Kepala Departemen Koinonia Memberikan Pembekalan Kepada Calon Pelayan HKBP LPP 1 Tahun 2020 di Seminarium Sipoholon


PENDALAMAN
akan AGENDA HKBP
 

Latihan Pembinaan
Pelayanan (LPP) HKBP pertama tahun 2020 telah dimulai pada 12 Oktober dan akan
berakhir pada 22 Oktober 2020 di Seminarium HKBP Sipoholon. Kegiatan ini
berlangsung dengan sangat mengindahkan Protokoler Kesehatan yang di anjurkan
oleh team gugus tugas setempat. Maka, seluruh Calon pelayan diharuskan untuk
men-SWAB dirinya terlebih dahulu, pemeriksaan harus dilakukan minimalnya 2 hari
sebelum LPP dilaksanakan.

Setelah mengikuti
pemeriksaan secara mandiri, panitia juga melakukan pemeriksaan ulang di
Seminari kepada semua peserta yang hadir, maka ditetapkan sebanyak 145 orang
calon pelayan yang dapat dapat mengikuti LPP pada saat ini yaitu : 82 orang
Calon Pendeta, 16 Orang Calon Guru Huria, Calon Bibelvrow 27 orang dan Calon
Diakones 20 orang.

Pembekalan akan Pelayanan
HKBP dan membekali kehidupan para pelayan menjadi hal yang utama dalam LPP ini.
Khusus pembekalan tentang Agenda HKBP kepada para calon pelayan LPP I di daulat
kepada bapak Pdt. Dr. Martongo Sitinjak 
pada hari selasa 20/10.

Pada pembekalan yang
dilakukannya, bapak Pdt. Martongo Sitinjak mengawali dengan sapaan dan
perkenalan tentang Pelayanan HKBP, di awal ini ia juga memotivasi para peserta
LPP untuk menjadi pelayan yang tangguh dalam memberitakan kabar baik serta
tetap teguh pada panggilan pelayanan.


“Hita dijou gabe parhobas
di huriaNa ndang laho manghobasi diri, Padamehon (menciptakan kedamaian) ndang
baliksa”, tutur bapak Kadep koinonia kepada peserta LPP I. Ia juga menyampaikan
bahwa kiranya kamu sekalian menjadi hamba yang bekerja secara total tanpa
mengharapkan apapun (kekayaan ataupun lainnya), persiapkanlah dirimu untuk
menjadi sesuai dengan tohonan yang akan engkau gumuli, hidupilah Kristus agar
Kristus yang hidup itu bekerja di dalam kehidupan dan pelayananmu, tambahnya.

Sebelum mendalami Agenda
HKBP, para calon pelayan dihantar terlebih dahulu kepada perangkat Dokumen
Teologi HKBP yaitu  : Firman Tuhan
(Alkitab) yang tertuang pada Konfessi HKBP, RPP-HKBP, Agenda, Buku Ende,
Katekhismus Martin Luther dan Aturan Peraturan HKBP.

Agenda HKBP merupakan tatanan/kumpulan dari tata ibadah yang digunakan oleh
Huria Kristen Batak protestan dalam setiap peribadahannya
,
Pergumulan iman yang tertuang dalam buku liturgis, buku yang menghantar manusia
dengan Tuhan dan menghadapkan Tuhan kepada manusia. Kekuatan spiritual dari
seseorang yang menghidupi peribadahan itu (seorang pemimpin ibadah/liturgis)
akan ditransfer kepada jemaat yang mengikuti peribadahan.


Tugas dari paragenda
dalam peribadahan yaitu berdiri menghantar Tuhan berbicara kepada umat dan
mendengar umat serta menghantarkan kepada Tuhan. Maka seorang Paragenda
haruslah mempersiapkan dirinya secara matang terlebih dahulu dan meninggalkan
segala pergumulan pribadi ketika berdiri sebagai seorang liturgis, demikianlah
bagian dari keterangan yang disampaikan beliau.

Agenda HKBP secara
keseluruhan dikulas secara mendalam oleh Bapak Pdt. Dr. Martongo Sitinjak serta
disampaikan dengan Bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh para calon pelayan,
mulai dari bagian pertama yang berisikan atas tata-tata ibadah dalam agenda
HKBP dan bagian kedua tentang ayat-ayat, janji keselamatan dan doa-doa dalam
peribadahan.


Pemahaman yang digali
membuat para calon pelayan menjadi lebih dimatangkan dan penasaran untuk
memahami lebih dalam lagi tentang peribadahan dan Agenda HKBP, maka dari itu
para peserta antusias untuk bertanya akan itu.

Buku Ende HKBP no. 223
“Husomba Ho Tuhan” menjadi bagian dari pembekalan yang dijadikan beliau untuk
menerangkan bagaimana sebenarnya sebuah peribadahan, ayat pertama sampai dengan
ayat yang terakhir dinyanyikan secara bersama lalu bapak kadep menggali secara
terperinci tujuan dari lagu dan bagaimana sebenarnya peribadahan di huria HKBP.

Diakhir pertemuan yang di
moderasi oleh Pdt. Hendrik Simanjuntak ini, para calon pelayan menyampaikan
rasa terimakasihnya kepada pembicara.

Tuhanlah yang
menyertai setiap langkah kehidupan dan pelayanan para hambaNya, mari kita
bersama memberitakan kabar baik dan latihlah diri untuk lebih mengenal HKBP
serta pelayanan di HKBP, agar kita memahami apa yang harus kita perbuat, tutup
Pdt. Dr. Martongo Sitinjak. (R.H)


Scroll to Top