Renungan Harian HKBP | 19 Agustus 2025

Saudara/I yang terkasih dalam kasih Tuhan, Syalom! Kita patut bersyukur karena hari baru yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Alangkah indahnya jika kita memulai hari ini dengan Firman Tuhan yang menjadi landasan kita dalam beraktivitas. Mari kita siapkan hati kita, kita bersatu dalam doa!

Doa Pembuka: Bapa Yang baik, kami bersyukur untuk hari baru yang telah Engkau anugerahkan bagi kami. Bukalah hati dan pikiran kami untuk mendengar firmanMu. Berikanlah kami kekuatan melalui renungan ini, agar kami dapat menjalani hari ini dengan iman dan pengharapan yang teguh. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Firman Tuhan yang menjadi renungan bagi kita pada hari ini, tertulis dari kitab Yeremia 33: 10-11, Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan,akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.

“Sukacita Di Tengah Badai Kehidupan”

Dalam perjalanan hidup ini, pernahkah anda merasa kehilangan harapan? seperti semuanya sudah hancur dan tidak tahu bagaimana akan bangkit lagi? Atau mungkin saat ini, hatimu terasa berat karena masalah yang tak kunjung berhenti, doa-doa dan harapan yang seolah-olah tidak ada jawabnya? Dalam keadaan yang demikian, masih mampukah kita untuk bersukacita? Ketika harapan seakan-akan hilang, mampukah kita tetap percaya? Ayat hari ini memberi jawab yang pasti bagi kita dimana Tuhan menjanjikan pemulihan dan sukacita bahkan di tengah keadaan yang paling sulit sekalipun.

Saat nats ini dituliskan, Yerusalem sedang mengalami kehancuran, tembok-tembok roboh, Bait Allah dihancurkan, rakyat dibuang ke Babel, hidup dalam penjajahan. Masa depan yang suram sudah jelas di depan mata mereka, seolah-olah melalui keadaan ini, Tuhan sudah meninggalkan mereka. Namun, dalam situasi yang demikian Tuhan justru berfirman akan memulihkan kota itu! Ini dapat kita lihat dari firmannya yang mengatakan akan ada suara sukcita, pesta pernikahan dan nyanyian syukur. Ini adalah simbol kebahagiaan dan awal hidup yang baru.

Hidup kita mungkin saja sedang kita hadapi seperti kota Yerusalem yang hancur ini, mungkin pekerjaan kita tidak produktif, tidak sesuai dengan harapan, hubungan dengan sesama dan keluarga yang retak, kesehatan yang terganggu, cita-cita yang terhambat oleh berbagai faktor. Tetapi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, bahwa kehancuran dalam hidup bukan akhir dari perjalanan hidup itu sendiri, sebab Allah tidak pernah berhenti bekerja dalam hidup kita bahkan ketika kehancuran itu harus kita alami. Dia mampu mengubah kepahitan menjadi pesta sukacita. Hanya yang menjadi kuncinya Bersyukurlah senantiasa! Bersyukurlah kepada Tuhan Semesta Alam sebab Dia baik. Bersyukurlah bahkan sebelum pemulihan itu terjadi. Sebab iman kita tidak tergantung pada situasi hidup kita, tetapi pada karakter Allah yang adalah baik dan setia menopang kita.

Maka, mulailah hari mu dengan pengharapan kepada Tuhan, jika hidup terasa berantakan, ingat! Tuhan selalu bekerja dalam hidup kita, jika hatimu sedang hancur, ucapkanlah dalam hatimu Syukur bagimu Tuhan sebab aku tahu bahwa Engkau baik dan setia! Percayalah! Pemulihan dari Tuhan tidak akan pernah datang terlambat. Amin.

Doa Penutup: Tuhan, kami bersyukuir karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Di saat kami merasa hidup ini sepertinya hancur, ingatkan kami bahwa Engkau sanggup memulihkan kami. Ajari kami untuk bersyukur hari ini, bukan hanya karena keadaan sudah baik, tapi karena Engkau selalu baik bagi kami. Tolonglah kami untuk menjalani hari dengan iman, bukan dengan keluh kesah. Pulihkan hati kami, ya Bapa. Sertai kami dalam segala aktivitas satu hari ini, kiranya setiap langkah kami ada langkah Tuhan yang senantiasa mengiring kami. Di Dalam nama Yesus. Amin.

 

Pdt. Hasiholan Nababan, S.Th- Pendeta Fungsional di Biro Remaja Naposo HKBP

 

 

 

 

 

 

 

Scroll to Top