Doa Pembuka: Kita berdoa! Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Amin.
Nas renungan kita hari ini tertulis dalam Roma 8:31 “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih, ketika Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat di Roma, mereka hidup di dalam tekanan. Jumlah mereka sedikit, berada di bawah kekuasaan Romawi yang besar, dan menghadapi ketidakpastian hidup. Ada banyak penderitaan, ada pergumulan yang terjadi antara orang Yahudi dan Non Yahudi, bahkan mereka berada di bawah bayang-bayang penganiayaan. Di tengah situasi seperti itu, Paulus justru menegaskan: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Kalimat ini bukan hanya sekedar penghiburan, melainkan sebuah keyakinan iman. Paulus ingin menunjukkan bahwa Allah yang sudah memilih, memanggil, membenarkan, bahkan memuliakan orang percaya, tidak akan pernah meninggalkan mereka. Jika Allah saja sudah memberikan Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, kepada kita, kepada dunia ini, bukankah itu tanda yang paling nyata bahwa Ia juga memastikan bahwa Ia akan menjaga hidup kita sampai akhir? Jadi kata “jika” di dalam ayat ini bukanlah sebuah keragu-raguan, melainkan sebuah keyakinan dan kepastian bahwa Ia ada di pihak kita.
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari yang terkasih, bukankah keadaaan kita hari ini tidaklah jauh berbeda dengan kondisi jemaat di Roma saat itu? Kita pun saat ini, hidup di tengah-tengah situasi ekonomi yang sulit, dari mulai kenaikan harga pangan, sulitnya mencari pekerjaan, beban pinjaman, biaya sekolah yang semakin tinggi, bahkan lingkungan kita rusak. Semua ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran akan hari esok. Tetapi, melalui firman ini, kita diingatkan bahwa seperti jemaat Roma yang diteguhkan Paulus, kita pun juga diteguhkan hari ini. Allah ada di pihak kita. Ia tidak hanya melihat dari jauh, melainkan hadir bersama kita di dalam perjuangan hidup sehari-hari.
Kita mungkin lemah, tetapi Allah kuat. Kita mungkin menjalani hidup dengan membawa banyak kekhawatiran akan masa depan, tetapi Allah sudah lebih dulu menyediakan jalan. Tidak ada kuasa apapun, baik ekonomi, penyakit, bahkan maut sekalipun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus. Asalkan kita mau menyerahkan hidup, percaya, bahwa Ia akan selalu lebih besar dari segala persoalan kita.
Karena itu, mari kita melangkah dengan iman dan pengharapan. Kita tetap bekerja, berjuang, menopang keluarga, dan menjalani hidup dengan segala tanggung jawab. Tetapi hati kita akan selalu dikuatkan oleh janji ini: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya, Allah, atas penyertaan-Mu terhadap kami. Di dalam segala kekhawatiran kami, kami yakin dan percaya bahwa Engkau berada di pihak kami, baik itu di waktu susah maupun senang. Pegang tangan kami Tuhan, iringilah langkah kami.
Anugerah dari Tuhan Kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertai Saudara sekalian. Amin
Pdt. Veronica Brilliant Manurung- Pendeta Fungsional Biro Pembinaan HKBP