PEMATANGSIANTAR, (7/10) — Dalam semangat keesaan gereja dan kepedulian terhadap ciptaan, berbagai pimpinan gereja dan organisasi masyarakat di Sumatera Utara resmi membentuk Sekretariat Bersama Gerakan Ekumenis “Keadilan Ekologi Sumatera Utara” pada hari Selasa, 07 Oktober 2025 di Rumah Kapusin St. Leopold Mandic, Nagahuta, Pematang Siantar.
Pembentukan Sekber ini merupakan tindak lanjut dari konsolidasi panjang antara JPIC Kapusin, HKBP, GKPI, HKI, GKPS, serta lembaga masyarakat seperti AMAN, WALHI, KSPPM, dan BAKUMSU. Gerakan ini dimotori oleh Pastor Walden Sitanggang, OFM Cap (JPIC Kapusin), dan mendapat dukungan penuh dari HKBP melalui Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.Si., Teol. (MST), yang menegaskan bahwa gereja harus tampil di garis depan pembelaan terhadap bumi dan rakyat.
Dalam sambutannya, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyatakan bahwa lahirnya Sekretariat Bersama adalah bentuk nyata panggilan iman gereja di tengah krisis ekologi yang kian mendalam. “HKBP meyakini, membela bumi berarti membela kehidupan. Gereja tidak boleh berdiam diri ketika ciptaan Tuhan dirusak dan umat menderita,” tegasnya.
Pdt. Victor menjelaskan bahwa HKBP mendukung penuh Sekretariat Bersama ini melalui pendekatan ekoteologi — teologi yang menekankan relasi harmonis antara Allah, manusia, dan alam. Ia menambahkan, Sekber ini harus menjadi wadah koordinasi permanen antara gereja, masyarakat adat, dan lembaga hukum agar perjuangan #TUTUPTPL tidak bersifat sporadis, melainkan sistematis dan berkelanjutan.
Sekretariat Bersama ini berfungsi sebagai wadah koordinasi, komunikasi, aksi bersama antar-gereja, lembaga adat, dan organisasi masyarakat sipil, sebagai pusat dokumentasi, riset, advokasi hukum, serta jaringan solidaritas bagi masyarakat yang terdampak aktivitas TPL di wilayah Toba, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara. Pastor Walden Sitanggang menegaskan bahwa ini merupakan bentuk konkret dari doa yang bekerja.
HKBP melalui Pdt. Dr. Victor Tinambunan menegaskan bahwa dukungan gereja terhadap Sekretariat Bersama adalah wujud nyata komitmen HKBP terhadap lingkungan, mendorong pendidikan lingkungan hidup di jemaat, pelatihan bagi pendeta muda, serta penguatan jaringan pelayanan sosial-ekologis di bawah koordinasi Departemen Diakonia HKBP.
Lahirnya gerakan ini menjadi tonggak baru perjalanan gereja-gereja di Sumatera Utara, dari suara moral menjadi gerakan terorganisir, kolaboratif, dan berbasis iman, di mana doa dan aksi menyatu, altar dan bumi berpadu. “Sekretariat Bersama ini adalah tanda harapan: gereja tidak lagi berjalan sendiri, tetapi bersama umat dan alam yang diperjuangkannya,” tutup Pdt. Dr. Victor Tinambunan.
Sekretariat Bersama ini diketuai oleh Pastor Walden Sitanggang, OFM Cap, dengan struktur kepengurusan lintas denominasi:
- Ketua Umum:Pastor Walden Sitanggang (JPIC Kapusin)
- Wakil Ketua: Amin Amir Zaitun Sihite, M.Th (HKBP)
- Sekretaris Umum: Dr. Robinsar Siregar, M.Th (GKPI)
- Wakil Sekretaris: Adventus Nadapdap, M.Th (HKI)
- Bendahara Umum:Delima Silalahi
Selain kepengurusan inti, Sekber ini diperkuat oleh lima divisi fungsional:
- Divisi Mobilisasi Aksi– Ketua: Jhontoni Tarihoran (AMAN)
- Divisi Edukasi & Pengembangan Kapasitas– Ketua: Mardison Simanjorang (GKPS)