Doa Pembuka: Bapa yang Maha
Pengasih, kami mengucap syukur atas kebaikan-Mu dalam hidup kami. Kami
mensyukuri nafas kehidupan yang masih dapat kami nikmati hari ini, juga hal-hal
sederhana yang sesungguhnya sangat berharga bagi kami. Hari ini kami akan
kembali menjalani kehidupan kami, tetapi sudilah kiranya Engkau menjadi
penuntun kami, ya Tuhan. Di dalam nama-Mu yang besar, kami berdoa dan
bersyukur. Amin.
Saudara
/i terkasih, Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis pada
86:16
“Berpalinglah
kepadaku dan kasihanilah aku, berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu, dan
selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan!”.
Doa sejatinya adalah
anugerah, hadiah yang sangat besar yang diberikan Tuhan pada umat manusia. Coba
kita bayangkan bagaimana rasanya apabila kita tidak bisa berdoa kepada Tuhan?
Hari-hari yang berat pasti terasa semakin berat jika kita tidak dapat mengungkannya
melalui doa-doa kita kepada Tuhan. Meski demikian, tidak banyak orang memahami
arti anugerah doa dalam hidup kita.
Daud adalah salah satu
contoh tokoh yang dekat dengan Allah dan sering bercengkerama menceritakan
hidupnya dengan berdoa kepada Allah. Daud paham bahwa sekalipun ia adalah orang
yang penting, namun ia bukan orang yang hebat. Daud secara regular berbicara
kepada Allah tentang segala pergumulan dan permohonannya dengan berdoa kepada
Tuhan.
Daud menyadari bahwa ia
menghadapi banyak tantangan dan kendala, banyak orang membencinya sebagai
seorang pemimpin dan tentu menyulitkannya. Namun disaat yang sama Daud
menyadari bahwa ia sangat memerlukan Tuhan sebagai satu-satunya penolong Daud.
Daud menggantungkan hidupnya kepada Tuhan dan meminta belas pengasihan Tuhan
atas dirinya. Sebagai seorang raja, sesungguhnya
Daud dapat saja bersikap angkuh dan mengandalkan kekuatannya sebagai raja,
namun dia tidak melakukannya.
Jemaat terkasih, dalam
kehidupan kita setiap hari tentu kita pun kerap menemukan hal-hal seperti yang
Daud alami. Ada banyak pergumulan dan masalah yang menghampiri kita, namun
apakah kita sudah mengambil sikap yang seperti Daud? Apakah kita sudah menempatkan
Tuhan sebagai pendengar pertama dan utama kita? Apakah kita sudah memahami
bahwa doa kepada Tuhan berkuasa untuk menolong kita?
Dalam kesekakan hidup,
Daud menempatkan Tuhan sebagai segala-galanya. Daud meyakini bahwa Tuhan selalu
menjawab doa-doanya dan mendengar seluruh teriaknya minta tolong (ay.7). Sikap ini akan menjadi
pengajaran yang baik bagi kita hari ini dan dalam sepanjang hidup kita. Benar
bahwa Tuhan menganugerahkan banyak orang di sekitar kita, namun kita harus
selalu menempatkan Sang Pemberi Anugerah itu pada tempat yang pertama dan utama
sebagai penolong kita. Amin.
Doa Penutup: Bapa terima kasih
telah kembali mengingatkan kami hari ini untuk selalu berbincang dan berseru
kepada-Mu. Melalui kisah Daud, kami kembali disadarkan bahwa kami adalah
ciptaan yang beruntung karena kami memiliki akses langsung untuk berbicara
dengan-Mu. Ajarin kami ya Tuhan untuk dapat hidup selalu mengandalkan Engkau
dan mematuhi suara-Mu saja ya Bapa. Dan apabila ada hari-hari dimana kami
melupakan Engkau dan justru mengandalkan kekuatan kami sendiri, ampunilah kami
ya Allah. Kami mau hidup dengan menyerahkan diri kami seutuhnya dalam
pengasihan Tuhan. Dalam Kristus, kami telah berdoa dan bersykur. Amin.
Pdt. Cintya Crisna Pardede, M.Th- Pendeta fungsional di Biro TIK HKBP