(Laguboti,
21/6) Setelah pemerintah menentukan dan memberlakukan “New Normal” dibeberapa daerah dalam rangka melanjutkan
kegiatan seperti biasanya dengan protokol kesehatan. Ibadah minggu sudah mulai
dilakukan dalam gedung gereja dengan catatan mengikuti protokol kesehatn. Pada minggu ini Ibu Kadep Marturia HKBP memulai kembali
pelayanan dan kujungan pastoral ke HKBP
Sidulang Ressort Laguboti Habinsaran Distrik IV Toba. Pelayanan dan kunjungan ini adalah pelayanan perdana pasca new normal
diberlakukan. Pelayanan ke HKBP Sidulang adalah rencana yang sudah lama tetapi
baru hari ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Mengingat desa Sidulang
adalah desa kelahiran dari orang tua ibu kadep, maka suasana kekeluargaanpun
mengalir dengan baik.
Sebelum
ibadah dimulai, seluruh jemaat dan
parhaldo yang datang dari rumah masing-masing mengikuti protokol kesehatan
sepeti, mengukur suhu tubuh, mencuci tangan dan memakai masker. Diskusi ringan
pun terjadi di dalam kantor gereja sebelum masuk ibadah. Diskusi ini membahas
seputaran tentang kesehatan dan pentingnya hidup sehat. Secara umum banyak yang mangatakan bahwa saat
ini kita diajak untuk membiasakan kebiasaan yang benar untuk hidup sehat, mulai
dari hal yang sederhana rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan
masker.
Ibadah
hari ini dilayani oleh Pdt. Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan melayani firman, Pdt.
Pantas Manullang melayani agenda/liturgi dan Bvr. Maranatha Hutasoit membacakan
warta dan membawakan doa syafaat. Ibadah dimulai pada pukul 10.30 wib dan
sewaktu ibadah berlangsung ada beberapa kategorial memberikan persembahan lagu
pujian kepada Tuhan. Beberapa anak
sekolah minggu HKBP Sidulang juga terlihat dalam ibadah, ternyata mereka juga sudah
rindu beribadah di gereja seperti biasanya.
Dalam
khotbah minggu, ibu kadep juga menjelasakan tugas dan tanggungjawab kita
terhadap seluruh ciptaanNya. Firman Allah menerangkan bahwa tahun Sabat dan Yobel
adalah tahun penuh sukacita bagi umat Israel sebab mereka memperoleh pembebasan
dan keselamatan dari Allah atas perbudakan. Tetapi perintah Allah kepada
umatNya atas tahun Sabat dan Yobel tersebut bukan hanya sekedar perayaan yang
seremonial tetapi bagaimana sikap umat
Israel terbebas dari ketamakan akan hasil bumi. Pada saat ini Allah juga
memberitakan tanggungjawab ini kepada kita sebagai umat yang menerima keselamatan
untuk memelihara ciptaanNya dan membebaskan diri kita dari ketamakan. Untuk
itulah kita dipanggilan menuruti perintahNya dalam situasi saat ini. Dia akan
tetap setia memelihara kita yang mau memelihara ciptaanNya.
Salah
satu hal yang mendasar adalah mengajak jemaat HKBP Sidulang semakin
memperhatikan kebersihan lingkungan, dan pemeliharaan tanah, sebab jemaat
banyak berkecimpung dengan pengelolaan tanah. Disamping situasi dan kondisi
saat ini, khotbah ini juga motivasi jemaat untuk tetap semangat berkerja.
Menurut informasi dari bapak pendeta resort,
bahwa jemaat Sidulang adalah jemaat yang teladan dalam hal bertani padi
khususnya. Sebab nilai kebersamaan jemaat ketika menanam dan memanen teruji lebih
kompak/solit disbanding dengan desa lainnya dikecamatan Laguboti. Hal ini
terbukti dari jalan menuju HKBP
Sidulang, kiri kanan terbentang luas padi indah dan teratur.
Jemaat
dan parhalado HKBP Sidulang mengucapkan terima kasih banyak, atas kunjungan dan
pelayanan ibu kadep hari ini. Sebagian besar juga telah mengetahui bahwa ibu
kadep adalah salah satu pimpinan HKBP yang melayani di tingkat pusat, hanya
saja baru hari ini terjawab doa yang selama ini untuk pelayanan dan kunjungan
dari ibu kadep. Doa dan harapan jemaat, semoga ibu kadep semakin dimampukan
untuk melanjutkan tugas pelayanan dihari-hari yang akan datang. Selamat hari
miinggu untuk kita, Tuhan Yesus memberkati kita. Horas, Horas, Horas. (J.S.)