-bangsa yang besar yang akan mereka jumpai disana yang semuanya itu membuat mereka tidak tenang. Sebuah masa transisi dari Musa kepada Yosua yang penuh kecemasan dan keraguan.
Namun Bapak/ibu saudara/I sekalian, Tuhan menegaskan bahwa meskipun perubahan itu datang, mereka tidak perlu takut karena Tuhan akan terus menyertai mereka. Janji penyertaan Tuhan bukan hanya untuk masa itu saja, tetapi untuk semua zaman, termasuk kita sekarang. Untuk kita yang merasa “sendiri” atau khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, sama seperti bangsa Israel, kita juga diberi janji yang sama yaitu Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Sebagaimana Tuhan menyertai Yosua dalam memimpin bangsa Israel ke tanah yang dijanjikan, Dia juga menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Ketakutan kita terhadap perubahan, tantangan pekerjaan, kesehatan, atau bahkan hubungan, semuanya bisa dihadapi dengan iman bahwa Tuhan berjalan bersama kita, memampukan kita menghadapi setiap situasi dengan keberanian. Kita bisa tetap kuat dan teguh karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Jangan biarkan ketakutan menguasai, tetapi percayalah bahwa Tuhan bersama kita, memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa. Kami bersyukur ya Tuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu. Ajar kami ya Tuhan untuk selalu berharap dan berpegang teguh hanya kepadaMu, jika suka ataupun duka datang menghampiri kami. Biarlah rohMu ya Tuhan menguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Biarlah hidup kami ya Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Pdt. Nazar M.E. Nainggolan, S.Th- Fungsional di Kantor Sekjend HKBP
Renungan Harian HKBP | 17 September 2025
Doa Pembuka: Kasih karunia dan damai sejahterah dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus Meyertai Kamu. Amin.
Renungan
Nas: Ibrani 12: 12-13
“Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.”
Bapak ibu, saudara-saudari yang terkasih. Bagaimana kabar dan kondisi bapak ibu dan saudara-saudari sekalian? Baik-baik sajakah? Atau justru sedang tidak baik-baik saja. Jika sedang tidak baik-baik saja! Persoalan apa yang saat ini bapak ibu alami? Persoalan dalam rumah tanggakah? Persoalan dalam keluargakah? Persoalan dalam ruang lingkup pekerjaankah? Persoalan dalam masyarakatkah? Intinya, diantara kita atau bahkan banyak dari kita, yang saat ini, sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
Jika demikian, hal apa yang saat ini bapak ibu dan saudara-saudari lakukan? Adakah yang mulai menjauh dari Tuhan, karena merasa frustasi dan merasa tidak ada jalan keluar? Atau adakah yang sudah benar-benar menjauhkan diri dari Tuhan? Jika benar demikian, Bapak ibu dan saudara-saudari sekalian, jangan khawatir. Saya dan kita semua disini, datang bukan untuk menghakimi bapak ibu dan saudara-saudari sekalian. Melainkan untuk menguatkan, menolong dan mendoakan kita semua.
Bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih. Rasa frustasi, melemahnya iman dan tindakan menjauh dari hadapan Tuhan. Juga sempat dilakukan oleh orang-orang kristen Yahudi- Ibrani yang hidup di masa itu. Mereka mengalami kemunduran iman yang begitu dasyat. Hal terjadi karena orang-orang Kristen yang sudah mengikut Yesus dianggap sebagai orang yang sesat dan melanggar Hukum Taurat dan tradisi Yahudi, yang selama ini, dianggap oleh orang-orang Yahudi-non kristen, sebagai kebenaran Mutlak.
Persoalan hidup yang bapak ibu dan saudara-saudari hadapi saat ini. Mungkin memiliki pola yang sama dengan orang-orang Kristen Yahudi saat itu. Yaitu tertekan dan merasa frustasi akibat kebenaran, maupun tindakan baik yang bapak ibu dan saudara-saudari lakukan. Namun bapak ibu dan saudara-saudari yang terkasih, tetaplah Percaya, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita terpuruk akan persoalan-persoalan yang ada saat ini.
Sebab ini bukan hanya perjuangan bapak ibu sendiri, melainkan perjuangan kita bersama. Layaknya ayat 12-13 dalam firman kita saat ini. Kita diingatkan untuk bangkit bersama, saling menguatkan dan saling menopang.
Jika bapak ibu dan saudara-saudari sekalian yang saat ini sedang mengalami persoalan hidup. Percayalah Tuhan akan menunjukkan pertolongan Kasih-Nya kepada kita semua, Jika kita benar-benar datang dan berserah kepada-Nya. Demikianlah sebaliknya, jika saudara-suadara kita ataupun orang yang berada disekitar kita, yang mengalami persoalan hidup itu. Maka kitalah yang harus datang dan mengulurkan pertolongan. Sebab demikianlah karya pertolongan Tuhan, hadir ditengah-tengah kehidupan kita.
Jangan takut! Jangan bimbang! Sebab Tuhan tidak akan pernah, sekalipun menghianati seluruh umat-Nya. Kita harus kuat, iman kita harus teguh, sebab janji Tuhan, nyata adanya. Amin.
Doa Penutup: Bapa, di tengah kelemahan dan beban hidup kami, Engkau memanggil kami untuk bangkit. Kuatkanlah raga dan tubuh kami, teguhkanlah hati dan pikiran kami yang goyah. Ajarlah kami untuk tidak menyerah. Agar kami bisa bangkit dan menjadi jalan dari karya penyelamatanMu, terhadap orang-orang disekitar kami. Kami percaya, hanya Engkaulah tempat pemulihan, kekuatan dan kemenangan hidup kami. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin
Pdt. Febri S. Hutapea, S.Th- Pendeta Fungsional di Departemen Koinia HKBP
Renungan Harian HKBP | 16 September 2025
Selamat pagi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang kami kasihi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semoga di pagi hari ini kita dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Saudara-saudara sebelum kita kembali melakukan pekerjaan kita sepanjang hari ini, terlebih dahulu kita akan merenungkan Firman Tuhan yang akan menjadi kekuatan bagi kita, untuk itu mari kita berdoa dalam hati kita masing-masing.
Saat teduh…………
Doa Pembuka: Kami memuji dan memuliakan namaMu ya Tuhan Allah Bapa kami didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Di pagi hari ini kami bersyukur kepadaMu atas berkatMu kami boleh melewati malam hari dan kini Engkau bangunkan kami dalam keadaan sehat. Ya Tuhan kami selalu rindu akan kebenaran FirmanMu, untuk itu kami telah membuka hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan akan kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari. Terimalah doa dan permohonan kami, hanya didalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin
Nats Renungan : Jesaya 41 : 10
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau ; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan”
Bapak, ibu dan saudara-saudara, nats ini adalah ajakan dan hiburan dari Allah kepada umat Israel yang berada di penawanan Babel. Melalui Yesaya Tuhan menghibur umatNya supaya jangan takut, tetapi hendaknya teguh berpengharapan. Perkataan janganlah takut, boleh berarti jangan takut dengan segala ancaman musuh, jangan ragu dengan janji Tuhan. Jangan takut akan binasa karena penderitaan, janji pembebasan yang dari Tuhan pasti akan terjadi.
Saudara-saudara, melalui perkataan itu, Tuhan Allah sangat begitu memberi perhatian kepada umat pilihanNya dan umat yang telah dijanjikanNya akan menjadi bangsa yang besar. Tuhan ingin menentramkan hati mereka bahwa janji Tuhan akan terjadi atas mereka, dengan demikian Tuhan berkata Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau. jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan menolong, memegang dan membawa menuju ke kemenangan. Dari perkataan tersebut, umat Israel diharapkan mau berserah diri kepada Tuhan Allah penolong, walaupun mereka sedang dikerumuni musuh, berbagai kesulitan dan penderitaan, akan tetapi Tuhan selalu ada untuk menyertai, menuntun dan memberi kekuatan hingga akhirnya kembali kepada kemenangan yang Tuhan janjikan.
Saudara-saudara, perkataan janganlah takut, juga ditujukan kepada kita umat pilihan Tuhan, kepada kita umat yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan kita, supaya kita jangan takut dan bimbang dalam menghadapi hari-hari hidup kita. Akhir-akhir ini, kita membaca atau mendengar berita yang sangat-sangat mengganggu pikiran kita, berita bencana alam, ancaman perekonomian dan masih banyak hal-hal yang sering membuat kita takut dan bimbang. Oleh karena itu kita juga pada saat ini dihibur oleh Tuhan supaya kita jangan takut dan bimbang. Allah akan menolong dan meneguhkan setiap manusia yang percaya kepadaNya. Allah menjanjikan bahwa Ia akan menuntun, menyertai dan memberi kita kekuatan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan iman.
Kita tidak perlu takut untuk menghadapi segala yang akan terjadi karena Allah akan selalu membela kita, Tuhan yang memegang tangan kita dan menolong kita. Dalam situasi apapun Tuhan Allah akan menolong kita, yang pasti kita harus mau ditolong dan dibaharui. Dengan demikian kita tidak perlu takut kepada musuh dan kepada keadaan yang begitu menyulitkan, karena ada Allah Tuhan yang menyertai dan menuntun kita dalam perjalanan hidup kita. Janganlah takut, tetapi hendaknya berpegang teguh terhadap pengharapan. Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini, dan telah kembali ke Surga kepada Bapa yang Maha Kuasa, akan tetapi penyertaanNya didalam Roh Kudus masih tetap kita rasakan dan akan kita rasakan untuk selama-lamanya. Terpujilah Tuhan Pengasih dan Penyayang umatNya. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan Allah Bapa kami, atas FirmanMu yang telah kami dengarkan di pagi hari ini. Oleh FirmanMu kami diingatkan supaya kami selalu mau disertai, dituntun dan ditolong oleh Allah Tuhan kami, hingga akhirnya kami akan menerima kemenangan kelak atas musuh-musuh dan keadaan yang begitu menyulitkan. Engkaulah Tuhan yang kami kenal dan yang sanggup memberikan kemenangan bagi kami ketika musuh-musuh menyerang kami. Tolong Tuhan kuatkanlah kami, berilah pertolonganMu kepada kami, sehingga dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup kami, kami tidak akan menyerah dan pasrah dengan begitu saja. Tapi kami selalu mau mengandalkan Tuhan karena keyakinan kami, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kami. Ya Tuhan, untuk satu hari ini dimana kami akan melanjutkan pekerjaan kami, kiranya Tuhan selalu menolong kami dan memberi kesehatan kepada kami, dan jagailah kami! Berilah kami berkat yang melimpah dan hapuskanlah segala dosa kami, hanya didalam nama Yesus Kristus Tuhan, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan dari Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertaimu, hari ini sampai selama-lamanya! Amin.
Pdt. Samsir Hutagalung, M.Div
Renungan Harian HKBP | 15 September 2025
Doa Pembuka: Terpujilah Engkau Tuhan yang senantiasa memberkati kami pribadi lepas pribadi dalam setiap aktivitas kehidupan kami. Kami akan memulai segala kegiatan kami pada pagi hari ini engkau yang memberkati kami, terlebih firmanMu yang akan menjadi pedoman bagi kehidupan kami, berkati hati dan pikiran kami supaya kami dipenuhkan oleh hanya karna FirmanMu. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa kepadaMu. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi pedoman dalam menjalani hari ini di hari Senin 15 September 2025 tertulis di 2 Korintus 6:2 “ Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Demikianlah firman Tuhan.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih dalam nama Tuhan, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, manusia sering punya kebiasaan menunda. Menunda tugas, menunda janji, bahkan menunda untuk datang kepada Tuhan. Kita sering berkata, “Nanti saja kalau sudah tua saya bertobat. Nanti kalau sudah tidak sibuk saya ikut pelayanan. Nanti kalau sudah mapan saya sungguh-sungguh ikut Tuhan.” Padahal kita tidak pernah tahu berapa lama hidup kita di dunia ini. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus, “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu. Sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.”
Isi Khotbah
Waktu Allah adalah waktu yang terbaik
Allah tidak pernah terlambat. Dia tahu kapan harus menolong, kapan harus mendengarkan doa kita.
Paulus mengutip Yesaya 49:8 untuk menekankan bahwa waktu yang Allah tentukan adalah saat ini. Kesempatan yang kita miliki sekarang adalah kasih karunia yang tidak boleh disia-siakan.
Contoh nyata: banyak orang baru menyadari betapa berharganya waktu ketika mereka kehilangan seseorang yang dicintai. Kesempatan itu tidak kembali. Demikian juga kesempatan untuk bertobat.
Hari ini adalah hari keselamatan
Keselamatan bukan teori. Keselamatan adalah tawaran nyata dari Allah di dalam Kristus.
Kita tidak tahu hari esok. Amsal 27:1 berkata, “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.”
Menunda pertobatan sama dengan mengeraskan hati. Setiap kali kita berkata “nanti saja”, hati kita makin jauh dari suara Roh Kudus.
Contoh: banyak orang muda berpikir ibadah itu untuk orang tua. Tetapi banyak juga anak muda yang dipanggil Tuhan pulang lebih cepat. Hari ini adalah kesempatan, bukan besok.
Respons kita terhadap kasih karunia
Pertama, terima keselamatan hari ini. Jangan tunda untuk percaya kepada Yesus dan menyerahkan hidup kepada-Nya.
Kedua, hiduplah dalam ketaatan. Keselamatan bukan hanya diterima, tetapi dihidupi setiap hari lewat perubahan karakter dan perbuatan nyata.
Ketiga, gunakan waktu untuk melayani. Paulus menulis ini bukan hanya untuk orang yang belum percaya, tetapi juga untuk jemaat. Artinya, orang percaya pun bisa menyia-nyiakan waktu jika tidak melayani dengan sungguh.
Aplikasi Praktis
Jika ada dosa yang masih Anda simpan, jangan tunggu besok. Bertobatlah hari ini.
Jika ada panggilan pelayanan, jangan menunda. Melayani Tuhan adalah kesempatan, bukan beban.
Jika ada hal baik yang bisa Anda lakukan untuk keluarga, sesama, atau jemaat, lakukan hari ini. Besok belum tentu ada kesempatan.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk FirmanMu yang memberikan pemahaman dan kekuatan untuk memenangkan hari ini di dalam kemuliaan namaMu. Berkatilah setiap pekerjaan kami, lindungi dan jaga setiap orang tua kami, keluarga kami, jemaatmu, anak-anak kami dalam menjalani kehidupannya dan pendidikannya. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan unuk selamanya kedalam tangan pengasihanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Pangihutan Hasibuan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro RENA HKBP
Renungan Harian HKBP | Epistel | 14 September 2025
SUKACITA ATAS KEMBALINYA ANAK YANG HILANG
(Ep. Yeremia 3 : 14 – 18)
“UMAT YANG AKAN DATANG DI SION.”
[14] Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman Tuhan, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari stiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
[15] Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
[16] Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, maka orang tidak lagi berbicara tentang tabut perjanjian Tuhan. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
[17] Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta Tuhan, dan segala bangsa akan berkumpul di sana, demi nama Tuhan ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
[18] Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Judul perikop ini: “Sukacita Atas Kembalinya Anak Yang Hilang” yang diambil dari Topik Minggu XIII Setelah Trinitatis tgl 14 September 2025. Topik Minggu tersebut diambil, dikutip dari nas khotbah Evangelium, yaitu Injil Lukas pasal 15:11-32, tentang sukacita seorang bapa/ayah menyambut kembali anak yang dikasihinya, anak yang telah menyakiti hatinya dan pergi meninggalkannya. Intinya adalah sukacita karena pertobatan.
Demikian juga dalam nas Epistel ini, Yeremia 3:14-18, di mana Tuhan melalui Nabi Yeremia, menyerukan kepada bangsa Israel agar mereka kembali kepada Tuhan, agar mereka bertobat, memperbaharui diri ke arah yang lebih baik. Mengapa demikian? Karena umat Israel telah jatuh ke dalam dosa dan kejahatan, mereka berbalik meninggalkan Tuhan dan menyembah kepada berhala. Kehidupan sosial di Yehuda yang menjadi tempat pelayanan Nabi Yeremia, juga mengalami kemerosotan, terjadi penindasan oleh yang kuat terhadap orang yang lemah, oleh penguasa terhadap rakyat jelata (7:5-6), hingga terjadi kesenjangan sosial di tengah-tengah umat tersebut.
Kita tahu bahwa bangsa Israel Adalah umat pilihan Allah, yang seharusnya mereka hidup seturut dengan kehendak Allah, namun dalam kenyataannya tidak demikian. Justru, sikap, perilaku dan tindakan mereka sering mendukakan hati Tuhan. Kita tahu bahwa upah dosa adalah maut (Rm.6:23), hukuman Tuhan. Namun Tuhan tidak selalu dalam amarahNya terhadap umat Israel yang berdosa. KasihNya jauh lebih besar dari pada amarahNya. Allah adalah kasih (1 Yoh.4:8). Karena Allah adalah kasih, sehingga Ia melalui Nabi Yeremia menyerukan pertobatan kepada bangsa Israel. “Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Allah itu” (Ef.3:18).
Tidak selalu Tuhan Allah menghukum umat yang melakukan dosa dan kejahatan, namun Tuhan memberi waktu dan kesempatan bagi umat yang berdosa untuk memperbaiki dirinya ke arah yang lebih baik. Walaupun Tuhan menjatuhkan hukuman juga kepada bangsa Israel yang berdosa, dengan maksud dan tujuan, menyadarkan mereka akan dosa yang mereka perbuat, agar mereka mengalami pertobatan. Tuhan pun melakukan hal yang sama dengan manusia yang berdosa di masa kini. Tuhan tidak langsung menghukum, tetapi Tuhan memberi kita masa anugerah, waktu, kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbaharui diri ke arah yang lebih baik, bertobat. Maka, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
Tuhan Allah memanggil umatNya untuk kembali kepadaNya. “Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah Firman Tuhan. Karena Aku telah menjadi tuan atas kamu!” (ayat 14). Lebih jauh Allah berjanji, bahwa di masa yang akan datang Tuhan akan menghimpun dan mengumpulkan umatNya, dan akan menggembalakan mereka dengan pengetahuan dan pengertian (ayat 15). Bahkan Yeremia juga bernubuat akan zaman Mesias, di mana Yesus Kristus akan menggembalakan, memimpin dan memerintah umatNya. Pada zaman Mesias, tabut perjanjian yang dahulu dalam Perjanjian Lama (PL) merupakan simbol atau lambing kehadiran Allah, tidak lagi diperlukan. Mesias akan hadir secara nyata di tengah-tengah dunia ini, di tengah-tengah umat manusia (ayat 16).
Pertobatan tidak akan mungkin terjadi hanya dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri, melainkan karena peran Roh Kudus yang menggerakkan hati manusia untuk kembali kepada Tuhan. Kalau terjadi pertobatan, maka akan ada sukacita. “Demikian juga akan ada sukacita di sorga, karena satu orang berdosa yang bertobat” (Luk.15:7). Amin.
Pdt. Manaris R. E. Simatupang, M.Th – Bendahara Umum HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 14 September 2025
SUKACITA ATAS KEMBALINYA ANAK YANG HILANG
(Ev. Lukas 15 : 11 – 32)
Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran manusia, itulah kiranya memberkati hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita yang hidup. Amin.
“PERUMPAMAAN TENTANG ANAK YANG HILANG.”
[11] Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
[12] Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
[13] Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
[14] Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
[15] Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
[16] Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
[17] Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
[18] Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
[19] aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
[20] Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
[21] Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
[22] Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
[23] Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
[24] Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
[25] Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
[26] Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
[27] Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
[28] Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
[29] Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
[30] Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
[31] Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
[32] Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,…!
Dalam Lukas pasal 15 Tuhan Yesus mengemukakan tiga buah perumpamaan, yaitu: Pertama, Perumpamaan tentang domba yang hilang (ayat 1-7). Kedua, Perumpamaan tentang dirham yang hilang (ayat 8-10). Ketiga, Perumpamaan tentang anak yang hilang (ayat 11-32). Walaupun ketiga perumpamaan tersebut mempunyai alur ceritera yang berbeda, namun maksud dan tujuan ketiga perumpamaan itu sama. Inti dari ketiga perumpamaan tersebut adalah Lukas 15:10 yang mengatakan: “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Dalam hal ini, yang paling pokok sebenarnya adalah mengenai kasih Allah yang begitu besar kepada manusia, Ia tidak menginginkan kematian orang berdosa, tetapi pertobatannya (bnd.Yeh.33:11).
Dalam perikop hari ini (15:11-32) ada tiga karakter yang mewakili karakter masyarakat pada waktu itu (pada jaman Yesus), yaitu: Pertama, Ayah yang baik, yang menggambarkan karakter Allah yang begitu kasih kepada umat manusia (juga kepada orang-orang berdosa). Kedua, anak bungsu yang mewakili orang-orang yang berdosa. Ketiga, anak sulung mewakili karakter orang-orang Yahudi, khususnya kaum Farisi, Saduse dan ahli-ahli Taurat; yang tidak menginginkan pertambahan jumlah orang yang bertobat/menjadi pengikut Kristus.
Awal permasalahan dalam perikop ini ialah ketika si anak bungsu menuntut haknya kepada orang tuanya. Dalam ayat 12 dikatakan: “Berikanlah kepadaku, bagian harta milik kita yang menjadi bagianku.” Hal tersebut adalah realitas yang sering terjadi dalam kehidupan manusia, manusia begitu pintar menuntut apa yang menjadi haknya, tetapi seringkali lalai dalam menjalankan kewajibannya. Akibatnya sering terjadi perselisihan-perselisihan dan pertengkaran-pertengkaran. Walaupun pada dasarnya, hak selalu berdampingan dengan kewajiban. Kewajiban tanpa hak adalah perbudakan. Dan sebaliknya, hak tanpa kewajiban adalah kesewenang-wenangan. Kesalahan si anak bungsu terletak di sini, si anak bungsu itu hanya pandai menuntut apa yang menjadi haknya, tetapi tidak menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. Hak itu diberikan, tetapi kemudian hanya dimanfaatkan untuk memuaskan hawa nafsunya sendiri, tanpa batas, berfoya-foya, berpesta-pesta dan melacur. Hal tersebut menyebabkan si anak bungsu menderita, dan penderitaan itu menumbuhkan kesadaran dalam dirinya, bahwa ia telah berbuat dosa. Ia tidak hanya menyadari telah berbuat dosa, tetapi ia tindaklanjuti dengan perbuatan, ia kembali kepada ayahnya. Namun si anak sulung tidak menghendaki adiknya kembali. Hal tersebut adalah gambaran dari orang-orang Yahudi (khususnya Farise, Saduse dan ahli-ahli Taurat) yang tidak menghendaki pertambahan jumlah pengikut Kristus.
Bukan hanya menyangkut kembalinya atau pertobatan dari si anak yang hilang, tetapi juga sampai kepada sukacita surgawi akibat pertobatan orang yang hilang tersebut. Dengan adanya pertobatan itu, maka warga Kerajaan Allah semakin bertambah dan sukacita pun tidak dapat dihambat. Orang yang tadinya hilang dapat kembali, sama artinya dengan orang yang tadinya mati menjadi hidup kembali. Tentu wajar sekali terjadi sukacita dan kegembiraan yang luar biasa. Sukacita itu bukan hanya terdapat pada Allah atau Tuhan Yesus yang menjadi penyelamat bagi orang-orang percaya, tetapi juga berlaku bagi “penghuni” Kerajaan Allah yang telah benar-benar ada di dalam Kerajaan Allah itu. Tidak ada iri atau cemburu atas kehadiran “orang lain”, yang pernah dianggap sebagai orang-orang berdosa. Tugas orang-orang beriman yang telah lebih dahulu ada di dalam Kerajaan Allah ialah menyambut orang-orang yang berdosa dengan penuh sukacita tanpa kritik. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk berkat-Mu hari ini, yang boleh kami terima dan rasakan. Terimakasih untuk kesehatan, nafas kehidupan, yang senantiasa Tuhan anugerahkan dalam hidup kami. Kami bersyukur untuk Firman-Mu yang telah kami dengarkan. Kiranya Tuhan memeteraikannya di dalam hati kami, dan kiranya Tuhan memberikan kepada kami kekuatan untuk melakukan firman-Mu dalam kehidupan kami sehari-hari. Dalam nama AnakMu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Manaris R. E. Simatupang, M.Th – Bendahara Umum HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP | 22 September 2025
Renungan Harian HKBP I 20 September 2025
Renungan Harian HKBP | 18 September 2025
Renungan Harian HKBP | 17 September 2025
Renungan Harian HKBP | 16 September 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
