Shalom, selamat pagi untuk saudara/i yang terkasih yang setia untuk mendengar dan membaca
renungan harian Marturia HKBP, kiranya kasih setia Tuhan yang menyertai dan menjaga
kita dimana pun
kita berada. Bapak ibu, saudara sekalian sebelum kita melanjutkan
aktivitas kita dalam satu hari ini mari terlebih dahulu menyerahkan diri dan
mendengarkan Firman Tuhan
melalui renungan ini, sebelumnya mari kita berdoa,
Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah Maha pengasih dan
penyayang, puji dan syukur kami sampaikan kehadiratMu untuk kasih setiaMu yang
selalu menyertai kami, sehingga kami boleh merasakan nafas kehidupan hingga
pada pagi hari ini. Ya Tuhan Allah kami sebelum kami melanjutkan segala
pekerjaan kami di sepanjang satu hari ini, kami rindu untuk mendengarkan
FirmanMu kiranya Tuhan menjaga hati dan fikiran kami agar kami boleh mendengar
dan melakukan FirmanMu dalam kehidupan kami sehari-hari, dalam kasihMu kami
berdoa dan mengucap syukur Amin.
Bapak/ibu, saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan
kita Yesus Kristus, Firman Tuhan yang menyapa kita di pagi hari ini, Senin 11
November 2024, yang tertulis dalam Kitab Yesaya 5:21, “Celakalah mereka yang
memandang dirinya bijaksana, yang mengangap dirinya pintar!”.
Bapak ibu saudara/i yang terkasih, sering sekali dalam hidup kita ini
merasa bahwa diri kita ini adalah orang yang paling bijaksana dan orang yang
paling pintar, sadar tidak sadar bahwa Ketika kita berfikir dan menganggap diri
kita demikian, kita sudah memiliki sifat yang sombong yang mungkin hal itu bisa
membuat kita jatuh dalam dosa. Demikian juga halnya dengan sifat bangsa pilihan
Allah yaitu bangsa Israel. Pasal 5 ini
merupakan gambaran tentang sifat bangsa Israel yang sombong. Penulis menuliskan
nyanyian tentang kebun anggur, yang merupakan perumpamaan untuk menjelaskan
tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel. Allah digambarkan sebagai pemiliki
kebun anggur yang selalu mengupayakan dan memberi yang terbaik supaya kebun
anggur tersebut dapat menghasilkan buah yang baik dan manis, namun kenyataannya
kebun anggur tersebut membuahkan buah yang asam sehingga Tuhan Allah kecewa.
Demikian juga dengan kekecewaan Tuhan Allah kepada bangsa pilihannya yaitu
bangsa Israel dan bangsa Yehuda, oleh karena kelaliman, keonaran dan
ketidaktaatan yang mereka lakukan sehingga mereka mendapat peringatan tentang
pelbagai keburukan dari Tuhan.
Bapak
Ibu, saudara/i yang terkasih salah satu dari peringatan yang Tuhan sampaikan
kepada bangsa tersebut adalah Firman Tuhan di pagi hari ini yang mengatakan “Celakalah
mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!” kata celaka disini merupakan peringatan untuk
bangsa Israel agar lebih berhati-hati, lebih waspada. Akan perbuatan-perbuatan
yang mereka lakukan, perbuatan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Celaka
juga merupakan ungkapan dari murka Allah, namun disini bukan hanya sekedar
ungkapan semata tetapi akan ada tindakan yang hendak dilakukan Allah untuk
setiap pelanggaran yang dilakukan termasuk untuk sifat yang menganggap diri
sebagai orang yang bijaksana dan sebagai orang yang pintar. Namun bapak/ ibu
yang menjadi pertanyaan untuk kita, apakah salah orang yang bijaksana dan orang
pintar? Jawabannya tidak.. tentu kita semua pasti menginginkan kebijakasanaan
dan kepintaran, dan orang yang bijaksana dan orang pintar itu tidak salah jikalau
kebijaksanaan dan kepintarannya dipergunakan untuk demi kemuliaan nama Tuhan
bukan sebagai alat untuk menyombongkan diri dan alat untuk merendahkan orang
lain. Karena Ketika kita menganggap diri kita paling bijaksana dan paling
pintar tentu kita akan menyepelakan hikmat dari Tuhan dan menyepelekan koreksi
dan pendapat dari orang lain. Demikian juga bangsa Israel diingatkan Tuhan
melalui nabi Yesaya supaya mereka sadar akan perbuatan yang mereka lakukan yang
sudah menyimpang dan mengecewakan hati Tuhan agar lebih berhati-hati dan
diingatkan untuk kembali kejalan Tuhan, untuk kembali kepada yang Tuhan
inginkan sebagai umat pilihan, umat yang dikasihi Tuhan tentu diharapkan untuk
dapat membuahkan perbuatan yang baik bukan yang jahat dan tentu untuk tetap
setia dan taat hanya kepada Tuhan saja.
Untuk
itu bapak/ibu saudara yang terkasih firman Tuhan pagi hari ini mengingatkan
kita untuk:
1. Tidak bermegah diri, Firman Tuhan mengingatkan
kita untuk tidak jadi orang-orang yang bermegah atas diri sendiri, walapun
sekarang kita diberikan kesempatan sebagai pimpinan atau sebagai apa pun sesuai
profesi kita masing masing, janganlah kiranya kita menjadi orang yang selalu
mengandalkan fikiran kita, yang mengangap bahwa kita paling mengetahui
segalanya daripada orang yang kita anggap dibawah kita. Namun mari menjadi
orang-orang yang selalu memiliki sifat kerendahakan hati, walapun pengetahuan,
pekerjaan kita sudah tinggi tetapi tetaplah memiliki sifat kerendahan hati,
sebab bagi orang yang selalu memegahkan diri tentu akan celaka pada waktunya.
2. Tetaplah
mengandalkan hikmat dari Tuhan, Bapak/ibu saudara terkasih apapun yang kita
miliki saat ini, kekayaan, jabatan dan kepintaran tentu semuanya itu bersumber
dari Tuhan, untuk itu kita diingatkan untuk tidak menyombongkan diri namun
sebaliknya semuanya itu mari kita jadikan untuk memuliakan nama Tuhan saja, untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran, untuk itu tetaplah mengandalkan hikmat dari
Tuhan. Karena ketika kita memilki sifat yang mengaggap diri paling bijaksana
dan pintar tentu kita akan mendapat teguran atau bahkan hukuman dari Tuhan yang
sebagai sumber hikmat dan kebijaksanaan itu. Dalam Amsal 3: 7 kita diingatkan juga
“janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan
jauhilah kejahatan. Amin.
Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Tuhan
Allah sumber kebajikan dan kebijaksanaan, terimakasih untuk firmanMu di pagi
ini yang mengajari kami untuk tetap memiliki sifat rendah hati, tidak
menganggap diri kami paling bijaksana dan paling pintar dalam kehidupan kami,
ajar dan mampukanlah kami untuk melakukan FirmanMu di dalam kehidupan kami
seharihari sehingga kami boleh menjadi pelaku FirmanMu dan menjadi sumber
berkat bagi orang yang ada disekeliling kami. Untuk aktivitas yang akan kami lakukan
disepanjang satu hari ini kami serahkan hanya kedalam tangan pengasihanMu saja,
Terima dan sempurnakanlah doa kami ini di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus
kami berdoa dan mengucap syukur Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus,
Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita
semuanya, Amin.
C.Bvr. Lina
Manalu, S.Ag – Calon Pelayan di Kantor Departemen Marturia HKBP