Doa Pembuka: Kristus Tuhan, terima kasih untuk
setiap hari yang telah engkau berikan kepada kami. Kuatkanlah kami untuk dapat
terus melaluinya sesuai dengan kehendak-Mu. Jika sebentar kami akan membaca
firman dan renungan, mampukankanlah kami untuk memahami, menghayati, dan
melakukannya secara nyata. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.
Roma 11:29
Sebab Allah tidak menyesali kasih
karunia dan panggilan-Nya
Kasih Karunia dan Panggilan bagi Seluruh Bangsa
Setiap komunitas khususnya
komunitas Kristen (jemaat) pasti memiliki berbagai perbedaan. Di dalam
perbedaan tersebut sering terdapat sekat dan kelompok-kelompok kecil yang acap
kali bergesekan atau berselisih. Demikian juga, para pelayan, baik pendeta,
Biblevrow, Guru Huria, Diakones, Sintua, dan para pelayan non tahbisan, mereka sering
berselisih dan dianggap memberi perhatian yang berbeda bagai setiap komunitas
yang ada di dalam gereja. Perbedaan perhatian tersebut sering dianggap pilih
kasih dan hanya fokus atau memberi perhatian pada personal atau kelompok
tertentu. Bahkan kelompok atau individu (umat) yang dianggap memiliki kekurangan (baik dari segi fisik, talenta, materi,
pendidikan, maupun status sosial)
acap kali kurang diberi kesempatan untuk berperan dan memberi. Kalaupun diberi kesempatan, maka bentuk karya dan pelayanan mereka akan diatur atau tidak terlalu dipandang
dan kurang mendapatkan
perhatian.
Hal ini juga terjadi bagi bangsa Israel. Mereka merasa dirinya adalah umat pilihan Allah. Kondisi tersebut sering
menjadikan sebagian dari mereka bersikap
membeda-bedakan bangsa-bangsa
lain yang hidup dalam
komunitas mereka dan beribadah di Bait Allah. Selanjutnya dalam perkembangan
sejarah, kelompok bangsa
Israel yang berada di dalam kelompok ini cenderung bertikai bahkan berperang dengan bangsa lain. Kondisi
di atas perlu dirubah dan diperbaiki karena segala
bentuk diskriminasi (fisik,
moral, sosial, ekonomi, jabatan, dll) dalam
kehidupan berjemaat dapat merubah
dan menggeser kasih yang tertulis dan diajarkan di dalam Injil karena sesungguhnya,
kasih Allah tersedia bagi siapa saja dari segala bangsa dengan segala perbedaan
yang dimilikinya. Rasul
Paulus mengajarkan
rencana keselamatan Allah
bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi (ay. 25). Keselamatan
diperoleh semata-mata karena kemurahan Allah (ay. 30-31), dan disambut dengan iman,
sebab Allah tidak menyesali kasih
karunia dan panggilan-Nya (ay. 29). Dengan demikian kita
umatNya, orang-orang percaya
sepatutnya bersikap terbuka bagi seluruh bangsa dan sesama dengan perbedaan dan
keunikan yang dimilikinya, sama seperti Allah Yang tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya kepada
segala bangsa. Amin.
Doa Penutup: Kristus Tuhan Yang Maha
Baik, kami mengucap syukur karena Engkau mengasihi, memilih, memberi karunia, dan
menyertai kehidupan kami. Engkau selalu menuntun, mengajar, dan memberkati kami
untuk dapat terus melanjutkan kehidupan dalam berbagai tantangan dan perjuangan
hidup. Jadikan dan kuatkanlah kami untuk selalu setia kepada-Mu saat kami harus
menentukan setiap pilihan dan bergaul dengan sesama kami yang berbeda.
Karenanya kami menyerahkan seluruh hidup dan kehidupan kami ke dalam tangan
pengasihan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.
Pdt. Franciska Marcia J. Silaen – Pendeta Fungsional Biro SMIRNA HKBP