Tarutung, 22 April 2025 – Biro Sekolah Minggu HKBP
kembali menunjukkan komitmennya dalam memperlengkapi para pelayan anak melalui
Pembinaan Online Guru Sekolah Minggu, yang digelar pada Jumat, 4 April 2025
secara daring melalui Zoom. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru Sekolah
Minggu dari berbagai daerah dengan semangat belajar yang tinggi. Tujuan
utama dari pembinaan ini adalah untuk merangkul dan membuka ruang pembinaan
bagi guru-guru Sekolah Minggu yang sebelumnya kesulitan mengikuti pembinaan
onsite. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pembinaan online ini
memungkinkan seluruh GSM dari berbagai daerah, tanpa terkecuali, untuk belajar
bersama dalam semangat kesetaraan, keterbukaan, dan pembaruan pelayanan.
Sebelum pembinaan dimulai, para peserta
terlebih dahulu menerima sapaan hangat dari Kepala Departemen Koinonia HKBP,
Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Dalam pesannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas
terselenggaranya pembinaan ini dan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif
yang dilakukan oleh Biro Sekolah Minggu. Beliau menyampaikan bahwa “Pengajaran GSM dalam model yang sekarang
ini, inilah yang pertama kali, dan atas inisiatif Kepala Biro Sekolah Minggu.
Kami atas nama pimpinan HKBP bersyukur dan berterima kasih,”
Lebih dari itu, Bapak Kepala Departemen
Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga menegaskan kembali betapa mulianya tugas
seorang Guru Sekolah Minggu dalam mempersiapkan generasi muda: “Guru Sekolah Minggu dipakai Tuhan untuk
mempersiapkan, memperlengkapi generasi muda kita yang akan menjadi
pemimpin-pemimpin masa depan—di gereja, di negara, dan di tengah masyarakat.”
Salah satu sorotan penting dalam kegiatan
ini adalah kelas bertajuk “Melayani dengan Cinta: Panggilan Mulia,
Sukacita Tak Terhingga”, yang dibawakan oleh Bvr. Marthalena Sinaga,
M.Th. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk menyelami kembali makna
terdalam dari pelayanan kepada anak-anak, yakni pelayanan yang dilakukan dengan
totalitas hati. “Melayani bukan sekadar persoalan
intelektual, tapi aktivitas yang menuntut totalitas diri sebagai pengajar dan
pembelajar—ada relasi, ada kasih yang dibangun,” ungkap Bvr. Marthalena Sinaga. “Cinta itu bermula dari hati… dan itulah
yang memberi keberanian untuk mencintai. Cinta itulah yang menggerakkan kita
untuk terus melayani”
Melalui materi ini, peserta diingatkan
bahwa menjadi guru Sekolah Minggu bukan hanya soal menyampaikan materi ajar,
melainkan soal menghadirkan kasih Kristus secara nyata. Guru dipanggil untuk
hadir bukan dengan keinginan untuk mendominasi, tetapi dengan ketulusan hati,
kerendahan hati, bahasa yang ramah, serta sikap yang mengapresiasi keberadaan
setiap anak sebagai pribadi yang unik dan berharga di mata Tuhan.
Selain sesi utama ini, pembinaan juga
menyajikan kelas “Aku Guru Kreatif!” yang memotivasi para guru untuk terus
memperbarui metode pengajaran mereka agar semakin menarik, menyenangkan, dan
bermakna bagi anak-anak Sekolah Minggu. Kegiatan yang berlangsung selama dua jam
ini memberikan semangat baru bagi para guru yang hadir. Mereka tidak hanya
diperlengkapi secara praktis, tetapi juga diteguhkan secara rohani dalam
menjalani pelayanan. Pembinaan ditutup dengan semangat dan
harapan besar. “Selamat menunaikan panggilan mulia! Selamat melayani dengan
cinta!” – seruan ini menggema di akhir sesi, menjadi pengingat bahwa pelayanan
kepada anak-anak adalah pekerjaan mulia yang pantas dijalani dengan hati yang
penuh kasih dan semangat pengabdian. Kiranya semangat melayani dengan cinta
terus hidup dalam hati setiap Guru Sekolah Minggu HKBP, menghadirkan terang
Kristus dalam kehidupan anak-anak yang mereka bimbing.