Rapat Majelis Pekerja Sinode HKBP Resmi Dibuka, Fokus pada Program dan Tata Kelola Gereja

Dokumentasi Foto

TARUTUNG (13/10) – Rapat Majelis Pekerja Sinode (MPS) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) periode 13-15 Oktober 2025 telah resmi dibuka di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Pearaja, Tarutung, pada Senin (13/10/2025). Rapat yang dihadiri oleh 58 Praeses dari berbagai distrik beserta lima pimpinan HKBP ini mengagendakan sejumlah pembahasan strategis untuk arah pelayanan gereja ke depan.
Rapat dibuka secara resmi oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.ST. Ia menekankan pentingnya memulai seluruh rangkaian rapat dengan Ibadah dan Perjamuan Kudus. “Kami sengaja menempatkan Perjamuan Kudus di awal rapat agar kita semua secara sadar menyerahkan seluruh proses, pemikiran, hingga pengambilan keputusan kepada tuntunan dan anugerah Tuhan,” ujarnya dalam sambutan pembuka.

Mengucap Syukur dalam Segala Hal Jadi Tema Pembuka
Sebelum memulai persidangan, seluruh peserta mengikuti ibadah yang khidmat. Khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Ramses Nadapdap, M.Th. (Praeses Distrik V Sumatera Timur) mengangkat tema sentral dari 1 Tesalonika 5:18 mengenai pentingnya mengucap syukur dalam segala hal.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ramses menguraikan tiga ciri utama gereja sejati: selalu bersukacita, tak henti-hentinya berdoa, dan mengucap syukur. “Mengucap syukur adalah perintah Tuhan yang harus dilakukan dalam segala keadaan, baik suka maupun duka. Ini bukan berarti kita menyukai setiap situasi sulit, tetapi kita percaya selalu ada ruang bagi Tuhan untuk berkarya,” jelasnya. Pesan ini diharapkan menjadi landasan spiritual bagi para peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian rapat.

Agenda Utama dan Isu Strategis yang Dibahas
Setelah ibadah, rapat dilanjutkan dengan pengesahan jadwal dan agenda. Berdasarkan jadwal yang telah disetujui, Rapat MPS kali ini akan memfokuskan pembahasan pada beberapa isu krusial, antara lain:
Peraturan Kepersonaliaan: Meninjau dan membahas aturan-aturan terkait sumber daya manusia di lingkungan HKBP. Laporan Audit dan Sentralisasi Keuangan: Sesi ini menjadi salah satu fokus utama, di mana akan dilakukan evaluasi mendalam terhadap sistem sentralisasi keuangan yang telah berjalan. Beberapa peserta bahkan mengusulkan penambahan alokasi waktu untuk sesi ini, menandakan betapa pentingnya pembahasan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel.

Program dan Anggaran Tahun 2026: Para peserta akan merumuskan program kerja serta anggaran untuk tahun pelayanan 2026, yang akan menjadi panduan bagi seluruh jemaat dan distrik.
Informasi Pimpinan: Pimpinan HKBP akan menyampaikan laporan mengenai perkembangan pelayanan, termasuk tindak lanjut dari keputusan-keputusan rapat sebelumnya dan persiapan pembentukan distrik baru.
Untuk memastikan rapat berjalan efektif, Ephorus mengarahkan agar setiap topik dibahas secara mendalam di kelompok-kelompok diskusi yang telah dibentuk, sehingga tidak terjadi tumpang tindih pembahasan dan setiap isu dapat dikaji secara komprehensif. Rapat hari pertama diakhiri dengan ibadah malam dan akan dilanjutkan keesokan harinya dengan agenda yang lebih mendalam.

Scroll to Top