Doa Pembuka: Allah Bapa Kami yang berada di kerajaan
Surga, kami sungguh berterima kasih kepada-Mu karena begitu besar kasih-Mu yang
dapat kami rasakan di dalam kehidupan kami saat ini. Ya Allah, sebentar lagi
kami akan mendengar Firman-Mu, berkatilah hati dan pikiran kami, agar kami bisa
mengerti Firman-Mu serta melakukannya di dalam kehidupan kami. Terima kasih Tuhan,
Di dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Tidak
Berhenti Berharap akan Perjuangan Allah KepadaMu
Jika
ditanyakan kepada kita Bapa-Ibu yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, jika ditanyakan kepada kita, bagaiman usaha dan perjuangan kita dalam
memperjuangkan sesuatu? Apakah kita gapai dengan hal yang gampang atau selalu
dipermudah oleh banyaknya bantuan oleh orang lain? Bagaimana dengan kehidupan
kita, apakah kita pernah memperjuangkan sesuatu dengan mudah? Sepertinya tidak
Bapa-Ibu, karena namanya perjuangan itu selalu digapai dengan hal yang sangat
susah dan tidak mudah. Karena berbagai faktor yang tidak bisa kita lakukan,
maka kita pun harus lebih berusaha lebih keras untuk mencapainya. Seperti
halnya dalam memperjuangkan jodoh, apakah kita perjuangan kita hanya meminta
dalam doa kepada Tuhan, tanpa berusaha mengenal orang lain? Saya rasa itu tidak
akan ada gunanya, makanya kita harus memberikan usaha yang begitu hebat dalam
memperjuangkan yang kita inginkan. Kemudian, pertanyaannya kepada kita semua,
apakah Allah berjuang atau memberikan usaha kepada kita umatNya? Loh kan dia
Tuhan kok dia mau membantu kita dalam setiap usaha kita? Apakah Allah kita jauh
dari kita atau dia dekat dengan kita? Ini lah yang menjadi pertanyaan pada
renungan kita, bagaimana usaha Tuhan atau perjuangan Allah dalam kehidupan
kita.
Pada teks
ini, Yehezkiel 39:29 menjelaskan usaha Allah dalam memperjuangkan umatNya, yang
pada saat itu sedang dilanda dengan kehancuran oleh bangsa Gog dari Tanah
Magog. Allah melalui Yehezkiel memberikan pesan yang berusaha menegaskan
keimanan bangsa Israel di tengah-tengah penderitaan yang begitu mengerikan.
Allah Yang Maha Kasih itu sangat mengasihi bangsa Israel yang begitu menderita,
akibat bangsa-bangsa Baal yang tidak sejalan dengan Allah. Allah Yang Penolong
itu pun mau memberikan pertolonganNya bagi umat Israel yang sangat dikasihi.
Dalam perikop ini dikatakan bahwa ”Aku tidak lagi menyembunyikan wajah Ku
terhadap mereka” hal ini menunjukkan bahwa Allah hadir dalam diri mereka, bahwa
mereka tidak sendirian. Allah selalu bersama dengan mereka yang sedang
mengalami penderitaan. Wajah disini menjadi simbol kehadiran Allah yang selalu
terlihat dan memberikan pertolongan kepada kita umatNya. Kemudian, hal ini
menjadi simbol berkat serta perlindungan yang nyata dan menjadi pesan Allah
kepada umatNya, bahwa Ia akan selalu menyertai umatNya. Setelah itu, Allah juga
”mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan Allah” bahwa
Allah berkomitmen untuk memulihkan Israel, memulihkan hubunganNya dengan
umatNya yang sudah mulai hancur karena umatNya yang pada saat itu mengalami
pesimis karena keadaan yang membuat mereka tidak bisa membuat sesuatu hal yang
dapat mengubah diri mereka menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi, yang menjadi
hal yang terpenting dalam diri mereka ialah, simbol kehadiran Allah ada pada
RohNya yang dicurahkan kepada kaum Israel. Maka dari itu bisa kita pastikan
bahwa Allah ingin berjuang kepada kita umatNya ditengah-tengah penderitaan yang
kita hadapi. Allah tidak membiarkan kita sendiri, Allah ingin memberikan hal
yang membuat kita semakin bangkit dari keterpurukan dengan segala upayaNya.
Allah memberikan segalaNya kepada kita umatNya. Wajah dan RohNya menjadi simbol
kehadiran Allah yang kekal itu di dalam kehidupan kita.
Pertanyannya,
apakah kita merasakan perjuangan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita yang
selama ini hidup tidak mau merasakan serta melihat perjuanganNya yang begitu
hebat sehingga kita bisa melewati masa-masa sulit itu? Jawabannya, Allah sudah
memberikan segalaNya kepada kita. Maka dari itu dalam ayat ini kita diajak
untuk tidak denial dan mau merasakan kehadiratNya. Dan kita pun tidak boleh
menyia-nyiakan usaha atau perjuangan yang Allah berikan kepada kita, tetapi
kita harus memberikan segalanya, agar perjuangan dan upaya Tuhan tidak sia-sia.
Karena Allah ingin mendidik kita agar menjadi orang yang selalu berjuang dan
berupaya menyelesaikan persoalan dalam hidup kita. Maka dari itu, mari kita
rasakan kehadiranNya bersama-sama dalam kasih dan terang Tuhan Yesus yang
memberikan pengharapan yang begitu luar biasa dalam diri kita. Amin.
Doa Penutup: Ya
Allah Bapa yang bertahta di dalam kerajaan Surga, terima kasih Tuhan atas
firman Mu yang Engkau berikan kepada kami, kiranya kami dikuatkan menjadi
seorang yang mau membantu orang lain di dalam kehidupan kami sehari-hari, dan
kami dikuatkan untuk menjalaninya di dalam kehidupan kami. Kami sadar Tuhan
bahwa Engkau pun sebagai gembala sangat menyayangi domba-dombanya yaitu kami.
Agar kami juga mau berjuang sama seperti Engkau mau memberikan segalanya kepada
kami umatMu. Kiranya Engkau selalu memberikan
damai sejahtera kepada kami dalam kehidupan kami sehari-hari. Terima kasih
Tuhan, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.
C.Pdt. Philip
Timoteus Nainggolan, S.Si (Teol)- LPP II di Kantor Departemen Marturia HKBP