Renungan Harian HKBP | 3 Februari 2024

Salam Sejahtera buat kita
semua. Bahagia sekali bisa berjumpa kembali dengan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari
yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus lewat Renungan Harian Marturia
HKBP pada hari ini Sabtu 03 Februari 2024. Kita akan mendengar firman Tuhan
sebagai pegangan hidup kita hari ini, agar kita dapat memenangkan segala
perkara yang kita hadapi di dalam hidup kita. Marilah sejenak bersaat teduh
mempersiapkan hati kita dalam menyambut kehadiran Tuhan.

Doa
Pembuka:
Terpujilah Engkau ya Allah Bapa kami yang Mahakasih atas
penyertaan dan pertolongan yang kami rasakan dalam kasih setia yang tercurah
bagi kami setiap hari. Kami mengakui, jika tanpa pernyertaan Tuhan kami tidak
akan mampu melangkah sejauh ini. Memasuki bulan kedua di tahun 2024 ini, kami
melihat,
tak berkesudahan
kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Mu. Kami ingin selalu bersamaMu
dalam setiap gerak hidup kami agar kami tetap berjalan dalam tuntunan kasihMu
sehingga kami dapat menyenangkan hati Tuhan. Kami telah siap mendengarkan
firmanMu, karena firmanMulah pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami.
Terimalah pujian kami di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat
kami. Amin.

Renungan
kita hari ini tertulis dalam Matius 7 : 25. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Setiap orang percaya harus memiliki dasar
yang kuat yang melandasi imannya yaitu firman Allah. Firman Allah merupakan
petunjuk untuk mengerti dan mengenal Kerajaan sorga atau pun Kerajaan Allah
yang menjadi tujuan hidup setiap orang percaya. Yesus telah mengajarkan kepada
murid-muridNya dan juga orang banyak yang mengikutiNya dan tentu kepada kita
semua perihal Kerajaan Allah. Tentu kita masih ingat perumpamaan Yesus tentang
penabur dalam Matius 13 : 4 – 8, yang menggambarkan berbagai sikap manusia
dalam menerima dan menghidupi firman Allah. Firman yang ditabur ibarat benih,
ada yang jatuh di pinggir jalan, tidak sempat tumbuh lalu burung memakannya.
Ada yang jatuh di tanah berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya, tumbuh
sebentar kemudian layu dan menjadi kering setelah matahari terbit, karena tidak
berakar. Yang lain jatuh di semak berduri, semak makin besar dan benih yang
tumbuh menjadi terhimpit lalu mati. Kemudian ada yang tumbuh di tanah yang baik
lalu berbuah, ada yang seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh
kali lipat. Dari perumpamaan ini kita dapat memahami bahwa, tidak semua orang
yang mendengar firman itu lantas menerima dan terus membuatnya bertumbuh,
berakar dan bekerja dalam hidupnya. Lalu pertanyaanya, sikap yang manakah yang kita
miliki?

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Melakukan firman Allah bukanlah perkara yang
mudah, tetapi harus ditopang dengan kekuatan dan keteguhan hati menghadapi
cobaan yang berasal dari dunia ini. Renungan kita hari ini mengingatkan kepada
kita apa yang digambarkan Yesus tentang sikap orang yang beriman. Ada dua macam
dasar iman yang disampaikan dalam bentuk perumpamaan oleh Yesus, dengan dua
orang yang membangun rumah. Perikop ini mejelaskan perbedaan sikap orang
bijaksana dan sikap orang bodoh perihal membangun rumah. Orang bijaksana
membangun rumah di atas batu dan orang bodoh membangun rumah di atas pasir.
Tentu kita semua sudah pasti tahu, ketika ingin membangun sebuah rumah, kita harus
membuat pondasi yang kuat agar ketika goncangan badai atau banjir datang, rumah
kita tidak ambruk dan rubuh. Dan kita pasti akan mengupayakan segala sesuatu
terjamin kuat, karena badai dan goncangan itu pasti akan datang, seperti
bencana yang kerap terjadi di berbagai daerah di Negara kita bahkan di berbagai
belahan dunia hingga hari-hari ini. Orang bijaksana yang digambarkan Yesus
dalam renungan ini adalah orang yang membangun pondasi imannya di atas batu
penjuru yang kuat yaitu Yesus sendiri, yang menjadi kekuatan dan penopang
ketika badai cobaan datang.

Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang
dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Sebagai orang percaya yang telah banyak membaca
dan mendengar firman Allah seharusnya kita memiliki sikap bijaksana, membangun
iman percaya kita dengan dasar yang kuat yaitu Firman Allah. Semakin banyak
kita mendengar semakin bijaksana pula kita dalam melakukannya.
Yesus menegaskan, “Setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang
mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di
atas batu. Kita adalah rumah Tuhan yang dibangun di atas pondasi yang kuat.
Paulus pernah berkata: “Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah
ladang Allah, bangunan Allah. Kamu adalah Bait Allah dan Roh Allah diam di
dalam kamu.” (1 Korintus 3 : 9, 16). Kita harus menjaga rumah itu dengan iman
yang kuat dengan mengandalkan sikap teladan Kristus yang kuat terhadap cobaan,
penderitaan dan tekanan yang datang dari dunia. Menyerahkan seluruh hidupNya
atas kuasa Allah, dengan begitu Dia telah memenangkan dan menaklukkan
dunia.  Percayalah, semakin dekat dengan
Tuhan semakin besar pula tantangan yang kita hadapi dalam hidup ini. Tetapi
jangan pernah takut, Dia akan memberi kekuatan kepada kita asal kita selalu mau
mendengar dan melakukan firmanNya. Itulah kebahagiaan kita sebagai orang
beriman, sebab kata Yesus: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.” (Lukas 11 : 28). Amin.

 

Doa Penutup: Terima kasih ya Allah Bapa yang Mahakasih. FirmanMu telah
mengingatkan kami untuk hidup bijaksana membangun iman kami untuk mampu bertahan
melawan segala bentuk kejahatan yang bertentangan dengan kehendakMu. Kami
memohon tuntunan Tuhan, agar kami semakin dekat denganMu dan mampu setia
kepadaMu serta berpijak kepada firmanMu atas setiap cobaan yang kami hadapi.
Kami juga berdoa untuk penyertaanmu bagi saudara-saudara kami di seluruh
belahan dunia yang tengah menghadapi pergumulan dan kesusahan hidup akibat
bencana alam, perang dan ketidak adilan. Kiranya Tuhan menguatkan mereka, agar
pengharapan mereka tidak padam. Juga untuk saudara-saudara kami yang menderita
dan sakit, berikan kekuatan untuk bertahan menanti penyembuhan dari Engkau dan
kiranya upaya pengobatan yang mereka lakukan dapat Engkau berkati. Semua UmatMu
yang berjuang dalam pekerjaan dan pelayanannya hari ini, biarlah semuanya
bekerja dengan penyertaan dan tuntunan RohMu. Ya Tuhan, kami adalah orang-orang
berdosa, kami mohon pengampunanMu di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus
terimalah doa kami. Amin.

 

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan
Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian. Amin.

 

St.
Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP

Scroll to Top