Renungan Harian HKBP | 18 Juli 2024

Horas! Selamat
hari Kamis untuk kita semua. Amang, inang, dan saudara/i yang terkasih, sebelum
kita mendengarkan renungan hari ini. Marilah kita mulai terlebih dahulu dengan
berdoa.

 

Doa Pembuka: Kita berdoa! Bapa kami yang ada di Sorga, kami bersyukur
karena Engkau telah melindungi dan menyertai kami. Engkau melindungi kami Tuhan
dari malam yang panjang saat kami beristirahat sehingga kami dapat bangun di
pagi hari ini di hari yang baru dengan sukacita dan semangat baru. Sebentar
lagi Tuhan kami hendak mendengarkan firmanMu. Berkatilah hati dan pikiran kami,
agar kami siap untuk mendengarkan firmanMu. Di dalam nama Kristus Yesus kami
berdoa, amin.

 

Amang, inang,
serta saudara/i, Firman Tuhan yang menyapa kita di hari ini, didasarkan pada Kejadian
31:42.
Beginilah firman Tuhan:

 

“Seandainya Allah
ayahku, Allah Abraham, dan Yang disegani oleh Ishak tidak menyertai aku,
tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi
kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah
menjatuhkan putusan tadi malam.”

 

Amang, inang, dan
saudara/i yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, firman Tuhan bagi kita di
hari ini didasarkan pada kisah dan relasi antara Yakub dengan Laban. Tentu
secara singkat kita mengetahui bagaimana dan seperti apa yang terjadi antara
Yakub dengan Laban, dimana Yakub dikisahkan jatuh hati pada putri Laban yang
bernama Rahel, dan hendak menikahinya, namun Laban memberikan persyaratan bagi
Yakub agar ia terlebih dahulu bekerja selama beberapa tahun bagi Laban bila
Yakub memang hendak menjadikan Rahel sebagai istrinya. Sayangnya dalam
perjalanan pekerjaan ini sering sekali Laban mencurangi Yakub, mulai dari
membayar Yakub dengan tidak adil hingga pada menyerahkan Lea sebagai pengganti
Rahel agar dapat Yakub nikahi.

Tidak hanya sampai
pada kisah kecurangan hubungan yang tidak baik tersebut juga terjadi saat Yakub
bersama dengan istri-istrinya, keturunannya, dan yang lainnya berangkat
meninggalkan Laban, dan kemudian Laban mengejar mereka untuk dapat melakukan
kecurangan kembali kepada Yakub dan membiarkan Yakub tidak memiliki apa-apa.
Namun Allah datang pada Laban saat Laban sedang tidur untuk memperingatkan
Laban agar ia tidak melakukan hal yang tidak dikehendaki Tuhan tersebut atas
Yakub.

Amang, inang, dan
saudara/i yang terkasih, firman Tuhan kali ini ingin memperlihatkan kepada kita
bahwa Allah memperhatikan apa yang dialami oleh Yakub. Allah memperhatikan dan
perduli atas tindakan-tindakan tidak adil dan kesewenang-wenangan yang dilakukan
oleh Laban terhadap Yakub. Mungkin kita mengira saat penderitaan,
ketidakadilan, dan kesusahan menimpa diri kita, Tuhan telah meninggalkan kita
dalam hidup yang kita jalani ini, namun melalui ayat ini kita dapat melihat
bahwa Tuhan tidak meninggalkan hambaNya, Tuhan bersama dengan hambaNya. Sering
sekali karena penderitaan dan ketidakadilan yang kita alami kita mengira bahwa
Tuhan telah meninggalkan kita karena kita lebih berfokus kepada penderitaan
daripada melihat bahwa Tuhan bersama-sama dengan kita, sama seperti melihat air
yang berisi setengah gelas, mungkin ada yang melihat bahwa gelas tersebut
kosong setengah, tetapi ada juga yang melihat gelas tersebut terisi setengah.

Pada sisi lainnya,
firman ini juga hendak mengingatkan kita agar sebagai umat Tuhan agar jauh
kiranya kita dari tindakan dan berbuat curang, baik kepada saudara/i kita,
maupun bagi saudara/i kita. Tidak sedikit Alkitab mencatatkan bahwa Tuhan tidak
senang dengan tindakan curang, termasuk salah satunya ialah yang terjadi dan
dilakukan oleh Ananias dan Safira. Berikanlah apa yang seharusnya menjadi hak
Tuhan, dan berikanlah juga yang sudah seharusnya menjadi hak saudara/i kita.
Dengan begitu nama Tuhan semakin dipermuliakan di tengah-tengah dunia ini.
Amin.

 

Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa kami yang di  Sorga, kami bersyukur karena kami telah
mendengarkan firmanMu yang menyatakan bahwa Engkau senantiasa menyertai dan
bersama dengan kami hambaMu di dalam kehidupan kami masing-masing. Oleh karena
itu Tuhan janganlah Kau meninggalkan kami dalam hidup kami, dan biarlah Engkau
yang selalu ada dan bersama dengan kami kala kami menjalani kehidupan kami
setiap hari, agar dalam keadaan baik ataupun susah kami tetap bersama-sama
denganMu dan dalam sukacita bersamaMu. Tolonglah kami juga ya Tuhan, agar kami
tidak melakukan dosa kecurangan, baik kepadaMu maupun kepada sesama kami, agar
setiap orang beroleh yang sudah seharusnya menjadi bagiannya, sehingga semakin
banyak yang bersukacita dan memuliakan Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Di
dalam nama Kristus Yesus kami berdoa. Amin.


Pdt. Daniel Ikpandy Lumban Gaol, STh –
Staf di Biro Hukum HKBP

Scroll to Top