Renungan Harian HKBP | 24 Februari 2024

Bapak, ibu, dan
saudara-saudara yang terkasih, mari kita membekali diri kita terlebih dahulu
pagi ini dengan Firman
Tuhan. Mari kita berdoa!

 

Doa Pembuka: Tuhan Yesus Pelindung kami. Kami bersyukur atas
berkat
hari
baru
yang Engkau berikan untuk kami. Bekali
kami dengan Firman-Mu
yang kami nantikan
setiap harinya
, agar kami mampu menjalani hari baru ini dengan baik. Ajarlah kami mengerti
dan menghidupi firman-Mu dalam kehidupan kami. Demi Kristus, kami berdoa. Amin.

 

Bapak, ibu, dan
saudara-saudara yang terkasih, renungan bagi kita pada hari ini tertulis dalam
2 Samuel 22: 3 beginilah firman Tuhan:

Allahku,
gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota
bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari
kekerasan.

demikianlah firman Tuhan.

Bapak, ibu, dan
saudara-saudara yang dikasih Tuhan
Yesus, renungan hari ini mengingatkan kembali kepada kita bahwa
Tuhanlah satu-satunya pelindung kita. Daud menyatakan ini sebagai ungkapan
syukur karena ia telah terlepas dari cengkraman musuhnya, dan Raja Saul. Raja
Saul yang tenggelam dalam api cemburu menginginkan kematian Daud yang ditunjuk
Tuhan melalui Samuel, sebagai penggantinya. Namun, Allah menyelamatkan Daud
dari setiap rencana jahat Raja Saul. Bahkan dalam pasal sebelumnya, Allah
menolong Daud dalam mengalahkan orang Filistin yang dipimpin oleh  keturunan para raksasa.

            Dari ayat ini, kita dapat
melihat dan membayangkan seperti apa rasa syukur Daud kepada Tuhan. Daud
meyakini bahwa tanpa Tuhan, ia tidak akan bisa berbuat apapun. Tanpa Tuhan,
Daud tidak bisa selamat bahkan dari Goliat, lawannya yang menurut logika
manusia tidak akan bisa dikalahkan hanya dengan ketapel dan batu. Selamat dari
jurang maut adalah hal luar biasa yang berulang kali dirasakan oleh Daud.
Sangat wajar apabila saat ini, kita bisa melihat dan merasakan ungkapan syukur
dan rasa kagum Daud melalui Kitab Mazmur. Seperti yang kita tahu, Kitab Mazmur
menjadi kitab dengan pasal terbanyak. Di sanalah suara hati Daud yang berisi
banyak sekali ungkapan syukur kepada Tuhan yang Daud utarakan dalam berbagai
kondisi yang Ia alami.

            Bagaimana dengan kita?
Yesus telah hadir ke dunia untuk menyelamatkan kita. Lebih dari sekadar
kematian fisik, Allah melalui Yesus Kristus telah menyelamatkan kita dari
kematian kekal. Kita seharusnya mati karena pelanggaran kita, seperti yang
dikatakan Allah kepada Adam bahwa pelanggar akan dihukum mati. Namun, kasih
Allah yang dinyatakan melalui pengorbanan Kristus menjadi alasan mengapa kita
bisa selamat dan hidup sebagai anak-anak Allah. Sudah selayaknya, dan sudah
sepantasnya, kita memuji Dia yang memberi keselamatan bagi kita.

            Dalam kehidupan
sehari-hari, Allah pun selalu hadir untuk menyelamatkan kita, mungkin dari
marabahaya, mungkin dari keputusan yang salah, atau dari keinginan jahat yang
bisa membahayakan kita sendiri maupun orang lain. Pernahkah Bapak, Ibu, dan
rekan-rekan merasa dalam bahaya tetapi selamat dari bahaya tersebut? Mari
mengingat bagaimana perasaan takut itu berubah drastis menjadi rasa lega.
Sebagai seorang yang percaya kepada Allah, berapa kali kita mengingat untuk
bersyukur setelah muncul rasa lega tersebut? Kemungkinan besar jika kita
hitung, akan lebih banyak rasa lega dibanding ungkapan syukur kepada Tuhan. Jika
itu juga dialami dan dilakukan oleh Daud, sudah tak bisa kita hitung lagi
bagaimana Tuhan menyelamatkan Daud dan kita.

            Kini, mari kita selalu mengingat
untuk bersyukur ketika kita merasa lega saat lepas dari bahaya, telah
menyelesaikan pergumulan berat, atau saat Tuhan memberikan situasi ketika kita
harus memutuskan hal besar. Ungkapan syukur menjadi cara kita berterima kasih
kepada Allah karena Ia menolong kita. Ungkapan syukur pun menjadi cara kita
untuk lebih mawas diri, bahwa kita hanyalah ciptaan yang tidak bisa lepas dari
pengawasan penyelamat kita, Allah di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.

Amin.

Doa Penutup: Bapa
di dalam Sorga,
terima kasih karena
Engkau telah hadir dan menyelamatkan kami, melalui pengorbanan-Mu di dalam
Yesus Krsitus. Ajarlah kami untuk mengingat bahwa kami harus selalu bersyukur
di saat kami mendapat kelegaan darimu. Ingatkan kami bahwa rasa lega muncul
karena Engkau menyelamatkan kami dari bahaya, menolong kami menyelesaikan
pergumulan berat, dan membantu kami memutuskan yang terbaik untuk kami. Bimbing
kami agar kami selalu mengandalkan-Mu, pelindung kami, perisai hidup kami,
gunung batu dan keselamatan kami.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian.

Amin.

C.Pdt. Maranata Nainggolan, S.Si (Teol)- LPP I di Biro SMIRNA HKBP

Scroll to Top