Saudara-saudari
yang terkasih dalam Kristus, sebelum memulai seluruh aktivitas kita satu hari
ini, marilah kita terlebih dahulu mempersiapkan diri kita melalui pendengaran
akan firman-Nya. Marilah kita berdoa!
Doa
Pembuka: Ya Allah Tuhan kami, syukur kami ucapkan kepadaMu untuk anugerah
yang boleh kami rasakan hingga pada saat ini. Ya Tuhan, saat ini kami akan mendengarkanMu
kiranya Tuhan memberkati hati dan pikiran kami agar kami bisa mendengar dan
menerima firmanMu. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur
kepadaMu. Amin.
Bapak,
ibu, dan saudara-saudari terkasih, teks renungan bagi kita pada hari tertulis
dalam Ibrani 13: 5, beginilah bunyinya: “Janganlah kamu menjadi hamba
uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah
berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali
tidak akan meninggalkan engkau.” Demikianlah firman Tuhan.
Bapak,
ibu, saudara-saudari terkasih,
jika ditanyakan kepada kita saat ini,
apa yang menjadi tolak ukur kebahagiaan manusia selama menjalani hidup di dunia
ini? Secara umum, kita dapat melihat begitu banyak manusia yang menjadikan uang
sebagai tolak ukur kebahagiaan hidupnya. Ada yang menyatakan bahwa uang adalah
segala-galanya sehingga mereka mengkerahkan seluruh hidupnya hanya untuk
mendapatkan uang, harta dan kekayaan. Orang-orang yang seperti ini adalah
mereka yang tidak pernah merasa cukup dan tidak mensyukuri apa yang ada pada
dirinya.
Bapak, ibu, saudara-saudari sekalian, nats
ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan itu bukan soal apa dan seberapa besar
yang kita peroleh dari apa yang kita kerjakan, misalnya uang, harta dan
kekayaan melainkan soal siapa yang dapat memberikan jaminan kebahagiaan kepada
kita dalam menjalani hidup di dunia ini. Nasihat yang disampaikan dalam
surat Ibrani ini, mengajak kita untuk menempatkan posisi uang pada cara pandang
yang tepat. Betul memang segalanya memerlukan uang, namun kita tidak boleh dikendalikan
oleh uang atau bahkan men-tuhankan uang itu dalam hidup kita. Itu sebabnya
melalui firman Tuhan ini kita dinasihatkan supaya menjadi jemaat yang tidak
cinta uang, yang hidupnya tidak berorientasi kepada uang dan mau mencukupkan
diri dengan apa yang dimiliki. Kita harus menyadari bahwa yang dapat memberikan
jaminan kebahagiaan dalam hidup ini ialah Allah itu sendiri. Seperti yang
disampaikan dalam nats ini bahwa Allah tidak akan membiarkan dan meninggalkan
kita. Demikianlah Allah menyatakan janji-Nya kepada kita. Bahwa kita telah
merasakan kasih-Nya melalui Kristus.
Sehingga Kristus adalah jaminan sejati yang senantiasa menyertai dan memelihara
hidup kita. Seperti lirik lagu Kidung Jemaat No. 392, “Kuberbahagia yakin
teguh, Yesus abadi kepunyaanku”. Akhirnya, bukan uang yang menjadi tolak
ukur kebahagiaan kita, namun cinta kasih-Nya yang selalu menyertai dan
memelihara hidup kita (Providentia Dei), itulah yang memampukan kita untuk
berbahagia dalam kecukupan. Amin.
Doa Penutup: Bapa di Sorga terima kasih untuk
penyertaan Tuhan dalam hidup kami saat ini sehingga kami boleh mendengarkan
firman Tuhan pada pagi hari ini. Tolonglah kami supaya kami mampu untuk mencukupkan
diri dengan segala yang kami miliki dan yakin akan janji Tuhan bahwa Engkau
yang senantiasa memelihara kehidupan kami serta menyediakan yang terbaik bagi
kami. Kami memohon ya Tuhan agar Engkau yang membimbing langkah kami dalam
menjalani sepanjang hari ini. Jauhkan kami dari segala kejahatan, berikan
sukacita dan lindungilah kami. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur
kepadaMu. Amin.
C.Pdt. Josianna Widya Permata Lumbantobing- Melayani di Biro Personalia HKBP