Doa Pembuka: Bapa di sorga, kami
mengucap syukur untuk berkat dan penyertaan-Mu bagi kami. Saat ini kami akan
merenungkan firman-Mu. Isilah hati dan pikiran kami dengan firman-Mu. Berilah
kami hikmat untuk menerimanya. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi nas renungan bagi kita pada
saat ini adalah nas yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 7:30, demikian
bunyinya: “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah
memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.”
Saudara-saudara yang terkasih. Nas ini merupakan
bagian dari kisah Paulus saat mengunjungi kota Atena. Di Atena, Paulus
memberitakan Injil kepada orang-orang asing, yaitu orang-orang Yunani yang
sangat religius. Mereka menyembah dewa-dewa dan memiliki banyak sesembahan
dalam bentuk patung. Paulus melihat bahwa orang-orang di Atena sangat antusias
terhadap hal-hal yang ilahi. Karena itu ia menggunakan kesempatan itu untuk
memberitakan Injil kepada mereka. Paulus bahkan menemukan suatu mezbah yang
bertuliskan: “Kepada Allah yang tidak dikenal.” Di sanalah Paulus menekankan
bahwa Allah yang tidak mereka kenal itu adalah Allah yang diberitakan oleh
Paulus.
Salah satu hal yang ditekankan oleh Paulus kepada
orang-orang di Atena adalah bahwa Allah yang Ia beritakan adalah Allah yang
tidak diam dalam kuil-kuil buatan manusia. Bahwa Allah itu jugalah yang pada saatnya
kelak akan menghakimi dunia. Karena itu setiap orang dipanggil untuk bertobat
meninggalkan perbuatannya yang jahat dan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Panggilan untuk bertobat tentu tidak hanya ditujukan
kepada orang-orang di Yunani. Panggilan ini adalah panggilan yang relevan di
sepanjang zaman. Kita yang mendengarkan firman Tuhan pada saat ini pun
dipanggil untuk meninggalkan perbuatan kita yang tidak berkenan di hadapan
Allah.
Saudara-saudara yang terkasih, bertobat tentulah
membutuhkan kesungguhan. Itu bukan perkara yang mudah, namun tidak berarti
bahwa ia mustahil. Pertobatan bahkan menuntut pengorbanan, yang tidak semua
orang mampu melakukannya. Pada masa sekarang, ada fenomena pertobatan di
kalangan tertentu. Mereka memperlihatkan perubahan perilaku dan mengubah
kebiasaan-kebiasaan mereka. Bila dilakukan dengan sungguh, memang pertobatan
akan membuat seseorang jauh berbeda dari dirinya sebelumnya. Namun, ada juga
dari antara mereka yang mengaku sudah bertobat, hanya memperlihatkan perubahan
dari sisi luar saja, misalnya perubahan cara berpakaian atau cara berbicara
yang dipoles agar terkesan lebih religius, namun cara berpikir dan bersikap
masih tetap mengikuti cara-cara lama. Tentu bukan perubahan sisi luar semacam
itu yang diserukan oleh firman Tuhan kepada kita. Perubahan yang diharapkan
dari kita adalah perubahan yang tidak hanya terlihat dari sisi luar saja,
tetapi perubahan yang meliputi seluruh hidup kita.
Tuhan senantiasa menantikan kita untuk berubah,
meninggalkan sifat dan perbuatan buruk kita. Proses untuk sampai ke sana
haruslah diupayakan terus-menerus. Ia tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan
satu kali upaya, kadang harus jatuh bangun. Karena itu kita harus tekun dan
memiliki tekad yang kuat untuk bisa berubah sebagaimana yang Tuhan harapkan.
Dan yang terutama, kita tidak mungkin melakukannya dengan kekuatan kita
sendiri. Kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan dan berserah kepada-Nya.
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan
untuk hari yang Engkau berikan bagi kami. Kami bersyukur untuk kasih setiaMu
yang Engkau berikan bagi kami. Kami telah mendengarkan firman-Mu, biarlah
firman-Mu mengisi hati dan pikiran kami, dan menuntun kami mengerjakan
pekerjaan yang baik. Kami memohon agar kiranya Tuhan menguatkan kami dan
meneguhkan iman kami, agar kami mampu berubah, bertobat sebagaimana yang Tuhan
harapkan. Berilah kami hikmat untuk menyadari bahwa hanya Tuhan sajalah yang
dapat kami andalkan dalam kehidupan kami, bukan kekayaan, bukan kekuatan dan
kuasa kami sendiri. Ampunilah kami untuk segala dosa dan pelanggaran kami. Di
dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Pdt. Samuel D. Sigalingging (Kabag. Adm. Departemen Koinonia HKBP