Latihan Persiapan Pelayanan HKBP
(LPP-HKBP) Kedua diikuti oleh 88 orang calon Pelayan HKBP yang telah melayani selama
1 tahun di berbagai medan pelayanan. Calon Pelayan Pendeta sebanyak 71 orang, 3
orang calon pelayan Guru huria, 9 orang calon pelayan Diakones dan 5 orang calon
pelayan Bibelvrow.
Menggumuli tugas partohonan masing-masing
yang berlandaskan Konfessi HKBP menjadi topik yang disampaikan Bapak Kepala Departemen
Koinonia dalam sessi di LPP HKBP kedua di hari ini (09/5).
Di awal pertemuan, para Calon
Pelayan disuguhi beberapa pertanyaan tentang Dokumen Teologi HKBP beserta
tujuan dari dokumen teologi dalam HKBP.
Melayani “parminggu dohot na so
marminggu”, melayani sakramen pembabtisan kudus dan perjamuan kudus, menggembalakan
anggota jemaat, menjaga kemurnian ajaran dan melawan ajaran-ajaran yang sesat,
menjalankan hukum siasat gereja dan penggmbalaan, menjalankan pelayanan kasih,
membebaskan orang dari berbagai kemiskinan dan kebodohan, serta ikut serta
melaksanakan pembangunan yang berdasarkan kebenaran dan keadilan dan menjunjung
tinggi nilai manusia selaku citra Allah (Imago Dei). Hal itu menjadi arah dalam
tugas partohonan Pelayan yang sesuai dengan Konfessi HKBP pasal ke 9.
Dengarlah Tuhan berbicara
kepadamu melalui FirmanNya, dan Tuhan-lah
yang ber-Firman atas apa yang engkau beritakan bukan pemberitaaanmu yang
berlandaskan firmanNya engkau sampaikan kepada umatNya. Sebab Firman Tuhan-lah
yang harus bekerja atas hidupmu dan umatNya, lugas Kadep Koinonia.
Unang sirang dirim tu ruas i,
jala unang sirang dirim tu Tuhan, karena itulah ke imaman, yaitu menghubungkan
ruas kepada Allah dan menghubungkan Allah kepada ruas dan biarkanlah Tuhan yang
bekerja melalui Firma-Nya atas hidupmu untuk melayani para umat-Nya, jangan
biarkan kehendak serta akal pikirmu menentukan pelayanan Gereja-Nya, terang Pdt.
Martongo Sitinjak.
Tugas seorang pelayan bukanlah
mudah, itu sangatlah berat. Maka diperlukan sebuah kerendahan hati dalam
seorang pelayan di dalam mengemban tanggungjawab di dalam tohonan pelayananya,
agar bermohon kepada Tuhan untuk menguatkan dan bekerja atas kita, tambahnya.
Dalam sessi ini terjalin
interaksi yang komunikatif antara Pdt. Martongo Sitinjak dengan para calon
pelayan HKBP.
Pada akhir pertemuan ini Pdt.
Martongo Sitinjak memeberikan tugas kepada para calon Pelayan LPP HKBP kedua
ini yang akan dibawa oleh mereka dipertemuan berikutnya. Tugasnya yaitu : membuat
catatan pribadi tentang kunjungan kepada jemaat yang tidak aktif dalam
lingkungan bergereja, hadir sebagai
utusan hamba Tuhan & berdoa bersama, berbicaralah tentang hidup mereka serta
pekerjaan mereka agar mereka tahu begitu besar kasih Tuhan dalam hidupnya mencatat
nama dan pekerjaannya.
Buku Ende no 194 “Aut so asi
rohaM” bersama dikumandangkan bersama di akhir sessi ini serta ditutup dengan
doa oleh Bapak Pdt. Dr. Martongo Sitinjak.
Kiranya
tugas panggilan (tohonan) yang mereka tanamkan dalam dirinya saat ini semakin hidup
serta sesuai dengan Dokumen Teologi GerejaNya HKBP. // RH