TOBA (16/8)- Sebuah tayangan video yang dibagikan Pdt. Jurito Sirait menjadi viral. Video tersebut menunjukkan rekaman tentang Praeses HKBP Distrik IV Toba, Pdt. Ebsan Hutabarat, Sekretaris Distrik, dan Kabid Diakonia HKBP Distrik IV Toba yang dihadang oleh satpam TPL (Toba Pulp Lestari) saat hendak menuju Dusun Natinggir, Desa Simare.
Rombongan ini berangkat dari Porsea sekitar pukul 08.00 WIB untuk mendoakan jemaat yang mengalami kriminalisasi.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, rombongan tiba di Desa Simare dan dihadang tepat di portal yang dijaga oleh satpam dan kru logging TPL.
Setelah gagal berdialog selama kurang lebih 35 menit, Praeses HKBP Distrik 4 Toba, Pdt. Ebsan Hutabarat, dan stafnya memutuskan untuk menitipkan “sipir ni tondi” (semangat atau roh) yang mereka bawa kepada Pendeta HKBP Ressort Borbor Pdt. Nevry Pasaribu, yang ditemani oleh Pdt. Gumontan Pasaribu dan Pdt. Jaeman Simangunsong.
Rombongan tersebut kemudian diminta putar balik ke Porsea.
“Begitulah kuatnya TPL mencuci otak halak hita sampai hilang hati nuraninya,” tulis Pdt. Jurito Sirait yang mengunggah video viral tersebut. “TPL lebih berkuasa di Toba ini dengan cara-cara iblis,” sambungnya.
Hal ini disebutkan ditenggarai akibat suara-suara penghadang yang bahkan berani menyebutkan, “Bawa ke pemerintahan, ajak mereka semua ke sini!”
Peristiwa ini diyakini sebagai pertanda bahwa TPL semakin limbung dan pada akhirnya akan tutup. Kejadian ini juga dibagikan dengan tagar #TutupTPL.
Video penghadangan Praeses Distrik IV Toba:
https://www.facebook.com/share/v/1CiqXrWF6v/
Sementara itu, dari sisi pihak PT TPL sendiri juga diedarkan rekaman video yang mengkonfirmasi penghadangan rombongan Praeses tersebut. Terlihat bahwa salah seorang yang tidak dikenal meneriaki Pdt. Jurito, meskipun saat Praeses Ebsan keluar dari kendaraan tidak ada yang mendekat.
Video dari pihak TPL yang mengkonfirmasi penghadangan tersebut: