Renungan Harian HKBP | 12 Maret 2025

Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, kiranya memelihara
hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.

 

Salam damai sejahtera bagi Saudara dan sahabatku semua! Doaku dan
harapanku kiranya kita semua sehat dan sukacita dalam pemeliharaan kasih Tuhan.

Firman Tuhan hari ini tertulis dalam kitab nabi Yehezkiel 3: 10,
yang berbunyi demikian : “Selanjutnya firman-Nya kepadaku: Hai anak manusia,
perhatikanlah dan berilah telingamu kepada semua perkataan-Ku yang akan Kusampaikan
kepadamu”.

Nabi Yehezkiel dipanggil Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada
orang-orang Israel yang berada dalam pembuangan di Babel. Yehezkiel sendiri
turut dalam pembuangan bersama Raja Yoyakhin dan orang Israel lainnya.
Yehezkiel mendapat wahyu atau penglihatan dari Allah ketika ia bersama para
buangan berada di tepi Sungai Kebar. Melalui penglihatan itu, Allah
menyampaikan firmanNya kepada Yehezkiel agar Yehezkiel terlebih dahulu
diperlengkapi oleh Tuhan sebelum Ia memberitakannya kepada bangsa Israel.

Sebab itu, Tuhan berfirman kepadanya: “…perhatikanlah dan berilah
telingamu
kepada semua perkataan-Ku…” Artinya, Yehezkiel harus
sungguh-sungguh mendengarkan, memperhatikan, memahami dan menghayati firman
Tuhan. Tidak hanya sekedar mendengar begitu saja, tetapi harus sungguh-sungguh
memperhatikan dan menghayatinya dalam hati dan pikirannya. Hal ini penting bagi
Yehezkiel karena orang-orang Israel yang akan ia hadapi adalah orang-orang yang
terkenal keras kepala, keras hati, tegar tengkuk dan pemberontak. Karena itu
dia harus terlebih dahulu membekali dirinya dengan firman Tuhan, supaya
nantinya dia bisa menyampaikan firman Tuhan itu kepada bangsa Israel sebagai
peringatan keras kepada bangsa itu yang pada akhirnya menghasilkan pertobatan
yang sungguh-sungguh.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita
sebagai orang percaya untuk sungguh-sungguh mendengar, memperhatikan dan
menghayati firman Tuhan. Kita tidak cukup hanya mendengar saja, tapi harus
sungguh-sungguh memperhatikan dan menghayatinya, sehingga pada gilirannya
melakukan firman Tuhan itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian
firman Tuhan yang kita dengar itu, tidak berlalu begitu saja, tapi melekat,
berakar dan bertumbuh dalam hati kita dan menghasilkan pertobatan. Ini sejalan
dengan yang dikatakan dalam Yakobus 1 : 22 “Hendaklah kamu menjadi pelaku
firman dan bukan hanya pendengar saja
…” Barangsiapa yang sungguh-sungguh
mendengarkan, menghayati dan melakukan firman Tuhan, hidupnya akan berbahagia,
seperti sabda Yesus yang berbunyi : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman
 Allah dan yang memeliharanya” (Luk. 11:28). Amin.

Doa Penutup: Ya Allah Bapa yang
Maha Pengasih, kami bersyukur atas firman-Mu hari ini yang mengingatkan kami
agar sungguh-sungguh memperhatikan dan menghayati firman-Mu, bukan sekedar
mendengar saja, tetapi melakukannya di dalam hidup kami setiap hari. Bimbinglah
hati kami ya Tuhan dan mampukanlah kami untuk dapat melakukan firman-Mu. Di
dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan
Roh Kudus, kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.


Pdt. Berton Richard Hutapea, S.Th – Waka Biro Jemaat HKBP

Scroll to Top