Renungan Harian HKBP | 26 Oktober 2024

Syalom..selamat
pagi Bapak Ibu terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, suatu anugrah yang
sangat besar bagi kami dapat bertemu kembali dengan bapak ibu sekalian di dalam
program renungan pagi Marturia HKBP edisi Sabtu 26 Oktober 2024. Saya berharap
kita semua di dalam keadaan sehat dan di dalam keadaan sukacita yang dari Tuhan
Yesus Krtistus Tuhan kita. Sebelum saya membaca nats renungan untuk kita dipagi
hari ini marilah sejenak kita melipat tangan kita kita berdoa!

Doa
Pembuka:
 Bapa
di dalam surga kami begitu bersyukur atas berkat dan perlindungan Tuhan yang
masih bisa kami rasakan sampai saat ini. Ya Tuhan dipagi hari ini kami
berkumpul disni didalam program renungan pagi marturia HKBP sebab kami rindu
mendengarkan firman Tuhan, kami memohon Tuhan menguasai hati dan fikiran kami
agar kami bisa memahami dan menerima firman-Mu di dalam kehidupan kami. Didalam
nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.

Bapak
ibu yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus yang menjadi renungan untuk kita
dipagi hari ini terambil dari Kitab Injil Matius 13:13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan
kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
Demikian firman Tuhan.

Bapak/ibu saudaa/I yang dikasihi Tuhan, sering sekali Yesus
memberikan pengajaran kepada orang banyak dalam bentuk perumpamaan agar orang
banyak lebih mudah memahami apa maksud dari pengajaran Yesus. Dalam injil
Matius 13 ini Yesus memberi perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan
benihnya dimana benih itu ditaburkan di empat tempat yaitu dipinggir jalan,
tanah berbatu,tanah penuh semak berduri dan tanah yang baik. Benih yang ditabur
dipinggir jalan tidak dapat bertumbuh akibat tanahnya yang keras dan juga
karena burung burung langsung memakan benih tersebut sehingga tidak
menghasilkan buah. Begitu juga benih yang jatuh di di tanah berbatu, benih itu
semoat tumbuh dan berakar namun benih yang tumbuh itu tidak dapat bertahan lama
karena bebatuan itu tidak mendukung dia untuk bisa bertumbuh dan berkembang
dengan baik, benih yang jatuh di semak beduri juga meunjukkan hal yang sama
sempat tumbuh namun karena dihimpit oleh semak beduri dia menjadi layu dan
mati. Namun ketika benih itu ditabur di tanah yang baik dia bertumbuh dengan
baik dan menghasilkan buah yang baik pula dan berlipat ganda. Bapak ibu benih
yang dimaksud disini adalah firman Tuhan penabur benih Yesus sendiri. Kita
sering sekali mendengarkan firman Tuhan namun kita tidak tau menempatkan firman
Tuhan itu di bagian mana dalam hidup kita, seakan akan firman itu menajdi
sia-sia dan tidak membangun iman kepercayaan kita.

Firman Tuhan tidak akan mendatangkan dampak bagi iman kita
ketika menempatkan firman Tuhan tidak di dalam hati kita dan ketika kita tidak
menjadikan firman Tuhan menjadi pedoman dan pegangan yang meneguhkan kita di
dalam menjalani kehidupan kita. Kita mendengar firman Tuhan kit apercaya
sebentar namun ketika cobaan hidup dan juga kenikmatan dunia ini menghampiri
kita kita menjadi lupa akan firman Tuhan, kita menjadi terlena akan kenikmatan
dunia ini. Kita juga menjadi merasa berputus asa karena persoalan hidup yang
kita alami. Kita merasa bahwa Tuhan itu tidak ada, jika Tuhan ada maka Dia
tidak akan membiarkan kita menderita. Sering sekali ketika mengalami ujian yang
berat kita diuji apakah kita masih percaya kepada Yesus dan apakah kita akan
tetap menjadi Yesus yang setia.

Bapak ibu yang dikasihi Tuhan tidak ada iman yang dewasa
tanpa melalui banyak pergumulan kehidupan. Mungkin kita merasa bahwa apa yang
kita alami dalam hidup ini jauh diluar kemampuan kita dan kita merasa tidak
sanggup untuk menghadapinya, kita mungkin merasa lelah dan jenuh dengan
berbagai bagai persoalan kehidupan kita dan kita sering meragukan pernyertaan
Tuhan di dalam hidup kita yang membuat iman kepercayaan kita kepada Tuhan
menjadi kerdil. Bapak ibu yang dikasihi Tuhan, Yesus tidak pernah bersabda bahwa
mengikut dia hidup kita akan jauh dari masalah, mengikut Yesus kita akan mejadi
kaya raya, mengikut Yesus kita tidak akan pernah mengalami pergumulan
sebaliknya mengikut Yesus itu artinya kita siap memikul salib menuju kemenangan
yang abadi. Upah pengikut Yesus bukanlah di dunia ini melainkan kehidupan kekal
yang akan Tuhan anugrahkan bagi setiap yang percaya kepada-nya. Sekalipun kita
mengalami beban hidup dan pergumulan yang berat ingatlah bahwa Yesus telah
terlebih dahulu mengalami dan memenangkan salib-Nya, maka kita ornag percaya
juga akan dimampukan Yesus untuk melalui dan memeangkan pergumulan hidup kita.
Tidak ada perjuangan yang sia-sia ketika kita benar-benar berjalan di dalam
Yesus, lalu bagaimana caranya agar kita tetap teguh sekalipun banyak pergumulan
kehidupan kita tidak lain tidak bukan ialah dengan menjadikan Firman Tuhan
sebagai tonggak bagi kita. Firman Tuhan berkuasa untuk menyembuhkan dan
memulihkan kita, firman Tuhan mampu menghibur hati kita yang berduka, firman
Tuhan mampu menguatkan hati kita yang remuk asalakan kita menumbuhkan firman
Tuhan itu di dalam hati kita yang baik.

Bapak ibu dan saudara/I yang dikasihi Tuhan iblis akan sangat
pintar untuk menarik kita tidak percaya kepada Yesus dengan berbagai cara dan
ujian oleh karena itu sebagai orang yang percaya kita harus selalu berdoa di
dalam iman kita agar kita senantiasa diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk boleh
melalui hari-hari kita. Apalagi di jaman sekarang ini bapak ibu kita banyak
sekali mendengar berita berita di media eletronik bahwa ada banyak orang yang
melakuan tindakan bunuh diri oleh karena persoalan yang dihadipinya ada banyak
tindakan criminal yang diluar batas kenalaran kemanusiaan kita. Itu semua
akrena apa??Karena firman Tuhan tidak lagi melekat dalam hati kita membuat
hubungan kita dengan Tuhan putus koneksi sehingga dengan sesuka hati kita
bertindak atas suruhan si iblis.

Bapak ibu apapun yang anda alami saat ini dalam keadaan
apapun bapak ibu saat ini tetaplah berdoa percayalah bahwa Tuhan selalu ada
bersama dengan kita. Ingatlah bahwa upahmu bukan di dunia ini melainkan di surga
yang kekal. Surga yang tidak lagi memiliki kesusahan. Semua manusia pasti akan
mendapatkan ajalnya dan ini adalah sebuah kepastian. Jika suatu saat hari itu
akan tiba kemanakah kita? Apakah nama kita di sebut di dalam buku pustaka
kerajaan Allah atau kita justru malah menjadi penghuni neraka? Ingatlah hidup
di dunia hanya sementara, kenikmatan dunia bersifat sementara, pergumulanmu di
dunia inipun bersifat sementara lalu apa yang kekal??yang kekal yaitu mahkota
kehidupan dari Tuhan “surgo hasongan i”, biarlah dunia ricuh dengan segala
polemik yang ada namun aku sebagai orang yang beriman akau akan tetap mendengar
dan merenungkan firman Tuhan sebagai pelita bagi hidup kita dan terang bagi
jalan kita. Inilah prinsip orang yang benar-benar beriman teguh kepada Tuhan.
Sehingga dalam keadaan apapun dia saat ini dia mampu merasakan penyertaan Tuhan
dalam hidupnya dia mampu bersyukur sekalipun susah melanda hidupnya. Selamat
menikmati kasih Tuhan di dalam hidup kita dan selamat merenungkan firman Tuhan
di dalam kehidupan kita.

Doa
Penutup:
Bapa di dalam surga kami mengucap syukur
atas segala perbuatan Tuhan dan penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kami sehingga
kami masih boleh tinggal sampai pada saat ini di dunia yang Tuhan ciptakan bagi
kami. Kami juga bersyukur atas firman Tuhan yang telah kami dengarkan kiranya
Tuhan menguatkan kami agar kami boleh menerima dan melakukan firman-Mu di dalam
kehidupan kami. Sering kali ya Tuhan kami melupakan Engkau, kami sering
mendengarkan firman Tuhan namun firman itu tidak bertumbuh dengan baik di dalam
kehidupan kami. Terkadang rasa kuatir kami yang begitu besar membuat firman-Mu
tidak bertumbuh di dalam hidup kami. Tidak hanya itu Tuhan kenikmatan dunia ini
juga terkdang membuat kami lebih menyukai halhal duniawi dibandingkan hal-hal
surgawi. Oleh kerena itu ya Tuhan kuatkanlah kami agar firman-Mu bias menjadi
pelita bagi hidup kami dan terang bagi jalan kami sehingga firman-Mu dapat bertumbuh
dengan baik di dalam hidup kami.  Ya Yuhan
kami juga berdoa untuk semua pendengar renungan pagi marturia ini, kiranya
Engkau memberkati kami pribadi lepas pribadi. Limpahkanlah sukacita dan
Kesehatan kepada kami semua dan berkatilah keluarga kami semua dimanapun kami
berada. Sekiranya ada di antara pendengar renungan pagi ini yang sedang
mengalami pergumulan yang berat ya Tuhan kuatkanlah mereka agar mereka mampu
melalui pergumulan yang mereka alami. Dan jika ada yang sedang di dalam sakit
penyakit jamahlah mereka ya Tuhan agar mereka beroleh kesembuhan bukan hanya
kesembuhan fisik melainkan juga kesembuahan rohaninya. Kami tau bahwa rancangan
Tuhan adalah rancangan yang terbaik bagi kami oleh karena itu segala keinginan
dan pengharapan kami hanya kami taruh ke hadapan-Mu saja dan kami percaya
Engkau akan membrikannya di waktu-Mu yang tepat.  Kami sadari Tuhan kami adalah orang berdosa
kiranya Engkau mengampuni kami dari segala dosa dan pelanggaran yang kami
perbuat agar kami layak disebuat sebagai anak-Mu yang terkasih. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.


Pdt.
Derita Hutagaol- Melayani di Biro Dana Pensiun HKBP

Scroll to Top