Pematangsiantar, 8/6/2021
Kepala Departemen Diakonia HKBP,
Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th bersama Team
Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) Diak. Sarah Naibaho, Diak. Santun
Sinaga, C.Diak. Devi Romauli Sianipar dan seorang perwakilan masyarakat adakan
diskusi terkait perjuangan mempertahankan alam dari kerusakan karena kehadiran
tambang PT Dairi Prima Mineral (PT.DPM) milik bumi resources (keluarga Bakrie)
dan NFC
China di Sopokomi, Kec.
Silimpapungga, Kab.Dairi, Prov. Sumatera Utara.
Percakapan dilaksanakan di Kantor
Departemen Diakonia HKBP, Pematangsiantar
yang berlangsung 3 jam. Pdt.
Debora Purada Sinaga menyambut hangat kedatangan team YDPK dan duduk bersama
mendengarkan upaya perjuangan penyelamatan ruang hidup dan keselamatan
lingkungan dari hadirnya tambang yang
akan mengekploitasi perut bumi Dairi
Yang menjadi keterancaman besar
adalah rencana pembangunan Bendungan Limbah beracun yang dekat dengan pemukiman
dan lahan pertanian, ada potensi jebolnya bendungan limbah beracun karena
berada dikawasan rawan Gempa, jebolnya bendungan limbah akan beresiko mengalir
ke sungai sopo komil, bahkan bisa
berdampak sampai Aceh, karena aliran sungai sopo komil mengalir sampe ke Aceh.
Demikian juga potensi terganggunya akses masyarakat atas air,
karena di areal lokasi proyek dekat dengan sumber air yang menjadi sumber air
min bagi 8 desa.
Pembangunan bendungan Tailing ini
bahkan akan mengancam tegusurnya gereja HKBP Sikhem, gereja ini akan direlokasi
untuk kepentingan pembuangan limbah beracun.
Memperkuat akan keresahan
tersebut, Diak. Sarah Naibaho memaparkan kajian ahli dari luar negeri yang telah berpengalaman
mempelajari dampak buruk hadirnya tambang.
Doktor Steven H. Emerman, seorang
ahli gelar M.A.di bidang Geofisika dari Universitas Princeton dan gelar Oh.D.
di Geofisika dari Universitas Cornell. Selama 31 tahun memiliki pengalaman
mengajar hidrologi dan Geofisika dan Ia memiliki Malach Consulting dalam mengevaluasi dampak lingkungan dari
pertambangan. Ia menyampaikan bahwa usul proyek pertambangan tanpa sedikit pun
punya kepedulian terhadap hidup manusia sebab aspek paling berbahaya dari
setiap proyek pertambangan adalah penyimpanan secara permanen tailing tambang
di atas permukaan tanah. Tailing tambang adalah pertikel batuan hancur yang
tersisa setelah mineral yang diinginkan diekstraksi yang mengandung rancun yang
sangat berbahaya bagi daerah sekitar bahkan dapat mencemari sungai yang
mengalir. Oleh sebab itu, ia memberikan rekomendasi untuk menolak proposal
tambang PT.DPM.
Richard Meehan seorang insinyur
sipil sejak tahun 1960-an sebagai ahli desaind dan analisis keamanan bendungan
termasuk bendungan tailing tambang. Sebagai pengalamannya bahwa aliran air
bawah tanah bisa membahayakan bendungan karena ketika hujan lebat mengalir dapat
merusak bendungan limba. Demikian juga daerah Dairi merupakan daerah rawan
gempa dan banjir yang rentan berdampak bagi lingkungan sekitar yang sangat
berbahaya. Richard telah mengumpulkan analisis berbasis fakta mengenai kondisi
yang tidak stabil dan berbahaya dan siap berdiskusi jika diperlukan.
https://bakumsu.or.id/en/advokasi-tambang/
Harapan dari pertemuan tersebut
berharap HKBP melalui kebijkan pimpinan dapat membantu bersama memperjuangkan
akan kelestarian alam demi kelangsungan kehidupan dan masa depan masyarkat di
sekitar Dairi. (SKD-DAT)