Huria Kristen Batak Protestan memiliki 32 distrik yang beraneka ragam latar belakang. Setiap distrik memiliki Praeses sebagai pimpinan pada fulltimer/pendeta resor disetiap gereja HKBP. Gereja HKBP terdapat diseluruh Indonesia meskipun di daerah terpencil masih dalam pos sending HKBP. Namun, HKBP tetap memebrikan perhatian kepada gereja yang terpencil dengan mengirimkan para pelayan fulltimer.Â
Para pelayan fulltimer tentunya sudah dilatih dan diberdayakan untuk melayani daerah sending HKBP. Salah satu pelayanan sending HKBP adalah sending di Pulau Rupat. Pulau Rupat sebagai pulau terluar yang terdapat di Kabuoaten Bengkalis Prov. Riau. Sudah ada pos sending HKBP di Pulau Rupat. Pulau yang berbentuk seperti gunung keci; di tengah laut luas ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena langsung berhadapan dengan perairan internasional yang sangat ramai, yaitu Selat Malaka.Â
Jika kita lihat di peta, sungguh Pulau Rupat sangat indah sekali, serta daerah pesisir yang memiliki keindahan alam. Melalui berita yang dituliskan, Pulau Rupat akan dijadikan pusat pariwisata dan agrobisnis oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis (sumber: Bappeda 2017). Pembangunan sedang berlangsung, namun perlu diketahui bahwa masyarakat di Pualu Rupat merupakan masyarakat tertinggal dan masih banyak suku-suku asli di sana. Tentunya ini panggilan untuk HKBP mempersiapkan sending HKBP di Pulau Rupat menjadi role model dan menyambut pembangunan pemerintah menjadikan Pulau Rupat sebagai daerah wisata dan agrobisnis.
Hal strategis yang perlu dipersiapkan adalah:
1. Pembangunan sekolah HKBP – atau setidaknya mitra sending HKBP dengan sekolah di luar negeri, dalam hal ini tentunya Indiana Kentucky.
2. Ketersediaan apotik atau klinik di sending HKBP.
Pengalaman bermitra dengan Indiana Kentucky:
Pdt. Nelson Siregar dan Pdt. Balosan berkunjung ke Indiana Kentucky dan memulai proses companionship (nama sebelum partnership). Tanggal 25 Juli 2004 saat penahbisan pendeta di HKBP Sipinggolpinggol Pematangsiantar adalah moment penandatanganan MoU Companionship tersebut antara HKBP dan Indiana Kentucky Synod, saat itu Ephorus dalah Pdt. Dr. J.R.Hutauruk dan Bishop James Stuck, Asistantnya adalah Pdt. Bill.
Kegiatan yang pernah dilakukan saat Praeses Pdt. Plasthon Simanjuntak menjabat di Distrik Sumatera Timur yaitu;
1. Indiana Kentucky mengirimkan dana bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam gempa bumi di Nias tahun 2006 dan BPM Distrik V Sumtim mendistribusikannya ke Nias.
2. Program SALT (Speaking as Lutehran Together) yaitu guru-guru bahasa Inggris dan pengurus mitra Indiana Kentucky Synod datang berkunjung ke Sumatera Timur dan kegiatan SALT tersebut diadakan di Sopo Toba selama 10 hari. Pesertanya adalah gur-guru sekolah Yayasan HKBP yang ada di distrik Sumatera Timur. Selanjutnya mereka mengunjungi tempat-tempat di Sumatera Timur seperti Elim, Diakoni Sosial, Partonun Ulos di Martoba dan Tomuan, Sekolah-sekola Yayasan HKBP, perkebunan teh di Sidamanik dan pabrik tehnya dan mereka berkotbah di beberapa gereja di Sumatera Timur.
3. Tahun 2005, utusan dari HKBP diundang mengikuti sinode Indiana Kentucky di USA dan mengunjungi beberapa tempat pelayanan mereka dan melayani ibadah minggu di sana.
4. Rencana program adalah program exchange student pemuda dan pastor yang akan belajar di Indiana Kentucky USA, tetapi mulai saat itu komunikasi semakin merosot setelah pergantian Praeses ke Pdt. Piter Hutapea. Mulai dari saat itu komunikasi mulai menurun dan tidak pernah ada lagi komunikasi kepada Praeses selanjutnya. (sumber: Pdt. Sondang Napitpulu yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Mitra BPM Distrik Sumatera Timur)