Renungan Harian HKBP | 20 Agustus 2025

Shalom bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, kami berharap kita dalam keadaan sehat pada saat ini. Agar kita semangat melakukan kegiatan hari ini, marilah terlebih dahulu kita bersekutu dengan Tuhan, mari kita siapkan hati untuk saat teduh sejenak!

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa yang Mahakasih, kami sungguh bersyukur kepadaMu, karena Engkau beri kesempatan kepada kami untuk hidup hingga saat ini. Kami percaya bahwa semua pekerjaan yang akan kami lakukan hari ini dapat berjalan dengan baik, jikalau Engkau bersama dengan kami, maka itu sebelum kami memulai kegiatan hari ini kami mau bersekutu dengan Engkau dan mendengarkan firman-Mu. Berilah hikmat agar kami mengerti akan Firman-Mu dan mampu melakukannya di dalam hidup kami. Ampunkanlah dosa kami agar kami layak bersekutu dengan Engkau. Kami sampaikan doa permohonan ini hanya di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, firman Tuhan yang akan kita dengarkan hari ini tertulis di dalam Lukas 5 : 5 “Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”.

Judul : Dengarkan Tuhan

Saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus didalam kehidupan ini sering sekali kita merasakan keputus asaan, baik di dalam melakukan sebuah pekerjaan, membuat sebuah perencanaan dan lain sebagainnya. Keputus asaan itu muncul di dalam diri kita sebab hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, hal tersebut membuat kita merasa Lelah untuk melakukannya dan bahkan kita merasa itu semuanya hanya sebuah Kesia-siaan. Hal ini juga yang dirasakan oleh Simon dan teman-temannya yang berprofesi sebagai seorang nelayan, yang mana satu malaman mereka telah mengarungi lautan untuk mencari ikan namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Menjadi hal yang manusiawi jika di dalam teks ini kita melihat Simon dan teman-temannya yang mengalami keputus asaan, kekecewaan dan ditambah lagi kelelahan mereka yang bekerja itu. Namun perlu kita sadari bahwa kekecewaan dan keputus asaan adalah jalan untuk kita sulit mendengar Tuhan.

Dalam nats ini diterangkan bagi kita semua, bagaimana Yesus hadir ditengah-tengah mereka yang mengalami keputus asaan dan kekecewaan dan Ia menggantikan semuanya itu dalam rangkaian sukacita. Hal tersebut dikarenakan Ketika Yesus menyuruh salah satu dari mereka untuk menebarkan Kembali jala mereka ke arah yang satunya, walaupun mereka merasa itu semua adalah hal kesiasiaan, oleh karena itu mari kita sama-sama melihat dalam teks ini apa yang terjadi kepada mereka, Ketika mereka mendengarkan perkataan Yesus.

Pertama : “Simon menjawab: Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa”. Di dalam teks ini menceritakan peristiwa bagaimana sifat kekecewaan mereka di satu malam itu, sebab mereka tidak mendapat apa-apa. Setibanya mereka di darat mereka bertemu dengan Yesus, dan Ia menyuruh si Simon untuk menembarkan kembali jala mereka namun dengan segera Simon menjawab “Telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa” hal ini merupakan sebuah bentuk jawaban atas kekecewaan mereka yang tidak mendapat hasil. Hal tersebut juga sering kita rasakan di dalam kehidupan kita, Ketika kita tidak mendapatkan seerti apa yang kita harapkan maka akan muncul didalam hati kita sebuah kekecewaan yang mendalam, merasa semuanya yang telah kita lakukan menjadi sebuah Kesia-siaan. Sehingga jika hal tersebut telah ada di dalam hati kita maka apapun yang menjadi masukan untuk kebaikan kita itu semua akan kita tolak dalam hati dan pikiran kita.

Saudara/i yang terkasih didalam Yesus Kristus, tentu banyak kekecewaan yang kita alami saat ini, namun mari kita renungkan satu per satu kekecewaan apa saja yang kita telah alami, apakah kita menjadi seorang yang putus asa atau bahkan kita merasa apa yang kita lakukan selama ini tidak ada gunanya ? atau bahkan kita merasa Tuhan tidak menemani atau memberikan berkatNya kepada kita ? Firman Tuhan kita hari ini mau menegaskan bahwa jangan sesekali kita cepat-cepat untuk berputus asa, sebab hal-hal yang demikianlah yang menjadi musuh kita didalam dunia ini. Dunia dengan segala caranya mau membuat kita untuk merasakan jauh dari Tuhan dan tidak mengandalka Tuhan, jika sebuah kesusahan datang kepada kita.

Kedua, “Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”. Disini kita dapat melihat bahwa bagaimanapun rasa kelelahan mereka dan kekecewaan mereka, namun ada satu hal yang menjadi pembelajaran untuk kita semua, yaitu mendengarkan suara Tuhan. Acap kali Ketika kekecewaan itu datatang menghampiri kita maka kita menjadi seorang yang sulit untuk mendengar, baik mendengar masukan dari orang lain maupun mendengar suara Tuhan. Disini Simon dengan imannya mau menegaskan sesulit apapun kehidupan kita maka jangan sesekali kita mengenyampingkan suara Tuhan, sebab Tuhan yang penuh kuasa mengetahui apa yang pantas untuk kita terima dariNya, bukan kita sendiri yang lebih tau dengan diri kita akan tetapi Tuhan jauh lebih mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita. Sebab perlu kita sadari didalam kekecewaan ataupun pergumulan kita bukan Tuhan menjauh atau bahkan tidak perduli dengan kita, akan tetapi Ia mau melihat sudah sejauh mana rasa Iman kepercayaan kita terhadap mukjizatnya. Hal ini jelas di dalam ayat selanjutnya Ketika Simon menebarkan kembali jala mereka, segera mereka mendapatkan hasil yang melimpah.

Bapa/Ibu yang terkasih di dalam nama Yesus Kristus, sudah seberapa banyak air mata yang kita keluarkan Ketika datang pencobaan itu kepada kita ? atau sudah sejauh mana kita berpikiran bahwa Tuhan tidak memperhatikan kita? Teks ini mau menyadarkan kita, Ingatlah Tuhan tidak akan meninggal kita sedetik pun, namun merancang bahwa air mata kesedihan yang selama ini kita keluarkan akan menjadi sebuah air mata Bahagia, Tuhan akan memberikan jauh lebih banyak dari apa yang kita harapkan. Maka percayakan semuanya itu hanya kepada Tuhan saja.

Ketiga, yang menjadi refleksi dalam Firman Tuhan kita hari ini ialah, apapun yang kita alami atau bahkan apapun yang telah kita rencanakan, ingatlah ada Tuhan bersama dengan kita. Oleh karena itu jangan cepat-cepat untuk berputus asa atau pun kecewa terhadap rancangan Tuhan, sebab tidak ada rancangan Tuhan yang gagal kepada umatNya selagi kita masih mau mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan, jangan gunakan logika mu untuk menghitung berkat Tuhan, akan tetapi perkuatlah rasa mau mendengar dan mau bersujud kepadaNya. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Bapa untuk Firman yang telah kami dengar hari ini. Kami diingatkan untuk tidak cepat berputus asa ataupun kecewa terhadap karyaMu di dalam kehidupan kami, akan tetapi FirmanMu mengajari kami untuk senantiasa kuat didalam proses kehidupan kami. Dan didalam proses ini kami diajarkan untuk mau mendengar apa yang ingin Engkau sampaiakan dalam kehidupan kami. Didalam Kristus kami berdoa. Amin.

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugrah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai saudara sekalian. Amin

 

C.Pdt. Anastasya Sitorus, S.Ag- LPP III di Biro Sekolah Minggu HKBP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Scroll to Top