Shalom
Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus, para pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun
anda berada semoga dalam keadaan sehat selalu, sebelum kita mendengarkan
renungan pada hari Jumat 28 Februari 2025, sebagaimana ayat harian dalam almanak
HKBP, marilah kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita berdoa!
Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu
ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami.
Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh
hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-MU menerangi setiap pekerjaan
dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan,
persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan
berbuah didalam hati kami. Didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa
dan mengucap syukur. Amin.
Renungan pada hari ini tertulis dalam Roma 1:8
demikian bunyinya: Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus
Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu diseluruh
dunia. Demikian firman Tuhan.
Bapak Ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, Paulus
memulai suratnya dengan ucapan syukur atas buah pekerjaannya dimana jemaat Roma
yang ia sama sekali tidak pernah kunjungi namun berhasil menjadi kesaksian yang
nyata di tengah-tengah kekaisaran Romawi waktu itu yakni penyembahan kepada
ilah-ilah dan Raja. Apakah iman yang dimaksud? Yaitu pengakuan bahwa segala
sesuatu hal yang baik berasal dari Tuhan Yesus Kristus. Serta mengucap syukur
tidak melulu hal karena kita diberkati tetapi syukur juga harus kita ucapkan atas
karya Tuhan Yesus dalam hidup orang lain. Seorang teolog John Stott:
Menggaris bawahi bahwa iman menurut Paulus bukan hanya sekadar pengakuan
pribadi tetapi harus terlihat dalam perbuatan kehidupan sehari-hari, iman
yang sejati tidak pernah menjadi rahasia pribadi, iman itu akan bersinar dan
menjadi kesaksian yang dikenal dimana-mana. Walaupun Jemaat Kristen pada
masa itu masih sangat minoritas layaknya lilin yang kecil tetapi terangnya
mampu menembus kegelapan dengan jarak pandang yang jauh. Iman melalui perbuatan
dapat memberikan pengaruh yang positif bagi orang lain. Sama seperti tumbuhan
yang tumbuh subur walaupun masih kecil tetapi ia akan menjadi besar karena
tumbuhan itu sehat.
Sebagai orang percaya sudahkah saudara/saudari
sekalian menjadi kesaksian bagi sekitar melalui perbuatan saudara bukan hanya
kata-kata? Iman menjadi dasar identitas kita sebagai orang Kristen. Ini menjadi
tugas kita semua tidak hanya tugas para rasul tetapi juga tugas jemaat Kristen
kapan pun dan dimana pun. Apa yang kita lakukan sebaiknya harus mencerminkan
kasih dan kebenaran Injil. Seperti seorang pengusaha yang menjadikan kejujuran
dan integritas menjadi prinsipnya meskipun ia kehilangan keuntungan sedikit. Sekecil
apapun kesaksian kita seperti meminjamkan pulpen, berbagi makanan, itu akan
berdampak besar bagi yang menerimanya.
Demikian halnya gereja, gereja yang kuat bukanlah
gereja yang makmur secara materi tetapi melainkan yang teguh dalam iman. Juga
bagi kita bukan berarti kita yang sudah beriman puluhan tahun lebih baik dari
orang yang beriman lainnya, iman tidak tergantung dari itu melainkan dari
bagaimana iman itu telah berbuah untuk yang lainnya. Ada sebuah kisah nyata di
Jepang, seorang CEO Kristen bernama Kazuo Inamori (pendiri Kyocera) menjalankan
perusahaannya dengan prinsip-prinsip Kristen di tengah budaya bisnis yang
cenderung mengutamakan keuntungan di atas moralitas. Ia menerapkan etika
Kristen dalam kepemimpinannya, menolak korupsi, dan selalu mengutamakan
kesejahteraan karyawannya. Filosofi bisnisnya yang berbasis kasih akhirnya
membuat perusahaannya sukses dan dihormati. Iman tidak hanya untuk gereja,
tetapi juga harus nyata dalam pekerjaan dan cara kita memperlakukan orang lain.
Inilah misio Dei atau misi Allah untuk
menyebarkan injil ke seluruh dunia. Oleh karena itu keberhasilan kita dalam
mewujudkan iman kita juga bukan hanya kesuksesan kita. Bahkan bagaimana misio
Dei bisa memenangkan opini masyarakat dan kancah politik yang tersulit
sekalipun menjadi misteri karya Tuhan Yesus itu sendiri. Jika Allah sudah
berkehendak maka tidak ada tekanan dunia yang bisa menghimpit kita. Seperti
yang diperjuangkan oleh William Wilberforce seorang politisi Inggris pada abad
ke-18 dimana ia berhasil memerangi perdagangan budak yang saat itu menjadi
bisnis besar di Inggris. Juga Nelson Mandela yang memilih jalan rekonsiliasi
dan pengampunan. Masih banyak penindasan yang terjadi disekitar kita saat ini
seperti mafia tanah dan lain sebagainya marilah kita sama sama mengabarkan
injil kebenaran Allah didunia ini. Selamat mewartakan misi Allah, yakin dan
percaya bahwa Allah selalu melindungi kita. Amin.
Doa Penutup: Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu
yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Ajari dan ingatkan kami untuk mewujudkan
iman kami ditengah-tengah kehidupan ini. Tuhan tidak lupa
kami berdoa untuk seluruh jemaatMu, dimanapun dan kapanpun dalam situasi
apapun, kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan rejeki bagi yang belum dapat
kerja. Memberikan pasangan bagi yang merindukan rumah tangga dan memberikan
Anak bagi yang merindukan keturunan. Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh
hambaMu yang terus menyampaikan FirmanMu, Pendeta, Guru Huria, Diakones, Bibelvrow,
Evangelis, juga Penatua berikanlah kesehatan dan segala kerinduan mereka agar
dapat terus menyampaikan firmanMu kapanpun dan dimanapun. Didalam nama Tuhan
Yesus Kristus kami sudah berdoa dan mengucap syukur.
Kasih Karunia
dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan
dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari sampai
selama-lamanya. Amin.
Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S.Si Teol –
Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP