Renungan Harian HKBP | 28 Maret 2024 (1)

Shalom
Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus,
para pendengar renungan Marturia HKBP, dimana pun
anda berada semoga dalam keadaan sehat selalu, sebelum kita mendengarkan
renungan pada hari Kamis 28 Maret 2024, sebagaimana dalam ayat harian alamank
HKBP, marilah kita saat teduh sejenak dan berdoa. Kita berdoa!

Doa Pembuka: Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu
ya Tuhan, atas cinta kasih dan rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami.
Pada hari ini Tuhan kami akan mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh
hambaMu sebagai bekal rohani kami, agar firman-MU menerangi setiap pekerjaan
dan kehidupan kami, sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan,
persiapkan hati dan pikiran kami sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan
berbuah didalam hati kami. Di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami,
kami berdoa dan mengucap syukur. Amin

Renungan pada hari ini tertulis dalam Lukas
22:
42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari
pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”.
Demikian firman Tuhan

Bapak Ibu yang
terkasih dalam Yesus Kristus, Ketika Yesus sebentar lagi akan memasuki masa
penderitaannya, ditangkap lalu disiksa, Yesus pernah di Getsemani bersama
dengan para murid-muridNya, Ia berdoa kepada Allah Bapa disorga tentang
penderitaan yang akan dihadapinya. Wajar saja Yesus sangat ketakutan karena
Yesus juga walaupun 100 persen ilahi, Ia juga 100 persen manusia. Saya pikir
seandainya kita berada di posisi yang sama mendengar berita bahwa sebentar lagi
kita akan mati. Tentu kita juga akan ketakutan seperti Yesus

Walapun Yesus mengatakan kepada
Allah biarlah cawan penderitaan dan kepahitan itu berlalu tetapi itu hanya
ungkapan kesedihanNya saja, Yesus tidak ada maksud untuk menghindari itu semua,
karena Ia tahu Ia hanya menjalankan kehendak Bapa, karena Yesus percaya bahwa
kehendak Allah adalah sepenuhnya baik. Walaupun ia menjadi korban dosa manusia,
korban pendamaian. Namun tidak ada jalan lain yang mana itu semua harus Yesus
lalui agar terjadi perdamaian antara manusia dan Allah.

Mungkin ada diantara kita sekarang
yang merasakan seperti yang dialami oleh Yesus, tidak bersalah tetapi mengalami
penderitaan yang bertubi-tubi. Ingatlah Saudara/I ku bahwa Kehendak Allah yang
terjadi dalam hidup kita adalah semua baik. Kita juga harus ingat bahwa
penderitaan kita sekarang ini belum ada apa-apanya dibanding dengan yang Yesus
alami. Betul bahwa penderitaan itu tidak selalu karena dosa kita, tetapi Allah
ingin melihat apakah kita masih tetap bergantung sepenuhnya pada kehendak Allah
itu atau lari daripadaNya? Satu hal yang sangat penting untuk kita ingat adalah
bahwa ketika Yesus mengalami masa-masa sulit Yesus justru berdoa kepada Allah.
Ini menunjukkan kepada kita bagaimana kehidupan spiritual Yesus yang rajin
berdoa kepada Allah. Berapa banyak dari kita yang mengalami masalah apakah kita
betul-betul berdoa datang menghadap hadirat Allah.

Yesus tahu bahwa ini semua tidak
akan berlalu dariNya namun berdoa memberi kekuatan kepadaNya. Ya penyerahan
diri kepada Allah sungguh sulit dilakukan ketika seseorang mengahadapi
persoalan.

Tidak seperti ilustrasi berikut:
seorang ibu penjual tempe yang hari itu dia harus menjual tempenya ke pasar,
namun tempenya tidak juga masak, lalu dia berdoa kepada Tuhan: “Tuhan aku tahu
Engkau sanggup melakukan mukjizat, Engkau mampu mengubah yang tidak mungkin
menjadi mungkin, ubahlah tempeku ini agar aku bisa menjualnya. Setelah dia
berdoa lalu dia membuka bungkusan tempe tersebut namun hasilnya tidak berubah.
Dia berpikir dalam hatinya, bagaimana ini dia tidak akan mungkin mendapatkan
uang jika tempenya tidak laku. Sehingga ia kembali berdoa kepada Tuhan untuk
yang kedua kalinya, namun setelah ia buka bungkus tempe tersebut hasilnya tetap
saja. Sampai tiga kali ia berdoa, namun hasilnya tetap sama. Akhirnya ia pergi
berjualan ke pasar dengan membawa tempe yang tidak masak tersebut. Hari sudah
hampir sore, namun jualannya belum juga laku, sedangkan tempe jualan temannya
sudah laku. Namun apa yang terjadi tiba-tiba datang seorang perempuan yang bertanya
kepada ibu tersebut: “Bu apakah ada tempe yang belum masak? Ibu itu sungguh
terkejut dan ragu, menjawab ia. Lalu perempuan tadi mengatakan bahwa tempe itu
akan saya kirimkan untuk anak saya yang di Jogja. Akhirnya beberapa tempe
terjual. Doa si Ibu dikabulkan oleh Tuhan. Tetapi kepasarahan hati Ibu tersebut
kepada Tuhan mendatangkan kebaikan untuk diriNya sendiri.

Kata “kehendak” dalam ayat ini
adalah juga kata yang sama yang digunakan dalam Doa Bapa Kami. kita sering
menyebut: Jadilah kehendakmu dibumi seperti di sorga. Artinya permohonan Allah
kepada kita agar waktunya tiba, waktu dimana Kerajaan Allah itu hadir dibumi
ini kepada seluruh ciptaan dalam bentuk kedamaian, keadilan dan sukacita,
kasih. Artinya Allah turut berharap kita menjadi alatNya untuk mewujutkan
kehendak Allah seperti Yesus yang tidak menolak panggilannya untuk mati,
Yeremia yang tidak menolak dirinya menjadi penjaga Israel, Daniel yang tidak
menolak dirinya menjadi pengawal Israel di Babel, Yusuf yang tidak menolak
dirinya menjadi hamba Potifar, dan masih banyak lagi. Sebab itu kita terpanggil
untuk mewujudkan kehendak Allah itu, sehingga kita tidak hanya mendoakan dan
mengucapkannya saja. Kehendak Allah yang bisa saja dimulai dengan
kekurangberuntungan kita, bahkan kepahitan namun akhirnya akan membahagiakan.
Allah sanggup mengubah derita menjadi sukacita. Selamat mengikuti kehendakNya.
Amin.

Doa Penutup: Bapa di dalam sorga, terima kasih untuk firman-Mu
yang sudah kami dengarkan, melalui hambaMu. Untuk itu Tuhan ajari kami selalu
berdoa berpengharapan pada kehendakMu
. Tuhan tidak lupa kami berdoa untuk
seluruh jemaat Kristen juga jemaat HKBP dimanapun dalam situasi apapun, Tuhan
kiranya memberikan kekuatan, kesehatan, rejeki, pekerjaan bagi yang belum dapat
kerja. Pasangan bagi yang merindukan berumah tangga. Anak bagi yang merindukan
anak. Kami juga memohon Tuhan untuk seluruh hambaMu yang terus menyampaikan
FirmanMu, pendeta, guru huria, diakones, bibelvrow, evangelis, juga Sintua
berikanlah kesehatan dan segala kerinduan mereka agar dapat terus menyampaikan
firmanMu kapanpun dan dimanapun. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus kami sudah
berdoa dan mengucap syukur.

Kasih Karunia
dari Tuhan kita Yesus Kristus dan Anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan
dengan roh Kudus kiranya menyertai saudara/i sekalian hari sampai selama-lamanya.
Amin.

Pdt. Mikha Uli
Simanungkalit S.Si Teol – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP

Scroll to Top