Shalom!
Sebelum
kita merenungkan Firman Tuhan pada hari ini, kita satukan hati di dalam doa,
kita berdoa.
Doa
Pembuka:
Terpuji dan termuliakanlah namaMu ya Allah Bapa di Surga karena kebaikanMu
teramat besar di dalam kehidupan kami. Kami ingin mendengarkan FirmanMu.
Baharuilah hati, jiwa, dan pikiran kami untuk dapat memahami dan melakukan
FirmanMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Firman Tuhan pada hari ini tertulis di dalam Kitab Imamat
19: 2. Firman Tuhan berkata “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel
dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.”
Demikianlah Firman Tuhan.
Saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Firman
Tuhan pada hari ini adalah Firman Allah yang disampaikan kepada bangsa Israel
melalui Musa mengenai perintah untuk hidup di dalam kekudusan. Ketika itu Bangsa Israel sedang berada di Gunung
Sinai dan disana Allah memberikan segala hukumNya kepada bangsa Israel,
utamanya ialah Hukum Taurat. Dalam pasal 19, bangsa Israel diperintahkan untuk
hidup kudus karena Allah yang disembah adalah Allah yang Maha Kudus. Pada ayat
2 dinyatakan bahwa Allah memerintahkan perintah tersebut kepada seluruh bangsa
Israel tanpa terkecuali. Artinya, yang tua maupun yang muda, yang laki-laki
maupun yang perempuan, yang memegang suatu jabatan maupun yang jemaat biasa,
semua diharuskan untuk hidup kudus. Sekali lagi, karena Allah yang disembah Bangsa
Israel adalah Allah yang kudus maka mereka sudah seharusnya hidup kudus.
Saudara/i yang dikasihi di dalam Kristus Yesus, kata
kudus dalam ayat renungan hari ini adalah
sebuah kata sifat yang dimaknai sebagai suci yang menyeluruh. Artinya, suci di
dalam segala aspek kehidupannya, baik di dalam kehidupan sehari-harinya,
peribadahannya, moralitasnya, dan lain sebagainya. Rujukan utamanya adalah Kekudusan
Allah. Allah di dalam hakikatNya dan segala perbuatanNya adalah kudus.
Kekudusan Allah ada di dalam kasihNya, keadilanNya, pengasihanNya, berkatNya,
pemeliharaanNya dan segala-galanya. Oleh karenanya, umat diperintahkan untuk
hidup kudus, baik di dalam tingkah lakunya, tutur katanya, utamanya adalah di
dalam imannya kepada Allah. Umat harus hidup jauh dari kejahatan, cela, dan hal
yang tidak patut di hadapan Allah. Umat harus menjauhkan dan mengasingkan
dirinya dari perkara-perkara duniawi atau hal-hal kedagingan. Umat harus
mengingat bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah yang adalah kudus. Ia berasal
dari Allah dan akan kembali kepada Allah sehingga ia haruslah hidup kudus. Itulah
panggilan sejati umat, yakni hidup kudus karena Allah yang disembah adalah Allah
yang kudus.
Sejatinya, panggilan untuk
menjadi kudus sudah ada sejak manusia pertama kali diciptakan. Manusia
diciptakan seturut gambar dan rupa Allah. Jika Allah adalah kudus, maka manusia
yang diciptakan seturut gambar dan rupa Allah pun adalah kudus. Jadi, Firman
Tuhan pada hari ini bukanlah suatu kalimat perintah yang muncul secara
tiba-tiba namun ini adalah sebuah kalimat penyataan yang mengingatkan kembali
bahwasannya manusia tersebut mencitrakan hakikat Allah, yakni Allah yang kudus.
Oleh karena itu sudah seharusnya dirinya hidup secara kudus, baik di dalam
relasinya kepada Allah maupun kepada sesamanya manusia juga kepada seluruh
ciptaan Allah yang lainnya.
Saudara/i yang dikasihi oleh
Kristus Yesus, pun demikian dengan kita sebagai umat Allah pada masa kini. Kita
telah dikuduskan dari segala dosa kita, kita dibenarkan oleh kuasa darahNya,
dan kita telah ditebus dari kuasa maut. Inilah suatu kehormatan bagi kita
sebagai orang percaya dan tidak dapat kita jumpai dimanapun kecuali di dalam
Allah itu sendiri. Oleh karena itu, hiduplah di dalam kekudusan Allah, yakni
seturut kehendak Allah, dan jauhilah hal-hal yang membuat kita tercemar atau
hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak dan hakikat Allah. Amin.
Doa
Penutup:
Kita berdoa! Ya Allah, Allah yang Maha Kudus, kami mengucap syukur untuk
FirmanMu pada hari ini. Kami menyadari bahwa kami teramat rapuh dan penuh cela.
Kami jauh dari kekudusanMu. Akan tetapi, FirmanMu pada hari ini meneguhkan kami
untuk kembali mengingat panggilan sejati kami menjadi umatMu, yakni hidup
kudus. Arahkanlah kami untuk mampu hidup kudus sesuai dengan kehendakMu dan
berilah hati yang rendah kepada kami untuk mengingat bahwa hanya Engkaulah
Allah yang menguduskan kami bukan karena kemampuan kami sendiri. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita
Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya
menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt.
Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP