Renungan Harian HKBP | 26 Juni 2024

Shalom Saudara-saudariku yang terkasih dalam
Kristus Yesus,
para
pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun anda berada semoga dalam keadaan
sehat selalu, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari Rabu 26 Juni 2024,
sebagaimana dalam ayat harian alamanak HKBP, marilah kita saat teduh sejenak
dan berdoa. Kita berdoa!

Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu
ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami.
Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh
hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-Mu menerangi setiap pekerjaan
dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan,
persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan
berbuah didalam hati kami. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami,
kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Renungan: Renungan pada hari ini tertulis dalam Mazmur
23:4
demikian bunyinya: sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah
yang menghibur aku
. Demikian firman Tuhan.

Bapak Ibu yang
terkasih dalam Yesus Kristus, kehidupan pemazmur Daud yang pada waktu mudanya
adalah seorang gembala kawanan domba, telah mengalami banyak tantangan, salah
satunya adalah serangan dari binatang buas seperti serigala dan lembah yang
gelap gulita yang bisa saja jurang yang curam dan terjal, yang bisa membawa
kematian. Untuk itu tugas seorang gembala sangatlah dekat dengan risiko sebab
dirinya sendiri bisa saja jadi sasaran. Walaupun secara fisik saat itu dia
masih muda, tetapi dia menyadari bukan karena kekuatannya dia bisa selalu
menggembala dengan baik, tetapi karena Tuhanlah yang menjadi Gembala dalam
hidupnya sehari-hari sehingga dia selalu terjaga dan terjauhkan dari semua
kemalangan yang dapat menimpanya.

Yang menarik dari
Mazmur 23:4 ini adalah,
sewaktu menyebutkan
tentang perlindungan Allah, Daud tidak lagi memanggil Allah dengan kata ”Dia”,
tapi Daud menggunakan kata ”Engkau”. Perubahan ini menunjukkan hubungan yang
akrab antara Daud dan Allah. Daud tahu bahwa Allah peduli kepadanya dan Allah
memperhatikan semua kesulitannya. Hasilnya, Daud tidak merasa takut. Bagaikan
orang yang sakit sekarat hampir mati atau orang yang terancam hukuman mati, tapi
tidak ada ketakutan di wajahnya sebab ia tahu Allah melindunginya.
Ini terbukti
dengan penyertaanya pada hamba-hambanya seperti imam, nabi dan raja pada masa
itu. Ia tidak hanya menyertai hambanya tetapi juga menyertai bangsa Israel,
ketika Israel keluar dari Mesir, Allah menjadi gembala yang mengumpulkam mereka
semua (Yer 31:10). Lantas setelah kita melihat perjalan hidup kita sampai saat
ini kita masih juga takut dan merasa sendiri?

Tuhan memang
tidak menjanjikan hidup yang senang kepada kita tetapi dalam setiap kesulitan
yang kita hadapi Tuhan selalu menjanjikan kehadirannya melindungi dan menjaga,
kita dengan gada dan tongkatNya. Gada atau kayu berfungsi untuk mengusir
binatang buas dan tongkat yang ujungnya bulat berfungsi untuk mengarahkannya
serta menarik dombanya. Kalau kita cermati seluruh pelayanan gembala dalam
pasal 23 menggunakan kata kerja yang seluruhnya menggambarkan memberi
kehidupan, terkhusus ayat 24 ini memakai kata menghibur atau dalam bahasa
aslinya memberi rasa aman. Suatu kebutuhan yang tidak bisa kita peroleh sendiri
oleh karenanya kita sangat membutuhkan kehadiran Allah dalam hidup kita.

Dalam injil
Yohanes kata gembala itu dikaitkan dengan Gembala Agung yaitu Tuhan Yesus, yang
selalu melindungi kita dari bahaya dan kematian.  Kini tugas penggembalaan, kepemimpinan yang
menghamba yang siap mengorbankan nyawanya itu sedang dipercayakan kepada
Gereja, kepada parhalado, kepada para pemimpin, kepada anda sekalian para
pendengar dan saya. Agar kita menjadi gembala yang memberi teladan bagi yang
kita gembalakan. Tidak hanya memikirkan diri tetapi juga memikirkan kepentingan
orang yang digembalakannya.

Bapak Ibu yang
terkasih dalam Yesus Kristus ada sebuah ilustrasi yang saya kutip dari internet
demikian ada sebuah
kisah tentang sebuah kapal uap Inggris yang kandas di pantai berkarang
bertahun-tahun yang lalu. Dua belas wanita berlayar dengan perahu keselamatan
di perairan membadai gelap dan lautpun yang mengamuk itu, langsung menghayutkan
mereka dari kapal mereka yang kandas itu. Tanpa dayung, mereka tergantung pada
angin serta gelombang lautan. Semalaman mereka diombang-ambingkan oleh
gelombang yang terus mengamuk dengan penuh ketakutan.
Mungkin mereka akan kehilangan pengharapan
seandainya bukan berkat salah seorang dari mereka, yang dikenal karena karyanya
dalam mengubah nyanyian kudus. Dengan tenang, ia berdoa dengan suara keras
untuk memohon perlindungan ilahi. Lalu, sambil mendesak teman-temannya untuk
percaya pada Tuhan, ia membesarkan hati mereka dengan menyanyikan himne-himne
penghiburan.
Sepanjang
malam suaranya terdengar di lautan. Keesokan harinya sebuah kapal kecil datang
mencari orang-orang yang selamat. Pria dalam kapal itu pasti melewatkan wanita
ini karena kabut kalau saja ia tidak mendengar suara wanita yang menyanyikan
nyanyian Elia.
Tenteramlah
di dalam Tuhan, nantikanlah Dia dengan sabar! Segera mereka menuju ke arah
suara yang kuat itu, pria itu segera melihat perahu keselamatan yang sedang
hanyut itu. Sementara banyak yang hilang malam itu, kedua belas wanita yag
percaya itu berhasil diselamatkan.

Allah memakai
ragam cara untuk membuat orang-orang mengenalNya, namun kerap kali Dia tidak
bekerja sendirian tetapi Ia melibatkan umatnya atau orang-orang yang berserah
kepadaNya untuk bekerja denganNya. Ia sengaja menempatkan mereka di
tengah-tengah orang-orang yang belum mengenalNya agar mereka dapat bersaksi
tentang “siapa dan seperti apakah Allah itu” yakni gembala yang selalu
melindungi dalam keadaan bahaya sekalipun.

Doa Penutup: Bapa didalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu
yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Untuk itu Tuhan kami mohon selalu
penyertaan Tuhan dalam hidup kami
. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk seluruh
jemaat Kristen juga jemaat HKBP dimanapun dalam situasi apapun, Tuhan kiranya memberikan
kesehatan dan rejeki bagi yang belum dapat kerja. Memberikan pasangan bagi yang
merindukan rumah tangga dan memberikan Anak bagi yang merindukan keturunan.
Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu,
Pendeta, Gr. Huria, Diakones, Bibelvrow, Evangelis, juga Penatua berikanlah
kesehatan dan segala kerinduan mereka agar dapat terus menyampaikan firmanMu
kapanpun dan dimanapun. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami sudah berdoa dan
mengucap syukur.

Kasih Karunia
dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan
dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari ini sampai
selama-lamanya. Amin.

 Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si (Teol) – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP

Scroll to Top