Doa Pembuka: Kita berdoa! Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin.
Nas renungan kita hari ini tertulis dalam Mazmur 48:11. “Seperti Nama-Mu, ya, Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.”
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih, ada satu pepatah ‘unik’ yang pernah saya baca dari sosial media mengatakan: “Hidup itu adil karena semua orang mengatakan hidup ini tidak adil.” Artinya, semua orang pernah punya pengalaman pahit mengenai ketidakadilan di dalam hidupnya. Hak yang diambil, usaha yang tidak dihargai, diperlakukan berbeda dari yang lain, dibanding-bandingkan, atau bahkan dihukum padahal tidak bersalah. Ketidakadilan seperti bagian dari hidup yang tidak bisa dihindari. Namun, kita harus bisa bertahan di dalam kepahitan ini dan mampu melaluinya.
Mazmur ini adalah nyanyian Syukur atas pemeliharaan Tuhan bagi Sion (Yerusalem) sebagai tempat kediaman-Nya. Pemazmur menyatakan bahwa kemasyhuran nama Tuhan dikenal sampai ke ujung bumi bukan hanya karena kemenangan atau muzizat-Nya, tetapi karena tangan kanan-Nya yang penuh dengan keadilan.
Dalam konteks Israel, keadilan Tuhan berarti:
- Tuhan menegakkan yang benar pada waktu-Nya.
- Tuhan menjaga umat-Nya meskipun mereka dikepung bangsa lain.
- Keadilan Tuhan adalah bagian dari kesetiaan-Nya kepada umat-Nya.
Sampai saat ini, Allah juga masih dan akan selalu berlaku adil kepada umat-Nya. Keadilan yang dimaksud bukan berarti Dia melihat apa yang sedang kita alami, lalu akan bertindak saat itu juga. Melainkan, Ia Tuhan yang akan bertindak seturut dengan waktu-Nya.
Tuhan tidak pernah tutup mata dengan apa yang kita alami. Dia tidak tinggal diam ketika kita disakiti, diabaikan, atau dirugikan. Mungkin sekarang kita belum melihat keadilan itu, tetapi itu bukan berarti Tuhan tidak adil. Keadilan Tuhan sering bekerja secara diam-diam, menguatkan kita untuk bertahan, menjaga hati kita agar tidak keras dan tawar hati, juga mengingatkan kita untuk tetap memilih dan berjalan di jalan yang benar.
Kita memiliki Tuhan yang bukan hanya jauh di Surga, tetapi juga dekat dengan kita yang sedang berjuang di bumi ini. Tuhan Yesus sendiri pun pernah mengalami ketidakadilan terbesar saat Dia dihukum padahal tidak bersalah. Karena itu, Dia mengerti rasa sakitmu. Dia tahu rasanya difitnah, disalahpahami, dan dikhianati. Dan Dia tetap setia berjalan dalam kebenaran sampai akhir.
Melalui nas ini, Tuhan mengajak kita untuk tetap memuliakan nama-Nya dengan cara kita yang memilih untuk tetap jujur, tetap baik, dan tetap mengandalkan Dia. Kita boleh marah, menangis, kecewa, karena semua itu adalah emosi yang valid dan harus dirasakan. Tetapi jangan berhenti percaya bahwa Tuhan tetap dan akan selalu bekerja dalam hidup kita. Keadilan Tuhan bukan hanya soal membela kita saat ini, tetapi juga tentang membentuk kita menjadi pribadi yang kuat, sabar, dan semakin dekat dengan-Nya. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Kami puji dan agungkan nama-Mu Tuhan untuk kasih karunia-Mu yang selalu menyertai kami waktu demi waktu. Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah Tuhan yang adil dan setia. Beri kami kekuatan untuk tetap berjalan dalam kebenaran dan pengharapan, serta ajari kami untuk menyerahkan semua yang tidak bisa kami kendalikan ke dalam tangan-Mu. Terima kasih karena Engkau memegang hidupku dan tidak pernah meninggalkan aku. Di dalam Nama Anak-Mu, kami telah berdoa dan mengucap syukur.
Anugerah dari Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertai Saudara sekalian. Amin.
Pdt. Veronica Manurung, S.Th – Pendeta Fungsional Biro Pembinaan HKBP