“Janji Tuhan Menenangkan Hati”
Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus
Kristus. Sebelum kita mendengarkan renungan firman Tuhan, marilah kita berdoa!
Doa pembuka: Ya Tuhan, Allah Bapa Kami yang baik. Kami mengucap
syukur untuk penyertaanmu dalam kehidupan kami. Kami mohon Tuhan tetap
menyertai kami dalam kehidupan hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan,
biarlah mengisi hati dan pikiran kami. Amin.
Renungan: Saudara-saudara
yang terkasih, renungan harian bagi kita hari ini sesuai dengan Almanak HKBP,
diambil dari Yohanes 14: 3. Demikian bunyinya:
Dan apabila
Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamu pun berada.
Saudara-saudara terkasih,
barangkali kita pernah merasakan suatu kekhawatiran ketika orang yang kita
kasihi akan meniggalkan kita, apakah itu orang tua, saudara, sahabat atau yang
lain. Kekhawatiran itu akan semakin besar karena mereka memiliki peran penting
dalam kehidupan kita. Dengan demikian, ada perasaan bahwa ketika kita tidak
bersama lagi dengan mereka, kehidupan kita akan terganggu, tidak lagi sama
seperti sebelumnya.
Perasaan seperti itulah yang
dialami oleh para murid Yesus di saat Yesus mulai memberitahukan bahwa saatnya
sudah dekat bahwa Dia akan meninggalkan murid-murid itu. Yesus pada waktu itu sedang makan bersama para murid-Nya, itu adalah
perjamuan Paskah terakhir Yesus bersama murid-Nya. Dalam perjamuan itu Yesus
memberitahukan banyak hal kepada murid, termasuk bahwa Ia akan pergi ke suatu
tempat di mana para murid tidak dapat mengikuti-Nya ke sana. Para murid itu
tidak dapat mengerti apa yang disampaikan Yesus. Maka, Simon Petrus yang
dikenal dengan karakter yang meledak-ledak dengan cepat mengatakan bahwa Ia
akan mengikut Yesus ke manapun Yesus pergi, bahkan Petrus bersedia memberikan
nyawanya. Namun Yesus segera menegur Petrus dan mengatakan bahwa Petrus sendiri
akan menyangkal-Nya sebanyak tiga kali.
Yesus meneguhkan hati para
murid. Ia tahu bahwa para murid itu merasa gelisah dengan apa yang akan segera
terjadi, terutama karena Yesus mengatakan bahwa Ia akan pergi. Yesus menenangkan
mereka dengan memberitahukan bahwa tujuan kepergian-Nya adalah untuk
menyediakan tempat bagi para murid, dan bahwa Yesus tidak akan meninggalkan
mereka sebagai yatim piatu, tetapi memberikan jaminan bahwa Ia akan menyertai
mereka, dan bahwa akan ada Penolong bagi mereka, yaitu Roh Kudus, dan bahwa
pada saatnya nanti Yesus akan membawa murid-murid itu ke tempat yang telah
disediakan..
Saudara-saudara yang terkasih,
situasi yang dihadapi para murid barangkali merupakan situasi yang pernah atau
sedang kita rasakan. Kita merasa gelisah, khawatir oleh berbagai hal, apakah
itu masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah di tempat kerja, dan berbagai
masalah lainnya, termasuk soal hidup beriman kita. Terkadang kita merasa ragu
apakah Tuhan menyertai kita, sehingga kita mencari-cari tempat bersandar, atau
mulai mengandalkan kekuatan diri sendiri. Yesus yang memahami situasi para
murid memberikan penguatan bahwa para murid itu tidak akan dibiarkan begitu
saja. Ini juga menjadi jaminan bagi setiap orang percaya, bahwa Yesus pergi
bukan untuk meninggalkan begitu saja orang-orang yang dikasihi-Nya, melainkan
untuk menyediakan tempat bagi mereka, supaya orang-orang percaya itu kelak akan
berada bersama-sama dengan Yesus. Kita dapat menempatkan diri seperti para murid
yang menyadari bahwa begitu bergantung para peranan Yesus. Dan pada saat yang
sama, Yesus memberi janji bahwa Yesus akan menyertai orang percaya. Oleh karena
itu, berpeganglah teguh pada janji Kristus itu.
Doa Penutup: Ya
Tuhan, Allah kami, terima kasih untuk sapaan firman-Mu yang telah kami
dengarkan hari ini. Kami bersyukur bahwa Tuhan senantiasa memelihara kehidupan
kami orang percaya. Teguhkanlah iman kami agar kami dapat berpegang teguh pada janji-Mu bahwa
Engkau menyediakan tempat bagi kami agar kelak kami dapat bersama-sama dengan
Engkau. Kuatkanlah kami dalam kehidupan kami di dunia saat ini, agar kami tidak
goyah oleh tantangan maupun penderitaan, agar kami senantiasa hidup dalam
pengharapan akan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kami. Kami
menyerahkan kehidupan kami hari ini ke dalam tanganmu. Sertai dan lindungilah
kami, ya Tuhan.
Anugerah Tuhan kita Yesus
Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus, itulah yang
menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Samuel D. Sigalingging, M.Th. – Kepala Bagian Adm. Departemen Koinonia HKBP