BATAM (7/9) – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Palmarum yang dipimpin Pdt. Saor Hutagaol, S.Th., menggelar perayaan hari jadi ke-30 dan puncak pesta tahun transformasi dengan penuh sukacita. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson Hutahaean, M.Th., Deputi VI Bidang Pelayanan Publik BP Batam, Ibu Ariestuti Sirait, dan perwakilan dari Kementerian Agama.
Sekretaris Jenderal HKBP: Pentingnya Menjaga Kesetiaan
Dalam khotbah yang diambil dari Yeremia 18:1-11, Sekretaris Jenderal HKBP memulai dengan menggambarkan Tuhan sebagai Pencipta yang mahakuasa, menyerupai perajin tembikar yang membentuk tanah liat. Pesan utamanya berpusat pada kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah, sebuah sifat yang tetap teguh bahkan ketika manusia sebagai ciptaan-Nya seringkali tidak setia. Jemaat diingatkan bahwa iman mereka akan terus diuji dalam perjalanan hidup. Hal ini sangat relevan terutama di tengah tantangan zaman, di mana godaan materi dapat membuat seseorang melupakan Tuhan dan sesamanya, menjadikan kesetiaan sebagai hal yang langka.
Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal mengajak jemaat untuk mengosongkan diri dengan penuh kerendahan hati agar Tuhan dapat membentuk dan mengisi hidup mereka dengan kebenaran-Nya. Proses pembentukan ini sangat penting untuk pertumbuhan iman. Pesan ini ditutup dengan penekanan pada pentingnya membangun relasi yang baik dengan sesama. Ditegaskan bahwa keberhasilan sejati bukanlah diukur dari harta atau pencapaian materi, melainkan dari kemampuan untuk menjaga hubungan yang harmonis, yang pada akhirnya akan menjadi cerminan nyata dari hubungan yang sehat dengan Tuhan.
Jumaga Nadeak: Apresiasi Jemaat HKBP Palmarum
Jumaga Nadeak, Anggota DPRD RI yang turut hadir dalam kegiatan tersebut turut mengapresiasi jemaat HKBP Palmarum. Ia membandingkan usia 30 tahun HKBP Palmarum dengan usia seorang remaja, yang menunjukkan berkat Tuhan luar biasa telah menyertai jemaat. “Puji Tuhan, sudah satu orang jadi pendeta, dua lagi calon. Ini luar biasa!” serunya, merujuk pada keberhasilan Palmarum dalam melahirkan pelayan Tuhan.
Ia juga mengumumkan rencana pengiriman paduan suara pria ke Manokwari, Papua, untuk Pesta Paduan Suara Gerejawi Nasional, sebagai hadiah ulang tahun gereja yang paling istimewa. “Ini bukan pertandingan, tapi partisipasi Palmarum yang mewakili Kepulauan Riau,” jelasnya.
Pidato Penuh Harapan dari BP Batam
Ibu Ariestuti Sirait (BP Batam Deputi VI), yang mewakili Kepala BP Batam, membuka sambutannya dengan pantun dan ucapan selamat ulang tahun ke-30 untuk HKBP Palmarum serta perayaan puncak tahun transformasi. Meskipun mengaku kurang mahir berbahasa Batak, ia menyampaikan rasa bangga dan terhormatnya bisa berkumpul bersama keluarga besar HKBP Palmarum.
Dalam pidatonya, Ariestuti Sirait membacakan sambutan pimpinan BP Batam yang menegaskan bahwa usia 30 tahun bagi sebuah jemaat adalah bukti nyata bagaimana Tuhan bekerja, memelihara, menumbuhkan, dan memberkati pelayanan gereja. Ia juga menekankan bahwa tahun transformasi ini menjadi momen berharga untuk pembaharuan hati, iman, dan semangat melayani, bukan hanya soal perubahan fisik.
“Saya percaya HKBP Palmarum akan terus bertumbuh menjadi gereja yang kokoh dalam iman, setia dalam pelayanan, dan hadir sebagai berkat bagi masyarakat Batam,” ujarnya.
Sama seperti pembukaannya, Ariestuti menutup pidatonya dengan pantun yang penuh makna, mendoakan jemaat agar tetap setia di jalan Ilahi dan hidupnya diberkati sepanjang masa.
Pesan Kedewasaan dan Moderasi Beragama dari Kementerian Agama
Selanjutnya, perwakilan dari Kementerian Agama Kota Batam memberikan sambutan. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kepala Kantor Kementerian Agama dan mengucapkan selamat atas pesta transformasi dan hari ulang tahun ke-30 HKBP Palmarum.
Menurutnya, usia 30 tahun menunjukkan kedewasaan sebuah gereja yang dapat dilihat dari program kerja, kegiatan, dan hasil nyata dalam kehidupan anggota jemaatnya. Ia mengapresiasi HKBP Palmarum yang dinilai telah berhasil menjadi gereja yang indah dan megah.
“Kami dari Kementerian Agama menitipkan satu hal bagi kita. Mari kita menjadi gereja yang moderat, gereja yang menghargai, gereja yang menghormati perbedaan di antara kita, baik di internal maupun eksternal gereja,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya mendukung pemerintah dalam menciptakan kedamaian dan kerukunan hidup beragama. Ia berpesan kepada jemaat untuk tidak mudah terprovokasi dan menjadi jemaat yang dewasa dalam berpikir, serta bijak dalam menyikapi berita yang belum tentu kebenarannya.
Acara ini ditutup dengan doa dan harapan agar HKBP Palmarum terus bertumbuh dalam iman dan menjadi berkat bagi banyak orang, serta dapat terus menjunjung nilai-nilai kasih dan damai bagi masyarakat.