Doa Pembuka: Mari kita berdoa! Allah Bapa di dalam Yesus
Kristus, terima kasih untuk kasih karuniaMu yang melimpah dalam hidup kami.
Pada hari ini kami bersukacita untuk nafas kehidupan yang masih Tuhan berikan.
Engkau masih mengizinkan kami bangun pagi dan mempersiapkan diri kami untuk
bekerja dan melayani Engkau pada hari ini. Sebelum kami memulai segala
sesuatunya, tuntunlah kami melalui firman-Mu yang sebentar akan kami baca dan
renungkan. Cerahkanlah hati dan pikiran kami sehingga iman kami semakin menyala
di dalam Tuhan. Dan biarlah iman yang Engkau nyalakan mendorong kami dalam
mempersaksikan kasih karunia dan rahmat-Mu yang selalu baru di setiap hari. Di
dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup, kami sudah
berdoa dan bersyukur. Amin.
Selamat pagi Bapak/Ibu,
saudara/saudari terkasih di dalam Tuhan Yesus. Salam sejahtera dan salam sehat
bagi kita semua. Firman Tuhan sebagai renungan pada hari ini sesuai dengan
Almanak HKBP, diambil dari kitab Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan
Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Demikianlah firman Allah.
Bapak/Ibu, saudara/i terkasih di
dalam Tuhan Yesus, rasanya tidak ada yang membantah, bahwa setiap hal yang
diciptakan oleh manusia selalu punya tujuannya sendiri. Jikalau Elon Musk
bergiat menciptakan mobil listrik, pastilah ia punya tujuan ketika mobil itu
hendak diciptakan. Minimal, ia ingin menyiasati krisis energi minyak bumi yang
mungkin saja terjadi di masa depan nanti. Begitu pula para tokoh-tokoh yang
menciptakan brankas, mesin jahit, kereta api, pesawat terbang, dan sebagainya,
semuanya punya tujuan saat hendak diciptakan. Kita semua sepakat akan hal ini.
Namun anehnya, bila hal itu
ditujukan kepada hidup manusia, bahwa manusia diciptakan punya tujuan dari Sang
Pencipta, kita manusia tidak sepakat. Buktinya, semakin banyak kaum ateis dan
kaum apatis yang tidak menerima adanya Sang Pencipta yang menciptakan manusia
dan yang menjadi sumber utama dari makna dan tujuan hidup manusia itu.
Sebenarnya tidak hanya kaum ateis
atau pun kaum apatis. Banyak orang Kristen sendiri bisa saja tanpa sadar tidak
mengakui bahwa Tuhan Allah memiliki tujuan dalam hidupnya. Mereka ingin
menentukan tujuan hidupnya sendiri. Hidup bebas tanpa batas karena tidak ingin
tujuan Allah yang biasanya menuntut kekudusan digenapi di dalam hidupnya. Jadi
banyak orang Kristen mengakui ada Tuhan Allah sebagai pencipta manusia, tapi
menolak bila tujuan hidupnya ditentukan oleh Allah. Jikalau kita melakukan hal
ini, sebenarnya kita ingin menjadi allah bagi diri kita sendiri.
Firman Tuhan hari ini tegas
mengatakan: kita ini buatan Allah! Maka seperti ilustrasi yang saya
sampaikan di awal, ketika manusia diciptakan, Allah sebagai Pencipta punya
tujuan atas manusia yang Ia ciptakan.
Lalu disebutkan bahwa kita
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya. Jadi Allah sudah mempersiapkan sebuah
rencana besar atas manusia bahkan sebelum manusia itu diciptakan. Dan di dalam
Yesus Kristus, orang percaya diberikan kasih karunia, sehingga mendapat hidup
yang baru dan tujuan hidup yang baru. Allah mau supaya kita hidup di dalam
Yesus Kristus. Dengan demikian, kebaikan Allah terpancar di antara manusia
lainnya di tengah dunia.
Oleh karena itu saudara/i terkasih
di dalam Tuhan Yesus, kita dapat merenungkan firman Tuhan hari ini: apakah anda
dan saya sedang berjalan ke arah tujuan hidup yang jelas? Apakah anda dan saya
sedang berjalan ke arah tujuan hidup yang Allah kehendaki dan rencanakan?
Apakah kita yang mengaku percaya hanya mengejar jalan kita masing-masing?
Mencari segudang pencapaian demi kemuliaan pribadi? Mengejar berbagai harta
duniawi demi kehormatan pribadi? Bukan dorongan hati yang ingin berbagi karena
sudah banyak diberkati?
Saudara/i, anda dan saya adalah
buatan Allah yang diciptakan di dalam Yesus Kristus. Mari kita hidup di dalam Yesus
Kristus agar tujuan Allah yang sudah dipersiapkan sebelumnya dapat tergenapi di
dalam hidup kita. Dan pada akhirnya membawa sejahtera, kebaikan bersama, dan
kemuliaan bagi Allah. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Allah Bapa yang Mahabaik di
dalam nama Yesus Kristus, kami sungguh bersyukur untuk firman-Mu yang telah
menyapa kami saat ini. Kami bersyukur karena firman-Mu adalah pelita bagi kaki
kami dan terang bagi jalan kami. Tolonglah kami ya Tuhan, supaya kerinduan kami
tetap, yakni hidup di dalam Yesus Kristus dan memancarkan segala kebaikan Tuhan
Allah di dalam kehidupan kami pribadi. Berikan kami daya juang yang tinggi
untuk terus mempersaksikan Yesus Kristus melalui pikiran, tutur kata, dan
perbuatan kami, sehingga setiap orang mengenal kebaikan-Mu dan selalu rindu
untuk hidup dekat dengan-Mu. Terimalah doa syukur dan permohonan kami ini, ya
Allah, di dalam nama Yesus Kristus Juruselamat kami yang hidup, kami berdoa.
Amin.
Pdt. Ferdinand Ricardo Hutabarat, S.Si., S.Si (Teol.)- Pendeta Fungsional di Biro Personalia HKBP