Salam sejahtera buat kita semua, atas kasih Tuhan kita
kembali bertemu lewat renungan harian Marturia HKBP edisi Selasa 20 Agustus
2024. Sebelum kita mendengar firmanNya hari ini, kita saat teduh sejenak.
Doa
Pembuka: Puji dan syukur kami
persembahkan bagiMu ya Allah kami yang Mahapengasih, Engkau memberikan hari
yang baru bagi kami untuk menikmati kasih karuniaMu. Karena itu kami ingin
menerima tuntunanMu, agar hidup kami semakin dekat denganMu. Terimalah pujian
dan ungkapan terima kasih kami di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Renungan kita hari ini tertulis dalam Efesus 4 : 15. Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Pusat atau sentral dari pada iman
Kristen adalah Yesus Kristus. Paulus menggambarkan, Yesus Kristus adalah Kepala
dan seluruh jemaat adalah tubuh. Ialah Kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang
sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih
utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia. (Kolose 1 : 18 -19). Sebagai Kepala, Yesus Kristus memiliki otaritas
atas kehidupan jemaat karena Dia sekaligus Raja yang memerintah oleh kuasa Roh.
Dia memiliki kedudukan yang tertinggi, Allah mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di
dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu
telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada
jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu
kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. (Efesus 1 : 20 – 23).
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Menurut Paulus, untuk mencapai
iman yang sempurna di dalam Kristus sebagai Kepala, setiap warga jemaat harus bertumbuh
di dalam segala hal dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih. Berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih akan dapat mengikat persatuan antar jemaat dan
menjauhkan perpecahan. Sebab, bahaya yang acap kali mengancam kesatuan jemaat
adalah perselisihan antar jemaat, pembagian tugas dan pengaruh
pengajaran-pengajaran sesat, karena itu jemaat harus bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Paulus melalui suratnya
menyampaikan hal itu kepada jemaat Efesus yang tengah mengalami perselisihan,
perbedaan pendapat bahkan perpecahan antar sesama jemaat dalam renungan kita
hari ini. Dan ini juga sekaligus mengingatkan kita agar senantiasa menjaga
kesatuan di dalam iman kepada Kristus dengan teguh berpegang kepada kebenaran
di dalam kasih sebagaimana pengajaran Kristus sang Kepala Gereja. Kasih itu
sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. (1 Korintus 13 : 4 – 8).
Amin.
Doa Penutup: Terima kasih atas firmanMu ya Allah, Engkau mengingatkan kami untuk hidup teguh
berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, supaya kami bersatu teguh dan tunduk
kepada Yesus Kristus sang Kepala dan Raja Gereja. Kami memohon tuntunan dan
pertolonganMu untuk meberi kekuatan iman agar kami hidup saling mengasihi,
saling menolong dan saling mengerti satu sama yang lain dan menjauhkan
perselihan serta perpecahan di antara kami. Bimbing kami untuk melakukan segala
ajaran-ajaranMu yang menuntun kami menuju keselamatan yang telah Engkau
nyatakan dengan pengorbanan AnakMu Tuhan Yesus Kristus penebus dosa-dosa kami. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan
Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.
St. Menerwatsen Panggabean – Pegawai
Biro Ibadah Musik HKBP